2. Berhasil Menyelamatkan

Mendengar penjelasan Moone, William menjadibsemakin bingung. Ia dihadapkan pada kenyataan sulit.

William terkejut, "Hah ...  penyelamat? Aku?" tanya William kebingungan.

Moone tertawa, "Hahaha ... nanti kau juga akan mengerti. Ayo, kita harus cepat. Agar ibumu bisa selamat," kata Moone.

William menatap Moone, "Apa kau akan pergi bersamaku?" tanya William lagi.

Moone menganggukkan kepalanya pelan, "Ya, jika kau mengijinkan aku bersamamu. Apa kau berkenan membawaku, Tuanku?" tanya Moone.

"Apa lagi ini? sebelumnya Peri Corry, dan sekarang Moone. Apakah aku harus membawa mereka?" tanya William dalam hatinya.

"Itu ... aku menyuakai rusa hitam yang aku bunuh tadi. Jika kau memang rusa hitam itu, ikutlah bersamaku. Satu hal yang harus kau tahu, ikut bersamaku artinya kau harus mematuhi aturanku. Apa kau mengerti, Moone?" tanya William ragu-ragu.

Moone menundukkan kepelanya dengan anggun, "Baik, Tuanku. Apakah aku boleh meminjam tanganmu sebentar?" tanya Moone.

William memberikan tangannya tanpa ragu. Moone memegang tangan William dan mengecup punggung tangan William. Cahaya terang menyinari tangan William. Moone dan William melepas tangan masing masing. Moone melihat di tangannya ada tanda bergambar kupu kupu. Begitu juga William, gambar yang sama juga ada ditangannya. William menatap Moone dan bertanya apa yang Moone lakukan padanya? Dan Monne pun menjelaskan apa arti dari tanda itu.

"Tanda apa ini?" tanya William.

"Itu adalah tanda ketulusan dan keabadian, Tuanku. Selamanya kau akan terikat dengan Moone," jawab Peri Corry yang muncul berwujud cahaya.

William menatap Moone, "Apa ini semacam kontrak?" tanyanya.

"Ya, anggaplah demikian. Dengan adanya tanda ini. Kita sudah terikat satu sama lain. Saat kau berada dalam bahaya, tanda ini akan memperingatkan. Begitu juga sebaliknya. Jika aku dalam bahaya, maka tandamu akan bersinar," jelas Moone.

"Aku tak memintanya. Kenapa kau lakukan ini padaku?" tanya William.

"Karena hanya dengan ini, aku bisa membuktikan ketulusanku. Aku sangat berterima kasih atas bantuanmu yang sudah melepaskan kutukanku. Aku berjanji, aku tidak akan menyusahkanmu, " kata Moone.

William menghela napas panjang, "Ya, baiklah. Ayo, kita harus pergi. Aku sudah cukup lama membuang waktu," kata William.

Sebelumnya, peri Corry sudah mengubah hati rusa menjadi cairan dalam botol dan memberikannya pada William. Dengan itu penawar yang dicari William sudah lengkap. Kini ia hanya perlu kembali ke kerajaan dan menyembuhkan sang Ibu. William berharap Ibunya segera pulih, agar perjalannya mencari penawar selama bertahun-tahun tidak akan menjadi sia-sia.

***

William mengandeng tangan Moone dan berjalan menyusuri hutan. Ia harus segera masuk hutan ilusi.

William menghentikan langkah kakinya, " Peri Corry, di mana kita? Di mana hutan ilusi?" tanya William.

"Lihatlah dengan jelas, Tuanku. Hutan ilusi ada di depan," jawab Peri Corry.

William melihat kabut hitam tebal. William pun berjalan ke arah cahaya bersama Moone dan peri Corry. William  merasa senang karena ia akan segera kembali.

"Ya, ini adalah hutan ilusi aku bisa merasakanya. Ayo, cepat!" kata William.

"Tuanku, Kau tampak senang. Kau juga terlihat sangat menyayangi ibumu?" kata Moone.

"Ya, aku sangat menyayangi ibuku. Ibu adalah wanita pertama dalam hatiku. Dan ... " kata-kata William terhenti.

"Dan ... "sambung Moone.

"Sudahlah. Lupakan saja. Ayo, kita pergi. Aku harus segera membawa penawar pada Ibu," jawab William.

"Aku tidak mungkin berkata jika dia adalah perempuan ke dua setelah Ibu, kan? Aku sangat malu. Bagaimana bisa pikiran aneh itu muncul dalam kepalaku?

Tapi apa yang harus aku katakan kepada Ayah? Apa aku harus bilang jika Moone temanku? Atau aku bilang saja istriku? Tapi aku dan Moone masih belum menikah. Ahh sudah.. nanti saja dipikirkan. Aku harus cepat," batin William.

***

William menghentikan langkahnya. Ia melihat istana kerajaan Octophius di hadapannya.

"Moone, Coory, inilah Kerajaan Octophius. Rumahku," kata William.

Moone terkejut, "Ah, jadi ... kau seorang pangeran? aku baru tahu ini," kata Moone.

