Irene dan Yohan duduk dijok belakang mobil Yohan. Farhan tengah fokus menyetir mobil mercedes benz warna hitam menembus jalanan ibukota yang ramai.
Irene tampak begitu gugup tak tenang dan membisu karena bingung dengan situasi yang dihadapinya sekarang.
Sebaliknya Yohan begitu tenang.
Gila.. gila.. gila kamu Ren. Bisa-bisanya kamu udah ada disini. Batin Irene berkecamuk.
"Sekretarisku akan mengantarkan Irene. Katakan dimana tempat tinggal Irene?" kata Yohan.
"Oh.. aku ngontrak didekat tempatku kerja. Disini.." Irene menunjukkan google map pada Farhan dibangku sopir.
"3 hari lagi kita akan bertemu untuk membahas perjanjian kontrak kita," ucap Yohan, "Kurasa itu waktu yang cukup untuk memikirkan isi kontrak Irene nanti".
"I.. iya saya akan memikirkannya baik-baik," jawab Irene setengah ragu.
"Apa Irene yang menentukkan tempat bertemu kita nanti? atau kita bisa kembali memesan tempat direstoran tadi," kata Yohan tanpa beban.
"Hemm.. bagaimana kalo kita bertemu dicafe tempat kerjaku saja selesai jam kerja. Pemilik cafenya adalah sahabatku sendiri. Jadi aku bisa jamin itu tempat yang aman," usul Irene.
"Baiklah kalo begitu," Yohan tersenyum setuju.
Mobil yang mengantarkan Irene berhenti didepan rumah kontrakan Irene. Irene pun turun.
"Sampai jumpa 3 hari lagi Irene," ucap Yohan dengan senyuman misteriusnya berlalu bersama mobilnya yang melaju.
Irene tak percaya membuat kesepakatan dengan Yohan. Ia menarik rambutnya dan berteriak tanpa suara. Kalo teriak beneran bisa-bisa diomeli pemilik rumah.
...****************...
Malam itu Irene tak bisa tidur. Sampai keesokan paginya ditempat kerja ada lingkar hitam dibawah matanya.
"Are you okay?" tanya Shasha pada sahabatnya yang kelihatan seperti mayat hidup itu.
"Apa keputusanku udah tepat ya Sha?" tanya Irene tak semangat.
"Hemm.. aku juga bingung muterin duit Ren, ternyata acara lamaran sampek nikahan gak sesimple itu. Kalo aku bilang ke mamaku soal tiket konser pasti mamaku ngamuk-ngamuk," jelas Shasha ketakutan membayangkan wajah mamanya.
"Acara lamarannya sebulan lagi trus karena keluarga Kevin gak mau lama-lama, acara nikahnya dipercepat 3 bulan setelah lamaran.. Haahh.. Aku udah pusing Ren!! Tapi aku lebih pusing dan bisa-bisa stress kalo gak sampek liat konser oppa Suga,.. Hhng!"
Melihat sahabatnya yang pusing tujuh keliling membuat Irene merasa iba.
"Jadi bukankah ini gak terlalu buruk juga Sha. Aku akan minta uang 200 juta!! Kita bisa beli tiket and sisanya bisa kita buat liburan ke Korea. Gimana ide gue hebat kan??!!" kata Irene bersemangat lagi, "Anggap aja ini hadiah pernikahan buat kalian dari gue!!"
"Gue sama Kevin baik-baik aja Ren. Gak usah berlebihan," tolak Shasha halus.
Irene menggelengkan kepalanya tak setuju karena dianggap berlebihan.
Bagi Irene mereka berdua adalah sahabat terbaik yang slalu ada disaat Irene susah dan senang. Bahkan mereka slalu ada dititik terendah Irene saat itu.
"4 bulan aja kok Sha," kata Irene yakin, "Aku cuma pacaran kontrak selama 4 bulan".
"Lalu setelah 4 bulan kalian akan putus gitu?" tanya Shasha penasaran.
"Yaps!" jawab Irene yakin.
Kevin yang habis pulang berbelanja bahan tak tahu menahu tentang rencana Irene.
Shasha pun menceritakan dari A sampai Z.
Kevin sedikit pusing menyerap penjelasan kedua wanita itu. Dia tak menyangka tunangannya dan sahabatnya itu merencanakan hal yang diluar nalar Kevin.
"Jadi ini semua hanya demi Oppa?" tanya Kevin minta kejelasan.
"Hehehehe... iya," jawab Irene dan Shasha bersamaan.
"Jadi bahkan kita mau nikah pun kamu masih sibuk mikirin konser Oppa-oppa mu itu yank?" Kevin menatap Shasha tak menyangka. Shasha cuma bisa cengengesan.
"Aku cuma bisa menutupi ini dari mama mertua, untung aja konsernya setelah kita nikah," Kevin menghela nafas panjang.
"Kamu kan tau yank, war tiket itu menegangkan banget daripada nonton film horor. Pasti sekarang para ARMY udah siap ngantri bahkan sebelum penjualan tiket dibuka," Shasha menjelaskan panjang lebar diiringi anggukan kepala Irene menyetujui omongan Shasha.
"Penjualannya dibuka 5 hari hari lagi. Dan sebelum itu aku udah dapet rezeki nomplok. Hebat kan temen kalian satu ini.. hahahahaha.." Irene tertawa penuh rasa bangga.
Shasha bertepuk tangan. Dan kevin hanya bisa mengelus dada menahan sabar.
"Aku bakalan tanda tangan kontraknya disini nanti. 2 hari lagi setelah toko kosong," kata Irene, "Kata bos kaya itu cuma pacaran 4 bulan aja. Aku gak tau detailnya karena dia belum menjelaskan".
"Jadi sekarang kalian bantu aku mikirin syarat-syarat yang menguntungkan. Bukankah aku juga harus hati-hati. Kalo syarat dari dia sampek skinship berlebihan aku bisa menolak atau bisa nego uangnya. Ya kan? Sebelumnya aku gak peduli soal uang. Uang bukan segalanya tapi tiket Oppa ternyata butuh uang!"
Shasha mengangguk setuju.
Kevin cuma bisa geleng-geleng kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Reni
menarik
2023-06-11
1