...❤️❤️❤️❤️❤️...
Ceklek...
Aisyah langsung keluar membuka pintu dan menemui Kania setelah mendengar perkataan Kania yang ingin menggantikan dirinya menjalani hidup.
Aisyah menatap Kania dengan tatapan menelisik seperti mencari tau apakah benar yang barusan dikatakan oleh Kania kepadanya.
"Lu gak ngasal bicara kan?" tanya Aisyah.
Kania yang melihat keantusiasan dari Aisyah sangat senang, dari sini ia juga yakin kalau Aisyah sebenarnya masih memiliki gairah hidup asalkan bisa bebas dari hujatan orang-orang.
"Enggak kok, aku serius!" jawab Kania.
Aisyah tersenyum gembira mendengar jawaban Kania, ia juga sangat berharap pada adiknya tersebut untuk bisa menggantikan posisi dirinya saat ini.
"Kamu yakin?" tanya Aisyah sekali lagi untuk memastikan bahwa Kania benar-benar yakin.
"Iya, aku rela lakuin apa aja asalkan kamu bisa kembali ceria seperti dulu dan mau gapai cita-cita kamu! Walaupun aku harus dicaci atau apalah itu, aku gak masalah kok!" jawab Kania.
"Makasih banget ya, Kania!" ucap Aisyah.
"Sekarang kamu mau kan lanjutin kehidupan kamu lagi sebagai Kania?" tanya Kania.
Aisyah manggut-manggut sambil tersenyum.
"Bagus deh, aku harap kamu bisa bikin nama Kania semakin terdengar baik di telinga orang-orang! Jadi, aku kan bisa ikut bangga juga!" ucap Kania.
"Kamu tenang aja! Tapi, ajarin dulu ke gue gimana caranya buat jadi Kania yang baik dan benar!" ucap Aisyah.
"Iya, kita sama-sama saling belajar aja! Aku ajarin kamu buat jadi Kania, dan kamu ajarin aku buat jadi Aisyah! Baru setelahnya kita akan langsung bertukar peran sesuai yang udah kita sepakati!" ucap Kania.
"Oke! Yuk masuk ke kamar gue!" ujar Aisyah.
Aisyah memang tampak lebih ceria dibanding sebelumnya saat ini, mungkin karena Kania yang mau menggantikan dirinya.
Aisyah bahkan langsung menarik tangan Kania dengan cepat dan membawa adiknya itu ke dalam kamarnya untuk diajak berbincang mengenai bagaimana cara menjadi Aisyah yang benar.
Di dalam sana, Aisyah meminta Kania untuk duduk pada sofa yang tersedia.
"Nah Kania, pertama-tama yang perlu lu lakuin itu adalah... lu harus ubah cara bicara lu, dari aku-kamu jadi lu-gue kayak gue ini! Dengan begitu, pasti orang-orang bakal tambah yakin kalo lu emang beneran Aisyah bukan Kania!" ucap Aisyah.
"Ohh, tapi aku gak terbiasa bicara pake kata-kata itu!" ucap Kania.
"Ya lu harus biasain dong! Coba deh mulai sekarang lu kalo ngomong itu pake lu-gue, jangan aku-kamu terus!" ucap Aisyah mengajari Kania.
"Oke deh! Tapi, kamu juga harus biasain buat ngomong pake aku-kamu! Kan kamu mau jadi Kania, dan Kania itu orangnya sopan!" ucap Kania.
"Hehe, iya aku tau kok!" ucap Aisyah.
"Nah itu baru bener, gue tuh kayak gitu!" ucap Kania.
"Hahaha, kamu cocok deh bicara pake lu-gue! Kayaknya emang kamu pantas buat jadi Aisyah, pantas banget malah!" ucap Aisyah.
Kania tersenyum bahagia bisa kembali melihat Aisyah ceria lagi seperti dulu, sebuah sesuatu yang sangat jarang ia saksikan beberapa hari ini karena Aisyah lebih sering murung di kamarnya.
Mereka berdua tampak terus berlatih cara bicara untuk bertukar peran dalam beberapa hari ke depan, sesuai kesepakatan yang memang sudah dibuat antara Kania serta Aisyah tadi.
Lambat laun, Aisyah dan Kania sudah berhasil menguasai cara bicara mereka masing-masing.
"Nah sekarang gue udah terbiasa nih ngomong pake lu-gue kayak lu, Syah!" ucap Kania yang coba menirukan cara bicara Aisyah, ia sudah cukup lihai walau masih agak malu.
"Bagus, aku juga mulai terbiasa!" ucap Aisyah.
"Hahaha, mantap!"
Mereka saling tertawa lalu menepuk telapak tangan satu sama lain secara bersamaan.
...•••...
Disisi lain, Damar tampak gusar lantaran reputasi manajemennya menjadi turun anjlok setelah sebuah perusahaan yang lumayan besar dan terkenal menuntutnya untuk biaya ganti rugi karena produk mereka tidak laris setelah memakai jasa artis dari manajemennya yakni Aisyah alias Kania.
Damar bingung harus bagaimana untuk membuat nama manajemennya kembali naik seperti dulu dan banyak peminat lagi, karena ia juga harus memikirkan nasib para artis yang berada dalam naungannya dan bergantung kepadanya untuk mencari job demi menghasilkan uang.
Memang masalah video viral Aisyah membuat semuanya menjadi kacau, banyak pihak yang sudah tidak mau lagi menggunakan jasa Damar sebagai pengiklan atau pemain dalam sebuah film.
"Aaarrgghh! Saya harus selesaikan semuanya dengan cepat, sebelum usaha saya akan semakin bangkrut!" gumamnya.
Akhirnya Damar mencoba untuk menghubungi Kania dan menanyakan kondisi Aisyah, tentu ia sangat berharap Aisyah dapat kembali seperti dulu lagi dan membuat reputasinya menanjak lagi tanpa adanya hujatan seperti sekarang.
Bermenit-menit ia menunggu, namun Kania tak kunjung juga mengangkat telepon darinya.
"Haish, Kania kemana sih? Susah banget dihubungi kalo lagi butuh! Apa dia gak mau bantu saya yang lagi kesusahan begini?" gumam Damar gusar.
Tak lama kemudian, seorang wanita cantik datang menghampirinya dan duduk di samping Damar.
"Permisi...." ucap wanita itu.
Sontak Damar terkejut lalu menoleh ke arah wanita yang ada di sampingnya, ia pun mengurungkan niat untuk menghubungi Kania dan memilih meladeni wanita itu lebih dulu.
"Iya, kenapa Aura?" tanya Damar.
"Maaf pak, saya cuma mau kasih saran aja supaya das management gak terpuruk lagi." jawabnya.
"Oh ya? Gimana tuh?" tanya Damar.
"Umm, ada baiknya jika bapak coba mengatakan yang sebenarnya pada publik dan juga pihak endorsement kalau bintang iklan yang kemarin mereka gunakan itu bukan Aisyah, tapi Kania! Saya yakin, pasti gak akan ada lagi hujatan yang ditujukan ke pihak kita pak!" jawab Aura (asisten Damar).
Damar terdiam sembari memalingkan wajahnya dan menggaruk bagian wajahnya.
"Gimana pak? Apa bapak setuju dengan saran dari saya? Karena menurut saya sih, itu cara yang paling ampuh untuk mengatasi situasi ini!" ucap Aura.
"Iya saya tau, saya juga maunya begitu! Tapi, masalahnya dalam hal ini gak akan mudah bagi saya untuk melakukan klarifikasi dan mengatakan kalau model iklan yang kemarin itu bukan Aisyah tapi Kania. Karena saya bisa dirunut oleh Aisyah yang sebenarnya, dia pasti kecewa kalau tau posisinya digantikan oleh adiknya!" ucap Damar.
"Saya rasa Aisyah gak akan seperti itu, pak. Ya walau Aisyah mungkin akan sedikit sakit hati nantinya, tapi pasti Aisyah gak mungkin tega nuntut kita!" ucap Aura meyakinkan Damar.
"Nanti saya coba runding kan dulu dengan mereka deh, akan ada untungnya juga buat saya kalau misal Kania mau seterusnya menggantikan posisi Aisyah untuk menjadi model disini! Dengan begitu, pastinya das management akan semakin merangkak naik! Apalagi Kania tidak jauh berbeda dengan Aisyah, baik dalam bentuk wajahnya maupun gayanya dalam berfoto!" ucap Damar.
Disaat mereka tengah asyik mengobrol, tiba-tiba seseorang muncul dan membuat obrolan mereka berdua jadi terganggu.
"Selamat malam!"
Damar dan Aura langsung menoleh ke asal suara itu secara bersamaan, mereka syok saat melihat sosok pria tampan yang tengah menatap ke arahnya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments