"Irene sekarang apa kesibukannya?" tanya Adrian sambil memotong daging steak dipiringnya.
"Sibuk? Hhmm.. gak sibuk-sibuk banget juga sih. Aku kerja dicafe punya temenku," jawab Irene santai dan kemudian menyuap sepotong daging kemulutnya.
"Apa Irene suka dengan pekerjaan yang sekarang? Saya dengar Irene dulu kuliah jurusan kedokteran dan sempat CoAss juga dirumah sakit besar? Kenapa berhenti ditengah-tengah?" tanya Adrian penasaran.
Ah.. pasti mama sama tante Intan yang kasih tau ya. Batin Irene
"Ah.. itu.. ehmm.. Aku pikir aku gak cocok jadi dokter jadi aku nyerah, hehehe.. Sekarang aku cukup suka dengan pekerjaanku.. Oh.. Kalo Adrian kerja di bagian apa?" jawab Irene dan berbalik bertanya mengalihkan pembahasan.
Dengan melihat restoran hotel tempat mereka dinner sekarang yang mewah. Setidaknya pekerjaannya bagus sesuai cerita mama Ayu.
"Posisiku dikantor sebagai manajer bagian marketing," ucap Adrian sedikit berwibawa.
"Saya cukup puas dengan pekerjaan saya sekarang. Tapi jika saya berusaha lebih keras lagi mungkin saya bisa naik jabatan setahun atau 2 tahun lagi," lanjut Adrian percaya diri.
Irene hanya mengangguk tanda mengerti dan dia pun tak begitu peduli.
"Dan saya berharap setelah pertemuan ini, kita bisa lebih dekat ya Irene," ucap Adrian sambil memandang Irene penuh harap.
"I..iya," jawab Irene tidak yakin.
Ponsel Adrian berdering.
"Maaf Irene saya angkat telvon dulu. Ini dari kantor,"
Irene mempersilahkan dan Adrian bangkit dari duduknya dan menyingkir untuk menjawab panggilan teleponnya.
Bersamaan pandangan Irene yang melihat Adrian berlalu. Lagi-lagi pandangan Irene dan Yohan bertemu. Saat ini Yohan duduk sendiri sambil memainkan cangkir teh ditangannya.
Yohan tersenyum. Irene buru-buru mengalihkan pandangannya. Perasaannya tidak enak.
Kok tiba-tiba aku merinding ya,, hiish.. Batin Irene.
"Maaf ya Irene. Sepertinya saya harus pergi duluan. Ada masalah dibagian pengiriman produk. Dan saya harus kembali ke kantor," kata Adrian sekembalinya dengan perasaan gusar dan tidak enak.
"Akhir pekan gini masih ada kerjaan dikantor?" tanya Irene tak begitu paham.
"Hah.. ini masih belum seberapa Irene. Biasanya saya harus lembur kalo ada pengiriman barang untuk diimpor," jelas Adrian menghela nafas.
"Saya sungguh menyesal. Padahal ini pertemuan pertama kita," lanjut Adrian dengan nada penyesalan.
"Aku gak masalah kok," jawab Irene santai.
"Nanti saya hubungi Irene lagi. Dan saya berharap ini juga bukan pertemuan terakhir kita," kata Adrian sambil tersenyum penuh harap.
"Ah.. iya iya.. See you next time.. Hati-hati ya pasti jam-jam segini jalanan sedikit macet," Irene mengingatkan.
Adrian mengangguk dan meraih tangan kanan Irene dan menciumnya.
Irene melepas tangannya seketika karena kurang nyaman dengan perlakuan Adrian.
"See you again," ucap Adrian tersenyum dengan tatapan sayu.
Adrian pergi meninggalkan Irene sendiri.
Akhirnya berakhir juga.. Yah not bad. Batin Irene lega.
BTW sayang banget udah pesen mahal-mahal nih resto. Aku nikmati dessertnya aja dulu sampai akhir. Kapan lagi bisa me time kayak gini di resto mahal. hehe..
Irene menikmati dessert yang dibawakan oleh pelayan sebagai makanan penutupnya malam ini.
Red velvet and red wine.. sungguh kombinasi yang perfect. Batin Irene kesenengan.
Tanpa sadar dihadapannya sudah berdiri Yohan yang tadi duduk dimeja sebelahnya.
"Bolehkah saya duduk menemani anda Nona?" pinta Yohan dengan sopan.
"Ya?" Irene menatap Yohan seakan tak percaya dengan pendengarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Reni
next
2023-06-11
1