Pernikahan Yang Terpaksa

"Aku pulang dulu! Jaga kesehatan kamu. Setelah ini mungkin aku akan menikahi kamu secara siri," ucap tuan Diky seraya mengecup kening Olive.

Olive masih berada di atas tempat tidur dalam kamarnya dengan bersandar di tempat tidur big size mewahnya. Olive tentu saja terkejut dengan ucapan kekasihnya itu yang mengatakan hendak menikahi dirinya. Padahal sebelumnya tuan Diky bersikeras untuk meminta dirinya menggugurkan kandungan nya. Ditambah lagi mengingatkan Olive bahwasanya keberadaan dirinya dalam kehidupan tuan Diky hanyalah sebagai pemanis dan pelengkap saja untuk memenuhi kebutuhan biologis nya. Tentu saja hal ini tidak tuan Diky dapatkan pada istri sahnya yang sedang sakit keras.

"Mas Diky mau menikahi aku?" sahut Olive.

Dia masih belum percaya jika kekasih hatinya itu akan menikahi dirinya. Olive sadar ketika menjalin hubungan dengan suami orang, dirinya harus sadar diri dan tidak bisa menuntut lebih dalam hubungan mereka. Apalagi untuk serius ke jenjang pernikahan. Tuan Diky kembali mendekati Olive yang masih di atas tempat tidur itu seraya mengusap puncak rambutnya.

"Apakah kamu senang?" sahut tuan Diky.

Olive menggelengkan kepala nya dengan cepat. Olive dalam hati kecilnya tidak ingin menjadi wanita perebut suami orang. Apalagi istri tuan Diky sedang sakit keras. Bagaimana kalau istrinya mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya.

"Aku aku takut jika istri mas Diky mengetahui hubungan kita. Mas Diky akan menghadapi masalah besar dengan istri mas Diky. Aku tidak mau, mas! Lebih baik, mas Diky menyuruh aku pergi dari kehidupan mas Diky saja. Tapi dengan syarat, mas Diky jangan menyuruh ku untuk mengaborsi janin ini. Aku tidak mau, mas!" ucap Olive jujur.

Diky mengerutkan dahinya. Tentu saja tuan Diky menjadi bingung dengan pikiran Olive. Di mana-mana orang ketiga ingin diakui statusnya dalam sebuah hubungan. Bahkan rela melakukan apa saja supaya istri sah nya tahu hubungan terlarang itu. Hal ini supaya jika diketahui bahwa suaminya telah berselingkuh akan ada tindakan. Tujuannya supaya hubungan rumah tangga nya kacau hingga pada akhirnya terjadilah perceraian.

"Kenapa kamu lebih memilih untuk menjauh dariku daripada menggugurkan kandungan mu yang sebenarnya tidak aku harapkan?" sahut tuan Diky. Olive melebar bola matanya dengan sempurna. Lagi-lagi Olive seperti ditampar dengan ucapan tuan Diky. Olive jadi ingin meminta penjelasan dengan laki-laki dewasa di hadapannya itu. Sebenarnya apakah tidak ada rasa cinta sedikitpun di hati tuan Diky terhadap Olive. Apakah tuan Diky benar-benar tidak menghendaki Olive hamil anaknya? Apakah tuan Diky hanya membutuhkan Olive karena sebagai partner ranjang saja untuk memenuhi kebutuhan nafsu syahwat nya saja.

"Mas, aku mencintaimu mas! Sungguh-sungguh mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri, mas! Walaupun aku salah telah memilihmu sebagai kekasih yang nyata-nyata sudah memiliki istri atau berumah tangga. Jadi ketika aku tahu aku hamil, aku ingin membesarkannya. Walaupun terbersit ingin menggugurkan nya," ucap Olive.

Tuan Diky menatap serius ucapan Olive. Dia tentu saja tidak pernah mempercayai seorang Olive yang benar-benar tulus mencintainya kalau bukan lantaran mengincar hartanya saja.

"Mas Diky! Boleh aku bertanya satu hal?" tanya Olive akhirnya.

"Kamu ingin bertanya soal apa?" sahut tuan Diky.

"Tidakkah mas Diky menyayangi ku? Sedikit saja!" ucap Olive.

Tuan Diky tertawa terbahak-bahak. Walaupun di hatinya sebenarnya ada rasa aneh itu pada Olive. Namun tuan Diky enggan untuk bicara jujur mengenai perasaannya. Apalagi ketika jauh dan pulang ke rumah istrinya, tuan Diky selalu rindu dan ingin bertemu dengan Olive. Perasaan aneh yang dirasakan oleh tuan Diky pada Olive nyata-nyata ia rasakan.

"Kamu bicara apa sih? Jangan bertanya soal pertanyaan konyol seperti itu. Aku tidak suka! Sudahlah, aku pulang dulu! Kamu tahu bukan, kalau istriku sedang sakit keras. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan istriku. Karena aku sangat mencintai istriku," ucap tuan Diky. Kembali kalimat yang keluar dari mulut tuan Diky membuat sesak hati Olive. Kedua matanya berkaca-kaca namun berusaha sekuat tenaga air mata itu jangan sampai tumpah.

Tuan Diky keluar dari kamar Olive dengan langkah lebar nya. Tujuannya sekarang adalah pulang ke rumah Monalisa. Jangan lupakan Olive, sepeninggal tuan Diky, Olive menangis sesenggukan. Dia sakit hatinya ketika merasa tidak ada harga nya di mata tuan Diky.

"Tapi sikap mu selalu manis kepada ku, mas! Tapi kenapa bicaramu selalu mengatakan bahwa kamu seolah-olah tidak menginginkan aku," ucap Olive dengan air matanya yang tumpah ruah.

"Jika kamu tidak menyayangi ku, kenapa kamu sering datang kemari? Bahkan kamu selalu penuh perhatian dengan aku? Bahkan selalu memenuhi segala kebutuhan ku tanpa ada sedikitpun kekurangan padaku," gumam Olive sambil mengusap air matanya.

"Pernikahan seperti apa yang kamu inginkan, mas? Jika kamu sebenarnya tidak menyukai aku," Kembali Olive bicara sendiri di dalam kamarnya. Dia sangat sedih. Di kota ini dia hidup sendiri tanpa saudara. Bahkan akses untuk bertemu dengan sahabatnya sekarang dibatasi oleh tuan Diky.

"Aku akan menghubungi Kiara. Aku ingin curhat dengan Kiara," gumam Olive sambil menyambar ponselnya dan mencari kontak sahabatnya itu. Di mana Olive hanya bisa bicara dengan Kiara melalui handphone nya.

"Olive! Ada apa? Kamu ada masalah lagi?" ucap Kiara diseberang sana setelah Olive berhasil menghubungi dirinya melakukan handphone nya.

"Kiara, kamu ke rumahku yah! Aku bingung banget," kata Olive.

"Tapi bagaimana kalau pacar kamu, marah dan melarang kamu jika aku ke rumah kamu," sahut Kiara.

"Aku tidak perduli! Kiara tolong kemari lah! Aku butuh kamu sekarang," ucap Olive akhirnya. Olive mematikan panggilan keluarnya tanpa mendengar lagi ucapan Kiara di seberang sana. Mau tidak mau Kiara di seberang sana mendatangi sahabatnya itu yang sedang dilanda masalah yang cukup rumit.

⭐⭐⭐⭐⭐

Setibanya di rumah Olive, Kiara mendengar semua cerita yang disampaikan oleh sahabatnya itu. Termasuk rencana tuan Diky yang akan menikahi Olive.

"Seharusnya memang Diky itu bertanggung jawab dan menikahi kamu, Live. Bukan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungan kamu itu. Aneh tuh orang!" ucap Kiara yang sangat gusar jika mengingat nama tuan Diky yang tidak bertanggung jawab dan hanya mencari enaknya saja.

Namun bagaimana pun juga semua sudah konsekuensi yang harus di hadapi oleh Olive, sahabatnya ketika menjalin hubungan dengan suami orang.

"Aku pasrah saja dengan semua nya, Kiara!" sahut Olive pada akhirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!