"Selamat datang kembali," kata Corry.

William tersenyum tampan. Moone yang melihat senyuman William pun langsung terpesona dan jatuh hati.

"Tampan sekali. Aku beruntung," dalam hati Moone.

"Maaf, Pangeran. Mungkin aku akan merepotkanmu," kata Moone.

"Tidak apa-apa. Aku akan membantumu membiasakan diri di sini. Ada peri Corry juga yang bisa membantumu selain aku," jawab William.

William melangkah memasuki pintu utama istana. Ia langsung menunjukkan tanda pengenalnya, dan penjaga pintu utama memberikannya jalan. William tersenyum senang, sekian lama meninggalkan istana, akhirnya ia berhasil kembali.

William masuk dalam Aula. Kaisar  menyambutku dengan pelukan hangat.

"Pangeranku, kau akhirnya kembali. Maafkan Ayah, yang sudah menyusahkanmu. Maaf, " kata Kaisar.

William mengeratkan pelukan, "Maaf, Ayah. Putramu ini terlalu lama pergi. Seharusnya aku bisa kembali lebih cepat," kata William.

"Tidak apa-apa, Anakku. Kau lah penolong ayahmu ini," jawab Kaisar. Kaisar melihat Moone, "siapa dia?" tanya Kaisar.

"Saya Moone, Yang Mulia." Kata Moone menunduk kilas dan tersenyum cantik.

"Nanti akan aku jelaskan. Lebih baik sekarang kita obati ibu dulu," kata William.

William dan Kaisar juga Moone masuk ke dalam kastil Permaisuri. William melihat sang Ibu terbaring di ranjang. Ia tampak sedih, Moone menggenggam erat tangan William berusaha menghibur.

William mendekati sang Ibu, ia memberikan dua botol yang ia dapatkan pada Dokter istana. Dokter mencampur dan meminta Kaisar membantu meminumkan pada Permaisuri. Penawar telah di berikan, tapi tak ada reaksi apapun.

"Peri Corry, kau di mana?" tanya William dalam hati.

"Aku ada di sini," jawab Corry berbisik di telinga William.

"Kenapa Ibuku belum bangun?" tanya William dalam hati.

Corry berbisik, "Bersabarlah, Tuanku. Penawarnya perlu waktu bekerja."

Pada saat itu, Corry merubah dirinya menjadi kecil seukuran ibu jari tangan. Tak ada yang bisa melihatnya kecuali William. Cahaya tubuh Corry yang menyilaukan mata bisa membutakan mata seseorang yang melihatnya. Karena itu Corry hanya bisa menampakkan diri pada William.

Tidak beberapa lama, William melihat Ibunya perlahan membuka mata, dan sang Ibu tiba tiba saja muntah. Terlihat darah berwarna hitam pekat. Itu adalah racun yang ada di dalam tubuh Ibu William.

"Istriku, kau sudah sadar?" tanya Kaisar menatap Permaisurinya.

Permaisuri menatap suaminya, "Suamiku ..." panggil Permaisuri.

"Syukurlah. Kau baik baik saja sekarang, " kata Kaisar. Langsung memeluk dan mencium puncak kepala istrinya.

Permaisuri melihat sosok yang tak asing dan memanggilnya sebagai Putraya. Ia segera melepaskan pelukan suaminya. Ia memanggil putranya denga suara lemah lembut.

"Ya, Ibu. Aku di sini," jawab William. Berjalan mendekat dan tersenyum.

Permaisuri terkrjut, "Kau ... William?" tanya Permaisuri

"Ya, Ibu. Ternyata Ibu mengenaliku," kata William.

"Ya, mata dan auramu berbeda dengan Jose. Di mana, Jose?" tanya Permaisuri menatap William.

"Istriku, biarkan William istirahat," kata Kaisar. Iamenatap William, "Lebih baik kau beristirahat dulu  kastelmu. Ajak dia bersamamu," kata Kaisar.

"Baik, Ayah."

William dan Moone pergi meninggalkan kamar tidur Ibunya. Ia pergi ke kastilnya sendiri. Di dalam kastil William langsung merebahkan tububnya di ranjang. Ia mengatur nafasnya dalam-dalam. Akhirnya William mendapatkan kenyamanan yang sudah lama ia rindukan.

Moone berjalan berkeliling kamar William. Ia terlihat senang. Ia tidak sangka kamar William begitu besar dan sangat rapi.

Moone mendekati William, "Tuanku, apa ini? Aku tidak mengerti tulisan di sini," tanya Moone.

"Lupakan itu dan istirahatlah. Apa kau tidak lelah?" tanya William.

"Apa aku boleh berbaring di sampingmu?" tanya Moone.

William menggeser posisinya sedikit menepi, "Ya, berbaringlah. Tempat tidur ini sangat luas," kata William.

Suasana tiba-tiba menjadi hening. Moone dan William saling diam. Mereka tidak tahu harus membicarakan apa lagi sebagai bahan perbincangan. Sampai akhirnya keduanya memilih untuk tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!