Olive Tidak Ingin Aborsi

"Bu, saya tidak jadi ikut ritual ini!" kata Olive yang membuat bu Marsini geram dan marah. Bu Marsini mengerutkan dahinya. Dia menatap wajah polos Olive penuh tanda tanya

"Kenapa? Kok bisa berubah pikiran dik? Apakah kamu beranggapan jika ritual ini bisa membuat kamu kesakitan? Tidak dik! Kamu salah besar! Kamu tidak merasakan rasa sakit. Hanya sedikit melakukan ritual saja lalu kamu mendapatkan imbalan uang yang banyak senilai satu milyar sesuai usia janin yang kamu kandung," kata bu Marsini.

"Tidak! Aku tidak jadi mengaborsi janin ini. Aku tidak mau menghilangkan janin sendiri. Apalagi menukarnya dengan uang. Aku tidak butuh uang. Aku ingin janinku ini hidup dan bisa lahir ke dunia," ucap Olive.

Bu Marsini menepuk jidatnya sendiri. Targetnya berubah pikiran. Beruntung pak Djarot telah mendapatkan target baru sebagai tumbal. Jika Olive berubah pikiran, tidak menjadi masalah. Namun jika Olive tetap terus dengan niatnya menyetujui ritual itupun, semakin bagus untuk melancarkan urusan pembangunan proyek jembatan yang menginginkan tumbal perempuan hamil yang tentu saja beserta janinnya.

Bu Marsini masuk ke dalam ruangan. Tujuannya adalah menemui pak Djarot yang sudah menyiapkan sesajen dan ritual lagi.

"Ada apa Marsini?" tanya pak Djarot yang menghentikan kegiatannya menyiapkan ritual berikutnya.

"Wanita itu berubah pikiran! Dia tidak mau mengaborsi janinnya. Dia tidak tertarik dengan uang yang kita tawarkan," ucap bu Marsini. Pak Djarot melotot bola matanya.

"Tambah lagi jumlah uangnya. Makhluk itu lebih menyukai perempuan hamil diluar nikah daripada seorang wanita yang sudah beristri seperti tadi yang baru saja datang," kata pak Djarot.

"Kamu harus bisa menyakinkan wanita itu supaya mau melakukan ritual ini dengan imbalan banyak uang," sambung pak Djarot lagi.

Bu Marsini mulai panik. Dia bertanggung jawab mengajak Olive di tempat itu. Sia-sia jika Olive tidak jadi melakukan ritual itu.

"Ingat bu Marsini! Pak Warsito telah memberikan uang yang cukup banyak untuk bisa menggiring tumbalnya sendiri datang pada kita dengan cerita kebohongan ini. Di mana janin mereka bisa ditukar dengan uang yang banyak. Pak Warsito pasti marah jika kita gagal melakukan tugas ini. Pak Warsito terancam dipecat oleh pimpinannya kalau tidak membereskan urusan gaib ini," urai pak Djarot.

Bu Marsini semakin bingung. Dia mulai berpikir bagaimana caranya bisa membujuk Olive supaya kembali mau melakukan ritual itu. Tujuan nya adalah untuk mengaborsi janinnya. Bu Marsini akhirnya memutuskan setelah berpikir.

"Aku coba membujuknya lagi," ucap bu Marsini seraya keluar dari ruangan gelap milik pak Djarot. Pak Djarot menatap tajam pada bu Marsini yang kurang becus dalam mencari mangsa.

"Dik, kamu yakin tidak jadi menghilangkan janin kamu? Bukankah kamu sudah mendapatkan ijin dari pacar kamu. Bahkan pacar kamu menyuruh kamu menggugurkan kandungan kamu kan? Terlebih lagi selain kamu menghilangkan janin kamu, kamu juga mendapatkan uang yang besar dari pertukaran janin ini," ucap bu Marsini.

"Tidak bu! Bahkan yang aku lihat tadi, perempuan hamil yang hendak menggugurkan kandungan nya di sini tadi perutnya masih besar dan tidak kempes. Aku maunya langsung hilang dan tidak menunggu lama," kata Olive beralasan.

"Kamu salah dik! Memang tidak seketika hilang janinnya. Karena ini ritualnya tidak merasakan sakit dan tanpa ada kontak fisik alias di urut supaya hancur janinnya. Tapi janin itu akan pelan-pelan hilang sendiri dan perut perempuan hamil itu akan kempes," terang bu Marsini.

Olive mengerutkan dahinya. Tiba-tiba dia menjadi takut saat dengan mata kepalanya sendiri melihat perempuan hamil tadi janinnya dimakan oleh dua makhluk yang menyerupai manusia. Dan anehnya disaat perempuan hamil itu keluar dari ruangan, perut nya masih tetap membuncit dan menurut ceritanya tidak merasakan sakit. Ini yang membuat Olive berpikir. Ini tidak masuk akal sehatnya.

"Maaf, bu Marsini! Aku tidak mau! Aku ingin pulang. Jika ibu memaksa kehendak saya, saya bisa melaporkan nya pada pihak berwajib," ancam Olive.

Bu Marsini tiba-tiba menjadi gugup. Pada akhirnya dia menyerah. Bu Marsini mulai berpikir untuk mencari target baru pengganti Olive.

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

bener Olive, pulang sj rawat calon bayi mu, wlupun hrs pisah ama Diky

2023-06-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!