Akhirnya Ketahuan Diky

Beberapa bulan kemudian. Perut Olive semakin besar. Hal ini tentu saja membuat Diky menjadi curiga bahwasanya Olive selama ini membohongi dirinya dan belum menggugurkan kandungan nya.

"Kenapa kamu membohongi aku, hah? Kamu bilang kamu sudah menggugurkan janin itu. Tapi kenapa perut kamu semakin hari semakin membuncit. Sebenarnya aku sudah mencurigai nya. Namun karena kamu selalu beralasan habis makan dan kenyang, itu membuatku percaya. Tapi sekarang, kamu sudah tidak bisa mengelak lagi bukan?" omel tuan Diky. Olive diam mematung tidak bisa berkata-kata lagi.

"Maafkan aku, mas! Aku aku ingin janin ini berkembang dan sehat di dalam rahimku. Aku ingin dia bisa lahir di dunia. Aku ingin melahirkan, membesarkan, merawat nya mas!" ucap Olive dengan suara bergetar.

Kedua matanya berkaca-kaca karena dia sudah tidak berniat lagi untuk menggugurkan kandungan nya. Bahkan usia kandungan nya sudah berusia empat bulan.

"Tidak! Aku tidak akan setuju dan membiarkan kamu melahirkan bayi dari benihku. Karena kamu bukan istriku. Ingat itu Olive! Kamu bukan istri ku. Istriku masih Monalisa," ucap tuan Diky.

Ucapan tuan Diky kembali menampar Olive bahwasanya dirinya adalah bukan wanita istimewa bagi tuan Diky. Walaupun kebutuhan nya selalu dipenuhi oleh tuan Diky, tapi bukan berarti Olive akan naik tahta menjadi istri sah dan dinikahi oleh tuan Diky.

"Iya, aku tahu mas! Kamu tidak mungkin menikahi aku. Tapi aku tidak mau menggugurkan janin ini. Apalagi usia kehamilan ku sudah empat bulan," sahut Olive.

"Ah aku tidak perduli! Pokoknya aku tidak mau tahu! Cepat atau lambat, kamu harus menggugurkan kandungan kamu," gertak tuan Diky.

Olive tiba-tiba merasakan pusing di kepala nya. Olive seketika merasakan gelap dikedua matanya. Sampai akhirnya Olive jatuh pingsan. Namun sebelum tubuh Olive, jatuh ke lantai, tuan Diky menangkap tubuh Olive dan menggendong nya ala bridal dan merebahkannya di ranjang.

"Haduh Olive! Kamu benar-benar membuatku repot saja. Kalau sudah seperti ini aku harus memanggil dokter pribadi ku. Mungkin dokter Tomi bisa diajak bekerjasama dengan aku. Dokter Tomi bisa melakukan aborsi ilegal. Aku tidak mau Olive melahirkan anak darahku, dimana kami belum menikah," gumam tuan Diky seraya mencari kontak dokter Tomi.

Tuan Diky tentu saja akan menghubungi dokter pribadi nya untuk datang ke rumah Olive dengan mengirimkan lokasi rumah Olive berada.

⭐⭐⭐⭐⭐

Tidak berapa lama dokter Tomi tiba di rumah Olive. Olive sudah mulai siuman dari pingsannya. Kini dokter Tomi sedang berbincang-bincang berdua dengan tuan Diky di ruang tengah. Sedangkan Olive saat ini masih di dalam kamarnya. Tentu saja Olive sangat sedih, kenapa dia tidak juga secepatnya pergi meninggalkan kota itu untuk menghindari tuan Diky. Jika Olive pergi, mungkin saja tuan Diky tidak akan mengetahui kehamilan nya.

"Kalau sudah seperti ini, aku tidak bisa lari lagi dari mas Diky. Dia akan terus menerus mendesak ku untuk melakukan aborsi. Maafkan ibu, nak! Gara-gara ibu kamu terancam tidak bisa lahir di dunia ini," gumam Olive seraya mengusap perut nya yang mulai membuncit.

Sementara itu duduk saling berhadapan dokter Tomi dan juga tuan Diky. Pembicaraan mereka terlihat sangat serius mengenai aborsi sesuai apa yang diminta oleh tuan Diky.

"Maaf, Diky! Aku tidak bisa menuruti keinginan kamu untuk melakukan aborsi wanita itu. Lagipula usia kehamilan nya sudah empat bulan lebih. Itu artinya sudah ada nyawa di dalam janin itu," ucap dokter Tomi. Tuan Diky mengerutkan dahinya. Dia tentu saja kecewa dengan penolakan dari dokter pribadi sekaligus sahabat nya.

"Dia bukan istriku, Tomi. Aku tidak bisa mempertahankan kehamilan Olive. Kamu harus bantu aku Tomi. Aku akan membayar kamu berapapun yang kamu mau. Tolonglah sobat! Kali ini saja," ucap tuan Diky dengan penuh mendesak pada dokter Tomi.

"Diky! Sekali lagi aku minta maaf banget! Ini menyalahi kode etik profesi kedokteran. Maaf, Diky, aku tidak bisa!" sahut dokter Tomi dengan tangan yang menangkup di dada nya meminta maaf.

"Haduh, gimana ini! Kamu tidak mau membantu ku," ucap tuan Diky. Dokter Tomi mengerutkan dahinya seraya mengusap pundak tuan Diky.

"Jika kamu mencintai wanita itu, kamu harus bertanggungjawab dan menikahinya. Kamu harus bilang dengan Monalisa, istrimu jika kamu sudah menjalin hubungan dengan wanita lain," kata dokter Tomi.

"What? Itu tidak mungkin aku lakukan Tomi! Kamu jelas-jelas sangat tahu kalau Monalisa sekarang telah sakit keras. Aku tidak akan tega mengatakan hal ini dengan Monalisa," sahut tuan Diky.

"Kalau begitu, nikahi wanita itu dengan nikah secara agama. Bagaimana? Beres kan?" ucap dokter Tomi. Tuan Diky diam dan mulai memikirkan pendapat dari sahabat nya itu. Dokter Tomi tersenyum lebar seraya menepuk pundak tuan Diky.

"Pikirkan matang-matang jika untuk melakukan dosa besar yaitu melenyapkan keturunan mu sendiri yang belum lahir di dunia. Lebih baik kamu nikahi secara siri. Aku yakin kamu sebenarnya sangat menyayangi wanita itu. Namun kamu bingung karena takut nama baik kamu tercoreng karena selama ini sudah mengkhianati istri kamu yang sakit itu kan?" ucap dokter Tomi yang tidak meleset menilai tuan Diky.

"Iya, kamu benar Tomi!" sahut tuan Diky.

"Nah, pikirkan lagi yah sobat! Jangan lakukan sesuatu yang nantinya membuat kamu menyesal dikemudian hari. Bahkan itu adalah dosa besar dimana kamu membunuh bayi darah daging kamu sendiri yang belum lahir," urai dokter Tomi lagi.

"Kamu benar, Tomi. Aku akan pikirkan masukan kamu. Mungkin saja aku harus menikahi Olive. Jika aku menikahi Olive, aku harap kamu ikut menjadi saksi dalam pernikahan agama ini," ucap tuan Diky.

"Terpaksa aku akan memenuhi keinginan kamu yang satu ini. Walaupun ini juga di bilang telah mengkhianati Monalisa. Tapi berhubungan wanita itu sudah hamil diluar nikah karena kenakalan kamu, mau tidak mau aku harus menjadi saksi pernikahan diri kamu dengan wanita itu," kata dokter Tomi panjang lebar.

"Terimakasih banyak Tom!" sahut tuan Diky akhirnya seraya memeluk dan menepuk pundak dokter Tomi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!