Bahkan banyak orang orang yang lebih hina darinya. Contohnya para selir Putra Mahkota.
Ivona merasa tidak perlu lagi berbicara pada Putra Mahkota. Untuk apa berbicara panjang lebar karena pada dasarnya dia yang di salahkan. Dia langsung berbalik kedalam kamarnya. Sebelum menjauh Dari sana dia mengucapkan beberapa kata yang membuat Putra Mahkota tertekun.
" Hamba harap Putra Mahkota juga tidak perlu menjumpai hamba selama hamba dihukum.
Ivona meninggalkan Putra Mahkota yang masih mematung. Ivona tau Putra Mahkota akan sering menjumpainya Lebih tepatnya melihat perkembangan kandungannya.
Putra Mahkota yang mendengar itu menggertakkan giginya. Dia akui Izora sungguh punya nyali yang sangat Besar.
Sementara pikiran para selir semakin gundah. Mereka tau maksud dari ucapan Ivona selir kelima.. mereka Merasa jengkel.
Sementara kasim yang berdiri Tidak jauh dari Putra Mahkota.
"Memberikan hukuman kepada diri sendiri secara tidak langsung batinya.
Sang Kasim tau bahwa Putra Mahkota sangat antusias menyambut kedatangan buah hatinya itu.
Ivona kecewa akan sikap Putra Mahkota bisa bisanya bajingan itu membela selir laknat itu umpatnya. Dia merebahkan dirinya di kasur yang empuk itu. Menetralkan emosinya yang meluap luap andaikan Lelaki itu bukan Putra Mahkota dia akan menendang lelaki itu sampai keperbatasan kerajaan. Kakinya dihentak hentakkan di udara. Membuat pelayanya yang bernama ana takut melihat Ivona.
" Nyonya jika Marah seram juga? Batinya.
"Ana tolong tinggalkan aku sendiri..aku ingin istirahat.
"Baik nyonya.
Ana tidak mau bertanya karena dia takut majikanya akan melampiaskan amarahnya kepadanya. Jadi dia langsung menuruti sang majikan.
Setelah pelayanya itu keluar Ivona langsung bergegas menutup pintu kamarnya dari dalam. Serta menutup jendela dekat taman. Dia tidak mau orang lUar tau bahwa IVONA saat ini sedang latihan bela diri untuk menguasai racun dan jarum...
Ivona menghentakkan kakinya keudara..
Melayang layang seperti orang terbang...
langkahnya teratur.
Tubuhnya di gantungkanya di udara... sangking semangatnya latihan. Ivona tidak sadar hari sudah menjelang malam....
"Perfek.
Ucapnya sambil tersenyum riang. Dia tidak menyangka akan secepat ini dalam menguasai ilmu beladiri itu.
Saat Ivona merasakan kebahagiaan yang telah berhasil menguasai ilmu beladirinya.
Diruangan yang berbeda yaitu di tempat Putra Mahkota ruangan itu terasa mencekam..apalagi Putra Mahkota baru menerima laporan dari salah satu pengawal bayanganya yang disuruh mengamati kediaman selir kelima melapor bahwa selir kelima tidak keluar dari kamarnya.
Bahkan jendela dekat taman Tertutup rapat hingga saat ini hari sudah malam.
Putra Mahkota semakin gelisah.
Kasim dan pengawal pribadinya tidak berani berkutik bahkan tarik nafas sekalipun. Sementara pengawal bayanganya masih tertunduk ala ala prajurit kedua lututnya masih bertumpu dilantai itu.
"Apa dia sudah Makan malam?
"Belum yang Mulia bahkan pelayan pribadinya sudah mengetuk pintu kamar selir kelima sejak sore tadi yang Mulia.
Sang Pengawal bayangan merasa tertekan dengan aura yang keluarkan sang Putra Mahkota. Badanya bergetar.
Tiba tiba sang pengawal bayangan yang lain langsung muncul...
"Yang Mulia selir kelima sudah membuka kamarnya yang Mulia dan sedang makan malam yang Mulia.
"Ternyata selir kelima ketiduran yang mulia.
Ucapnya cepat. Itulah informasi yang didapat dari penjaga pintu kamar Ivona.
Akhirnya ruangan itu sedikit bernafas. Para penghuni diruangan Putra Mahkota merasa berterimakasih. Putra Mahkota yang mendengar laporan itu sedikit tenang. Dia tidak menyangka akan ada hari seperti ini yang akan dilaluinya.
Diruangan selir ke-lima Ivona menyantap habis hidangan itu..bahkan dia tidak segan segan minta tambah...pelayanya ana sibuk bolak balik. Dia sangat senang dengan nafsu makan majikanya itu. Dia merasa sang majikan tidak larut dalam kesedihan dan amarahnya.
"Terimakasih ana...
Ivona sungguh bersyukur mempunyai seorang pelayan yang cekatan.
"Sama sama nyonya. Balas Ana antusias.
"Sekarang istirahatlah...
"Aku juga ingin istirahat.
"Haa..
ana yang mendengar perintah nyonya itu merasa terkejut
"Bukanya majikan sudah tidur dari tadi? "kenapa siap makan langsung tidur Lagi? "Apakah pengaruh karena lagi hamil? Tanyanya dalam hati.
"Nyonya...apa sebaiknya nyonya tidak mandi dulu?
"Aku sudah mandi ana...
"sekarang istirahatlah bukan kah kamu capek juga karena seharian ini kau berdiri di depan kamar.
Ucap Ivona sambil melangkah ketempat tidurnya sungguh fisiknya hari ini sangat lelah..akibat latihannya.
Sementara ana yang melihat majikanya langsung tertidur pulas merasa binggung. Tetapi dia tidak mau lagi bertanya. Lebih baik dia juga istirat karena badanya juga lelah satu hari ini. Berdiri didepan kamar seperti pengawal...
Keesok harinya sang fajar telah menampakkan warnanya...suara angin yang begitu menyegarkan mengganggu pendengaran Ivona...dia meliuk liukkan badanya dibawah selimut yang tebal...sungguh tidur ternyaman semenjak dia menjalani kehidupan keduanya ditempat itu. Sontak suaranya yang merdu menyapa ana dengan semangat.
"Good morning ana....
mendengar ucapan aneh majikanya itu membuat ana memicingkan matanya.
"Apa artinya nyonya.
Tanyanya polos.
"Selamat pagi Ana. Itu artinya.
Sementara ana yang mendengar itu merasa senang dengan sapaan majikanya dan dia membalas dengan antusias dengan bahasa yang sama
"Gomoring nyonya.
Ivona yang mendengar itu terkekeh .
Selesai mandi dan sarapan...Ivona menanyakan sesuatu kepada ana.
'Ana apakah kita ada Koin emas?
Tanyanya hati hati dia tau dijaman ini masih mengunakan koin emas.
"Ada nyonya...
"Bolehkah kulihat.
"Boleh nyonya.
"Lagian itu semua punya nyonya.
"Tiap bulan kita juga dapat jatah dari Putra Mahkota bahkan semenjak nyonya hamil Putra Mahkota menambahkan koin Emas kepada nyonya.
Jelasnya dengan antusias.
Sementara Ivona yang mendengar itu hanya membentuk bibirnya huruf
"O.
Dia Paling malas jika membahas Putra Mahkota. Dia memang menyadari akan cintanya kepada Putra Mahkota tetapi Dia juga hidup di zaman modern yang mempunyai prinsip "cinta tak harus memiliki.
Ivona melihat ana mengeser lemari pakaian...di balik lemari itu ada ruangan khusus tempat penyimpanan koin emas dan barang barang berharga milik Ivona lebih tepatnya Milik jiwanya yang lain yaitu Izora .
Matanya berbinar melihat Kilauan emas dan perhiasan itu.
Jiwa materialistis nya meronta ronta.
"Waoowww....
Ivona memegang perhiasan dan Koin koin itu.
" CK..ternyata aku kaya juga.
"Hehe..
"Jadi aku bisa kabur membawa ini semua batinya tersenyum licik.
Ana yang melihat tingkah majikanya itu merasa heran...dia merasa majikanya makin hari makin berbeda seperti orang lain. Lebih tepatnya Semenjak majikanya sadar dari komanya. Tapi ana merasa bersyukur karena majikanya sudah berani melawan tidak seperti dulu. Hanya diam saat di gertak atau di hina.
Dibandingkan dengan sifat yang dulu ana lebih suka dengan sifat majikanya yang sekarang.
Setelah melihat lihat harta hartanya. Dia kembali mempelajari cara membuat obat obatan dan Racun. Izora yang dulu memang sudah ahli dalam obat obatan dan racun dan tidak ada orang yang tau hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Renata Maharani
dahkabur aja biar aja tuh bingung sok gak butuh cih
2023-07-02
1