Dan membalas dendamnya sebelum pergi meninggalkan Istana megah ini dan meninggalkan lelaki Itu.
"Tes...tes air mata Ivona lolos dari kedua pipi mulusnya itu.
"Dadanya sesak memikirkan lelaki yang sudah mengobrak Abrik relung hatinya.
"Kenapa?
Bisiknya bergetar.
Ingatanya melayang saat usia Ivona tujuh tahun. Pertemuan pertama dengan Putra Mahkota di gerbang istana ini.
Saat itu Ivona sedang menangis setelah didorong Emeli dari kreta kuda yang baru berhenti di gerbang istana.
Ivona yang hendak turun tetapi Emeli langsung mendorongnya.
Hingga terjatuh mengakibatkan Lututnya lecet dan kakinya terkilir.
Putra Mahkota Ba Xi'an yang kebetulan lewat hendak keluar istana melihat kejadian itu. Dan langsung berlari membantu Ivona. Memanggil tabib untuk mengobati luka Ivona. Putra Mahkota itu langsung memarahi Emeli Sampi Emeli menangis ketakutan.
Saat itulah Ivona jatuh cinta kepada Putra Mahkota karena dia merasa dilindungi.
Setelah Ivona puas menangis.
Dia kembali kekamarnya. Dia lelah karena belum tidur semalaman di tambah hatinya sedang tertekan membuatnya langsung terlelap.
Diruang bernuansa gold dan putih itu. Putra Mahkota sibuk mempersiapkan penyambutan musim panas banyak para menteri yang mengusulkan membuat perayaan musim panas. Minggu depan perayaan itu dilaksanakan. Saat Putra Mahkota sibuk sang Kasim mendatanginya.
"Yang Mulia selir pertama datang berkunjung dan membawakan makan siang untuk yang Mulia ucapnya takut takut.
Putra Mahkota yang melihat itu menatap sang Kasim tajam.
Sang Kasim yang menerima tatapan elang itu sontak bergetar.
"Kenapa hidupku tersiksa begini.
"Aku hanya mengikuti perintah. batinya.
Tanpa menunggu jawaban Putra Mahkota. Kasim itu langsung pamit dan menemui selir pertama.
Diluar ruangan Putra Mahkota. Selir pertama dan pelayannya sedang menunggu sang Kasim. Penampilannya sungguh menawan hari ini dia telah menyiapkannya dari tadi pagi dia juga menyuruh koki di kediamanya menyiapkan makanan istimewa untuk Putra Mahkota. Dia tidak sabar untuk bertemu Putra Mahkota.
Mengingat pertemuan mereka terakhir kali di paviliun selir kelima. membuatnya geram
Setelah melihat Kasim keluar senyum dibibirnya merekah...
Belum sempat dia berbicara dia mendengar suara Kasim yang membuatnya menggertakkan giginya.
"Maaf selir.. Putra Mahkota sedang sibuk dan sedang tidak bisa di ganggu.
"Mohon untuk seterusnya selir jangan mengunjungi yang mulia Putra Mahkota. 'Karena hamba takut Putra Mahkota akan marah.
Ucapnya pelan.
Lebih baik selir ini yang marah kepadanya dari pada menanggung kemarahan Putra Mahkota. Sungguh dia tidak sanggup.
Selir pertama langsung mengibaskan gaunya meninggalkan Kasim yang masih menunduk hormat. Dia tidak perlu membalas ucapan Kasim itu Sungguh dia sangat malu dengan penolakan Putra Mahkota. Padahal tadi dia sudah berharap Putra Mahkota mau bertemu dengannya dan menghabiskan musim dingin terakhir dengannya. Dia berjalan ke paviliunnya dengan tangan yang masih mengepal.
Sang Kasim yang melihat amarah selir pertama hanya geleng geleng kepala. Dia merasa sifat para selir Putra Mahkota tidak ada yang sesuai standard ibu suri dan permaisuri. Memikirkannya membuatnya semakin pusing merasa pekerjaannya hari hari kedepan akan semakin berat.
Selir ketiga dan Selir keempat yang melihat wajah selir pertama yang menahan amarah sontak merasa senang. Mereka kira hanya mereka yang mendapatkan penolakan ternyata selir pertama juga mendapat penolakan padahal dari yang mereka tau selir pertama adalah wanita yang di sukai Putra Mahkota. Mereka menghentikan langkah selir pertama.
"Kenapa selir pertama begitu cepat kembali?
tanya selir ketiga
"Atau jangan jangan Putra Mahkota menolak kunjungan selir pertama.
Tambah selir keempat remeh.
