Pada saat Ivona istirahat sejenak. Pelayannya ana membisikkan padanya bahwa selir pertama, serta selir yang lain sedang di depan kamarnya. Ivona yang mendengar itu memutar bola matanya malas.
"Ngapain nenek nenek lampir itu datang kesini? Batinya.
Ivona membuka kamarnya...Ivona hanya berdiri memandangi selir selir itu. Ivona merasa jijik melihat penampilan selir ke dua dan ketiga seperti badut. Sementara selir pertama seperti biasa anggun dan elegan. Selir keempat biasa aja menurutnya. Selesai menilai para selir itu. Bibirnya bergerak.
"Apa yang membuat para selir datang ke paviliun sederhanaku ini?
ucapnya datar. Dia langsung menunjukkan wajah tak sukanya.
"Izora seperti inikah caramu menyambut kami..
"Dimana sopan santunmu.
Bentak selir ke tiga.
"Ciihh...dasar ****** tidak tau diri.
hina selir ke dua.
"Seharusnya kau merasa terhormat dengan kedatangan kami.
"Karena dengar dengar kau telah mengandung anak dari suami kami Putra mahkota.
" Jadi apa salahnya kami datang melihat Mu. "Meskipun kau bisa mengandung anak putra Mahkota seharusnya kau sadar dengan posisimu.
"Lagian anak itu hadir akibat perbuatanMu yang menjebak yang Mulia Putra Mahkota.. Cemoh selir ke empat panjang lebar.
Ivona yang mendengar itu sontak menahan emosi. Tidak seharusnya Mak lampir yang satu ini membawa bawa anaknya. Lalu Ivona mangatakan Sekalipun orang Tuanya salah. Anak itu tetap anak yang suci. Pemberian sang Dewa.
"Apa selir ke empat juga menyalahkan Putra Mahkota? Tanya Ivona
"Tidak... sanggah selir keempat langsung.
"Karena putra mahkota hanya di jebak wanita murahan sepertiMu.
Balasnya tersenyum sinis.
Sementara selir pertama dan yang lain mendengar itu merasa terhibur.
"Bukankah kita sama..sama sama selir putra mahkota?
Tanya Ivona geram..
"Hahaha...
Semua selir tertawa mengejek selir kedua menghina Ivona.
"Kita jauh beda Izora kau diangkat menjadi selir karena terpaksa.
"Asal kau tau saja putra mahkota sebenarnya tidak sudi mengangkat mu sebagai selirnya dia merasa jijik dengan perempuan murahan sepertiMu.
"Tetapi karena bujukan ibu suri dan permaisuri.
"Kau terpaksa diangkat jadi selir. Dan setelah nanti kau melahirkan kau akan di kirim kehutan dingin.
"Untuk menjalani hukumanmu kau akan menjalani hari hariMu yang sangat menyedihkan disana.
'"Dan untuk anakMU.
"AKAN di serahkan kepada selir pertama. "Gimana pun dia yang akan diangkat jadi permaisuri putra mahkota.
"Karena selir pertama adalah wanita yang di sukai putra mahkota sejak dulu.
Jelasnya sombong.
Ivona langsung melirik selir pertama. Wanita itu memang cantik dan anggun. Tetapi seingat Ivona selir pertama juga sering menekan Izora. Tetapi selir pertama tidak pernah menunjukkannya di depan para selir yang lain.
"Cih..apakah Putra MAHKOTA buta?
"Bisa menyukai wanita picik ini.
Batinya menggeram.
Membuat sudut hatinya nyeri. Membayangkan lelaki yang di cintai ternyata mencintai wanita lain...
sungguh miris batinya lagi.
Sementara para selir yang melihat ekspresi Izora merasa bahagia..
"Sebagai selir rendahan bukankah kewajiban mu menghormati kami.
"Tapi untuk hari ini karena kami bermurah hati dan merasa terhibur kami tidak akan mempermasalahkannya dan untuk selanjutnya. Tidak akan.
Ucap selir kedua sambil tertawa.
Sungguh dia sangat bahagia melihat Izora menderita dan tertekan.
Mereka ingin melenyapkan nyawa Izora saat ini. Karena terlalu beruntung.
Tetapi karena Izora sedang mengandung penerus putra mahkota terpaksa mereka menahanya. Mereka merasa Izora saingan yang paling licik karena berhasil menjebak putra mahkota. Sementara mereka tidak pernah berhasil sekalipun sudah berulang kali merayu bahkan menjebak Putra Mahkota tetapi selalu gagal.
Izora yang mendengar perkataan selir kedua itu sontak Tertawa remeh.
Selir kedua yang melihat Izora tertawa mengejek sontak emosi..
"Kau..Plakk
Selir kedua langsung menamparnya...
Izora yang tidak siap menerima tamparan itu. Pipinya memerah nyeri dan panas yang dirasakannya saat ini.
Sungguh dia tidak bisa lagi menahan emosinya yang sudah menumpuk sedari tadi.
"Plak..Plakk..Plakk..
Tamparan tiga kali menggema di ruangan itu..selir kedua sampai terhuyung dan nyaris pingsan..bahkan tidak sanggup lagi untuk menahan tubuhnya.
Sontak selir yang lain melihat itu geram sekaligus ngeri. Mereka tidak menyangka Izora akan membalasnya.
Izora bersiap menendangnya..
tetapi sebuah suara berat menghentikannya...
"Izora berhenti...
suara bariton itu menggema diruangan itu menahan amarah yang bergejolak didadanya melihat perbuatan Izora yang keterlaluan.
syontak Izora melihatnya dan membuat semua selir menyambutnya.
"Salam untuk Putra Mahkota semoga Dewa Agung senantiasa memberkati yang Mulia.
Ucap mereka serentak.
Sementara Ivona hanya diam berdiri.
Dia malas melakukan hal hal seperti itu apalagi moodnya lagi tidak bagus.
Pelayannya yang melihat itu menyenggol sikunya sedikit sehingga dia menyapa putra mahkota dengan berat hati. Membuat Putra Mahkota terbakar api kemarahan.
"Apa yang kau lakukan terhadap selir kedua Izora?
Ucapnya dingin sorot matanya ingin melahap habis Izora.
Lalu Izora menjawab dengan enteng.
"Aku hanya membalas perlakuannya.
Matanya membalas tatapan Putra Mahkota.
Putra Mahkota yang mendengar ucapan Izora semakin emosi apalagi Izora terang terangan membalas tatapannya..sejauh ini tidak ada yang pernah membantahnya apalagi membalas tatapannya. Membuat Putra Mahkota atau Ba Xian semakin emosi.
"Kau..
Ucapnya tertahan Dia ingin mencekik wanita itu dengan tanganya. Tapi logikanya masih berfungsi.
"Mereka...
"Terlebih Dia..
tunjuk Izora
"Telah menghinaku dan juga anakku..
ucapnya bergetar menahan emosinya.
"Cih..bukankan yang mereka katakan itu benar?
Balas putra mahkota seenaknya.
"Yang Mulia hamba memang bersalah.
"Tetapi anakku tidak bersalah.
Jelas Ivona. Air matanya hampir lolos dari wajah putihnya...
Hatinya sakit seakan Putra Mahkota juga membenarkan ucapan para selirnya tadi. Membuat Izora menahan sesak dan nyeri di dadanya. Dia tidak menyangka Putra Mahkota juga ikut menghina anaknya.
Putra Mahkota yang melihat air mata Izora yang menggenang. Memejamkan kedua matanya sejenak untuk menetralkan emosinya.
"Aku tidak menyalahkan anakku.
"Tetapi aku menyalahkan perbuatanMu?
Ucapnya pelan.
Sementara para selir dan pengawal hanya tertunduk. Mereka takut melihat kemarahan Putra Mahkota.
"Sungguh selir kelima ini mencari mati. Batin Mereka.
Izora yang mendengar ucapan Ba Xian hanya terkekeh. Hanya dia dan Dewalah yang tau rasa sakit di hatinya saat ini.
Sementara Putra Mahkota yang mendengar kekehan Izora hanya mampu menahan amarahnya yang kembali meluap. Dia merasa Izora meremehkannya.
"Izoraaa...
Teriaknya
"Sebagai hukumannya kau tidak boleh keluar dari paviliun selama sebulan.
"Dan tidak boleh keperpustakaan kerajaan. Titah Putra Mahkota.
"Apakah Putra Mahkota juga akan menghukum selir kedua dan selir yang lain yang telah menghinaku?
Ivona tidak menghiraukan hukumnya. Ivona ingin melihat sikap adil Putra Mahkota itu dalam menangani selir-selir nya.
"Hukuman apa lagi yang kau mau?
"Bukanya kau sudah membalas perbuatan selir kedua.
Putra Mahkota menjawab pertanyaan Ivona sungguh dia paling tidak suka dibantah.
Sementara Ivona yang mendengar itu hanya tersenyum miris...semua kesalahan telah dilimpahkan kepadanya berarti hidupnya tidak penting bagi Putra Mahkota.
Seandainya jika dia tidak mengandung hidupnya juga sudah lama berakhir. Perasaanya sungguh kecewa dan sakit hati. Dia juga manusia yang butuh keadilan. Walaupun dulu dia melakukan kesalahan bukan berarti dia harus dipandang selalu hina. Bahkan mengingat dari kisah hidupnya didunia yang sekarang. banyak orang orang yang lebih hina darinya. Contohnya para selir Putra Mahkota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Osie
pengen aku benyek benyek tuh putra mahkota..aku sumpahimd eh dipertengahan cerita tuh laki bukan aku ke ivona n ivona milih minggat dr istana sejauuuuujh jauhnya
2023-07-04
1
Bang Mekanik
baru baca
rasa nya gemessss banget
2023-06-29
1