2 hari sudah berlalu, namun Aisyah masih saja mengurung diri di kamar dan tidak mau keluar walau Kania serta bik Eros sudah berusaha sekuat tenaga untuk membujuk gadis itu keluar dari kamarnya.
Bahkan Kania sampai harus bolak-balik beberapa kali menuju depan kamar Aisyah untuk bisa membuat kakaknya keluar, ia sangat khawatir pada kondisi Aisyah saat ini apalagi gadis itu juga jarang makan dan ia tak tahu apakah Aisyah sehat atau tidak.
Keadaan Aisyah yang seperti ini membuat Kania juga ikut merasakan sakit dan kesedihan, hatinya sama terlukanya dengan Aisyah karena bagaimanapun Kania adalah adik kembar Aisyah dan pastinya mereka akan saling mengerti bila satu dari mereka merasakan sakit.
TOK TOK TOK...
Ini adalah percobaan kelima Kania hari ini dalam usahanya membujuk Aisyah, ia sudah membawa nampan berisi makanan untuk Aisyah serta segelas air mineral dan beberapa vitamin.
"Ais, kamu buka dong pintunya! Sebentar aja, aku cuma mau kasih makanan buat kamu!" ucap Kania.
Tak ada respon apapun dari dalam sana walau Kania sudah mengetuk pintu berulang kali sampai tangannya pegal, ia pun tak tahu harus dengan cara apa lagi untuk bisa membujuk Aisyah keluar dari kamarnya dan makan.
Lagi-lagi usahanya kali ini gagal, Kania tidak berhasil membuat Aisyah keluar dari kamarnya.
"Aisyah, sampai kapan kamu mau kayak gini? Aku gak bisa lihat kamu terus-terusan sedih begini, aku sedih Syah! Andai aja ada kak Morgan disini, pasti dia juga ngerasain hal yang sama!" batinnya.
Sangking sedihnya, Kania sampai tak sadar kalau ia menitikkan air mata disana. Nampaknya Kania memang sangat bersedih karena sang kakak satu-satunya itu harus terkena depresi yang cukup berat dan sulit dikendalikan.
Tiba-tiba sebuah tangan menghapus air mata di wajah Kania dari belakang, sontak Kania kaget lalu reflek menoleh untuk memastikan siapakah yang datang kesana dan menyeka air matanya.
"Jangan nangis!"
Kania cukup terkejut melihat sosok pria yang berdiri disana menghadap ke arahnya sambil tersenyum, pasalnya sudah lama ia tak bertemu lagi dengan pria tersebut sejak lulus sekolah.
"Kak Damar?" ucap Kania gugup.
"Ya, apa kabar?" ucap pria bernama Damar yang tak lain adalah sepupu Kania.
"Aku baik, tapi Ais enggak!" jawab Kania.
"Apa yang terjadi sama Aisyah?
"Ayo kita ke bawah, aku bakal ceritain semuanya ke kak Damar disana! Sekalian minum juga, biar ngobrolnya lebih enak!"
Kania menawarkan Damar sepupunya untuk berbicara di bawah tepatnya ruang tamu agar bisa lebih leluasa bagi Kania untuk bercerita tanpa harus memikirkan Aisyah yang bisa saja mendengar suaranya ketika bercerita pada Damar.
Damar pun mengangguk tanda setuju dan mereka langsung melangkah bersamaan menuruni tangga menuju ruang tamu, Damar tampak memegang pundak Kania sambil memandang wajahnya dari samping lalu tersenyum tipis.
•
•
"Silahkan den, non!"
Bik Eros datang menghampiri mereka di ruang tamu dengan membawa dua gelas minuman, ia meletakkan keduanya di atas meja lalu pergi kembali ke dapur membiarkan dua orang itu berbicara secara leluasa tanpa merasa terganggu.
"Makasih, bik!" ucap Kania.
Setelah bik Eros pergi, Kania langsung menoleh ke arah Damar lalu mempersilahkan pria itu untuk meminum minuman yang sudah dibuatkan oleh bik Eros disana.
"Minum dulu, kak!" ucap Kania.
"Ya,"
Damar mengambil segelas es jeruk yang ada di meja lalu meminumnya, begitupun dengan Kania yang juga mengambil gelas minuman miliknya.
Damar pun meletakkan kembali gelasnya di atas meja dengan cepat, ia hanya meminum sedikit minuman itu bahkan hampir tak terlihat berapa banyak yang sudah ia masukkan ke mulut.
"Jadi, apa yang terjadi sama Aisyah?" tanya Damar.
Kania mengecap bibirnya lalu menaruh gelasnya di samping gelas milik Damar, ia nampak bingung harus bagaimana cara menjelaskannya pada Damar, ia takut Damar akan berpikir kalau Aisyah bukanlah wanita yang baik-baik.
"Aku juga gak tau, semuanya terjadi begitu aja!" jawab Kania gugup.
"Maksud kamu?" tanya Damar heran.
"Pernikahan Aisyah dan kak Marvel batal, padahal semuanya sudah disiapkan sedemikian rupa oleh masing-masing keluarga!" ucap Kania.
"Hah? Kok bisa??" Damar terkejut bukan main.
"Iya kak, itu karena kak Marvel marah besar sama Aisyah dihari pernikahan mereka waktu itu! Tiba-tiba aja Marvel mengatakan kalau dia gak mau nikah sama Aisyah, terus dia juga nunjukin sebuah video panas yang mirip dengan muka Ais!" jawab Kania.
"Serius kamu? Tapi, itu bukan Aisyah kan?" tanya Damar semakin kaget.
Kania menggeleng karena ia juga belum yakin apakah itu semua benar atau hanya sekedar rekayasa dari seseorang yang ingin menghancurkan hidup Aisyah.
"Aku gak tau, kak! Aku juga masih belum percaya dengan semua ini, tapi yang pasti sekarang Aisyah jadi depresi berat!" ucap Kania.
"Depresi?" tanya Damar.
"Iya kak, udah dua hari ini Aisyah juga gak mau keluar kamar! Dia terus-terusan ngurung diri disana sambil nangis, aku cemas banget kak!" jawab Kania.
"Waduh, kalo gitu dia gak bisa ambil job iklan lagi dong! Mana aku udah teken kontrak, bisa berabe ini semuanya!" ucap Damar kebingungan.
"Jadi kak Damar kesini mau ajak Aisyah buat syuting iklan?" tanya Kania.
"Ya, soalnya kemarin aku udah tandatangan kontrak sama brand nya! Aku juga gak tau kalau kondisi Aisyah lagi seperti ini, terus gimana ya sekarang?" ucap Damar.
"Umm, emang gak bisa dibatalin kak?" tanya Kania.
"Ya bisa sih, tapi aku bakal dikenain denda! Udah gitu nama management aku bakal rusak, ini bisa bermasalah juga sama karirnya Aisyah!" jawab Damar.
"Yaudah tunggu aja sampai Aisyah bisa pulih, aku juga udah coba hubungin psikolog kok buat minta bantuan!" ucap Kania.
"Itu pasti butuh waktu lama, Kania! Sedangkan proses syutingnya aja besok, mana keburu coba? Duh, bisa kacau nih semuanya!" ujar Damar.
"Besok? Yah kalo gitu gak bisa kak, mending cari pengganti yang lain aja buat ambil job iklan itu! Pasti bisa diganti kan, kak?" ucap Kania memberi usul.
Damar terdiam memandangi tubuh Kania dari atas sampai bawah tanpa berkedip, ia pun mendapat ide brilian untuk meminta Kania menggantikan Aisyah dalam pemotretan besok karena memang Kania dan Aisyah itu sangat mirip.
"Kak, kenapa?" tanya Kania bingung.
"Gapapa,"
"Aku dapat ide bagus, kenapa bukan kamu aja yang gantiin Aisyah buat pemotretan besok? Kamu sama Aisyah kan mukanya gak jauh beda, bentuk tubuhnya juga mirip-mirip lah!" ucap Damar.
"Hah? Aku?"
"Hooh, mau kan?"
"Tapi kak, aku belum pernah jadi model sebelumnya! Kan kamu tau sendiri, aku tuh cuma bisa nyanyi sama dance sedikit! Kalau soal begituan aku gak bisa, cari yang lain aja ya kak!" ucap Kania.
"Ayolah, kamu cocok kok!" paksa Damar.
Akhirnya Kania yang tidak tega melihat ekspresi wajah Damar, memutuskan untuk mau menerima tawaran dari pria itu dan menggantikan posisi Aisyah sebagai model iklan.
"Oke, aku mau!"
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments