Dan DIA juga langsung pergi ke paviliun selir kedua untuk membahas tentang putrinya yang satu itu.
Pagi berganti siang...
siang berganti malam..
Ivona telah siap siap dengan seragam hitamnya itu. Dengan penuh semangat empat lima..dia keluar dari istana itu dalam sekejap. Ivona langsung menuju kediaman ayahnya itu.
Para pengawal dapat di hindarinya dengan mudah. Sebelum dia menuju paviliun saudara durjananya dia pergi menuju ke paviliun ibunya. Setelah Dia tiba di kehidupan kedua ini Dia belum pernah bertemu dengan sosok ibu yang melahirkannya. Di dunianya dulu dia hanya seorang yatim-piatu yang di besarkan di panti asuhan.
Dengan pelan pelan Ivona mendatangi tempat tidur yang remang itu. Di dalam sana terlihat pemandangan yang menghangatkan hatinya. Ayahnya memeluk posesif ibunya itu.
"Ckk..dasar.
Batinya dalam hati tetapi bibirnya mengukir senyuman indahnya.
"Ayah.. Ibu.. jangan terlalu memaksakan diri. "Percayalah Putri mu ini baik baik saja.
Ucapnya pelan. Air matanya mengenang di sudut matanya.
Setelah puas menatap wajah lelap kedua orang tua. Ivona Langsung pergi menuju kepaviliun saudara durjananya itu.
Setelah melakukan yang di inginkan seringai tipis terukir dibibir tipisnya itu.
Kemudian dia melangkah ke paviliun istri sah ayahnya.. siapapun tidak akan lolos dari pandanganya.
Puas melakukan aksinya. Ivona keluar dari kediamannya itu sambil bersenandung Riang...
Kembali kekamarnya lebih awal..Ivona langsung mengganti pakaian barunya..
Malam ini Ivona bisa tidur tenang.
Besok paginya di kediaman Baron Alexander. Selir kedua begitu antusias melayani suaminya di meja Makan.
"Apakah tadi malam tidurmu nyenyak sehingga pagi ini wajahMu terlihat bahagia?Tanya suaminya Baron Alexander. Kepadanya.
"Iya sayang.
"Tadi malam hamba bermimpi indah tentang put.--
Belum selesai selir kedua menyelesaikan ucapanya...sang pelayan datang.
"Maaf Tuan.. Selir.
"istri sah dan nona Emeli sepertinya keracunan Tuan.
"Dan saat pintu kamarnya kami Buka.
"Kami di larang Masuk Tuan.
"Istri sah dan Nona pertama berteriak histeris Tuan seperti menahan rasa sakit Tuan jelasnya Gugup.
Alexander yang menerima laporan itu memicingkan matanya sungguh Dia merasa terganggu. pagi hari yang indah yang di laluinya pagi ini sirna dalam sekejap..senyum selir yang di cintainya itu berganti dengan raut wajah kecemasan.
"CK..umpatnya..
"Sayang sebaiknya kita melihat nona Emeli dan nyonya besar Tuan ucapnya was was.
"Iya sebentar lagi kita kesana sekarang. "lanjutkanlah ucapanmu tadi.
Ucapnya sambil mengusap wajah selirnya itu dengan lembut.
Selir kedua langsung mendapatkan firasat yang buruk. Tadi Malam Dia merasa Putrinya datang.
"Apa jangan jangan Putrinya datang kerumah ini untuk mencelakai saudaranya dan Nyonya besar. Batinya.
Selir kedua tidak yakin dengan pemikiranya tetapi hatinya juga tidak tenang.
"Sayang.. panggil Alexander pelan.
"Hamba hanya bermimpi bertemu ibu dan ayah.
Ucapnya sambil tersenyum.
Alexander yang melihat raut kebahagian selirnya itu. Tidak menaruh Curiga.
" Jika kamu rindu sama ayah dan ibu mertua. Aku akan membawamu.
" Berkunjung ke makam mereka nanti. balasnya sambil memeluk istrinya itu dan tangan kirinya mengusap ngusap punggungnya..selir kedua mengangguk setuju...
Setelah tiba di paviliun Putri pertamanya itu. Matanya terbelalak melihat seluruh kulit putrinya melepuh...bahkan mengeluarkan nanah membuat ruangan itu berbau busuk. Semua pelayan bahkan Alexander hampir pingsan menahan bau yang menusuk kehidung mereka masing masing.
Bahkan selir ketiga muntah muntah. Para pelayan banyak yang menghindar lebih baik mereka di hukum dari pada mendekati nona pertamanya itu.
Mereka tidak mau pingsan gara gara mencium bau busuk yang sangat menyengat itu.
Terpaksa Aleksander keluar dari sana dia menyeret selir kedua dari kamar Emeli.
"Sekarang panggil tabib.
Perintahnya sama pengawalnya.
"Sekarang ayok kita lihat Nyonya.
Ajaknya kepada kedua selirnya itu.
Selir ketiga sudah tidak kuat sarapan yang di makannya tadi pagi keluar semua. Anaknya Yaang memapahnya pelan pelan.
"Lebih baik ibu kuantar saja kepaviliun ayah. Pintanya kepada sang ayah.
Aleksander membalasnya dengan anggukan dan menyuruh pelayan selir ketiganya itu memasak Bubur.
Melihat selirnya itu sudah mengeluarkan isi perutnya..
"Tidak...tidak..Tuan hamba juga ingin ikut melihat Nyonya besar.
Ucapnya sambil mengangkat tangannya ke udara.
"Tapi ibu...ibu sudah lemas.
"Jalan saja ibu sudah tidak punya tenaga. Ucap Yaang cemas.
"Ibu hanya melihat Nyonya sebentar saja. Balasnya sambil berusaha berdiri dan berjalan sendiri.
Yaang yang melihat ibunya berjalan sempoyongan kembali memapah ibunya itu.
Setibanya di paviliun Nyonya besar atau istri sahnya. Dia kembali syok...kali ini bukan kulit istrinya yang melepuh. Melainkan kakinya Bengkak sebesar paha induk Gajah..dan istrinya itu tidak bisa menggerakkan ya.
Istrinya meraung Raung..memanggil manggil namanya.
"Sayang..tolong aku..
"Kakikku kenapa seperti ini.
"Ke-dua kakikku tidak bisa digerakkan. Keluhnya histeris...bahkan tatanan rambutnya sudah hancur.
Barang barang yang bisa dijangkau juga hancur lebur
Saat mereka mendekati tempat tidur istri sahnya itu.
tiba tiba kedua kaki yang bengkak itu Pecah.
cairan berwarna hitam pekat bercampur nanah keluar dari sana..aroma yang dikeluarkan lebih menyengat...membuat selir ketiga..pingsan di tempat.
Sementara selir kedua merasa pusing dan Oyong..
Aleksander yang melihat selir keduanya itu hampir jatuh langsung memapah selirnya itu keluar.
Setelah mereka keluar dari kamar istrinya itu. Mereka mendengar teriakan yang memekakkan telinga.
beberapa pelayan ada yang pingsan. Mereka yang masih sadar dan setengah sadar ikut berhamburan keluar.
Aleksander kembali menyuruh pengawalnya yang masih sadar memangil tabib.
"Kenapa tiba tiba seperti ini.
Ucapnya pelan sambil duduk kedua tanganya memijit pelipisnya yang berdenyut. Sementara selir kedua hanya terdiam.
Dia masih syok...hanya Dia yang tau kemampuan Putrinya itu.
Bahkan putrinya itu tidak tau bahwa sang ibu sudah mengetahui kemampuannya tentang obat obatan dan racun yang mematikan.
Pertanyaan selir kedua..
"bagaimana cara putrinya itu datang Diam diam tanpa sepengetahuan para pengawal? Setahunya putrinya itu tidak menguasai ilmu bela diri.
"Apa Izora menyewa seseorang. Batinya.
Tetapi dia merasa sang Putri langsung yang turun tangan. Mengingat tadi malam Dia merasakan kehadiran putrinya itu di kamarnya. Kepalanya berdenyut terlalu pusing menerka nerka putrinya.
Alexander yang melihat wajah pucat selirnya itu menyuruh pelayan membawa selirnya itu ke paviliun. Selir kedua mengangguk patuh lebih baik dia menyenangkan diri di paviliunnya. Sebelum Dia pergi Dia berpesan kepada suaminya untuk tetap memantau Nyonya besar dan nona pertama itu. Aleksander membalas dengan anggukan..
Setelah Yaang mengantar ibunya kepaviliun. Dia kembali menjumpai ayahnya.
Ayahnya masih Duduk kedua tanganya masih memijit pelipisnya.
"Ayah...kembalilah aku akan memantau Nyonya besar dan kakak Emeli. ucapnya..tanganya ikut memijit tengkuk sang ayah..
"Terimakasih Nak.
"Duduklah Temani ayah.
Titanya sambil menarik tangan Putranya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Osie
good Jobs ivona..like it bgt dah
2023-07-04
2