Di ruangan putra Mahkota pengawal bayanganya melaporkan semua kejadian yang terjadi di perpustakaan kerajaan.
Ba Xian yang mendengar laporan pengawalnya itu sontak mengerutkan keningnya bola mata hitamnya seakan menyala.
"Apa kau tidak salah lihat?
"Tidak yang mulia.
"Apa dia baik baik saja ?
"Iya yang mulia.
"Hm.
Sekelebat Pengawal itu langsung menghilang.
Putra mahkota memang telah mengutus pengawal bayanganya untuk melindungi atau memantau aktivitas selirnya itu.
Segala gosip miring tentang Ivona sudah dia Tau.
"Apakah wanita itu sekarang sudah menunjukkan taringnya setelah dia diangkat mejadi selir?
"Apakah dia harus bersikap seperti wanita yang tidak tau etika.
Batin Putra Mahkota Emosi.
Dia baru kali ini bertemu dengan wanita licik.
"Akhirnya kau menunjukkan dirimu juga Izora. Monolog Ba Xi'an
Nilai pandangan yang baik untuk selir kelima sudah tidak ada.
Seandainya selir kelima itu tidak mengandung anaknya pasti dia sudah membunuhnya.
Dia tidak suka wanita yang licik yang menghalalkan segala cara demi kepuasannya. Putra mahkota telah melabeli Izora wanita yang tidak tau malu.
Ba xian merasa bahwan Izora sungguh tidak layak menjadi ibu dari anaknya.
Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur.
Wanita telah mengandung Benihnya.
"Aku akan menjauhkan perempuan licik itu dari kehidupan anakku nanti.
"Sabar...sebentar lagi.
"Tinggal beberapa bulan lagi.
batinya sambil memijit kepalanya yang mendadak pusing
Diruangan perpustakaan Ivona membaca buku tentang obat obatan, racun, dan ilmu bela diri. Dia lupa waktu sehingga makan siangnya terlewatkan dia hanya memakan cemilan yang sudah disiapkan.
Bahkan dia menyuruh Kasim, pelayan dan pengawalnya menjaga jarak darinya. Dia tidak mau jika mereka mengetahui apa yang sudah dibacanya.
"Tidak sia sia otakku Encer.
'"Sekali membaca semua telah terekam.
Ucap Ivona sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Jika aku melatih bela diri ini.
" Pasti aku bisa keluar dari paviliun itu dengan aman.
Batinya menimpali
Dia tidak menyangka ilmu bela diri di kehidupan ini sungguh menakjubkan..
Ivona telah kembali ke paviliun. Selesai mandi dan makan malam. Dia kembali mengistirahatkan tubuh lelahnya. Badanya diregangkanya otot otot kaku dibadanya berbunyi bunyi.
"Krek..krek..uh enaknya.
Ivona memejamkan matanya. Kedua mata itu langsung terlelap karena terlalu lelah..
"Ivonaa...Ivonaa..
Suara halus dan lembut itu menyentuh Indra pendengaran Ivona.
"Siapa disana?
Ivona bertanya was-was...
Di depanya hanya ruangan putih dan diujung ruangan terdapat cahaya yang menyilaukan. Seorang wanita berjalan dengan anggun ke arahnya. Sontak membuat Ivona terkaget. Ivona melihat wanita yang didepanya itu. Jarak keduanya sungguh dekat dan saling berhadapan.
"Kaaa..UU..
Ivona terbata bata.
"Hai Ivona sapa Izora dengan riang.
Ivona memandangi wanita didepanya itu dengan sinis..
"Ada apa?
"Kenapa kau datang menemuiku?
" Bahkan aku sudah ingin menghajar mu "berani beraninya kau membuatku terjebak didunia terkutuk ini.
Ucapnya emosi.
Izora yang mendengar itu hanya tersenyum.
"Jangan salahkan aku salahkan juga dirimu. ucap perempuan itu senyumnya masih terpatri.
"Kenapa kau menyalahkan aku?
Ivona sungguh tidak mengerti dengan wanita itu.
"Karena aku dan kau adalah jiwa yang sama.
Ucap Izora enteng
Hening...
Ivona belum bisa mencerna maksudnya.
"Aku dan dirimu yang dimasa depan adalah jiwa yang sama.
"Hahaha...apanya yang sama Izora.
" Jelas jelas kita berbeda.
Tawa Ivona sedikit di paksakan.
"Kita satu jiwa Ivona.
"Sebenarnya jiwa kita yang dimasa depan adalah jiwa yang kuat.
"Berbeda jiwa kita yang disini.
"Disini jiwa kita terlalu lemah..asal kau tau itu Ivona.
"Jiwa kita yang disini sudah mengalami keracunan sejak didalam kandungan. "Makanya jiwa kita yang dimasa depan tertarik kesini.
"Karena awal dari jiwa kita yang paling kuat sebenarnya di kehidupan ini.
"Jadi kau tidak bisa menyalahkan aku. Karena kita itu sama.
Hening..
Ivona sungguh tidak menduga hal ini.
semenjak dirinya berinkarnasi Hal-hal di luar nalar nya terlalu sering terjadi.
setelah Ivona mendengarkan penjelasan Izora dirinya sedikit terkejut.
yang membuatnya semakin emosi perlakuan Izora di zaman ini sebagai wanita murahan.
wanita yang tidak punya harga diri.
""jika kau tidak menjajah kan tubuhmu ke pada Putra Mahkota mesum itu. mungkin aku bisa sedikit tenang tinggal di sini. batin Ivona
"Jadi maumu apa?
Ivona bertanya langsung. Dia tidak ingin gila setelah mendengar informasi baru tentangnya.
"Asal kau tau.
"Kehidupanmu yang disini sungguh menjijikkan.
" Kenapa kau harus membuat hidupku rumit disini.
"Bahkan nyawaku bisa dihitung beberapa bulan lagi.
"Membuat hidupku setiap hari merasakan cemas. Keluh Ivona
"Aku tidak pernah melakukan kesalahan Ivona.
"Aku hanya jatuh cinta.
"Dijamanmu kau belum pernah jatuh cinta. "Karena hatimu yang kuat tertinggal disini. "Karena belahan jiwa kita ada disini yaitu Putra Mahkota.
"Ciihh...aku tidak akan jatuh cinta sama laki laki brengsek itu.
"Kau bisa berbicara seperti itu karena hatimu masih yang dimasa depan.
"Sekarang aku akan memberi hati ini.
"Saat hati ini ku keluarkan maka hati ini akan menguatkan dan membuka jalanya kehatimu yang masih kosong.
" Sehingga kau dapat merasakan cinta yang begitu besar terhadap putra mahkota.
Jelas Izora sambil mengeluarkan cahaya kecil. Dan pelan pelan menghembuskanya ke arah Ivona..
"Apa..apa yang kau lakukan Izora?
Seketika sinar itu melingkupinya...
Dan raga Izora terpecah seperti angin...
Ivona merasakan sesuatu yang hangat didalam tubuhnya.
Ivona merasakan detakan yang kuat.
"Putra Mahkota adalah belahan jiwamu...suara itu seakan meledak di dalam dirinya.
"Tidak...tidak..
Ivona berteriak nyaring.
Nafasnya memburu...keringat membanjiri pelipis dan seluruh tubuhnya. Dia terduduk sambil gemetaran tanganya menepuk nepuk dadanya...
Beberapa saat setelah Ivona menenangkan diri akhirnya nafasnya kembali normal...jantungnya mulai berdetak normal..
dia berdiri...dibukanya jendela kamar yang mengarah ke taman...sepertinya matahari sudah mulai menampakkan dirinya.
Pelayannya ana bergegas menghampirinya...
"Nyonya sudah bangun?
"Kenapa cepat sekali ?
tanyanya.
"Aku sudah tidak bisa tidur Ana.
Jawab Ivona datar
"Cepatlah siapkan air mandi..aku ingin berendam sebentar. Ucapnya lagi
Ana yang mendengar sang majikan langsung mengiyakan. Dia dapat merasakan nyonyanya ini seperti menahan amarah.
Tapi dia binggung setahunya dia tidak ada menyinggung nyonya ini. Bahkan dia meninggalkan nyonyanya ini tadi malam dalam keadaan hati yang sedikit senang.
Tiba tiba pagi ini dia melihat raut wajah nyonyanya itu sedikit masam.
"Baik nyonya.
Ana cepat cepat melakukan perintah nyonyanya. Takut sang nyonya marah.
Ivona merilekskan badanya di bak mandi itu..aroma wangi dan segar menyeruak ke Indra penciuman ya membuat pikiran dan hatinya menjadi lebih enak dan tenang.
Mimpinya masih terbayang bayang.
"Apa yang harus kulakukan? Batinya.
Ivona telah selesai melakukan ritual mandi dan sarapan paginya.
Dirinya juga sudah diperiksa tabib tentang perkembangan janinnya dan sesuai yang dinginkan banyak orang janinya sehat sehat saja.
Saat ini Ivona sendiri sedang menikmati cemilanya di taman disamping paviliunnya merasakan udara yang segar dan aroma bunga yang menenangkan pikiranya yang kadang membuatnya pusing tujuh keliling. Memikirkan hatinya yang kadang berdebar tidak jelas ...sesekali dia fokus pada buku ditanganya. Saat ini Ivona sedang mempelajari teknik seni bela diri dengan menggunakan jarum dan racun. Ivona sangat cepat mempelajarinya terkadang dia sambil jalan dan menggoyangkan tubuhnya. Jika pengawal yang melihat pasti merasa bahwa Ivona sedang latihan menari... karena lembaran buku yang di pegang judul sampulnya " menari dengan cara sederhana. Tapi tidak ada yang menyadarinya bahwa Ivona telah menyelipkan catatan kecil dan tidak terlalu tebal..yang ditulisnya sendiri. Ivona telah merangkum ilmu bela diri yang dibacanya di perpustakaan kemarin...seingat Ivona izora dulu pernah membaca buku buku itu. Dan terakhir dia tinggal melanjutkan saja. Dan memang benar sekali dia membaca semuanya telah terekam seakan itu sudah hal hal yang sudah sering di lakukanya. Sekarang aku harus bisa mempraktekkan. Ucapnya pelan. Pada saat Ivona istirahat sejenak. Pelayannya Ana membisikkan padanya bahwa selir pertama, serta selir yang lain sedang di depan kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
yudi
🌹
2023-06-24
1
Yuli Yanti
❤️❤️❤️
2023-06-24
0