Papanya Kamelia langsung menghubungi asisten Tuan Alam untuk memberitahukan kalau Kamelia sudah menerima pernikahannya.
Di hari minggu ini Kamelia memilih mencuci pakaian kerjanya, menghilangkan kesedihan dengan membersihkan rumahnya, Mamanya membiarkannya karena begitulah putri sulungnya.
''Kak Lia.....antar Lila belanja buku, Kakak kan jago kalau memilih buku pelajaran. ''
pinta sang adik dan Kamelia pun mengiyakannya.
''Mandi dan siap siap sana, kakak selesaikan pel lantainya dulu. ''
Jawab Kamelia dan membuat sang adik bahagia.
Kamelia hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah sang adik, adiknya memang di manjakan oleh Kamelia karena Kamelia merasakan susah nya dahulu sebelum bekerja seperti sekarang, untuk makan saja susah apalagi beli buku pelajaran.
''Lia ingat yaa jangan memanjakan adik kamu dan jangan menuruti kemauan adik kamu, jaga batasannya biar dia gak manja nantinya dan akan mandiri seperti kamu. ''
ucap Mamanya saat Kamelia menyimpan peralatan pel lantai nya.
''Gak apa apa Mama, lagian Lila tidak setiap hari memintanya dan yang penting Lia punya uang untuk mewujudkannya. ''
ucap Kamelia dan membuat Mamanya terharu mendengarnya.
''Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan sempurna Kamelia, Mama bangga padamu Nak. ''
doa tulus Mamanya dan di aminkan oleh Kamelia.
Kamelia menyimpan alat pel nya dan langsung bersiap untuk mengantar adiknya membeli buku, Kamelia pun ada barang yang harus di beli nya sekalian nanti saat pergi akan membelinya.
.
.
Beberapa saat kemudian.....
Kamelia dan Adiknya Kalila sudah berada di sebuah Mall lengkap, Adiknya langsung mengajaknya menuju toko buku terbesar dan Kamelia mengiyakannya, adiknya langsung mencari buku yang di butuhkan dan Kamelia membiarkannya memilih sedangkan Kamelia lebih memilih menuju jejeran buku mengenai resep masakan dan Kamelia memilihnya satu untuk di pelajari.
''Kak Lia, boleh gak Lila membeli buku novel?? Hanya satu saja kak. ''
tanya sang adik sambil menghampiri Kamelia yang sedang melihat alat alat tulis.
''Boleh tapi hanya pilih satu saja jangan lebih yaa, cepat pilih kita harus mencari tempat makan setelah ini, perut kaka sudah keroncongan. ''
jawab Kamelia dan Sang adik langsung bahagia mendengarnya.
Setelah semua buku terpilih, sekarang kedua adik kakak itu sedang mengantri di kasir untuk melakukan pembayaran, total belanjaan tidak terlalu menguras kartu Kamelia karena memang kedua nya memilih yang sesuai kebutuhannya.
''Kak Lia membeli alat tulis nya serba dua, buat Lila yaa salah satunya?? ''
tanya Kalila dengan nada senangnya dan kakaknya hanya tersenyum.
''Kamelia......''
panggil seseorang saat keduanya asik berjalan menuju tempat makan.
Kamelia membalikkan tubuhnya dan ternyata Tante Riana Mamanya Adit calon Mama mertuanya yang memanggil.
Kamelia langsung mengajak adiknya menghampirinya lalu mencium tangan calon mertuanya itu.
''Kalian habis belanja yaa?? ''
tanya nya dan Kamelia menganggukkan kepalanya.
''Habis beli buku paket buat Adik saya Tante, Tante sendiri lagi apa disini?? ''
jawab Kamelia dan Tante Riana tersenyum mendengarnya.
''Lagi nyalon biasa, ayo kalian ikut masuk dan kita nyalon bersama. ''
ajaknya dan Kamelia menggelengkan kepalanya.
''Maaf bukan menolak ajakan Tante, kami akan segera pulang takut kemalaman soalnya. ''
tolak Kamelia yang memang merasa sungkan pada calon mertuanya.
''Yasudah Tante maklumi, makasih sudah menerima pernikahannya Kamelia dan secepatnya Tante akan membawa Adit untuk melamar kamu. ''
ucapnya dengan nada bahagia dan Kamelia hanya mengangguk.
Kamelia langsung pamit dan segera menjauh dari salon itu, Lila tidak banyak bertanya karena bisa melihat kecanggungan dari mimik wajah kakaknya.
''Itu calon mertua Kakak yaa?? Baik yaa. ''
tanya Lila saat berhasil masuk kedalam lift.
''Iya Lila dan semoga nasib kamu tidak sama dengan Kakak yaa, kamu harus bisa mencapai cita cita dan bahagiakan Mama juga Papa, itu yang paling Kakak harapkan dari kamu. ''
jawab Kamelia dan adiknya mengiyakannya.
''Lila akan mengikuti jejak kakak yang gak pernah merepotkan Mama sama Papa saat kuliah, kakak panutan Lila. ''
ucap sang adik dan Kamelia tersenyum sambil mengusap pipi adiknya penuh sayang.
.
.
Di kediaman rumah baru Aditia......
Cindi benar benar mengatur semua rumah menurut keinginannya dan Adit tidak mempermasalahkannya karena kebahagiaan Cindi adalah segalanya.
Setelah puas dengan mendekor rumahnya, saat ini Cindi dan Adit sedang menikmati siang hari yang bergelora di kediaman baru mereka, Adit begitu di manjakan oleh Cindi yang membuatnya melayang.
''Terimakasih karena kamu mau mewujudkan keinginan aku Adit, tapi jangan paksa aku memasak dan membantu kamu bersiap yaa. ''
ucapnya setelah melewati siang yang bergelora.
''Apa gunanya pelayan kalau kamu harus melakukan tugas itu, cukup nikmati hidup kamu dan itu paling penting. ''
ucap Adit dan membuat Cindi tersenyum lebar.
''Kapan kamu menikah dengan wanita itu?? ''
tanya nya sambil membelai dada bidang Adit yang terrbuka tanpa pakaian.
''Gak tau aku juga karena semua Mama yang atur, kamu tahu kan aku gak begitu antusias karena semua kan keinginan Mama, aku hanya mau kamu memuaskan aku. ''
jawabnya sambil kembali menyerang Cindi yang membuka jalan untuk Adit menyentuhnya.
Satu jam berlalu......
Cindi langsung membersihkan tubuhnya saat dapat telphone dari asistennya untuk segera ke galeri, Adit yang sudah terlelap pun tidak menyadari kalau istrinya sudah tidak ada dalam dekapannya.
Cindi sudah bersiap dan segera menuju galeri untuk melihat ada kekacawan apa dan siapa yang membuat kacau galerinya.
Cindi memiliki galeri perhiasan yang di hadiahkan dari Adit saat usia pernikahan dua tahun, Cindi bahagia dan benar benar menjalankan bisnis perhiasannya hingga menjadi besar dan sangat lengkap koleksi perhiasannya.
Semenjak galeri itu ada, Cindi melupakan kodratnya sebagai seorang istri, dia lebih sibuk dengan galeri bahkan kebiasaan dulu yang sering mengurus Adit sekarang sirna tidak pernah di lakukannya lagi.
.
.
Senin pagi kemudian.......
Kamelia sudah rapih dengan seragam kerjanya, Kamelia begitu anggun dan cantik sekali saat ini karena pakaiannya yang mengharuskannya berhias walaupun amatir dalam berhias namun Kamelia begitu sempurna dengan riasan di wajahnya.
''Lia.....lusa kamu jangan lembur yaa, pulang kerja langsung fitting gaun pengantin karena keluarga calon suami kamu mengubah jadwal, tadinya akan ada lamaran tapi sepertinya mereka membatalkannya dan langsung ke acara pernikahan. ''
ucap Papanya Kamelia saat Kamelia duduk untuk memakan sarapannya.
''Iya Papa dan Lia akan datang lusa, ini sudah lewat awal bulan dan kerjaan di kantor sudah senggang. ''
ucap Kamelia dan Papanya mengangguk.
''Oh iya satu lagi, Adit meminta pernikahan ini di rahasiakan dan Adit meminta kamu merahasiakan siapa suami kamu dan asal usul suami kamu nantinya, Adit bilang lusa dia akan menjelaskannya saat selesai fitting baju nya. ''
ucap Papanya kembali dan Kamelia hanya menghela nafasnya dengan kasar lalu menyelesaikan sarapan paginya.
''Lia pamit Papa dan tolong pamitkan ke Mama yaa kalau Lia sudah berangkat. ''
pamit Kamelia sambil mencium tangan Papanya dan langsung keluar dari rumah.
''Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan Lia, kamu anak yang mandiri dan kuat, Papa percaya kamu bisa melewatinya. ''
gumam Sang Papa dengan doa tulusnya.
.
.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Raitina Pujasari
fitting ka bukan feeting
2023-11-16
1
Sandisalbiah
doa kamu tulus buat ank gadis mu pa.. tp nyatanya tangan kamu lagi ngedorong dia ke jurang yg kamu sendiri gak tau kedalamanya.. miris sih..
2023-09-15
1
🌷💚SITI.R💚🌷
smg aja aka lia dapat kebahagiaan yg benar² beepihj sm lia
2023-06-16
1