"Sungguh kami tidak menyangka bahwa selir pertama juga menerima penolakan dari yang Mulia Putra Mahkota.
Hina mereka sambil terkekeh geli.
Diantara para selir tidak ada yang benar benar saling mendukung.
Mereka akan mencari kelemahan para selir yang lain dan menjatuhkannya.
Selir pertama yang mendengar hinaan yang dilontarkan selir ke tiga dan keempat sontak membuat wajahnya bak kepiting rebus. Amarahnya memunjak kedua giginya digertakkan.
"Awas saja kalau aku sudah diangkat jadi Permaisuri maka kalian akan kujadikan pelayanku.
Batinya penuh percaya diri.
Dia tidak boleh gegabah melawan selir selir bodoh itu.
Dia langsung pergi dari hadapan mereka dan menghentakkan kakinya.
Selir ke tiga dan empat yang melihat reaksi selir pertama merasa senang.
"Akhirnya selir pertama juga di cam..pak..kan... Oleh Putra Mahkota.
Ucap mereka sambil tertawa.
Sengaja Menekankan kata di campakkan.
Selir pertama yang masih mendengar suara para selir itu melampiaskan emosinya kepada para pelayan yang mendampinginya..dia mencampuk para pelayan itu sampai pingsan.
Selir ketiga dan keempat itu sontak kaget dan merasa ngeri.
Mereka langsung berlari meninggalkan selir pertama yang sudah kesetanan itu.
Sementara diruangan Putra mahkota.
Ba Xi'an masih fokus dengan laporan laporan di tanganya.
Tiba tiba pengawal bayangan si A.
Datang menghadap dan melapor tentang keadaan selir kelima.
"Yang Mulia sepertinya selir kelima sedang bersedih.
Lapornya dengan kepala yang masih tertunduk.
Mendengar perkataan dari pengawalnya sontak beberapa kertas di tanganya terjatuh.
Dia memandang pengawalnya itu.
"Apa yang kau lihat.
Ucapnya dingin.
"Selir kelima sempat menangis dan setelah menangis selir kelima kembali kekamarnya.
Ucapnya takut takut.
Setiap menghadapi Tuanya itu Dia seperti menghadapi maut.
Ba Xi'an berpikir sejenak.
"Apakah aku terlalu keras?
Batinya sambil memijit keningnya yang tiba tiba mendadak pusing.
Sungguh dia tidak tau cara membujuk wanita apa lagi wanitanya yang sedang mengandung.
Sang Kasim yang melihat kebingungan Majikanya itu memberi saran supaya ibu suri datang mengunjungi selir kelima.
Ba Xian yang mendengar saran dari Kasimnya itu memandang sang Kasim sorot matanya menandakan bahwa Ba Xian setuju dengan saranya. Sang Kasim yang sudah mengerti dengan sorot mata Ba Xian langsung senang. Setidaknya dia dapat membantu beban Putra Mahkotanya.
Putra Mahkota langsung bergegas menuju istana ibu suri.
Setelah tiba di istana Neneknya itu. Ba Xi'an langsung mengatakan maksud dari kedatanganya.
"CK..dasar cucu yang tidak ada basa basinya? ucap sang ibu Suri jengkel.
Kenapa Setiap berhadapan dengan cucunya itu membuat urat uratnya yang sudah Tua merasa seakan meledak.
"Bukankah kau harus bertanya dulu tentang keadaan nenekMu ini?
"sebelum kau meminta tolong pada Nenek. Keluhnya kepada Cucu satu satunya itu.
Sementara Ba Xian yang mendengar ocehan neneknya hanya menampakkan wajah datarnya sambil mengatakan kepada neneknya.
" Nenek sehat sehat saja aku tidak perlu bertanya sesuatu yang sudah kuketahui jawabannya.
Balasnya datar.
Ibu suri yang mendengar ucapan unfaedah cucunya. Merasa jengkel..
"Dasar Cucu durhaka. Umpatnya.
"Nenekkan ingin di perhatikan juga ucapnya mengerutu.
Sementara pelayan pribadi ibu suri hanya geleng geleng kepala melihat sifat majikanya itu..
"Baiklah karena nenek juga sedang bosan dan nenek juga Rin..Duuu...
"Dan sangat Rin..Duuu..
"Kepada cucu menantu nenek maka nenek akan pergi berkunjung.
Ucapnya sengaja menekankan kata rindu tetapi matanya melirik cucunya yang masih bermuka datar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰
apa kah aku terlalu keras ,,.......selalu begitu tp d ulangi ulangi lagi yuh kelakuan
2023-07-02
3