Alex kembali

Sesudah menghubungi Daniel dan mengirim lokasinya ke pria tersebut, Kania pun kembali mencoba untuk menemui Aisyah di dalam ruang ganti karena sejak tadi Aisyah tidak kunjung keluar, ia pun khawatir pada kondisi saudaranya tersebut.

TOK TOK TOK...

Berkali-kali Kania mencoba untuk mengetuk pintu ruang tersebut meminta Aisyah agar segera keluar dan pergi dari sana, akan tetapi hasilnya tetap sama yakni Aisyah tak juga merespon ataupun keluar dari dalam ruangan tersebut.

Yang bisa Kania dengar hanyalah suara isakan tangis sang kakak dari dalam sana, ia benar-benar khawatir pada Aisyah takut kalau sampai Aisyah berbuat nekat hanya karena kesedihan yang dialaminya, ia tak mau kehilangan saudaranya lagi.

"Syah, ayo dong keluar! Kan kita mau pulang ke rumah, emang kamu lupa ya?" ucap Kania.

Lagi-lagi usaha Kania untuk membujuk kakaknya gagal, Aisyah tetap tak mau menjawab perkataan Kania dan terus saja menangis di dalam sana, rupanya kesedihan yang dirasakan Aisyah sangat dalam sehingga ia tidak bisa merespon sekitar.

Kania yang panik berusaha berpikir keras untuk membawa Aisyah keluar dari sana, namun karena kepanikan itu membuatnya sulit berpikir dengan jernih dan ia pun tak mendapat solusi apa-apa saat ini padahal biasanya otaknya selalu encer.

Tliingg...

Tiba-tiba ponselnya berdering pelan menandakan ada pesan masuk ke nomornya, Kania pun segera membukanya dan membaca isi pesan tersebut.

"Alex?"

Kania terkejut saat melihat nama pengirim pesan itu adalah Alex, ia baru teringat pada sosok pria yang merupakan teman lamanya diwaktu sekolah dulu, sudah lama sekali Alex tak menghubunginya kembali sejak mereka lulus dari sekolah.

💌Alex : Hai, apa kabar?

Melihat isi pesan Alex yang menanyakan kabarnya membuat Kania sedikit tersenyum, seketika ia mengingat momen dulu ketika bersama Alex walau hanya sebentar, karena mereka sempat ada cekcok yang berakibat putusnya hubungan diantara mereka.

💌Kania : Aku baik.

Kania memilih membalas dengan singkat lalu menutup ponselnya karena ia masih cemas dengan kondisi kakaknya di dalam sana, berulang kali ia mencoba lagi untuk meminta Aisyah keluar dari sana tetapi selalu saja gagal dan gagal.

Tliingg...

Alex langsung bahagia begitu mendapat balasan dari Kania yang sudah ia nantikan, wajahnya tampak ceria serta senyum lebar terukir di bibirnya saat melihat nama Kania muncul di layar ponselnya.

Akan tetapi, balasan singkat yang diberikan Kania membuatnya sedikit sedih dan senyum di wajahnya seketika hilang entah kemana, memang Kania sudah berubah sangat jauh dengan dahulu ketika mereka masih berhubungan.

"Hadeh, kok kamu balesnya singkat sih? Padahal aku udah ngarep kamu bakal nanya kabar aku balik, tapi masih untung sih Kania mau bales pesan gue daripada cuma diread..." gumam Alex.

Akhirnya Alex berusaha mencari topik lain sebagai bahan obrolan ia dengan Kania melalui chat, memang sejak putus mereka jadi jarang kontakan walau masih menyimpan nomor satu sama lain di ponselnya.

Kini Alex sadar kalau ia mulai merindukan sosok Kania disisinya yang dahulu selalu menemani ia baik ketika sedih maupun senang, mereka juga sempat menjadi couple teromantis di sekolah dan pernah mendapat penghargaan sendiri disana.

Namun, salah paham menjadi akar permasalahan diantara kedua manusia itu sehingga akhirnya mereka terpaksa menyudahi hubungan singkat itu, begitulah masalah kecil bisa menjadi besar bila tak diselesaikan dengan segera.

💌Alex : Bagus deh, kamu sekarang lagi sibuk apa?

Dengan cepat Alex mengirimkan pesan itu kepada Kania dan berharap Kania mau membalasnya kembali seperti tadi, ia bahkan menempelkan ponselnya ke dada sambil berharap-harap pada Tuhan supaya Kania mau membalas pesannya.

Tliingg...

"Yes dibales!" teriaknya kesenengan.

Akan tetapi, ternyata pesan yang masuk itu bukan dari Kania melainkan sales kartu kredit yang menawarkan pembuatan kartu untuknya, jelas saja Alex kesal dan melampiaskan itu pada rumput di bawahnya dengan menendangnya.

"Aaarrgghh!"

Alex tampak geram sekali, ia pun terus menendang-nendang rumput itu sembari menggigit kaos yang ia kenakan karena Kania tak kunjung membalas pesan darinya.

"Kania kemana sih? Ayo, bales lagi dong!" gumam Alex sambil menaruh satu tangan di pinggang.

Rupanya Kania memang sengaja tak membalas pesan dari Alex lantaran menurutnya saat ini bukanlah waktu yang pas baginya untuk chattingan dengan orang apalagi orang itu adalah mantan, ya tentu Kania lebih mementingkan saudaranya yang masih bersedih di dalam dibanding Alex.

"Aisyah, ayo dong keluar! Aku capek nih berdiri sama teriak-teriak terus, kamu ngertiin dong!" ucap Kania.

Masih saja tak ada jawaban dari Aisyah, padahal Kania sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membujuk kakaknya itu, tapi apa daya rupanya Aisyah masih belum mau menjawab perkataan darinya dan tak mau keluar dari sana.

"Kania!"

Tak lama kemudian, muncullah Daniel dan juga Darwin disana yang kemudian langsung disambut oleh Kania dengan senyuman.

"Daniel, Darwin? Kalian dateng berdua?" ucap Kania.

"Iya, kita khawatir sama Aisyah!" jawab Darwin.

"Alhamdulillah... ternyata masih banyak yang peduli juga sama Ais, yaudah tolong ya bantu aku buat bujuk Aisyah keluar dari dalam! Ini udah mau siang menjelang sore, aku takut pihak gedungnya ngusir kita!" ucap Kania memohon.

"Tenang aja, aku bakal berusaha kok buat bujuk Aisyah supaya mau keluar!" ucap Darwin.

"Bagus Win, semoga berhasil!" ucap Daniel.

Darwin mengangguk tersenyum kemudian maju mendekat ke pintu dan mengetuk pintu itu sembari berusaha membujuk Aisyah agar mau keluar.

Sementara Kania kini mendekati Daniel sekaligus memberi ruang pada Darwin untuk berbicara dengan Aisyah, walau ia juga belum tahu apakah Aisyah mau mendengarkan perkataan Darwin.

"Nia, kamu yang sabar ya! Aku yakin Darwin pasti berhasil bujuk Aisyah, tapi kita tetep harus berdoa!" ucap Daniel tersenyum menyemangati Kania.

"Iya, makasih udah mau bantu aku!" ucap Kania.

"Sama-sama, inilah tugas seorang teman!" ucap Daniel tersenyum kembali.

Kania membalas senyuman Daniel sembari menatapnya dan membelai rambutnya, itu membuat Daniel terpana karena belum pernah ia melihat Kania tersenyum ke arahnya semanis ini.

"Kania cantik banget, andai gue bisa milikin dia!" batin Daniel.

Ceklek...

Mereka berdua sama-sama spontan menoleh begitu mendengar suara pintu terbuka, ya rupanya Aisyah sudah keluar dari ruangan itu berkat bujukan dari Darwin dan sekarang mereka tengah berbincang di depan pintu.

Kania langsung hendak menghampiri kakaknya karena ia sangat bahagia melihat Aisyah mau keluar dari dalam sana, namun Daniel malah mencegahnya dan menggenggam tangan Kania dari belakang.

"Awhh, kamu kenapa sih?" ujar Kania.

"Jangan disamperin dulu! Biarin Aisyah ngobrol berdua sama Darwin disana, kita kasih kesempatan buat Aisyah tenang!" ucap Daniel.

"Huft, oke deh!"

Kania akhirnya menurut dan tetap disana bersama Daniel, menurutnya benar juga ia harus memberi kesempatan pada Aisyah untuk berbicara dengan Darwin agar bisa lebih tenang.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Episodes
1 Prolog
2 Pernikahan yang batal
3 Menghibur Aisyah
4 Alex kembali
5 Histeris
6 Perkenalan + visual
7 Belum percaya
8 Menggantikan Aisyah
9 Tetap tidak percaya
10 Foto model
11 Sudah mau keluar
12 Suruh dia pulang!
13 Tinggal berdua
14 Terjebak masa lalu
15 Tukar identitas
16 Belajar jadi kamu
17 Bertemu teman
18 UGM (universitas....)
19 Perkara lychee tea
20 Pulang bersama Alex
21 Mirip sama Aisyah
22 Dihujat setoko
23 Aisyah kepo
24 Aisyah depresi lagi?
25 Hari pertama di kampus
26 Ketemu malaikat penolong
27 Makin dekat
28 Meneruskan karir
29 Cemburu
30 Marvel minta maaf?
31 Bukan Kania
32 Photoshoot
33 Cinta yang tulus
34 Gugup
35 Akhiri saja
36 Pengejaran pelaku
37 Daniel memaksa
38 Tidak cinta
39 Makan malam nikmat
40 Akankah terbongkar?
41 Deg-degan
42 Alex maksa
43 Rencana Alex
44 Pengaruh obat
45 Itu tidak benar
46 Jadian aja
47 Buka hati?
48 Kegigihan Marvel
49 Bukan siapa-siapa
50 Orang baru
51 Pengakuan Kania
52 Pelan saja
53 Terungkap
54 Aisyah ngambek
55 Nazla & Aisyah
56 Cemas
57 Mau dilecehkan
58 Takut
59 Selamat juga
60 Balik jadi model?
61 Ajak balikan
62 Singkirkan Alex!
63 Kania bingung
64 Dilamar
65 Melamar Kania?
66 Tidak kuat
67 Usaha Darwin Daniel
68 Obrolan penting
69 Gak percaya
70 Daniel & Kania
71 Boneka dari Daniel
72 Marsha cantik
73 First date
74 Digoda
75 Diperebutkan
76 Daniel vs Alex
77 Sahabat pengganggu
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Pernikahan yang batal
3
Menghibur Aisyah
4
Alex kembali
5
Histeris
6
Perkenalan + visual
7
Belum percaya
8
Menggantikan Aisyah
9
Tetap tidak percaya
10
Foto model
11
Sudah mau keluar
12
Suruh dia pulang!
13
Tinggal berdua
14
Terjebak masa lalu
15
Tukar identitas
16
Belajar jadi kamu
17
Bertemu teman
18
UGM (universitas....)
19
Perkara lychee tea
20
Pulang bersama Alex
21
Mirip sama Aisyah
22
Dihujat setoko
23
Aisyah kepo
24
Aisyah depresi lagi?
25
Hari pertama di kampus
26
Ketemu malaikat penolong
27
Makin dekat
28
Meneruskan karir
29
Cemburu
30
Marvel minta maaf?
31
Bukan Kania
32
Photoshoot
33
Cinta yang tulus
34
Gugup
35
Akhiri saja
36
Pengejaran pelaku
37
Daniel memaksa
38
Tidak cinta
39
Makan malam nikmat
40
Akankah terbongkar?
41
Deg-degan
42
Alex maksa
43
Rencana Alex
44
Pengaruh obat
45
Itu tidak benar
46
Jadian aja
47
Buka hati?
48
Kegigihan Marvel
49
Bukan siapa-siapa
50
Orang baru
51
Pengakuan Kania
52
Pelan saja
53
Terungkap
54
Aisyah ngambek
55
Nazla & Aisyah
56
Cemas
57
Mau dilecehkan
58
Takut
59
Selamat juga
60
Balik jadi model?
61
Ajak balikan
62
Singkirkan Alex!
63
Kania bingung
64
Dilamar
65
Melamar Kania?
66
Tidak kuat
67
Usaha Darwin Daniel
68
Obrolan penting
69
Gak percaya
70
Daniel & Kania
71
Boneka dari Daniel
72
Marsha cantik
73
First date
74
Digoda
75
Diperebutkan
76
Daniel vs Alex
77
Sahabat pengganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!