...❤️❤️❤️❤️❤️...
Aisyah sudah sampai di sebuah cafe tempatnya akan bertemu dengan teman Kania yang sudah menunggu disana.
Aisyah pun berhasil menemukan orang yang dimaksud Kania dengan mudah karena ia memiliki foto perempuan tersebut yang tadi diberikan oleh Kania ke nomornya.
Tanpa basa-basi lagi, Aisyah langsung bergegas menghampiri mereka berdua.
"Hai guys!" ucap Aisyah menyapa kedua wanita yang sedang duduk disana.
Ya tentu kedua teman Kania itu adalah Tiara dan juga Ririn yang merupakan sahabat Kania sejak mereka bertemu di bangku SMA.
Melihat kedatangan sohibnya, Tiara serta Ririn langsung gembira lalu memeluk Aisyah.
"Kania! Akhirnya dateng juga lu, gue pikir lu gak bakal mau dateng! Soalnya kan kadang lu suka susah buat diajak kumpul kayak gini, apalagi katanya lu lagi jagain kakak lu kan?" ucap Ririn.
"Hehe iya, tapi aku kan udah janji sama kalian. Gak enak lah kalo misal aku gak datang, terus Aisyah juga udah mendingan kok jadi bisa ditinggal deh!" jawab Aisyah tersenyum.
"Oh ya syukur deh! Yaudah duduk yuk!" ucap Tiara mengajak Aisyah duduk.
"Iya..." jawab Aisyah singkat.
Aisyah segera duduk disana bersama kedua teman Kania tersebut yang memang mengiranya sebagai Kania karena wajah mereka sangat mirip.
"Lu pesen aja apapun yang lu mau! Kan nanti lu bayar sendiri, hehe..." ujar Tiara.
"Hadeh, aku kira kamu mau bayarin gitu!" ucap Aisyah sedikit menahan tawa untuk menjaga sikapnya agar mirip seperti Kania.
"Ya enggak lah!" ujar Tiara sambil tertawa.
Tak lama kemudian, seorang pelayan muncul menanyakan pesana kepada mereka bertiga.
"Kania, lu mau pesen apa?" tanya Ririn.
"Umm... aku banana cake sama lychee tea aja deh!" jawab Aisyah menyebutkan pesanannya kepada pelayan dan juga kedua temannya.
"Baik, ditunggu ya!" pelayan itu langsung pergi setelah mencatat pesanan mereka.
Tiara dan Ririn menatap ke arah Aisyah dengan tatapan mencurigakan, mereka seperti merasa ada yang aneh dari sahabatnya itu.
"Kalian kenapa?" tanya Aisyah tak mengerti.
"Sejak kapan lu suka lychee tea? Bukannya waktu itu terakhir kali kita kumpul, lu pernah bilang kalo lu gak doyan sama leci? Karena menurut lu rasanya kurang enak terus agak-agak gimana gitu, ya kan?" ucap Tiara menaruh curiga pada Aisyah.
"Iya tuh, kenapa sekarang tiba-tiba lu pesen lychee tea dah?" timpal Ririn ikut penasaran.
"Eee...." Aisyah terlihat kebingungan.
"Duh, mampus gue!" batinnya.
Beruntunglah bagi Aisyah, karena tiba-tiba seorang pria muncul ke meja mereka dan menghampirinya.
"Hai!" sapanya.
Sontak ketiga gadis itu langsung menoleh ke asal suara dan mendapati sosok Alex disana.
"Alex?" ujar Tiara dan Ririn bersamaan.
"Alex? Kok dia kesini sih?" batin Aisyah.
"Iya guys, apa kabar kalian semua? Gak nyangka ya kita bisa ketemu lagi disini, emang sih dulu kan cafe ini sering kita jadiin tempat kumpul bareng!" ucap Alex senyum-senyum.
Alex memang sengaja terus memperhatikan Aisyah yang ia kira sebagai Kania.
Sementara Aisyah sendiri tampak membuang muka.
"Kita baik kok! Lu kemana aja dah? Sejak lulus gak pernah ada kabarnya lagi nih, sekarang lu kuliah dimana?" ucap Tiara bertanya pada Alex.
"Ah gue lanjut di UGM dong!" jawab Alex.
"Widih keren banget! Yang di Jogja itu ya?" ucap Tiara menebak-nebak.
"Bukan! UGM itu universitas ganteng maksimal, khusus orang-orang yang gantengnya gak ada lawan kayak gue!" ucap Alex sambil terkekeh sendiri dan tak memalingkan pandangannya dari Aisyah.
"Ahaha, ada-ada aja lu! Tapi serius sih, lu makin keren aja dilihatnya!" ucap Ririn.
"Iya nih, ya kan Kania?" timpal Tiara.
"Hah?" Aisyah terkejut.
Alex hanya tersenyum melihat ekspresi wanita yang ia rindukan selama ini.
...•••...
Disisi lain, Kania masih bersama Damar di rumah dan mereka tampak membicarakan sesuatu yang serius.
"Kania, aku masih gak ngerti deh maksud kamu tukar peran dengan Aisyah itu apa sih? Kayak gimana loh maksudnya?" tanya Damar penasaran.
Kania tersenyum.
"Ya begitu, kak. Aku sekarang gantiin Aisyah buat jadi Aisyah kalo misal di luar, nah Aisyah bakal jadi aku! Aku ngelakuin ini supaya Aisyah mau bangkit dan keluar dari kamarnya," jawab Kania menjelaskan.
"Hah? Ya ampun, kamu kenapa begitu sih? Emang kamu gak takut nanti dihujat sama orang-orang karena mereka taunya kamu Aisyah?" ujar Damar.
"Gapapa kak, aku ikhlas kok ngelakuin ini buat bantu Aisyah! Aku gak mau lihat Aisyah terus-terusan depresi di kamar dan sampai gak mau lanjutin kuliahnya, kalau begini kan dia jadi mau kuliah lagi sampe lulus dan bisa gapai cita-citanya buat jadi model terkenal!" ucap Kania.
"Tapi, kalau Aisyah jadi kamu kan dia gak bisa dong masuk ke management aku." ucap Damar.
"Kenapa kak? Kan kamu bisa ganti nama Aisyah itu jadi nama aku, Kania. Dengan begitu orang-orang bakal tetap suka sama setiap produk yang diiklanin Aisyah, nanti dia juga bakal pegang akun sosmed aku kok!" ucap Kania.
"Iya juga sih, sebenarnya aku kesini emang mau bicarain soal itu! Aku mau kamu gantiin Aisyah buat jadi model di tempat aku," ucap Damar.
"Nah, pas banget kan kak? Yaudah, kamu ajak Aisyah aja buat jadi model lagi tapi pake nama aku! Aisyah pasti bakal mau banget, apalagi model itu kan cita-citanya dari kecil!" ucap Kania.
"Yaudah, nanti aku bicarain soal ini ke Aisyah. Semoga aja Aisyah memang mau mengerti, karena ini juga demi kebaikan karirnya!" ucap Damar.
"Iya kak, eee minum dulu kak!" ucap Kania.
"Iya..."
Damar tersenyum kemudian menenggak minuman yang dibuatkan Kania untuknya hingga tersisa setengah.
"Aahhh seger juga!" ujarnya sembari menaruh gelas itu di meja kembali.
"Yaudah, kalo gitu sekarang aku langsung pamit aja ya? Cuma itu kok yang mau aku bicarain sama kamu, maaf pagi-pagi begini aku udah ganggu kamu!" ucap Damar berpamitan pada Kania.
"Iya gapapa, kak. Makasih ya udah mau pakai jasa Aisyah lagi buat jadi model!" ucap Kania.
"Gak perlu makasih, Aisyah itu udah banyak bantu aku dari dulu! Berkat aktingnya yang memukau banyak orang, bikin usaha aku sekarang ini jadi semakin sukses! Makanya sekarang aku mau balas budi ke dia dan naikin pamor dia lagi!" ucap Damar.
"Iya, Aisyah emang berbakat soal itu dari kecil." ucap Kania tersenyum.
"Kamu kan juga berbakat, suara kamu bagus banget loh! Yakin, gak mau lanjut nyanyi lagi?" ucap Damar menawarkan pada Kania.
"Eee enggak dulu deh, kak. Aku mau fokus di kuliah dulu, ya walau hitungannya aku jadi terusin kuliahnya Aisyah sih!" ucap Kania.
"Ahaha, yaudah semangat aja ya buat kamu! Aku yakin masa depan kamu juga pasti cerah!" ucap Damar mengusap puncak kepala Kania.
"Aamiin, makasih kak!"
Damar pun pergi dari rumah Kania sesudah puas berbincang dengan gadis itu.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments