Orang-orang tampak sibuk berlalu lalang. Hari ini dikediaman rumah orangtua Shasha sudah didekorasi sekian rupa untuk acara lamarannya.
Irene dan Yohan tiba sebelum acara dimulai. Hari ini mereka memakai baju couple berwarna navy yang tampak serasi.
"Sha.. Congrat ya.. I wish you always happy ever after.." Irene memeluk Shasha dan memberikan buket bunga sebagai hadiah.
"Makasih ya Ren," ucap Shasha terharu.
"Selamat ya Shasha untuk acara lamarannya sebentar lagi," Yohan menyelamati.
"Terima kasih Yohan sudah berkenan hadir, padahal Yohan orang yang sibuk," kata Shasha.
"Hei.. Anak gadisnya mama Ayu sama ayah Yanto.. Gak kasih kabar setelah bilang sudah punya pacar," ucap wanita paruh baya yang datang mendekati mereka. Yang ternyata mama Ayu mamanya Irene bersama ayah Yanto disampingnya yang baru datang.
Sepontan semua menatap kearah mama Ayu dan ayah Yanto.
"Mama.. Ayah.." senyum Irene mengembang. Irene memeluk kedua orangtuanya.
Yohan memperhatikan pertemuan keluarga Irene. Ini pertama kalinya ia bertemu orangtua Irene.
"Bentar dulu.. Mama mau kasih selamat ke Shasha," ucap mama Ayu melepas pelukannya dan memeluk Shasha, "Selamat ya anak mama nomer 2 udah mau sold out".
"Makasih udah dateng ya ma," kata Shasha terharu.
Shasha memang sudah dianggap anak sendiri oleh orangtua Irene bahkan sudah diberi label anak nomer 2.
"Selamat ya Sha sebentar lagi kamu benar-benar dilamar Kevin.. Ayah berdoa semoga hubungan kalian lancar sampai pernikahan nanti dan setelahnya juga," kata ayah Yanto memberi selamat.
"Makasih ya yah," ucap Shasha.
Mama Ayu memandangi Yohan dari ujung kaki ke ujung kepala. Dan melirik Irene seakan memberikan kode.
Irene yang langsung paham segera memegang lengan Yohan.
"Ma.. Ayah.. Kenalin ini Yohan pacar Irene," Irene memperkenalkan Yohan.
"Halo om.. tante.. Saya Yohan pacar Irene," Yohan memperkenalkan diri.
Ayah Yanto memasang mata galak seakan tak suka pada Yohan.
"Jadi ini calon mantu mama.. Yah.. senyum dong.. Sama calon mantu jangan galak-galak," ucap mama Ayu ceria sambil memegang tangan Yohan.
Ayah Yanto menurut saja pada istrinya dan sedikit memberikan senyuman.
Yohan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, "Saya Yohan om".
"Ya.. ya.. Saya ayahnya Irene," ucap Ayah Yanto menerima tangan Yohan dan kemudian sedikit menariknya,
"Awas kamu kalo macem-macem sama anak gadisku ya. Sampek anak gadisku kamu buat nangis. Habis kamu!" ancam ayah Yanto setengah berbisik.
Yohan sedikit kaget tapi dia tak merasa takut karena hal itu baginya tak akan pernah terjadi.
"Saya akan menjaga Irene dengan baik om," jawab Yohan dengan senyuman yang meyakinkan.
"Hiisshh.. Ayah ini apa-apaan sih. Disini banyak orang yang liatin. Mana mungkin calon mantu mama yang ganteng ini bisa buat Irene kita menangis sih yah," ucap mama Ayu setengah panik karena sikap suaminya itu pada Yohan.
"Ayah gak usah khawatir.. Yohan pacar yang baik kok.. Aku jatuh cinta sama Yohan sejak pertama kali bertemu," kata Irene sambil menggenggam erat tangan Yohan.
Yohan menatap Irene dengan tatapan lembut. Wajahnya sedikit tersipu dengan ucapan Irene barusan.
"Akhirnya anak gadis mama udah punya pacar.. Nah.. Shasha tenang aja.. Bentar lagi anak mama yang nomer 1 ini juga bakal nyusul," ucap mama Ayu penuh harap.
Irene hanya bisa tersenyum dan menahan diri sebisa mungkin.
"Jangan lupa.. Atur waktu kalian untuk dateng kerumah.. Mama akan masak masakan spesial buat mantu mama ini," kata mama Ayu begitu menggebu-gebu.
Yohan dan Irene tersenyum dan berjanji akan datang kerumah orangtua Irene.
Tak berselang lama Kevin dan rombongan keluarganya tiba. Dan acara lamaran dimulai. Acara berlangsung kidmat dan lancar tanpa sedikit masalah.
Semua tamu undangan bergiliran untuk memberikan selamat pada pasangan hari ini.
"Siapa ini? Irene kan? Lama gak jumpa ya.." sapa salah seorang laki-laki berkacamata menghampiri Irene.
Irene membelalakan matanya. Tubuhnya tak bisa bergerak dan tangannya bergetar hebat.
Yohan yang menggenggam tangan Irene terkejut melihat sikap Irene yang seperti itu.
"Kamu baik-baik saja? Ada apa?" kata Yohan sedikit cemas.
Yohan terus memperhatikan Irene yang masih diam dan tangannya bergetar. Dia menatap laki-laki itu dan kemudian menatap Shasha dan Kevin yang tampak terkejut juga.
"Kok kamu bisa dateng kesini? Seingatku aku gak ngundang kamu loh ya," kata Shasha sedikit galak.
Laki-laki itu tersenyum, "Kamu gak tau ya Sha. Aku sekarang pacaran sama Cindy, tuh dia masih disana sama yang lain.. Oh ya.. Selamat ya Sha!"
Shasha tampak begitu emosi tapi dia harus menahan diri karena ada banyak orang.
"Ya.. thanks udah dateng," kata Shasha cuek.
"Irene.. Sudah lama gak terlihat kamu makin cantik aja sekarang," laki-laki itu menatap Irene dengan tatapan menggoda.
Irene masih terdiam dan tangannya mengeluarkan keringat dingin.
"Apa-apaan sih loh Jer.. Jangan buat keributan diacara gue ya!!" Shasha berteriak lirih menahan diri.
"Yah.. Niat gue kan baik Sha.. Gue nemenin pacar gue dan cuma mau kasih selamat buat teman gue yang lamaran hari ini.. Dan gue pikir gue pasti ketemu Irene juga disini.. Tebakkan gue tepat kan,"
Shasha tampak begitu kesal. Kevin yang berada disampingnya mencoba menenangkannya.
"Yank.. Kamu disini dulu ya menyapa tamu yang lain. Aku bawa Irene kedalam," Shasha berkata pada Kevin. Kevin pun mengerti.
Shasha yang begitu khawatir melihat temannya yang tampak tak baik-baik saja itu menuntunnya masuk kedalam kamarnya ditemani Yohan.
Ada apa sebenernya? Batin Yohan bertanya-tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments