Yohan memasuki ruangan presiden direktur. Yonas Sebastian ayah Yohan yang adalah pemilik perusahaan konglomerat YS Group generasi kedua.
"Pak presdir, ini laporan untuk proyek selanjutnya," lapor Yohan dengan wajah serius.
Yonas menatap Yohan lekat-lekat.
"Hah.. jangan serius gitu. Dengan wajah seperti itu cewek-cewek bisa kabur nanti," kata Yonas setengah bercanda.
Yohan si dingin dan gila kerja begitu julukannya dikantor. Ketampannya adalah wajah bagi kantor YS Group. Pria berdarah campuran indo-australia itu sudah seperti idola dikantornya.
"Ini dikantor! Dan saya harap presdir berhenti mengurusi urusan pribadi saya," kata Yohan serius.
"Selain presdir perusahaan aku ini juga papamu!" ucap Yonas tak kalah serius.
"Pekerjaanku sudah banyak dan jadwalku padat jangan menambah sesuatu yang tidak penting. Dan jangan memerintah Farhan! Dia itu sekretarisku bukan sekretaris papa," ucap Yohan penuh penekanan.
"Kalo papa gak ikut campur, sampai papa mati pun kamu gak nikah-nikah, si gila kerja dengan hati sedingin es kayak kamu,"
"Si Farhan aja sekarang sudah punya bayi,"
"Papa udah ngenalin kamu kesemua cewek-cewek cantik itu tapi gak ada yang menarik perhatianmu,"
"Atau benar gosip-gosip dibawah itu. Kalo kamu gay?!" kata Yonas sedikit merinding dan berharap pertanyaannya itu disangkal.
"Aku masih normal!" sangkal Yohan tegas.
Huuft.. Yonas menghela nafas panjang tanda lega.
Yonas sudah berusaha keras mencari kandidat yang sekiranya cocok untuk putra tampannya itu. Dari yang muda, artis terkenal, model cantik, wanita karir hingga pegawai wanita dikantornya. Tapi tak ada satupun yang berhasil menarik perhatian Yohan.
Justru Yohan kembali dengan bukti-bukti bobrok kandidatnya atau membuat si wanita menyerah. Semakin gigih Yonas mencarikan pasangan semakin gigih pula Yohan mencari celah. Sungguh like father like son. Sama-sama gigih kan permisah.
"Papa sudah menyiapkan kencan butamu yang selanjutnya. Papa harap kali ini kamu benar-benar tertarik dan bisa segera menikah," Yonas menunjukkan foto seorang gadis.
"Namanya Sonia Citra Wijaya putri pak Hendra Wijaya pemilik Jaya Group patner perusahaan kita,"
"Papa sering main golf bareng pak Hendra dan dia sering menceritakan tentang putrinya yang bekerja keras mengelola mall milik Jaya Group itu," Yohan bercerita penuh semangat, "Dia bukan pilihan yang buruk. Pasti dia akan jadi pasangan yang baik buatmu".
Yohan membuang foto yang diberikan padanya.
"Sudah cukup! Aku gak tertarik! Kapan papa mau berhenti?!" kata Yohan cuek.
"Sampai kamu benar-benar mau menikah! Hah.. atau setidaknya kamu pacaran dulu," Yonas berkata dengan nada pasrah.
"Aku bisa mengelola perusahaan tanpa harus menikah pa. Seperti sekarang ini bukankah semua berjalan baik," Yohan membela diri.
"Menjalin hubungan itu sama dengan mengelola perusahaan Yohan. Semua butuh proses!" kata Yonas, "Dan menghasilkan penerus bangsa itu bukankah sudah menjadi kewajiban kita."
Yohan sudah kehabisan kata-kata untuk melawan papanya. Dia memutar otaknya.
"Kalo aku berhasil memenangkan proyek pengembangan kota baru apa papa akan berhenti melakukan ini?" tanya Yohan.
Yonas menimbang-nimbang.
"Boleh juga. Tapi itu pasti butuh waktu yang lama dan papa juga tidak yakin akan berhasil menang karena saingan kita perusahaan pak Tohir yang didukung pemerintah," kata Yonas memperkirakan.
"Aku yakin aku bisa menang!" kata Yohan yakin.
"Ya ya ya.. lakukan saja. Tapi... papa gak bisa hanya menunggu. Kamu masih harus dateng kencan buta ini. Syukur-syukur bisa langsung pacaran.. hahahahaha,," ucap Yonas sambil tertawa.
"Kita lihat saja nanti pak presdir," Yohan tersenyum smirk penuh ambisi.
~*my imagine of cast
Yohannes Sebastian*
look nya tuh bulok alias bule lokal gitu minna-san
tapi lebih dominan asian face gitu.. Hehe..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Reni
👍💪
2023-06-08
1