Ana menjeda penjelasanya melirik majikanya itu.
Melihat majikanya yang begitu serius mendengarkan penjelasanya ana jadi yakin bahwa majikanya itu sebenarnya lupa ingatan.
"Ternyata itu obat perangsang.
"Kenapa putra mahkota sampai bisa kecolongan?
"Bukankah dia selalu didamping Kasim yang sangat ahli tentang racun?
"Sebenarnya obat perangsang itu di taburkan melalui udara jadi tidak terdeteksi dan juga tidak berwarna Nyonya.
Jelas ana
Ivona berusaha memutar-mutar semua ingatan pemilik tubuh itu.
Ivona sampai mengeleng karena tidak menemukan kejadian yang baru saja di dengar dari pelayanya.
""Apakah saat itu aku sudah ada di tubuh ini.
batin Ivona.
Melihat reaksi nyonyanya yang sedikit berbeda.
Ana semakin yakin dengan pemikirannya tentang sang Nyonya yang lupa ingatan.
Di lain sisi Ana juga binggung dibuatnya.
Setahunya majikanya itu tidak pernah bersentuhan dengan hal hal berbau racun apalagi obat laknat itu .
Tapi entah kenapa sang nyonya mengakuinya
Ana mau bertanya. Tetapi hal itu di urungkannya melihat sang majikan yang sepertinya melupakan peristiwa itu.
"Jadi nyonya tidak mengingat kejadian itu?
'"Aku tidak mengingat hal itu ana. jawab Ivona sambil memijit pelipisnya.
Ana mengangguk percaya.
"Ini sudah larut Malam nyonya.
"Nyonya harus istirahat.
Ana menuntun Ivona ketempat tidur.
"Selamat malam nyonya.
"Hm.
Keesok harinya Ivona sedang menikmati pemandangan yang asri di sebelah paviliunnya dimana terdapat hamparan hijau dikelilingi danau buatan serta tanaman bunga bermacam warna.
Sambil menikmati teh yang sudah disediakan dan ditemani cemilan yang manis manis.
Entah kenapa semenjak dia sadar akan dunia barunya dia lebih suka memakan yang manis manis.
Mungkin efek dari seleranya di dunianya yang dulu dan Ivona tidak ambil pusing akan hal itu.
Ivona memaksa otaknya untuk melakukan perencanaan sebab hidup di istana tidak semulus kulitnya.
Saat Ivona melamun para pengawal kerajaan mengelilingi Ivona dan berdiri jarak lima meter.
Sontak membuat Ivona.
" deg.. deg..kan
"Ibu suri dan permaisuri kerajaan telah tiba.
Ucap suara Kasim dengan lantang membuat Ivona yang masih belum pulih tiba tiba melebarkan kedua matanya.
Ana yang melihat majikanya binggung. Menyentuh lenganya pelan.
"Nyonya sambut ibu suri dan permaisuri bisiknya...
"Haa...
"ohh..iya.
Ucapnya bingung.
"Kenapa tiba tiba. Batinya
"Hormat kepada ibu suri dan permaisuri kerajaan kiranya berkat Dewa agung selalu menyertai.
Salam Ivona dengan nada Pelan dan anggun.
Ibu suri dan permaisuri menerima Hormat Ivona dan menyuruhnya duduk kembali.
"Gimana kabar selir kelima hari ini.
Tanya ibu suri ramah
"Baik yang mulia.
Balas Ivona sambil menunduk ala-ala serial kerajaan yang sering di tontonya.
"Tabib silahkan periksa.
Perintah permaisuri
Ivona kaget.
Dia melirik pelayannya itu seakan minta penjelasan.
Ana yang yang di lirik mendadak kaku.
Dia lupa untuk menjelaskan kepada majikanya hal yang paling penting.
Hal rutin yang setiap hari dilakukan oleh ibu suri dan permaisuri yaitu memeriksa izora.
Sang tabib meletakkan sabu tanganya dengan hati hati entah kenapa aura selir hari ini sedikit mencekam.
Biasanya tabib itu selalu santai saat memeriksanya. Tapi hari ini kenapa perasaanya tidak karuan.
Sang tabib menjulurkan jari tangannya agak sedikit tertekan. Dia sampai meraba denyut nadi ivona sampai tiga kali. Dan pemeriksaan yang ketiga kalinya membuatnya deg deg sekaligus bernafas lega.
"Gimana tabib?
Tanya IBu suri antusias
"Selamat untuk ibu suri dan permaisuri selir kelima Putra mahkota telah mengandung.
Ucapnya dengan wajah sumriang.
"Ohh...Dewa Agung akhirnya cucuku telah berhasil.
Teriak ibu suri penuh nyaring.
Sementara permaisuri mencoba menahan butir air matanya.
"Tolong kosongkan lambungku...
"Bagikan semua kerakyat sambil umumkan kehamilan selir kelima.
Kehamilan cucu menantunya adalah kabar yang paling membahagiakan bagi ibu suri.
Ivona yang mendengar berita itu jantungnya hampir keluar.
Matanya melotot bola mata safir itu membesar seakan memancarkan api amarah kenapa belum ada dua hari dia didunia yang baru itu selalu mendapatkan hal hal yang mengejutkan.
Sang tabib yang menyadari aura yang mencekam dari Ivona itu semakin tertekan.
"Aku hamil?
Sudut bibirnya dilengkungkan sedikit dengan sinis.
"Bagaimana aku bisa hamil secepat ini?
" Ini semua gara-gara putra mahkota bajingan itu.
"Dia tidak berhenti melakukanya bahkan sampai saat matahari muncul.
Iyaa...awalnya Izora yang menjebaknya.
Tapi putra mahkota sudah sadar saat pertama kali pelepasannya jadi untuk yang kedua kali sampai seterusnya itu murni dari nafsunya sendiri.
"Ciihh...
"Apakah dia akan menutupi itu.
Batinya merasa jijik.
Di tempat Lain di ruangan istana nan megah itu seorang Putra Mahkota yang sedang sibuk membaca setiap laporan dari para mentrinya. Dia adalah putra mahkota negri ini. Ba Xian Zhu
Jemari rampingnya sibuk memilah setiap laporan yang tidak sesuai... Bola Matanya yang hitam legam begitu tajam saat membaca laporan itu. Postur tubuh yang tegak dan kokoh tidak akan goyang walau sekalipun datang angin ****** beliung.
Alisnya yang tebal serta rahang yang tegas dan kokoh menambahkan kesan angkuh, dingin dan mendominasi memperjelas pada sosoknya.
Sekelebat bayangan hadir didepanya.
"Yang Mulia selamat selir kelima sudah mengandung ucapnya sambil menunduk.
"Degg..
walaupun posisinya tidak berubah tetapi pupil matanya melebar seketika.
Jantungnya berpacu. Sudut bibirnya sedikit melengkung.
" Akhirnya perjuanganku tidak sia sia. Batinya.
Mengingat kenangan manis itu. Membuatnya panas dingin. Wajahnya bersemu merah.
"Hm..
Balasnya datar.
Sekelebat bayangan itu langsung menghilang.
"Baiklah..
"Bingwen..
Pangilnya kepada pengawal pribadinya
"Bersiap siaplah temani aku ke paviliun selir kelima...
"Baik yang mulia.
Ivona menjerit dalam hati dia tidak tau harus berbuat apa.
Antara tertawa atau menangis perasaan itu datang tidak jelas.
Ivona baru saja mendengarkan penjelasan dari pelayannya...
Berulang ulang pelayannya itu minta maaf. Karena lupa memberitahunya.
Ana yang masih merasa bahagia dengan kabar tentang majikanya membuatnya merinding seketika melihat sang nyonya yang menahan amarah.
"Nyonya...
"Kabar ini adalah sebuah anugerah dari Dewa Agung.
Ana mencoba menghibur.
"Apanya yang anugerah?
Ucap Ivona sinis.
"Nyonya jika nyonya tidak hamil maka nyonya akan di hukum mati.
"Aa..paa?
Ivona kaget.
"Iya nyonya.
"Jika nyonya tidak hamil nyonya akan dihukum gantung atau hukum pancung. "Karena nyonya sudah lancang menjebak Putra mahkota yang berkuasa.
Ivona yang mendengar itu sontak melebarkan kedua matanya.
Dia tau hukum kerajaan ini tapi apakah mereka sekejam itu?
Memang dia bersalah tapi putra mahkota juga menyiksanya satu malam itu.
"Apa itu tidak cukup. Batinya
"Nyonya setiap siapapun yang berani menyinggung anggota kerajaan bahkan melukainya hukuman yang diterima hukuman mati nyonya.
Ucap ana mengingatkan sang majikan akan kesalahanya.
Sungguh malang nasib majikanya jika tidak hamil.
Ivona menatapnya nanar pelayannya itu lalu air matanya jatuh.
Lalu dia mendekati sang pelayan setianya itu.
Memegang lembut tangan kurus itu.
"Setelah aku melahirkan aku akan di asingkan ke hutan dingin yang tidak berpenghuni.
"Lalu kau bagaimana?
" Apakah mereka akan menjual mu ke rumah bordil?
Tanyanya serak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Daniela Whu
hamidun lo itu
2023-06-19
1
Adek Cilla
woy woy ceritanya sampah
2023-06-12
0