William terbangun, karena ia mendengar suara ketuka pintu. Ia membuka mata perlahan, dan melihat dua wanitanya tertidur pulas. William tersenyum, perlahan menarik tangannya. Ia mencium kening Moone dan Corry bergantian, lalu segera turun dari tempat tidur dengan hati-hati agar tak membangunkan kedua wanitanya.
Dibukanya pintu kamar, William melihat seorang pelayan di depan kamarnya.
"Ada apa?" tanya William menatap pelayan itu.
"Maafkan saya, Pangeran. Saya diminta Yang Mulia Kaisar menyampaikan pesan, agar Anda datang menemui Beliau di Kastil beliau," kata pelayan.
"Sampaikan pada Yang Mulia Kaisar, aku akan bersiap dan segara datang," jawab William.
Pelayan itupun segera pergi setelah mendengar jawaban William. Ia bergegas mrnyampaikan jawaban William pada Kaisar George.
***
Di kastil tempat tinggal George. Sesuai perkataannya, William datang menemui sang Ayah. Ia penasaran, untuk apa Ayahnya memanggilnya datang.
"Ayah ... apakah Ayah mencariku?" tanya William. Duduk di samping Ayahnya.
George menatap William, "Bersiapalah untuk menyambut dua sepupumu, Zeira dan Merych. Mereka akan segera tiba," jawab George.
"Mereka akan datang? sudah lama kami tidak bertemu," kata William senang. Karena ia cukup akrab dengan dua sepupunya itu.
"Mereka akan tinggal disini untuk beberapa waktu. Bibi-bibimu mengirim mereka ke sini. Ayah harap kau bisa meluangkan waktu untuk menemani mereka," kata George.
"Ya, Ayah. Kenapa mereka tiba-tiba datang? apakah ada sesuatu?" tanya William.
Belum sampai pertanyaan William dijawab George. Joseph datang dan memberi salam.
"Aku datang, Ayah. Apa ada perintah?" Tanya Joseph menghadap sang Ayah.
George menatap Joseph, "Joseph, jemputlah Zeira dan Merych di perbatasan. Mereka akan segera sampai," perintah George.
"Baik, Ayah." Jawab Joseph yang langsung pergi.
George menatap kepergian Joseph, "Apa kau ingin tau alasan mereka datang, William?" tanya George.
"Ya, tentu saja. Karena setahuku, mereka hanya akan datang bersama orang tua mereka saja," jawab William.
"Mereka datang untuk menikah. Kau akan menikahi Merych dan Jose akan menikahi Zeira. Kita akan mengadakan pernikhan keluarga," kata George.
William terkejut, "Tidak bisa, Ayah. Aku tidak ingin menikah dengan Merych. Aku sudah memiliki wanitaku sendiri. Nikahkan saja Merych pada Jose," kata William.
George mengerutkan dahinya, "Apa kau yakin? Merych sangat cantik, kau pasti akan tertarik saat melihatnya nanti," kata George.
William menggelengkan kepalanya, "Tidak ayah, maaf. Aku tidak ingin wanita lain lagi, aku sudah cukup mempunyai Moone dan Corry," jawab William.
George menatap William, "Siapa? Apa Ayah salah dengar? Corry? maksudku peri Corry, penjaga bunga peri?" tanya George penasaran.
"Ya, peri Corry. Apa Ayah tau tentang Corry?" tanya William.
George mengerutkan dahinya, "Mustahil. Bukankah tidak pernah ada yang bida melihat peri Corry? cahayanya begitu menyilaukan mata. Itu adalah cerita yang ayah dengar saat masih kecil. Kakekmu bercerita jika peri Corry adalah peri penjaga. Sangat cantik, meliliki warna keemasan dan suhu tubuhnya sedingin es. Karena terlahir tidak normal, peri Corry pun diasingkan dan hatinya menjadi beku seperti es. Air matanya yang jatuh diatas bebatuan menumbuhkan bunga peri, karena itu ia tak pernah pergi dari sisi bunga peri," jelas George.
"Ayah ternyata tahu banyak tetang peri Corry. Dan, apakah ayah tahu tentang dewi bulan? Apakah dewi bulan punya kelemahan?" tanya William.
