Kelas telah berakhir setengah jam yang lalu. Sekarang Alina dan Gea tengah bersantai menikmati lingkungan kampus. Mereka duduk di taman tepatnya di bawah pohon rindang.
Gea tengah asyik mengabadikan momen dengan memotret sekitar. Namun Gea merasa heran dengan Alina. Sejak kelas berakhir Alina terus saja bengong. Seperti ada yang mengganggu pikirannya. Tapi setiap kali Gea bertanya Alina selalu menjawab tidak ada apa-apa.
"Alina, kamu kenapa? cerita lah sama aku!" ujar Gea.
"Gea kira-kira kamu bakalan percaya gak kalau aku lihat hantu?" tanya Alina.
"Percaya, kan kita udah pernah lihat bareng di kos" balas Gea acuh.
"Bukan itu, ini beda lagi"
"Maksud kamu?"
"Bukan di kos, tapi di kampus ini"
"Mana mungkin!" balas Gea.
"Iya, tadi pagi aku ngobrol sama citra. Citra bilang kalau mata batin aku udah ke buka"
"Jadi tadi pagi kamu gak lagi ngomong sendiri, tapi sama citra. Sosok yang suka nangis tengah malam itu?"
"Iya"
"Astaga, kenapa bisa? bukannya semalam usaha kita gagal!"
"Aku juga bingung"
"Oh ya citra juga bilang, kalau kita harus cari cowok yang namanya Damian" tambah Alina.
"Damian?" ujar Gea sedikit berfikir.
"Kenapa?"
"Aku kayak pernah dengar nama itu!"
"Nama Damian kan banyak, wajar aja kamu pernah denger"
"Iya juga, tapi gimana kita cari orangnya kalau kita gak tau mukanya gimana?"
"Nah itu, Citra nyuruh kita buat ambil foto Damian di kamarnya"
"Maksudnya kita nyusup ke rumah Bu Gita?" tanya Gea.
"Iya, citra juga bilang kalau ibu Gita bakalan ke pasar jam 10 hari kamis dan kita bisa gunain kesempatan itu buat masuk ke rumah Bu Gita dan ambil fotonya di kamar citra"
"Pas banget besok kita gak kuliah" balas Gea.
***
Keesokkan harinya, Alina dan Gea sudah siap dengan rencana mereka untuk masuk ke rumah Bu Gita.
"Ini citra kemana sih? gak nongol-nongol dari tadi" gumam Alina.
"Lagi sibuk kali" balas Gea asal.
"Emang hantu kerja apa?" tanya alina.
"Mana aku tau"
Alina dan Gea tengah mengintip di tirai jendela. Ia melihat rumah Bu Gita dari sana. Terlihat Bu Gita keluar dari rumahnya.
"Bu Gita udah keluar tuh!" ujar Alina.
"Iya, santai dong jangan dorong-dorong aku juga, nempel nih muka aku ke kaca" sewot Gea.
"Eh iya maaf" cengir alina.
Hey kalian nungguin aku ya.
Citra muncul tepat di belakang mereka. Alina yang mendengar dan melihat citra ia langsung terlonjak kaget.
"Astaga citra, kamu kalau muncul jangan ngagetin dong!" sewot Alina. Ia mengelus dadanya.
"Ada citra?" tanya Gea.
"Iya, nih di belakang kamu" reflek Gea langsung menghindar dan bersembunyi di balik tubuh Alina.
"Seriusan?"
"Iya"
Maaf deh, kalau aku ngagetin
"Lain kali jangan di ulangin!" pinta Alina.
Oke
Alina kembali mengintip keluar jendela. Bu Gita sudah tak terlihat lagi. Sepertinya Bu Gita sudah pergi.
"Bu Gita udah pergi! ayo!" ajak Alina.
Alina dan Gea segera menuju rumah Bu Gita. Tepat di depan rumah Alina mengambil kunci di bawah keset. Dan membuka pintu.
"Citra, kamar kamu di mana?" tanya Alina.
Disana!
Citra mengarahkan Alina dan Gea menuju kamarnya. Sampai di depan kamar Alina dan Gea langsung masuk.
"Fotonya di mana?"
Di dalam laci
Alina langsung memeriksa laci yang di maksud oleh Citra. Dan benar saja di dalamnya mereka menemukan foto seorang cowok. Alina langsung terdiam menatap cowok di foto itu.
"Ini Damian?" tanya Alina.
Iya, itu Damian.
"Dia cowok yang aku tabrak di kampus kemaren!" ujar Alina.
Jadi, kamu udah ketemu sama dia? bagus dong.
Citra sangat senang, ternyata semua nya tidak sesulit yang di bayangkannya.
"Tapi citra_" Alina menjeda ucapannya. Lidahnya terasa berat menyampaikan kata selanjutnya pada citra.
Kenapa Alina? Kamu bisa bantu aku ketemu sama dia kan?
Citra terlihat sangat antusias dan tidak sabar.
"Dia udah meninggal citra" lirih Alina.
Apa?
Citra tak percaya dengan ucapan Alina. Ia yakin jika Damian masih hidup. Tidak mungkin Damian meninggal.
Gak Alina, Damian masih hidup.
Citra membantah ucapan Alina yang mengatakan jika Damian sudah meninggal.
"Coba lihat fotonya!" ujar Gea. Gea melihat fotonya dengan seksama. Ia seperti pernah melihat foto itu. Tiba-tiba Gea teringat jika foto itu ada di Mading kampus.
"Aku tau orang ini. Fotonya pernah di pajang di Mading kampus. Waktu itu aku gak sengaja lihat orang-orang pada ngerubungin Mading. Karna aku penasaran aku ikut lihat. Mereka bilang kalau dia meninggal karna loncat dari atap kampus. Kalau gak salah namanya memang Damian!" ujar Gea.
"Kamu dengar kan citra! aku gak bohong. Lagian aku juga ketemu sama arwahnya Damian di kampus!" balas Alina.
Aku gak percaya! sebelum aku lihat sendiri!
Citra masih kekeuh dengan pendiriannya. Ia tidak akan percaya sebelum arwah Damian benar-benar ada di depannya.
"Besok aku akan cari Damian lagi! dan bakalan minta dia buat ketemu sama kamu!"
Citra mengangguk dan kemudian ia menghilang dari sana.
"Gea kita harus keluar dari sini sekarang! sebelum Bu Gita pulang!" ujar Alina.
"Iya"
Alina merapihkan kembali foto-foto damian ke dalam laci dan menutupnya. Alina dan Gea segera keluar dari sana. Mereka meletakkan kembali kunci rumah Bu Gita di bawah keset dan pergi.
"Alina!" panggilan itu membuat Alina dan Gea membeku di tempat. Mereka menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggil.
"Mbak Tika" balas Alina nyengir aneh.
"Ngapain kamu dari rumah Bu Gita?" tanya Mbak Tika.
"Tadi mau nyari Bu Gita, tapi Bu gita nya gak ada dirumah" balas Alina.
"Oh iya, jam segini tuh Bu Gita biasanya pergi ke pasar. Tapi bentar lagi kayaknya pulang"
"Iya mbak"
"Oh ya ini siapa? kok mbak gak pernah lihat?" tanya mbak Tika.
"Ini Gea mbak, temen kuliah aku. Sekarang dia ngekos di samping kamar aku" ujar Alina. Dan Gea hanya tersenyum sembari mengangguk mengiyakan ucapan Alina.
"Oh penghuni baru, kenalin aku tika" ujar mbak Tika.
"Gea mbak"
"Mbak Tika gak kerja?" tanya Alina.
"Gak, mbak hari ini libur"
"Oh gitu, yaudah mbak kita mau balik ke kamar dulu" ujar Alina.
"Iya-iya, mbak juga mau masuk" balas mbak Tika.
Alina dan Gea kembali ke kamar. Sampai di kamar mereka langsung diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Gimana ya caranya biar Damian sama citra itu ketemu?" tanya Alina.
"Kamu bawa aja damiannya ke sini" balas gea.
"Tapi gimana caranya, mereka itu suka muncul dan hilang tiba-tiba"
Jangan lupa like dan comen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments