Perjalanan Ke Rumah Paranormal

"Kamu sudah siap, dik?" tanya bu Marsini dengan penampilan seperti anak remaja yang mengenakan celana jeans dengan dipadu kaos panjang ketat. Setelahnya cardigan tebal ia lekatkan di badannya yang seksi.

"Siap, bu!" jawab Olive singkat. Olive disuruh bu Marsini untuk menunggu di jalan lintas tanpa membawa mobil. Bu Marsini lah yang akan membawa mobil untuk perjalanan ke luar kota. Tas travel Olive pun sudah masuk di bagasi mobil. Setelahnya bu Marsini kembali menghidupkan mesin mobilnya dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Nanti kalau sudah sampai di tempat orang pintar itu, kamu jangan banyak bertanya yah. Ikuti saja apa yang disuruh oleh juru kuncen itu. Ini ritual pertukaran janin kamu dengan uang yang banyak. Tidak sekadar menghilangkan janin kamu saja," urai bu Marsini.

"Terserah bu! Saya yang terpenting janin yang ada di rahim saya hilang. Soal duit sebagai imbalannya, itu saya tidak perduli," kata Olive.

Bu Marsini tersenyum penuh kelicikan. Zaman sekarang mana ada orang yang tidak tertarik dengan uang? Walaupun orang tersebut sudah memiliki banyak uang. Manusia manapun selalu kurang dan terus selalu kurang. Apalagi jika orang tersebut kurang bersyukur.

"Jadi pacar adik mengijinkan adik melakukan ritual ini?" tanya bu Marsini.

"Saya tidak menceritakan soal ini, bu. Pacar saya hanya tahu kalau kepergian saya dengan bu Marsini adalah dengan tujuan untuk menggugurkan kandungan atau menghilangkan janin ini," terang Olive.

"Oh begitu!" sahut bu Olive sambil manggut-manggut seraya tetap mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sepanjang perjalanan Olive merasakan kekhawatiran. Betapa ini yang pertama kalinya hendak melakukan aborsi dengan jalan ritual tukar janin yang menghasilkan uang yang banyak. Apakah benar yang dikatakan oleh bu Marsini? Di mana dalam dunia gaib ada pertukaran janin yang bisa ditukar dengan uang. Bahkan semakin banyak usia kehamilan semakin besar uang yang didapatkan. Karena usia kehamilan janin Olive satu bulan maka Olive akan mendapatkan satu milyar rupiah. Jika Olive bersabar menunggu sampai beberapa bulan, dia akan mendapatkan uang yang lebih banyak. Namun bagi Olive kehamilan nya tidak ingin diketahui oleh banyak orang apalagi tetangga dekatnya.

Masalahnya Olive dikenal sebagai seorang gadis yang belum menikah. Dia belum dinikahi oleh tuan Diky yang notabene adalah suami orang. Berhubung dengan suami orang sangat beresiko. Dimana pria dan wanita itu sama-sama hanya memanfaatkan saja. Wanita dianggap menggerogoti harta yang dimiliki si pria sedangkan si pria hanya memanfaatkan kesenangan semata yang mungkin saja tidak dia dapatkan saat bersama dengan istri sahnya.

"Sebentar lagi kita sampai di tempat tinggal juru kuncen itu. Aku harap, kamu nanti jangan banyak bertanya. Lakukan saja sesuatu perintah juru kuncen itu. Ini supaya ritual yang kamu lakukan secepatnya selesai. Ini juga demi kebaikan kamu juga," kata bu Marsini.

"Iya, bu! Saya manut saja apa kata orang pintar itu," sahut Olive.

Dia semakin jantungan menduga-duga apa yang nanti akan dia lakukan saat ritual penukaran janinnya dengan uang yang dijanjikan.

"Kalau semakin cepat kamu menjalankan ritual ini, kita juga secepatnya kembali pulang. Bukankah begitu, dik?" ucap bu Marsini.

"Iya, bu!" sahut Olive.

Bu Marsini melirik ke samping dimana Olive terlihat mengotak-atik jari-jarinya. Olive terlihat takut dan was-was.

"Kamu jangan takut, dik! Ritual ini tidak akan menyakiti kamu. Ini berbeda dengan saat kamu melakukan aborsi yang menggugurkan kandungan kamu. Tapi ini ritual di mana janin kamu bisa hilang dengan sendirinya," urai bu Marsini.

Olive masih terlihat gelisah karena belum bisa membayangkan apa nanti yang akan ia lakukan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***