Sabtu sore ini Irene sudah bersiap untuk pergi kencan sesuai isi perjanjian yang ditandatanganinya.
"Segini aja cukup kan ya.. Kita kan cuma mau jalan ke mall aja," gumam Irene memandangi penampilannya didepan kaca.
"Hiisshh.. gak pergi kencan buta sih tapi jadinya malah kencan beneran," gerutu Irene.
"Tapi gak apa-apa.. Akhirnya tiket konser ada ditanganku... hohohohoho.. Daebak! Daebak!"
Irene memandangi tiket yang susah payah didapatkannya kegirangan. Perasaannya campur aduk. Senang dan haru. Penuh perjuangan untuk mendapatkan tiket itu. Sampai hari ini dia harus pergi kencan dengan pacar kontraknya.
Irene menunggu Yohan didepan rumah kontrakannya.
Tak berselang lama berhenti sebuah mobil mercendez bens hitam. Yohan turun dari bangku kemudi.
Hari ini Yohan menyetir sendiri mobilnya tanpa Farhan.
Irene menatap Yohan dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Bukankah kita cuma mau jalan ke mall dan makan aja?" ucap Irene setelah melihat penampilan Yohan.
"Benar," jawab Yohan santai.
"Apa emang gaya pakaianmu kayak gini? Gak bisa lebih casual aja?"
"Memang ada yang salah dengan pakaianku?"
"Ya gak sih. Terserah kamu aja selama kamu nyaman," Irene hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Dia mau ke mall atau mau fashion show sih
.. Dasar horang kaya!! Batin Irene.
"Mungkin karena kita baru jadian, jadi kamu sering lupa manggil aku sayang," tangan Yohan menarik tubuh Irene hingga saling menempel.
"Hei.. apa-apaan ini?" kata Irene berbisik dan setengah panik.
Bibir Yohan mendekat ke telinga Irene dan berbisik, "Arah jam 9 ada mata-mata yang dikirim papaku. Jangan panik dan santai aja sebisa mungkin".
Irene mengangguk mengerti.
"Hehehe.. Sayang aku kangen banget loh. Ayo kita cepet berangkat aja," ucap Irene dibuat-buat sesantai mungkin tapi tetap aja kaku.
Yohan membukakan pintu mobil untuk Irene. Dan mereka pun berangkat untuk memulai kencan pertama mereka.
...****************...
Tangan Yohan dan Irene bergandengan sepanjang jalan menyusuri mall. Tapi mereka diam seribu bahasa.
Irene masih asing dengan pacaran. Jadi dia tak tau harus melakukan apa saat kencan.
"Apa kamu tau yang biasanya orang-orang lakukan saat kencan?" tanya Irene.
"Kurang lebihnya tau," jawab Yohan mengalihkan pandangannya.
"Hhmm... enaknya kita ngapain ya sekarang??" Irene memutar otaknya. Ahaa.. Irene punya ide. Yaitu menelpon sahabatnya Shasha.
"Telvon siapa?" tanya Yohan penasaran.
"Shasha.. Dia pasti tau apa aja yang dilakukan saat kencan. Dia kan udah pacaran 5 tahun sama Kevin," jelas Shasha sambil tengah menunggu panggilan telponnya diangkat.
"Halo Sha!!"
"Halo.. Ada apa Ren? Bukannya loe sekarang lagi kencan sama pacar kontrak loe?" Shasha dibalik telepon menjawab.
"Iya.. sekarang gue lagi kencan sama Yohan. Tapi gue gak tau harus ngapain?" kata Irene setengah berbisik.
"Hadehhh... dasar mantan jomblo akut. Yaudah pergi nonton film aja!" Shasha cuma bisa menepuk jidatnya.
"Oh.. ide bagus! oke oke.. thanks ya pakar kencanku.. bye!" Irene kegirangan.
"Iya bye!"
Yohan yang sedari tadi memperhatikan Irene pun penasaran.
"Apa katanya?"
"Kita nonton! ayo buruan beli tiket sebelum kehabisan," kata Irene dan menarik tangan Yohan ke bioskop.
Yohan meminta Irene menunggu dan dia mengantri untuk membeli tiket.
Irene menyaksikan pemandangan yang luar biasa.
Wah.. lihatlah pemandangan itu. Diantara barisan antrian itu dia yang paling bersinar.. ck ck ck..
Batin Irene setengah kagum dengan pesona Yohan.
Irene penasaran dan pandangannya mencari sekeliling orang yang diduga mata-mata tadi. Ternyata benar saja, Irene menemukan orang yang tampak mencurigakan.
Tak berselang lama Yohan membawa tiket beserta popcorn dan cola penuh ditangannya.
Mereka berdua memasuki ruang bioskop dan menonton film.
Sepanjang film berlangsung Yohan dan Irene hanya fokus pada film.
Selesai nonton mereka lanjut makan malam di food court mall dan memesan 2 paket burger.
"Ternyata kencan sama Yohan sama aja kayak jalan bareng Shasha ma Kevin. Gue kira bakal ada adegan kayak di drakor-drakor. Gue yang parno sendiri," batin Irene sambil menyuap burger kemulutnya.
Dari awal mereka berangkat, berjalan-jalan di mall, masuk nonton ke bioskop hingga makan burger di food court. Mata-mata yang dikirim papa Yohan tak luput dari perhatian.
Setelah menghabiskan makan malam Yohan pun mengantarkan Irene pulang.
Disepanjang perjalanan di mobil Yohan memutar musik clasik yang membuat Irene mengantuk bosan.
"Ehemm.. aku mau tanya?" Irene mengawali percakapan.
"Iya.. tanya aja," ucap Yohan yang masih fokus menyetir.
"Apa kedepannya aku juga bakal dimata-matain kayak tadi?" tanya Irene penasaran.
"Iya.. Mungkin saja. Papaku tipe orang yang tak mudah dibohongi. Pasti dia akan mengirim orang untuk mengamati gerak gerik kita. Jadi jangan sampai ada celah nanti," Yohan menjelaskan.
Irene mengangguk mengerti.
"Hei.. Yohan! Boleh gak sih ku ganti lagunya. Daritadi aku udah nahan ngantuk gara-gara kamu muter lagu klasik kayak gini," kata Irene kesal.
"Ganti aja sesukamu," jawab Yohan cuek.
Irene menyambungkan bluetooth hpnya ke pemutar musik mobil Yohan.
"You can call me artist.. You can call me idol.."
Irene mulai bernyanyi mengikuti musik.
Yohan terbelalak kaget melihat tingkah Irene. Matanya harus tetap fokus menyetir kearah depan. Tapi pendengarannya seolah membuyarkan segalanya.
"You can't stop me lovin myself... oohh oohh uwooh.. oohh oohh uwoohh uwoohh.. oohh oohh uwoohh..."
Irene tengah asyik menikmati lagu favoritenya. Dan Yohan hanya bisa tersenyum geleng-geleng. Meski fokusnya hilang tapi Yohan tak merasa risih juga.
~lyric of IDOL by BTS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Reni
astaga 😅
2023-06-11
1