"Ini sudah yang ke 17 kali. Gue udah gak sanggup lagi!" kata Irene dengan posisi kepalanya menempel dimeja.
"Wiihh.. masih kekeh aja nyokap loe, Ren, ngebet banget pengen loe cepet-cepet kawin,, hahahahaha," Shasha sahabat Irene meledek.
Irene Yamasaki gadis keturunan Indo-Jepang. Pekerjaan sebagai barista di cafe milik pacar Shasha, Kevin namanya.
Irene, Shasha dan Kevin bersahabat sejak SMA.
Gadis 28 tahun itu masih lajang dan menikmati kehidupan santainya sampai saat ini. Hidup Irene bahagia dan damai dengan pekerjaannya sebagai barista dan menjadi fansgirl BTS garis keras dan pecinta oppa-oppa Korea.
Akan tetapi kehidupan Irene yang damai selalu terusik dengan permintaan mamanya yang menyuruhnya untuk segera menikah. Dengan menyiapkan kencan buta setiap sebulan sekali.
"Loe tau gak Sha, cowok terakhir yang gue temui kayak gimana.."
Kita flashback dulu ingatan Irene permisah...
Cring.. Cring.. Semriwing.. Semriwing...
[Flashback]
"Hai guys!! Kembali lagi sama gue Mico Ceriko icik icik eheem slebeeww!!"
Namanya Mico Ceriko. Konten kreator yang "katanya" terkenal di tiktok.
"Sekarang gue lagi mau blind date guys! Disamping gue udah ada cewek cantik ini guys!"
Kamera yang sedang siaran live itu diarahkan ke Irene.
"Hai.. Netizen nanya nih siapa namanya?" tanya Mico penuh semangat.
"Irene," jawab Irene dengan senyum yang dipaksakan.
"Waah.. makasih dukungannya guys! Irene coba say hai buat netizen," kata Mico yang semangatnya masih membara.
"Ha..Hai," Irene tersenyum getir.
Apa-apaan sih nih cowok bikin gue malu aja. Gimana coba cara gue kabur ini. Batin Irene.
"Irene ada netizen yang mau nyawer singa kalo kita jadian sekarang nih," Mico semakin semangat berapi-api, "Guys.. gue agak gugup nih tapi demi kalian gue bakal nembak Irene sekarang dihadapan kalian semua".
What? Gila nih orang.
Irene membelalakan matanya penuh kaget.
Mico meletakkan ponselnya ditripod yang dia bawa. Dan menarik tangan Irene agar posisinya tepat berada didepan kamera.
Mico berlutut dengan satu kakinya.
"Irene.. Aku tau kita baru berjumpa. Tetapi aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama padamu. Aku Mico Cerico icik icik eheem slebeeww, , cowok paling kece dan paling ganteng se tiktok datang untukmu Irene,"
"Maukah kau menjadi pacarku, Irene?!"
L.O.L
Irene membatu. Dia berharap bisa menghilang dari sana.
"Kita pacaran ya Irene?!"
"TIDAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!"
Kita kembali ke waktu saat ini permisah...
"HAHAHAHAHAHAHAHA" tawa Shasha pecah mendengar cerita Irene, "Aduh perut gue sakit aduh".
"Ish.. jangan ketawa!" ucap Irene kesal.
"Abis kocak banget nama panggungnya siapa tadi?"
"Mico Ceriko icik icik eheem slebeeww!!" Irene dan Shasha kompak menirukan gaya ala Mico.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak sampai Irene meneteskan airmata dan perut Shasha kesakitan karena tertawa.
"Bukannya sebelumnya malah lebih parah, Ren," kata Kevin yang menimbrung obrolan seru itu.
"Oh.. oh.. gue inget yang badannya keker kyk om Dedy Corbuzier kan ya?" jawab Shasha mengingatkan.
"Oh.. yang itu," kata Irene memutar ingatannya kembali.