"Apa yang kau maksud adalah Moone? Dewi bulan merupakan dewi besar kerajaan bulan. Dikatakan dewi bulan akan muncul di langit saat terjadi gerhana bulan. Dan pada saat bulan purnama penuh kekuatannya akan hilang. Saat bulan pernama penuh dewi bulan akan menjadi lemah dan hanya akan menjadi dewi tidur. Apakah Moone tak menceritakan itu padamu?" tanya George menatap William.
William terkejut, "Be-benarkah itu? Jadi, dia akan kehilangan kekuatan saat bulan purnama? dan hanya akan tertidur?" tanya William menyakinkan apa yang didengarnya.
George menepuk bahu William, "Itulah yang Ayah ketahui, Nak. Untuk lebih jelasnya, kita akan tahu nanti, pada saat bulan purnama muncul lagi, dan membentuk bulan pernama sempurna. Apakah Moone akan demikian atau tidak. Dan ... pada saat malam bulan purnama yang akan datang, istana akan mengadakan pesta bulan," kata George.
Geroge melihat William terdiam tanpa bicara apa-apa. Ia tahu seperti apa perasaan putranya saat itu.
"Dia pasti sangat terkejut. Aku tak menyangka, putraku akan membawa pulang Dewi bulan dan peri penjaga. Apa ini adalah keberuntungan, ataukah kemalangan? Karena bangsa vampir tak pernah berhubungan dengan bangsa lain. Meksi Lovely adalah setengah manusia dulunya, ia tetaplah keturan Vampir. Sehingga kami tetap bisa bersama," dalam hati George.
William tiba-tiba berpamitan. Ia ingin segera melihat Moone dan bertanya pada Moone apakah yang ia dengar dari Ayahnya adalah kebenaran atau hanya dugaan semata.
***
Joseph datang dengan Zeira dan Merych. Zeira dan Merych menatap bersamaan ke arah William. William memalingkan wajahnya setelah bertatapan dengan dua sepupunya itu.
Zeira memberi salam pada George yang juga merupakan Pamannya. Ia berterima kasih karena diperkanankan datang.
Merych juga melakukan hal yang sama. Ia berterima kasih atas kebaikan hati George yang bersedia mengirim Joseph menjemput mereka.
George menyambut dengan mengucapkan selamat datang pada dua keponakannya.
"Selamat datang di Octophius. Kalian pergi lah beristirahat di kastil yang sudah disediakan. Bibi kalian yang akan mengantar," kata George.
"Baik, Paman." jawab Zeira dan Merych bersamaan.
"Ayo, Zeira, Merych. Bibi akan antar kalian berdua," kata Lovely.
Lovely membawa Zeira dan Merych ke kastil khusus tamu. George duduk di singgasananya begitu juga dengan Joseph yang langsung duduk di sebelah William.
"Joseph, kita akan mengadakan pernikahanmu dengan dua sepupumu. Juga pernikahan William dengan dua wanitanya," kata George menjelaskan.
Joseph terkejut, "Apa?" katanya menatap George.
"Apa Ayah perlu menjelaskannya lagi?" tanya George menatap Joseph.
"Sialan! aku harus menikahi dua wanita yang bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan Moone, dan ayah bilang jika wanita William ada dua, siapa yang satunya? Aku hanya melihat Moone di kastilnya," batin Joseph.
"Maaf ayah, tidak kah ini berlebihan? Aku ... apa harus aku menikahi dua sepupu?" tanya Joseph.
"Ya, hanya anggota kerajaan yang bisa melakukan pernikahan keluarga. William sudah memiliki wanita pilihannya. Apa kau keberatan?" tanya Joseph.
Bukan begitu. Hanya saja aku merasa terkejut karena ini tiba-tiba. Apakah ayah sudah bertanya pada Zeira dan Merych? Sepertinya mereka sangat menyukai William," kata Joseph menatap William.
"Kau berlebihan dalam menilaiku, Joseph. Aku tidak ada apa apanya dibandingkan denganmu," sahut William.
Joseph mengerutkan dahinya menatap tajam ke arah William. Tatapannya benar-benar menunjukkan kebencian yang mendalam. William menatap Joseph dengan tatapan lembut. Tak tersirat kebencian sama sekali. William justru tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments