Ucapnya menekankan kata Rindu tetapi matanya melirik cucunya yang masih bermuka datar itu.
Sementara Ba Xian yang mendengar kata Rindu itu merasa jantungnya berDetak Detak. Dia tau neneknya itu sedang mengodanya. Tetapi dari Lubuk hatinya yang paling dalam sungguh Dia merindukan selir kecilnya itu.
"Tolong siapkan kudapan yang manis manis. "Aku dengar dari pelayan pribadinya selir kelima sangat menyukai yang manis manis.
Titahnya kepada dayangnya itu..
Ba Xi'an yang mendengar itu melirik Kasim. Sang Kasim yang mengerti dengan lirikan Putra Mahkota.
"Mengangguk.
Sang Kasim sangat mengerti bahkan sangat paham setiap pergerakan tubuh Putra Mahkota. Dia selalu tanggap dengan telepati yang di tujukan Putra Mahkota kepadanya...
Di kediaman paviliun selir kelima. Sang pelayan yang bernama ana bergegas membangunkan nyonyanya dan memberitahukan kedatangan ibu suri. Ivona yang masih mengantuk hanya bisa pasrah saja saat bajunya di ganti dan rambutnya dihiasi..
"Salam kepada Ibu Suri berkat Dewa agung senantiasa memberkati Ibu Suri.
Ucapnya dengan sopan dan anggun.
Sungguh Ivona sangat menghormati Ibu Suri yang terkenal baik itu..
"Ckk...tidak perlu melakukan hormat seperti itu lagi.
"Sini mari duduk.
Ibu Suri membantu Cucu menantunya itu untuk duduk.
Matanya tidak lepas dari kedua bola mata cucu menantu itu yang terlihat sedikit bengkak dan sembab.
Tetapi dia tidak berniat bertanya lebih jauh dia tidak mau mengganggu kenyamanan cucu menantunya itu.
Menurutnya setiap orang mempunyai batas keingin tauan walaupun dia berhak bertanya. Ibu Suri lebih memilih membiarkan air mengalir dengan tenang.
Ibu Suri menyuruh dayangnya itu untuk menyajikan teh dan kudapan yang sudah di persiapkannya.
"Nenek yakin kamu ingin makan yang manis manis kan?
"Nenek tadi menyuruh koki istana membuat kue kue ini.
"Coba makan apakah cocok di lidahmu ucapnya antusias.
Ivona yang melihat sinar kebahagiaan diwajah yang masih awet muda itu mengangguk dan membalas dengan senyuman.
"Terimakasih Ibu Suri.
Ucapnya sambil memakan kue itu dengan anggun.
"CK..Panggil saja nenek.
"Jangan Ibu Suri.
"Nenek tidak suka..coba ulangi.
Titahnya menunjukkan wajahnya yang terkesan tegas.
Ivona yang melihat tingkah kekanak Kanakan ibu suri itu terkekeh geli. Hatinya sedikit terhibur.
"Terimakasih nenek ucapnya.
Ibu Suri yang mendengar itu merasa senang. Diantara semua selir dia hanya memberikan panggilan khusus itu kepada Ivona dari pertama bertemu dengan cucu menantunya itu dia sudah jatuh hati denganya. Bahkan dia sangat mendukung perbuatan Ivona yang sudah menjebak Putra Mahkota.
Dia merasa itu semua bantuan dari Dewa Agung..
Ivona yang kelaparan dan lupa dengan jadwal makan siangnya.
Tanpa segan dia hampir mengahabiskan seluruh kue kue itu.
Membuat Ibu Suri bahagia.
Setidaknya cucu menantunya masih memperhatikan gizi untuk janinya.
Padahal sepertinya cucunya itu sedang bersedih.
""Pantas saja bocah tengik itu menyuruhku kesini.
Batinya.
Sementara kasim dan pengawal yang melihat itu melongo.
Sungguh selir yang satu ini diluar dugaan. Batin mereka masing masing.
Ibu suri beserta Kasim dan para pelayan dan pengawalnya pergi meninggalkan paviliun Ivona.
Tetapi Ivona masih tertinggal ditaman itu. Dia mengibas ngibaskan pipinya yang memanas. Pikiranya melayang saat Ibu Suri mengatakan bahwa Ibu Suri datang atas permintaan Putra Mahkota.
Mengingat itu kedua pipi Ivona bak kepiting rebus. Bisakah Ivona sedikit percaya diri.
Sementara ana yang melihat tingkah majikanya itu ikut menggoda..
Ana berdehem menetralkan ucapanya kepada nyonyanya itu...
"sepertinya yang Mulia Putra Mahkota sangat perhatian kepada Istrinya".
Ucapnya sambil mencolek colek siku majikanya itu.
Ivona yang mendengar godaan pelayannya itu makin membuat pipinya terbakar habis.
Dia pura pura marah kepada pelayannya itu. "Sepertinya kau kurang kerjaan ana.
"Sekarang sediakan air panas aku ingin mandi.
Titahnya sambil menggembungkan kedua pipinya itu yang semakin memperjelas semburat merah di kedua pipinya.
Ana yang mendengar perintah majikanya itu langsung menurutinya dan sambil menambah godaannya .
"Kenapa harus menggunakan air panas nyonya bukankah nyonya sekarang sedang kepanasan.
Ucapnya sambil berlari dan cekikikan.
Ivona yang mendengar godaan absurd pelayannya itu.
Sontak mengeram.
"Dasar pelayan tidak ada akhlak.
umpatnya. Tetapi dia merasa senang mendengarnya...
Di ruangan Putra Mahkota Ba Xian mendengar laporan Kasimnya itu. Dia senang bahwa selirnya itu melahap kue kuean yang di bawa Ibu Suri. Termasuk Kue yang di sediakannya langsung. Tetapi mendengar kata kata terakhir yang di laporkan Kasimnya itu bahwa Ibu Suri mengatakan. Kepada Ivona bahwa Sang Nenek datang atas permintaanya membuat Ba Xian gelisah tak menentu. Di lain sisi Ba Xian senang. Setidaknya selir kecilnya itu tidak terlalu membencinya.
Sementara dipikiranya yang lain Ba Xian kurang senang. Dia tidak mau selir kecilnya itu besar kepala. Dia ingin memberikan hukuman langsung kepada selirnya itu. Ba Xi'an masih mengingat jebakan yang mengakibatkan malam panas itu.
Membuatnya berfikir dua kali supaya tidak terlalu menunjukkan perhatianya kepada selirnya.
Karena bagaimanapun selirnya itu akan menjalani hukuman selama lima tahun di hutan dingin.
Setelah Ba Xi'an berunding dengan sang Kaisar atau ayahnya.
Mereka akhirnya memutuskan untuk memberikan hukuman kepada Ivona selama lima tahun. Mereka juga tidak ingin memisahkan anak dan ibunya terlalu lama. Para pejabat juga menyetujuinya.
Mereka tidak berani membantah atau melawan Kaisar terlebih Putra Mahkota Kaisar masa depan mereka.
Memikirkan itu Ba Xi'an kembali lemas. Mengurung selirnya selama sebulan saja sudah seperti setahun menurutnya apa lagi lima tahun. Dia yakin hari hari yang di laluinya kedepan akan seperti menelan duri.
"Apakah aku mulai Mencintainya. Batinya.
Di kediaman Baron Alexander. Selir kedua atau ibu Ivona yang mendengar kabar hasil rapat suaminya itu merasa bahagia. Dia berulang ulang memanjatkan Terimakasih kepada Dewa Agung. Bahkan Dia membagikan beberapa angpao untuk para pelayan dan pengawal di kediamannya Itu. Membuat Istri sah kediaman itu menahan amarahnya. Dia tidak suka dengan Kabar yang di dengarnya itu. Seluruh barang barang yang dikamarnya hancur lebur. Tidak cukup dengan hal itu Dia bahkan memukuli para pengawal yang menerima angpao itu.
"Dasar wanita ******.
"Kenapa dia hanya di hukum lima tahun.
Seharusnya dia di kurung dihutan dingin selama sisah hidupnya teriaknya Prustasi. Para pelayan yang mendengar itu tidak berani mengganggu atau melaporkan kepada Tuan mereka.
"Wanita ****** itu harus mati.
"Aku akan merencanakan pembunuhan terhadapnya.
Batinya.
Setelah emosinya terluapkan.
Lalu dia pergi menjumpai putri tersayangnya yaitu Emeli Aleksia..
Respon Emeli juga sama dia mengepalkan tanganya. dia tidak gegabah seperti ibunya yang menghancurkan barang barang berharga untuk melampiaskan amarahnya dia lebih memilih mengepalkan tanganya. Kuku kuku jarinya menancap di kulit mulusnya itu membuat darah segar mengalir dari sana. Sontak membuat sang ibu cemas dan khawatir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
murniati cls
Napa ba Xian tak mematai selir lain uga biar tau gmn,jd biar ada keadilan buat ivona,Krn yg dhkm dia saja
2024-05-04
1
onyet
mantab
2023-08-09
1
onyet
kerreeeennn
2023-08-09
0