Monalisa Meninggal

"Monalisa, sayang! Bertahanlah!" ucap tuan Diky saat tiba di rumahnya harus menghadapi istrinya seperti mendekati ajalnya.

Dokter dan juga suster perawat kini sudah angkat tangan melihat keadaan Monalisa yang semakin memburuk. Beberapa menit berlalu Monalisa menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah melihat suaminya ada di dekatnya. Setelah itu Monalisa kembali memejamkan matanya untuk selama-lamanya.

"Monalisa! Ini tidak mungkin! Kenapa kamu pergi, Monalisa?" teriak tuan Diky yang memeluk istrinya. Saking sayangnya dengan Monalisa, tuan Diky tidak terkendali emosi nya. Wanita yang sudah memberinya dua anak itu kini telah meninggal dunia.

Tuan Diky kini larut dalam kesedihannya. Di dalam kamarnya dia selalu melihat bayangan istrinya. Di manapun dia berada di ruangan rumah itu selalu mendapati bayangan Monalisa tersenyum dan mengajaknya ikut serta.

"Monalisa? Kamu mengajakku pergi? Bagaimana dengan anak-anak kita jika aku mengikuti kamu pergi?" ucap tuan Diky yang sekarang seperti berhalusinasi.

Beberapa keluarga nya yang melihat keadaan tuan Diky jadi mengkhawatirkan. Tuan Diky seperti telah depresi berat karena kehilangan istrinya yang sangat dia cintai.

Tuan Diky berusaha ditenangkan oleh orang tua nya. Emosinya benar-benar tidak stabil. Tuan Diky seperti benar-benar depresi hingga keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya. Dia mulai menjalankan mobilnya dengan cepat hingga beberapa orang mengkhawatirkan keselamatan tuan Diky.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di rumah Olive. Tuan Diky datang dengan menunjukkan muka masamnya. Duduk di kursi belakang rumah dengan menarik batang rokoknya dengan kasar. Olive menatap bingung pada laki-laki matang di samping nya.

"Aku buatkan kopi dulu yah, mas!" Seolah tidak ingin mengganggu kekasihnya yang sedang sedih, Olive ingin menghindar dari tuan Diky. Tuan Diky terlihat tidak memperdulikan Olive yang berlaku ke dapur untuk membuatkan minuman untuk dirinya.

"Ada apa sih, mas Diky? Datang-datang dengan muka sedih dilipat seperti itu. Apa ada masalah dengan perusahaan nya?" gumam Olive seraya memasak kopi hitam di dalam panci kecil.

Olive suka membuatkan kopi hitam buat tuan Diky dengan memasaknya di panci hingga menggelegak. Pembuatan minuman kopi seperti itu lebih nikmat cita rasanya dibandingkan saat disiram dengan air yang mendidih kopinya saja. Olive memasukkan sedikit gula pasir pada secangkir kopi hitam yang sudah disaring ampasnya. Setelahnya Olive kembali mendatangi tuan Diky yang masih duduk di belakang.

Kopi itu diletakkan nya oleh Olive. Diky memejamkan matanya seraya menghirup aroma kopi buatan Olive yang membuat dirinya ketagihan.

"Monalisa meninggal dunia! Besok pagi akan dimakamkan," ucap tuan Diky.

"Hah, Ya Tuhan! Terus kenapa mas Diky datang kemari? Seharusnya mas Diky di rumah dong," Olive justru memarahi tuan Diky. Tuan Diky terlihat semakin menarik batang rokoknya yang sudah menyala itu diselingi dengan menyeruput kopi buatan Olive.

"Bayangan Monalisa di mana-mana. Di setiap sudut ruangan rumah itu, aku selalu melihat Monalisa. Aku semakin dihantui oleh Monalisa karena rasa bersalah. Kenapa aku selama ini tidak memaksa dirinya berobat ke luar negeri," ucap tuan Diky. Olive diam menyimak cerita tuan Diky dengan serius.

"Ya sudah! Setelah mas Diky tenang dan lebih baik. Mas Diky boleh pulang," kata Olive.

"Bahkan kamu juga ingin mengusirku?" sahut tuan Diky.

Olive benar-benar bingung harus bicara apa lagi untuk membujuk tuan Diky untuk pulang. Keluarga nya pasti telah berkumpul di rumah itu. Dan anak-anak tuan Diky butuh sosok ayahnya yang memberikan kekuatan ketika kehilangan ibunya.

"Mas Diky! Aku aku, bukan bermaksud untuk mengusir kamu mas. Maaf," kata Olive pelan. Saat dalam situasi sedang kacau seperti itu tuan Diky benar-benar sangat menakutkan bagi Olive.

Namun tiba-tiba saja tuan Diky seperti ketakutan dan memeluk Olive seraya berujar.

"Jangan mendekat! Jangan kemari! Bukan aku yang melakukan nya. Jangan mencari ku," ucap tuan Diky dengan tangan dingin di telapak tangannya. Olive tentu kebingungan. Dia mencari-cari sesuatu. Siapa yang diajak bicara oleh tuan Diky. Apakah tuan Diky sekarang telah stres. Atau telah berhalusinasi? Olive membelai puncak rambut tuan Diky dan memeluknya erat.

"Ini aku, mas! Jangan takut, ini aku! Tidak ada siapa-siapa termasuk bayangan istri kamu yang datang mengajak kamu pergi," ucap Olive.

"Olive, kenapa di rumah kamu ada wanita itu? Bahkan wanita itu menuduhku telah menyebabkan dirinya menderita," ucap tuan Diky yang membuat Olive semakin tidak mengerti maksudnya. Olive mengerutkan dahinya.

"Wanita itu? Siapa? Monalisa istri kamu, mas?" tanya Olive penasaran.

"Bukan! Katanya dia meninggal karena akulah penyebabnya. Aku tidak melakukan apapun. Kenapa aku dihantui seperti ini. Di rumah bayangan Monalisa ada di mana-mana. Di rumah kamu ada hantu gentayangan mengikuti ku. Apa maksudnya?" ucap tuan Diky. Olive benar-benar bingung. Sampai akhirnya Olive mengambilkan dan memberikan obat tidur pada tuan Diky supaya lebih baik dan tenang.

"Lebih baik mas Diky istirahat dulu yah! Aku akan menemani mas Diky di sini. Jangan takut, ada aku di sini," kata Olive akhirnya seraya mengajak tuan Diky masuk ke dalam kamar.

Olive sudah memberikan obat tidur untuk tuan Diky. Kini mata tuan Diky mulai redup hingga tidak lama kemudian, mata itu terpejam. Jangan lupakan Olive, dia dengan setia membelai dengan lembut puncak kepala tuan Diky.

"Mas Diky sangat mencintai Monalisa. Dia sampai depresi seperti ini. Laki-laki seperti mas Diky ini ternyata memiliki cinta yang tidak mudah pudar. Jadi bagaimana dengan aku? Apakah namaku di tempat kan di hatinya juga? Atau aku hanya sebagai pelampiasan mas Diky saja? Dimana mas Diky melakukan itu dengan ku seolah melakukan dengan Monalisa? Menyedihkan sekali aku," pikir Olive seraya menatap tuan Diky yang kini telah tidur dengan pulas karena pengaruh obat.

⭐⭐⭐⭐⭐

Pernikahan itu akhirnya terjadi juga. Walaupun dengan nikah secara agama. Baru beberapa hari tuan Diky di tinggal istrinya, dia segera menikahi Olive secara agama. Dia lakukan itu karena Olive telah hamil anaknya. Sebenarnya tuan Diky belum ada niat untuk menikahi Olive walaupun dalam hatinya sudah terpatri nama Olive. Namun tidak ada niatan untuk serius ke jenjang pernikahan bersama dengan Olive. Kata-kata sahabatnya dokter Tomi mampu membuat tuan Diky merubah pikiran nya untuk bertanggung jawab atas semua yang sudah dia lakukan terhadap Olive. Olive hamil anak nya. Itu adalah kenyataannya.

"Selamat Olive! Sekarang kamu sudah sah menjadi istri Diky. Walaupun sekarang kalian menikah secara agama, tapi percaya padaku kalau suatu hari nanti sahabat ku itu akan menjadikan kamu istrinya satu satunya," kata dokter Tomi yang membuat Olive tersenyum bahagia. Dia tidak akan mengira kalau tuan Diky benar-benar akan menikahi dirinya walaupun secara agama.

"Tomi, kamu bicara apa sih? Jangan banyak bicara yang tidak jelas. Ayo kita kembali ke rumah," ajak tuan Diky.

Mereka meninggalkan rumah seorang kyai yang dipercaya menikahkan seseorang secara agama. Dengan beberapa saksi di sana, Di mana Olive didampingi sahabatnya Kiara dan adik laki-laki Olive dalam pernikahan itu. Setelah acara itu selesai, mereka semua pamit pulang termasuk adik Olive yang sengaja datang dari luar kota untuk menjadi wali nikah Olive dengan tuan Diky. Sekarang menyisakan tuan Diky dan Olive di rumah itu.

"Masih sering mimpi buruk, mas?" tanya Olive saat tuan Diky terlihat melamun. Entah apa yang sedang ia lamun kan.

"Kamu tahu dengan pasti, aku sekarang sudah tergantung dengan obat tidur. Jika tidak, aku selalu gelisah. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada diriku ini," ucap tuan Diky. Olive mulai mengerutkan dahinya mendengar cerita suaminya.

"Apa sebaiknya, mas Diky ke orang pintar atau pak kyai. Siapa tahu, bisa menjawab masalah yang sedang dialami mas Diky. Mungkin saja, mas Diky diserang seseorang secara magis seperti santet atau apa pun itu. Sehingga mas Diky selalu dihantui wanita aneh itu dan juga istri mas Diky," Olive mulai berpendapat. Tuan Diky mulai berpikir dan seperti menyetujui usulan istri siri nya.

"Sebenarnya ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Tapi apakah karena itu, aku jadi dihantui wanita itu dan juga perasaan bersalah?" kata tuan Diky akhirnya. Olive mengerutkan dahinya. Dia mulai penasaran.

Kini tuan Diky mulai menarik batang rokoknya dan mulai menyalakan api untuk menghidupkan batang rokok itu. Setelah nya, dia mulai menghisap rokok itu dalam-dalam seolah benar-benar berat masalah yang dihadapi nya.

"Apa itu, mas? Kalau boleh tahu apa itu? Apakah sebelum ini mas Diky telah melakukan sesuatu kesalahan pada orang dan juga Monalisa, almarhum istri mas Diky sebelumnya?" tanya Olive. Tuan Diky lagi-lagi menghisap batang rokoknya seolah berat untuk membuka cerita pada Olive.

"Tapi, kamu janji tidak akan menceritakan rahasia ini pada orang lain?" sahut tuan Diky.

"Iya, mas! Aku janji, rahasia kamu akan aku simpan rapat-rapat," ucap Olive seraya mengusap punggung tangan suaminya tuan Diky.

"Sebenarnya beberapa kali saat pembangunan proyek jembatan maupun pembangunan gedung tinggi di dalamnya meminta tumbal sebelum dimulainya pembangunan itu. Perusahaan konstruksi yang aku pimpin selalu saja memakai jasa paranormal untuk berkomunikasi dengan sesuatu yang bersifat gaib. Percaya tidak percaya aku sebagai pimpinan perusahaan konstruksi itu selalu menyiapkan dana untuk mencari tumbalnya dalam setiap tempat yang akan dibangun baik jembatan, gedung bertingkat maupun jalan tol," cerita tuan Diky panjang lebar.

Sukses membuat Olive tidak mempercayai cerita itu. Mulut Olive melongo karena cukup dibuat syok dengan pengakuan dari suaminya.

"Astaga! Ternyata ini penyebab nya, mas! Jadi??" sahut Olive. Tuan Diky terlihat menarik rambutnya karena bingung. Dia menyesal telah percaya dengan hal seperti itu hingga membuat tewas beberapa orang-orang yang tidak bersalah dan berdosa demi kepentingan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!