"Farhan, apa benar yang dikatakan Yohan kalau dia sudah punya pacar?" Yonas menatap serius ke arah Farhan.
"Benar pak presdir. Direktur Yohan sudah mempunyai pacar setelah kencan buta kemarin," jawab Farhan tanpa ragu.
Farhan sudah berlatih mempersiapkan dirinya agar tak gugup saat diinterogasi pimpinan perusahaannya itu.
"Hemm.. Tapi gadis itu bukan Sonia anak pak Hendra ya?" kata Yonas setengah berpikir.
"Bukan pak presdir. Nona Sonia menolak menjalin hubungan dengan pak direktur karena sudah punya kekasih. Dan saat tengah galau.. ehm.. ehm.. direktur Yohan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan nona Irene," jelas Farhan membuat-buat cerita.
hahahaha... nasib.. nasib.. narator terbaik tahun ini jatuh pada Farhan Prasetya.. hahahaha
Batin Farhan menangis.
"Hemm.. jadi Irene namanya, coba kamu selidiki tentang gadis itu. Aku juga akan terus mengirim orang untuk melihat hubungan mereka," kata Yonas.
"Baik pak presdir," jawab Farhan lega dan kemudian pergi meninggalkan ruangan presdir.
Farhan harus pura-pura menjalankan perintah presdir Yonas meskipun sebenarnya dia sudah selesai mencari informasi tentang Irene.
Ayah sama anak sama aja. Sama-sama bikin pusing. Sama-sama sableng ! Batin Farhan mengeluh tapi tetap dijalaninya demi uang dan kepercayaan.
"Hemm.. bagaimana bisa anak dingin itu bisa jatuh cinta pada pandangan pertama? Setelah semua yang terjadi justru baru sekarang. Aku jadi curiga," gumam Yonas.
Yonas melihat foto-foto Yohan dan Irene yang tertangkap kamera mata-matanya.
"Aku harus cari tau dan melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia benar-benar sudah punya pacar".
Yonas tampak menggebu-gebu untuk menjadi detektif. Dia sangat penasaran dengan pacar anaknya itu. Dia menyebut dirinya sebagai detektif cinta..^^
Yonas dan sekretaris pribadinya tengah membuntuti mobil Yohan.
Sore ini tiba-tiba Yohan pulang kerja lebih awal daripada biasanya. Biasanya dia akan pulang larut bahkan sampai lembur saat akhir pekan. Tapi hari ini tidak seperti Yohan yang biasanya. Bahkan tanpa sopir ataupun Farhan.
Mobil Yohan melaju menerjang jalanan ibukota diikuti mobil Yonas tak jauh dibelakangnya.
Sebenarnya Yohan sudah tau kalau dia sedang dibuntuti. Tapi dia harus melakukan sandiwaranya.
Yohan menghentikan mobilnya didepan cafe tempat Irene bekerja.
Tak selang berapa lama Irene keluar dari cafe yang disambut pelukan dan buket bunga dari Yohan.
"Wah.. wah.. lihat itu Pri. Bocah itu bener-bener udah punya pacar," kata Yonas pada sopirnya Supri dari dalam mobil.
"Iya tuan. Sepertinya benar kalau tuan muda benar-benar jatuh cinta pada gadis itu," Supri memberikan komentar.
"Lihat itu Pri.. Wajah bocah dingin itu kelihatan sumringah dimabuk cinta.. ck ck ck.. Dasar.. " ucap Yonas bahagia.
"Benar tuan. Tuan muda sungguh pria romantis dengan hadiah buket bunga itu, tuan," Supri tak kalah antusias.
"Dasar bocah itu benar-benar sepertiku dulu. Pria romantis yang tak akan datang dengan tangan kosong.. hahahahaha.. lihat Pri, dia juga memberikan cincin ke pacarnya," Yonas begitu menggebu-gebu melihat dari dalam mobil.
"Tuan tenang tuan. Kita bisa ketahuan nanti," pinta Supri.
Yonas menurut saja karena memang saat ini dia sedang menjadi detektif cinta..
...****************...
Yohan sudah memberikan intruksi pada Irene untuk berakting senatural mungkin saat dia datang nanti.
Irene yang sudah paham memulai aktingnya saat menyambut Yohan yang datang dengan buket bunga.
"Sayang.. udah lama ya nungguinnya?" kata Yohan.
Irene menggelengkan kepalanya, "Enggak kok sayang,, ini juga baru selesai. Apa ini?"
"Bunga cantik untuk orang tercantik dihidupku," kata Yohan dengan senyum menggoda.
Irene sebenarnya sedikit geli dengan ucapan Yohan. Tapi ia harus mengimbangi akting Yohan saat ini.
Irene menerima buket bunga itu dan menciumnya, "Terima kasih sayang. Aku suka banget bunganya".
"Hemm.. suka bunganya aja? kalo aku??" tanya Yohan sedikit menggoda.
"Suka banget... Aku sayang banget sama kamu," Irene memeluk Yohan. Meskipun gak nyaman tapi Irene harus berakting senatural mungkin sebagai pasangan baru yang tengah dimabuk cinta.
"Masih ada lagi sayang," Yohan membuka kotak cincin dan memakaikan cincin kejari Irene, "Cincin couple! Gimana? Cantik kan?"
Irene pura-pura terkejut dan terharu, "Eemmm... makasih sayang.."
Irene menyematkan cincin kejari Yohan. Dan mereka berpelukan.
Dari dalam cafe Kevin dan Shasha yang memperhatikan tingkah mereka hanya bisa melongo dan geleng-geleng.
"Yank.. kayaknya mereka bakal dapet piala oscar tahun ini," ucap Shasha.
"Kategori pasangan teromantis tahun ini?" tanya Kevin menanggapi.
Shasha menggelengkan kepalanya, "Bukan.. Tapi kategori pasangan gila tahun ini".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments