"Haruskah aku mengatakan semua ke pada yang Mulia Putra Mahkota?
Tanyanya ke pada pengawal Bingwen.
Sementara yang di tanya memasang wajah Datar dan mengatakan.
" Jika kau punya keahlian berbohong..silahkan Balasnya..
"Wuusss...
"Ckk.. dasar Bocah tengik umpatnya.
Melihat Bingwen menghilang dari hadapannya.
Karena tidak mau kalah sang Kasimpun menyeringai. Dia langsung menggunakan jurus anginya..
"Wuussss....
Sangking semangatnya Pohon sakura yang sedang masa pertumbuhan langsung Patah...membuat para pelayan dan pengawal yang mengikutinya. Melongo.
"Dasar kekanak Kanakan. Batin mereka.
Di ruangan Putra Mahkota...setelah lelah Mondar-mandir tanpa solusi. Akhirnya Ba Xi'an menyibukkan Diri main catur di temani teh hangat yang dapat menenangkan Hatinya yang sedang kalut.
Mata legam dan Tajam itu mengamati papan yang didepanya itu..kemudian jari jari rampingnya memindai satu satu Giok putih hitam itu.
Dari Kejauhan kurang lebih sekitar seratus meter. Telinganya menangkap suara Kasim dan pengawalnya. Seketika bibir tipisnya bergerak. Apakah ada hal yang menyenangkan. Batinya semangat.
"Salam yang Mulia Putra Mahkota.
Hormat sang Kasim.
"Yang Mulia....Selir kelima sangat menyukai hadiah hadiah pemberian yang Mulia.
"Dan selir menyampaikan ucapan Terimakasihnya kepada yang Mulia.
Ucap sang kasim jujur.
Mengingat percakapannya dengan selir kelima akan Berterimakasih jika sang Putra Mahkota menyerahkan setengah hartanya...
"Benarkah...? Terdapat sinar kebahagian di raut wajah Ba Xi'an.
"Benar yang Mulia.
"Bahkan selir kelima akan lebih Berterimakasih.
" Jika yang Mulia menyerahkan setengah harta milik yang Mulia.
Terang sang Kasim. Dia yakin Putra Mahkota tidak akan marah dengan laporanya itu.
Ba Xi'an terkekeh kecil membayangkan wajah selirnya itu saat meminta hartanya.
"Katakan kepadanya jangankan harta..
"Tubuhku juga akan menjadi miliknya. Ucapnya tanpa filter.
Membuat sang Kasim yang mendengar itu ingin menenggelamkan wajahnya ke rawa rawa
"Ckk...dasar...memang lebih susah menghadapi orang yang sedang jatuh cinta.
Batinya mengerutu.
"Baik yang Mulia.
"Baru Kali ini kau melakukan tugasMu dengan baik..
"Pergilah nikmati pesta perayaannya.
Titah Ba Xi'an dengan Wajah yang kembali Datar.
Sementara kasim yang sudah mendapatkan kebebasan sementara itu mengerutu sepanjang jalan.
Setelah diluar ruangan Putra Mahkota. Dia curhat kepada pengawal Bingwen.
"Kau tau Bingwen.
"Apa yang di katakan Putra Mahkota kepada ku barusan?
"Katanya baru kali ini aku melakukan tugas dengan Baik.
"Ckk.. perasaan tiap hari semua kulakukan Dengan Baik.
Keluhnya
Sementara Bingwen yang mendengar keluhan Kasim memicingkan matanya. Dan mengatakan.
" Itukan menurut Mu bukan menurut yang Mulia. Ucapnya Datar.
"Ckk..kenapa kau ikut ikutan menyakiti hatiku
"Sungguh kau tega.
"Lama lama aku akan cepat mati jika lama lama denganMu.
Ucap Kasim jengkel sambil berjalan.
Sementara Bingwen yang mendengar kata kata menjijikkan itu. Melanjutkan kembali perkataanya.
" Bukankah kau sudah Bau tanah.
"Cepat atau lambat Giliranmu akan tiba
"Kau tenang saja. Aku akan membakar dupa untuk Mu dan Beberapa kertas uang.
"Sehingga di alam sana kau tidak akan miskin.
Bingwen berbicara panjang lebar sambil berjalan mendahului sang Kasim tanpa memperdulikan wajah Sang Kasim yang Melongo sekaligus mengumpatnya.
"Ckk..dasar bocah tengik.
" Berani beraninya kau mengutuk kakek Tua ini. Geramnya.
"Ya..Dewa Agung dosa apa yang kulalui di masa lampau..
"Kenapa Hamba Mu ini di kelilingi mulut mulut cabe dan wajah wajah es.
"Oo..Dewa.
ucapanya dramatis.
Membuat para pengawal yang berjaga menahan tawa.
Saat sang Kasim menderita..
Lain Halnya dengan Ivona yang sedang merasakan hujan Badai rezeki.
Semua aneka makanan dan buah buahan di lahapnya sebagian di bagi bagikanya kepada penjaga di depan kamarnya.
Bahkan mulutnya dari tadi tidak berhenti mengunya.
Tidak hanya Ivona Ana juga sampai memaksakan perutnya menampung makanan itu. Jarang jarang mereka mendapatkan Makananan enak enak sekaligus banyak.
Sebelum sebelumnya Ana akan menolak makanan yang di tawarkan Ivona. Karena makanan sang majikannya itu terbatas. Kali ini Ana tidak segan segan membantu sang nyonya melahapnya.
Sementara di Paviliun selir pertama. Wanita itu mengila setelah mendengar kabar dari pelayannya. Laporan yang di terimanya bahwa Ivona mendapatkan hadiah yang begitu banyak dari Putra Mahkota. Bahkan paviliunnya sampai penuh menampung hadiah hadiah itu. Wajahnya bak tomat busuk menahan amarah yang meledak.
"Dasar pelacur murahan, wanita sialan.
Makinya.
Serangkaian rencana terbit di otak liciknya...
"Lihat saja sebentar lagi kau akan menerima balasanya karena sudah berani berani mengambil yang sudah Milikku geramnya tersenyum licik...
Di Paviliun selir kedua tidak jauh beda...mulutnya komat Kamit melontarkan makian untuk Ivona. Sangking emosinya Kakinya melangkah kepaviliun Selir kelima. Untung saja di tahan langsung oleh pengawal yang berjaga di depan paviliun Ivona..
"Hei wanita ****** keluar kau...
"Hadapi aku tantangnya.
Yang sudah siap siap dengan posisi kuda kudanya. Pelayan pribadinya dan pengawalnya langsung menyeret selir kedua. Walaupun mereka takut dengan amarah selir kedua yang meluap luap... Mereka lebih Takut dengan kekejaman putra Mahkota. Membayangkannya saja mereka bergidik ngeri...selir kedua yang merasa dirinya diseret langsung memaki maki pelayan dan pengawalnya itu.
"Kalian dasar orang orang rendahan yang tidak berguna.
Hinanya. Sementara yang dimaki mempertebal gendang telinganya.
"Maaf selir ucap mereka tertunduk.
Sementara di paviliun selir ke tiga dan ke empat...Mereka sama saja...memaki Ivona dan menghinanya habis habisan...setelah puas dengan makianya..mereka menangis terseduh seduh...mereka berteriak histeris.
"Yang Mulia Putra Mahkota tidak Adil...teriak mereka bersamaan dari paviliun masing masing.
Ivona yang sudah Puas menyantap semua Makananan itu tiba-tiba merasa telinganya panas dan merah seperti di sengat lebah..
"Apa ada orang yang tidak suka denganku? Batinya.
Saat dia sibuk menerka nerka pelayannya ana membisikkan sesuatu...
"Nona hamba dengar barusan di dapur bahwa keempat selir putra Mahkota ribut di paviliunnya.
"Masing masing mereka tidak terima nyonya dapat hadiah dari yang Mulia Putra Mahkota.
"Dan yang lebih parahnya lagi selir kedua membuat keributan di depan paviliun Nyonya barusan.
Bisiknya pelan..takut di dengar yang lain.
"Benarkah seperti itu ana..
tanya Ivona antusias.
IVONA merasa terhibur mendengarnya.
"Cihh..pantas saja telingaku panas dan merah ternyata ulah mereka. Cemohnya.
"Jadi selir kedua masih di depan paviliun?
"Aku tidak takut menghadapinya ana. Ayo kita Layani ondel-ondel itu.
Ucap Ivona penuh semangat...
Bahkan Ivona siap siap beranjak dari tempat duduknya...
"Jangan nyonya..
"Lebih baik nyonya istirahat.
"Hamba takut nyonya terluka dan takutnya hukuman nyonya di perpanjang yang Mulia Putra Mahkota jelas Ana panjang lebar..
Dia takut majikanya itu gegabah
"Ckk..kau ini penakut sekali..
'"padahal aku ingin menunjukkan kemampuanku.
Omelnya jujur kepada pelayannya itu. Sementara ana yang mendengar itu tidak terlalu peduli.
Ivona kembali ke kamarnya.
"Satu Minggu lagi batinya.
"setelah hukumanku selesai aku akan fokus mencari buku sihir di perpustakaan kerajaan. "Bagaimana pun aku tidak boleh mengubah rencanakku.
'Aku tidak boleh besar kepala dengan perhatian kecil yang di berikan Putra Mahkota.
"Aku yakin semua yang dilakukanya pasti demi anaknya ini.
Ucapnya pelan sambil mengusap perutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
ivona knp para ulet burik si PM GK di ksh racun aj 😏😏
2023-06-25
4