Titanya sambil menarik tangan Putranya itu
Sementara ditempat yang berbeda..diruangan selir kelima..Ivona tertawa terbahak bahak Dia tertawa seperti orang gila..bahkan para pengawal yang berjaga didepan kamarnya bergidik ngeri mendengar suaranya.
Ivona sedang membayangkan efek racunya itu..Dia yakin kediaman ayahnya sekarang sedang gelagapan...
"Maaf ayah ucapnya sambil tertawa. Sungguh perasaanya lega dan puas.
bahkan air matanya sampai keluar dari ujung matanya. Karena Ivona tidak berhenti tertawa.
Sementara ana yang masih setia menemani Ivona. Terheran heran sekaligus takut..dia takut sang nyonya stres karena terkurung terlalu lama di paviliunnya..
"Nyonya bersabarlah sebentar lagi nyonya akan bebas.
Ucapnya sambil memandang nyonyanya itu sendu. Ivona yang mendengar kata kata pelayanya itu memicingkan matanya...Dia berpikir pasti pelayanya itu berpikir yang bukan bukan.
Ivona hanya membalas perkataan pelayanya itu dengan anggukan...lalu meminta ana keluar sebab dia mau istirahat.
Ivona tidak menyangka ternyata tertawa itu dapat menguras tenaga..
Diruangan Putra Mahkota..
wajah Datar itu masih Fokus dengan aktivitasnya..
Seketika pengawal si B. Datang menghadap..
"Yang Mulia sepertinya selir kelima sedang ada masalah yang Mulia...lapornya.
Ba Xi'an yang mendengar kata Masalah itu memicingkan matanya.
"Masalah apa?
Netranya menatap pengawal itu.
"Anu..itu..
Melihat tatapan Majikanya membuatnya salah tingkah..bahkan bibirnya berkedut. Dia binggung menjelaskanya seperti apa..
"Perlu ku ulang lagi?
Ucapnya sedikit meninggi entah kenapa melihat tingkah pengawalnya ini membuatnya berpikir yang tidak-tidak.
"Maaf yang mulia.
"Selir kelima tertawa seperti orang gila.
Ucapnya bergetar..
"Tranggg...
laporan yang sedang di bacanya itu di lemparkanya Kepada pengawal bayanganya itu.
Sang Kasim beserta pengawal yang berjaga diluar...sontak terkejut dan merinding..
"Ulangi.
Titahnya..
Sementara pengawal bayangan si B itu..tidak mampu lagi berkata kata.
Saat dia ingin membuka Mulutnya pengawal bayangan si A. Muncul.
"Lapor yang Mulia.
"selir kelima tertawa tawa selama satu jam yang Mulia dan sekarang selir kelima kembali istirahat yang mulia..
" Itu informasi dari pengawal yang berjaga di depan kamar selir kelima.
"katanya selir kelima tertawa karena merasa bosan yang Mulia.
Ucapnya dengan suara bergetar.
Mendengar kedua laporan yang kurang memuaskan itu...
Tiba tiba...
"Wuusss.
Sekejap mata Ba Xi'an menghilang dari tempat itu. Membuat para penghuni ruangan itu Bernafas lega sekaligus cemas.
Ba Xi'an tiba di ruangan Selirnya itu. Dia masuk kekamar selirnya itu tanpa ada yang tau.
Ba Xi'an mendekati tempat Tidur Ivona.
Dia melihat Wajah Ivona yang begitu lelap.
Sesekali kedua bibir itu tersenyum senyum...seakan memimpikan sesuatu.
"Apakah kau sedang mimpi indah..hmm?
Tanyanya pelan jempolnya mengusap bibir tipis selirnya itu.
Pandanganya Turun kebawah.
Ba Xi'an membuka pelan pelan tali gaun yang di gunakan selirnya itu.
Terpampang jelas kulit putih bersih dan sedikit menonjol.
Dia mengusap lembut perut itu.
Dan menciumnya dengan sayang.
Setelah Puas menciumi perut menonjol selirnya itu.
Ba Xi'an kembali memasang tali gaunya. Pandanganya kembali teralih ke wajah selirnya itu.
Matanya menatap nyalang bibir merah ceri Ivona.
Wajahnya di dekatkan kewajah selirnya itu..
Bibirnya menyentuh lembut bibir Ivona.
Ba Xi'an menahan gejolak yang mulai menggebu di dalam tubuhnya.
Tanganya kananya menyentuh lembut kening Ivona.. seketika sebuah sinar putih masuk kedalam keningnya itu.
Ba Xi'an mencium Bibir pelan.
Bibir itu seperti Candu baginya.
Rasa manis dan wangi dari bibir selirnya itu membuatnya ketagihan.
Setelah puas bermain di sana.
Matanya menatap wajah mulus istrinya yang masih terlelap dalam tidurnya.
Gaun yang sudah sempat di ikatnya.
Kini Kembali di lepaskannya.
Matanya merah padam memandangi tubuh itu.
Kulit yang putih dan lembut membuat Ba Xi'an tidak tahan menahan hasrat ke laki-lakianya.
"Bisakah aku meminta bagianku hmm?
Ucapnya Lirih. Ba Xi'an merasa menjadi laki-laki yang paling Gila di muka bumi ini.
Bahkan dia menidurkan istrinya dengan sihirnya sehingga Istrinya itu tidak dapat mengetahui perbuatan nakalnya.
Pelan-pelan Dia melepaskan pakaian selirnya.
Biarlah dia menjadi laki-laki gila hari ini.
Dia hanya ingin bersama istrinya dan menemani tidur istrinya yang terlelap itu.
Sedikit banyaknya Ba Xi'an sudah mengetahui perasaanya.
Dia telah menyukai selirnya itu.
Walaupun Ba Xi'an sedikit ragu Dia tidak ingin menyangkalnya. Wanita itu telah mencairkan es yang membeku di hatinya.
Hanya istrinya itu yang membuatnya merasakan sesuatu yang berbeda-beda.
Setelah Ba Xi'an melakukan hubungan suami istri itu.
Dia berbicara dan menatap wajah istrinya yang sepertinya sedang mengerutkan keningnya karena merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya.
Tetapi karena rasa ngantuk dan matanya seperti di paksa tertutup rapat akhirnya Ivona hanya menganggap hal itu hanya bunga-bunga mimpi.
"Terimakasih sayang.
'Aku mencintaiMu.
Ucapnya dengan nafas beratnya..
"Maaf.
"Jika harus melakukanya Tampa persetujuan Mu.
"Lagian bukan Dulu kamu juga melakukan hal yang sama?
Ba Xi'an sambil terkekeh
"Aku hanya membalasnya sedikit.
Ucap Ba Xi'an sambil mengecup lama kening selirnya itu.
Hatinya berdenyut nyeri mengingat perlakuannya kepada istri kecilnya itu.
"Maaf ucapnya sekali lagi...
"Izinkan aku menjadi pengecut hari ini..
"Tidurlah dengan Lelap..
"Jangan mimpikan perbuatanKu ini..
bisiknya pelan di daun telinga Ivona.
Ke dua bola Mata hitam itu menatap teduh wajah cantik Ivona...
Rona merah dipipi istrinya itu membuatnya Betah berlama lama disana.
Setelah melakukan Ritual suami istri itu lebih tepatnya Ritual suami itu...
Ba Xi'an kembali merapikan pakaian istrinya..
Setelah semuanya rapi dan kembali seperti semula..
Ba Xi'an menundukkan kepalanya..
Mencium kembali kening istri kecilnya itu..
Lalu menghilang dari kamar istri tercintanya itu.
Beberapa jam kemudian Ivona mengeliat liat di tempat tidurnya meregangkan otot otot tubuhnya.
Ivona merasa badanya remuk dan pegal...bahkan pinggangnya terasa sakit...
"Mungkinkah aku terlalu lama Tidur? batinya.
Saat Ivona mengumpulkan tenaga dan kesadarannya...
Pintu kamarnya terbuka lebar...
Nampak wajah pelayannya itu menunjukkan ketakutan dan rasa bersalah...
"Maaf Nyonnya hamba siap di hukum Nyonnya.
"maafkan kesalahan hamba yang tidak membangunkan Nyonnya makan siang..
"Dan sekarang Makan malam Nyonnya telat..
Ucapnya.
Air matanya sudah mengalir di kedua pipinya itu...
Sontak membuat Ivona terkejut mendengar perkataan pelayannya itu.
"Apa??
"Apakah ini sudah Malam ?
Tanyanya...
Ana menjawab dengan mengangguk Pasra...
Dia siap menerima hukuman dari Nyonyanya ini..
"Maaf Nyonya hamba ketiduran.
ucapnya bergetar...
Sementara Ivona yang melihat ketakutan pelayanya itu merasa bersalah...
"Bukankah kita sama sama ketiduran..
Ucapnya..
"sudahlah untuk malam ini aku tidak usah mandi.
"Siapkan saja makan malam yang banyak.
"Karena aku merasa sangat kelaparan.
Ucapnya sambil mengelus perutnya.
"Baik nyonya.
Ana langsung bergegas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Khoerun Nisa
knp GK ngerasain lembab tuh brng kn biasany gtu klu abis di pake GK di cuci aneh2 aja
2023-08-28
3
Erlina Ibrik
Ivona jorok dih ,gak mandi🤣
2023-07-26
0
Erly Hafidz
makan tuh gengsi pangeran
2023-07-16
0