Kita flashback lagi ya permisah...
Cring.. cring.. semriwing.. semriwing...
[Flashback]
Irene berhadapan dengan cowok bertubuh kekar dengan gayanya yang pamer otot-otot dilengannya. Dadanya bergerak-gerak membuat bulu kuduk Irene merinding.
"Irene suka olahraga tidak? Kita itu harus sering olahraga supaya sehat dan kuat!"
Namanya Samuel. Laki-laki berotot seperti om Dedy Corbuzier. Dengan pakaian ketat yang memperlihatkan semua bentuk otot-ototnya.
"Kadang-kadang olahraga kok, hehe" jawab Irene sambil meminum ice americano dihadapannya.
"Mau daftar member gym tempatku latihan? Nanti kita bisa olahraga bareng? Mau ya!?" pinta Samuel bersemangat.
"Nanti kupikir-pikir lagi ya, hehehe" jawab Irene dipaksakan
Aah pengen cepet-cepet pergi gue. Batin Irene.
Tak berselang lama ada cewek dengan pakaian sexy mendekat.
"Hai Samie! Apa kabar? lama gak ketemu lo kita iih," sapanya genit kepada Samuel.
Tiba-tiba.
"Hai jeng.. apa kabar? kabarku baik, kok lama gak ketempat gym, lihat nih ototmu jadi lembek kayak gini," jawab Samuel dengan kemayu sambil memegang lengan wanita itu.
Irene tak kuasa menahan mulutnya yang ternganga.
"Duh,, aku sibuk banget lo jeng, sama jeng Rini biasa arisan, hohohoho,,,"
"Ciuzz bok, hohohoho,,"
Kepala Irene seperti berputar-putar. Irene seperti terjun keujung galaxy.
Apa-apaan mereka. Pengen kabur aja deh gue. Batin Irene menangis.
"Eh, Samie, ini siapa kok gak dikenalin," tanya wanita itu sambil menatap Irene penasaran.
"Ini calon istriku jeng, gimana? cantik kan? cuma kurang olahraga aja. Nanti kalo kita udah nikah, pasti kuajak olahraga tiap hari jeng, hahahahahaha,," jawab Samuel bersemangat.
What?? Calon istri? Gila nih orang.
Irene sudah tidak bisa menahan diri lebih lama. Ia pun bangkit dari duduknya.
"Bukan.. bukan.. bukan calon istri.. maaf saya duluan ya.. permisi," Irene segera kabur.
"Irene.. TUNGUUUUUUUUUU!!!" teriak Samuel.
Kita kembali lagi ke waktu saat ini ya permisah...
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA" Shasha dan Kevin tak kuasa menahan tawa mereka.
"Gila parah.. parah!" kata Kevin yang masih ngakak.
"Berotot eh taunya ngondek, hahahahahaha"
"ILFELL gue sumpah," Irene memijit-mijit alisnya.
"Ada lagi.. ada lagi yang anak mama itu," Shasha mulai mengingatkan lagi, "Siapa namanya ya,, ooh Rudi kan Rudi??"
"Waahh.. Dia parah gila," Irene menggebrak mejanya, "Masa tiap detik menit laporan ke mamanya, gila gak tuh!"
Kita flashback lagi dan lagi ya permisah...
Cring.. Cring.. Semriwing.. Semriwing....
[Flashback]
Mata Irene mengamati dari ujung kaki sampai ke ujung kepala laki-laki dengan kemeja kotak-kotak dan berkacamata bulat yang berdiri didepannya.
"Hai, aku Rudi," sapa Rudi mengenalkan diri dan mengulurkan tangannya.
"Irene," balas Irene menjabat tangan Rudi dan cepat-cepat melepasnya.
"Irene sudah makan? Kata mama kita harus makan tepat waktu. Karena ini sudah waktunya makan siang, Irene mau makan apa?" kata Rudi dengan lugunya, "Oh, bentar aku mau ngabarin mamaku dulu kalo sekarang lagi sama Irene".
Kata mama? Laporan mama? Batin Irene sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Oh gak usah, aku pesen minum aja, aku lagi diet, hehe," jawab Irene.
Kalo aku makan bisa-bisa pencernaanku malah gak lancar nanti. Batin Irene.
"Kata mamaku Irene seumuran denganku ya, tapi kalo kita sudah menikah nanti kata mama Irene harus manggil aku Abang ya. Trus kata mama juga Irene dan aku harus tinggal bareng mamaku. Kata mama aku harus jadi anak yang berbakti pada orangtua jadi Irene harus menjadi istri dan menantu yang berbakti pada suami dan mertua nanti" Oceh Rudi menjelaskan hal yang bahkan belum terjadi dengan penuh semangat.
Belum apa-apa Irene sudah pusing bukan main.
Ya ampun Ma,, Mama ngirim manusia modelan kayak gini darimana lagi ini.
Batin Irene menangis.
Rudi masih melanjutkan ocehannya tentang rencana masa depan yang dibuat oleh mamanya itu tanpa henti.
"Trus nanti kita bakal.. bla..bla..bla.. Kalo kita punya anak.. bla.. bla.. bla.. Oh Irene gak boleh kerja nanti ngurus rumah bla.. bla.. bla.."
"Ha.ha.ha.ha.ha.ha.ha.ha," Irene tertawa dan menangis secara bersamaan..
CLING!!
Irene lenyap meninggalkan asap putih.
"Irene.. Irene..??" Rudi mencari kebingungan.
Kita kembali ke saat ini lagi ya permisah...
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA," Shasha dan Kevin melepaskan tawa mereka sambil memukul-mukul meja.
"Lucu ya? Lucu?" ucap Irene kesal melihat kelakuan teman-temannya.
"Sorry Ren.. LOL.. sorry.. LOL.. soalnya semua calon yang disiapin nyokap loe gak ada bener, LOL," Shasha berkata sambil tak tahan menahan tawanya.
"HAH... Capek gue guys!" gerutu Irene.
"Makanya spek loe jangan ketinggian Ren," kata Kevin memberikan saran, " Spek loe aja oppa-oppa korea ya gitu deh jadinya, buta mata loe lihat semua calon loe".
"Setidaknya kalo gak seganteng oppa Ji Chang Wook paling gak ya yang waras dikit kek," protes Irene.
"Trus bulan depan gimana loe ngadepin calon nyokap loe selanjutnya?" tanya Kevin penasaran.
"Iya loh Ren, bulan depan pasti nyokap loe udah nyiapin calon lagi kan," sambung Shasha.
BRAAKKKK!!
"Udah Stop! Cukup sampai disini!!"
Irene berdiri dari duduknya sambil menggebrak meja. Kevin dan Shasha berpelukan saking kagetnya.
"Gue bakal ngomong sama bokap gue buat nyuruh nyokap gue berenti sampek disini," ucap Irene penuh yakin.
"Emang bokap loe berani ngrayu nyokap loe? Meskipun dia mantan yakuza dari Jepang pun bokap loe takut tuh sama nyokap loe Ren," kata Kevin menciutkan keyakinan Irene seketika.
"Iya ya guys! Gitu-gitu bokap gue takutnya cuma sama nyokap gue, trus gue harus gimana dong guys??!! Kasih solusi kek,"
"Setidaknya coba aja ngomong baik-baik Ren, biar gimanapun mereka kan ortu loe, kalo loe jelasin tentang trauma loe pasti mereka bakal ngerti. Udah jangan loe sembunyiin trus, Ren," ucap Shasha sambil menepuk bahu Irene dan memeluknya.
"Iya Sha, gue coba pelan-pelan ya," jawab Irene pasrah.
Mata Irene terpejam dan hanyut dalam pelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Reni
puasss bacanya panjaaaanggggg 😍🤩
2023-06-08
1