Tuan Warsito

"Jangan khawatir, pak! Saya sudah menemukan tumbal yang diminta oleh bapak," kata bu Marsini. Bu Marsini menerima panggilan telepon dari pak Warsito. Dimana dirinya memastikan bahwasanya tugas yang diberikan oleh bu Marsini sudah mendapatkan titik terang yaitu mencari perempuan hamil sebagai tumbal.

Pak Warsito tersenyum lega. Sebentar lagi dia akan merealisasikan proyek jembatan yang sudah ia tandatangani nya setelah memberikan tumbal seorang perempuan yang sedang hamil beserta janinnya. Percaya tidak percaya, inilah yang terjadi. Pak Warsito ingin tidak memenuhi persyaratan tersebut dari orang yang ahli di bidangnya yaitu orang pintar.

Paranormal alias dukun menerawang bahwasanya setiap kali orang-orang yang bertugas di lokasi proyek hendak bekerja. selalu mendapatkan kendala dan masalah. Hal itu dikarenakan di lokasi proyek yang akan dijadikan Jembatan itu ada penunggunya. Penunggu yang dimaksudkan adalah sesuatu makhluk halus atau gaib. Menurut penerawangan paranormal yang melakukan komunikasi terhadap makhluk tersebut, mereka menginginkan tumbal. Tumbal yang diinginkan oleh mereka adalah seorang perempuan yang hamil beserta janin yang dikandungnya.

"Bagus bu Marsini! Terimakasih atas kerjasamanya. Aku sudah menyiapkan imbalan untuk anda, bu! Setelah semua urusan beres, saya akan memberikannya," ucap pak Warsito dengan janjinya.

"Terimakasih, pak! Saya pastikan semua berjalan dengan lancar dan wanita itu tidak berubah pikirannya," sahut bu Marsini.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Bagaimana, pak Warsito? Apakah sudah ada kabar dari bu Marsini?" tanya bos nya pak Warsito.

"Aman pak Diky! Baru saja bu Marsini memberikan kabar pada saya kalau beliau sudah mendapatkan targetnya," jelas pak Warsito.

"Bagus! Proyek ini sudah sangat lama belum direalisasikan. Ini akan menghambat kepercayaan bagi klien untuk bekerjasama dengan perusahaan konstruksi kita," ucap pak Diky.

"Jangan khawatir, pak! Bu Marsini sudah memastikan dalam waktu dekat ini orang pintar itu akan melakukan ritualnya," kata pak Warsito.

"Bagus! Aku harap ini bukan lagi sekadar omongan saja. Namun mereka bisa membuktikan nya," sahut pak Diky.

⭐⭐⭐⭐⭐

Duduk di teras rumah kecilnya, Olive duduk sendiri menunggu kedatangan seseorang yang spesial bagi dirinya. Dia adalah tuan Diky. Sore itu sambil menikmati juz buahnya, Olive sudah tidak sabaran ingin melepaskan kerinduan dengan tuan Diky. Padahal baru satu hari mereka tidak bertemu. Namun sebelum tuan Diky yang ditunggu nya datang, ponsel Olive berbunyi.

"Bu Marsini?" gumam Olive setelah membaca panggilan masuk di handphonenya.

"Iya, bu Marsini! Bagaimana bu?" kata Olive setelah panggilan itu ia terima.

"Dik Olive, besok pagi kita bersiap ke tempat orang pintar itu yah," ucap bu Marsini.

"Besok pagi, bu? Apa tidak terlalu cepat bu? Bagaimana kalau lusa saja. Saya harus minta ijin dulu dengan bapak anak saya dulu," tawar Olive.

"Lebih cepat lebih baik, dik! Mumpung usia kehamilan adik belum terlalu tua. Memang sih semakin tua usia kehamilan adik, semakin banyak duit yang adik dapatkan untuk menukarkan janin itu. Tapi bukankah adik ingin secepatnya menggugurkan kandungan adik?" urat bu Marsini pada Olive.

"Soal duit sebenarnya bagi saya tidak terlalu penting, bu. Yang penting bagi saya adalah menghilangkan janin dalam perut saya ini. Masalahnya pacar saya mau datang ke rumah hari ini. Mungkin besok siang baru pergi lagi. Jadi saya harus menunggu sampai pacar saya pergi, sekalian saya minta ijin bepergian beberapa hari untuk urusan ini," jelas Olive.

"Bagaimana kalau pacar adik tidak mengizinkan bahwasanya adik mau menghilangkan janin adik? Dan menukarkan nya dengan uang?" sahut bu Marsini.

"Itu tidak mungkin bu! Bahkan pacar saya tidak menghendaki kehamilan ini. Saya disuruh menggugurkan nya," ucap Olive.

"Oh walah, syukurlah kalau begitu! Ya sudah lusa saya tunggu di pinggiran kota yah dik! Jangan lupa bawa pakaian ganti. Karena kita memerlukan beberapa hari untuk ritual ini," jelas bu Marsini.

"Baik, bu! Saya tidak peduli ritual apa itu. Yang penting saya tidak mau hamil dan janin saya tidak sempat hidup dan lahir di dunia ini," sahut Olive.

Panggilan telepon itu terputus. Di saat itulah tuan Diky tiba. Mobil mewah itu berhenti di rumah kecil Olive. Rumah itu walaupun kecil namun ada halaman untuk memarkirkan mobil. Mobil mewah tuan Diky masuk ke halaman rumah Olive. Dengan wajah ceria, Olive menyambut kedatangan kekasihnya.

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

lha, Diki menumbulkan anak'a sdiri

klu ibu hamil beserta bayi'a, apa berarti ibu'a jg mati?
klu iya, 2 nyawa skaligus, ckckck.... sungguh terlalu

2023-06-29

1

Anindya K Setiawan

Anindya K Setiawan

yah bosnya juga si pacar nya olive

2023-06-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!