Hidung Fiona memerah dan membengkak akibat satu pukulan yang dia dapatkan dari Marien. Wajahnya adalah aset paling berharga yang dia miliki namun hanya seorang sampah saja begitu berani melukai wajahnya? Padahal dua hari lagi dia harus menemui kekasihnya dan harus pergi kencan dengannya.
Fiona, wanita berusia dua puluh sembilan tahun itu selama ini tidak pernah mencintai William dengan tulus. Dia memanfaatkan William untuk mendapatkan apa yang dia mau. William pria yang banyak uang namun dia sudah memiliki seorang kekasih sebelumnya. Kekasihnya itu pula yang meminta Fiona mendekati William untuk memanfaatkan dirinya.
Padahal dia berniat meminta sebuah kapal yacht pada William sebagai hadiah ulang tahun tapi William justru memergoki dirinya sedang merayakan ulang tahun dengan sang kekasih. Fiona sempat terkejut melihat keadaan William yang cacat tapi dia justru memanfaatkan situasi itu. Meski sumber uangnya harus hilang tapi dia bisa mendapatkan uang dari William dengan cara yang lain.
Luka hidung yang dia dapatkan dari istri William, dia akan memanfaatkan hal itu. Dia tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja. Salahkan wanita itu memukul hidungnya sampai bengkak dan sekarang, William harus membayar apa yang istrinya lakukan.
William yang sedang sibuk terkejut mendapati Fiona menerobos masuk ke dalam ruangannya dengan sebuah perban di bagian hidungnya. Fiona bisa masuk dengan mudah karena dia sudah terbiasa datang oleh sebab itu tidak ada yang mencegah apalagi tidak ada yang tahu jika hubungan mereka sudah berakhir beberapa hari yang lalu.
"Well... Well, angin busuk mana yang membawamu datang ke mari?" cibir William. Pekerjaan ditinggalkan sebentar karena dia ingin tahu apa yang Fiona inginkan sampai dia memiliki nyali untuk datang ke kantornya lagi.
"Tidak perlu basa basi, William!" Fiona menggebrak meja dengan perasaan kesal.
"Apakah anjing seperti dirimu pantas membuat keributan di sini?!" bentak William penuh emosi. Selama ini dia memang memanjakan Fiona tapi untuk hari ini tidak bahkan untuk seterusnya.
"Aku juga tidak sudi datang ke tempat pria cacat seperti dirimu jika tidak memiliki tujuan!" cibir Fiona.
"Tutup mulut busukmu, Fiona. Aku yang terlalu bodoh terpikat pada wanita licik seperti dirimu dan sekarang, kedua mataku ini sudah terbuka lebar berkat kecelakaan yang aku alami. Aku kira kau begitu tulus tapi nyatanya, kau hanya wanita sampah. Kau lupa bagaimana keadaanmu dulu saat bertemu denganku dan sekarang, kau menginjak aku bahkan kau memanfaatkan aku selama ini!" kedua tangan mengepal erat, dia benar-benar telah tertipu oleh keluguan yang diperlihatkan oleh Fiona.
Dulu Fiona tidak seperti itu, dia hanya wanita biasa. Dia jatuh cinta pada Fiona karena kepolosan yang dia miliki tapi ternyata di balik itu ada sebuah topeng yang Fiona sembunyikan. Dia tahu Fiona memanfaatkan dirinya selama ini tentunya setelah dia melihat kebusukan Fiona. Ternyata Fiona memanfaatkan dirinya untuk memperkaya diri juga kekasihnya. Tapi semua itu belum terlambat karena dia berniat mengambil apa yang Fiona ambil darinya dan membuat Fiona kembali seperti dulu lagi, tidak memiliki apa pun.
"Salahkan dirimu yang buta, kecantikan yang aku miliki memang tidak ada duanya!" Fiona mengibaskan rambutnya ke samping dan terlihat sombong. Jika bukan karena kecantikan yang dia miliki, bagaimana mungkin dia bisa memikat pria kaya seperti William? Setelah William, sepertinya dia bisa memikat pria kaya lainnya yang bisa dia manfaatkan.
"Cih, tidak perlu sombong. Apa yang kau pakai saat ini itu dariku jadi nikmatilah sebelum aku mengambil semua itu darimu tanpa sisa!"
"Tidak perlu mengancam, William. Hanya pecundang mengambil kembali apa yang telah dia berikan pada seorang wanita!"
"Untukmu, aku tidak keberatan dianggap pecundang apalagi kau menipu aku selama ini jadi tunggu saja, pada saatnya tiba nanti, kau dan kekasihmu itu tidak akan memiliki apa pun karena aku akan mengambil semua yang telah kau ambil dariku!"
"Cukup, aku datang ke sini bukan untuk mendengar ancaman darimu!" Fiona kembali menggebrak meja dengan emosi tinggi.
"Katakan, lalu pergi dan jangan pernah kembali lagi!" William pun terpancing emosi.
"Kau lihat ini!" Fiona menunjuk hidungnya yang diperban, "Semua ini gara-gara istrimu!" ucapnya lagi.
"Bagus, kau memang pantas mendapatkannya bahkan aku rasa semua itu masih kurang untukmu!"
"Jangan main-main, William. Kau harus memberikan kompensasi untuk luka di hidungku akibat pukulan dari wanita gila itu!" ucap Fiona.
"Apa? Apa aku tidak salah dengar? Kompensasi? Kau sungguh punya nyali membuat lelucon di tempat ini dan aku rasa, kulitmu sudah setebal tapak sepatuku ini sehingga kau sudah tidak memiliki rasa malu sama sekali!" cibir William.
"Stop mencibir, aku tidak sedang bercanda. Aku datang untuk meminta kompensasi jika tidak aku akan melaporkan kejadian ini pada pihak polisi sebagai penganiayaan sehingga istrimu itu berakhir di dalam penjara!" ancam Fiona.
"Wah... Wah, apa kau sudah kehabisan sumber uang sehingga kau ingin memeras aku? Kau sungguh punya nyali!"
"Aku tidak peduli! Satu juta dolar yang kau dapatkan dari wanita itu, berikan padaku. Aku akan menganggap tidak pernah terjadi apa pun di antara aku dan istrimu jadi berikan uang itu padaku. Lagi pula kau tidak membutuhkannya, bukan?"
William diam namun tidak lama kemudian gelak tawanya terdengar. Apakah itu wanita yang dia cintai selama ini? Apakah wanita yang berdiri di hadapannya saat ini adalah wanita yang dia banggakan selama ini? Sungguh, dia tidak menduga wanita polos yang dia cintai waktu itu ternyata begitu memalukan dan serakah.
"Tutup mulutmu, William. Aku tidak bercanda akan hal ini karena aku benar-benar akan melaporkan istrimu pada polisi jika kau tidak mau membayar kompensasi atas luka yang ada di hidungku ini!" Fiona semakin kesal karena William justru menertawakan dirinya.
"Kau sungguh lucu, Fiona. Kenapa kau tidak menjadi pelawak saja di sirkus untuk mendapatkan uang? Kau tidak akan mendapatkan apa pun dengan menunjukkan bakatmu di tempat ini!" setelah semua pengkhianatan yang dia dapatkan dari Fiona, hanya ada cibiran saja untuk wanita itu.
"Diam!" untuk ketiga kali, Fiona menggebrak meja dengan penuh emosi.
"Kau menginginkan satu juta dolar itu, akan aku berikan!" Fiona tersenyum saat mendengar perkataan William. Sudah dia duga William masih bisa dia peras tapi sesungguhnya William belum juga selesai.
"Tapi kau harus memberikan tiga kali lipat dari apa yang aku berikan atas penganiyaan yang kau lakukan terhadap aku!" kali ini perkataan William mengejutkan Fiona.
"Apa maksud dari perkataanmu?" teriak Fiona tidak terima.
"Apa kau lupa? Hari itu kau mendorong aku hingga terjatuh dan aku memiliki rekamannya. Jika kau ingin mempermasalahkan satu pukulan yang kau dapatkan dari istriku karena kau menghina aku di depan matanya, maka mari kita membuat perhitungan dan menyelesaikan semuanya di pengadilan!"
"Kau?" Fiona kehabisan kata-kata. Kedua mata melotot dan kedua tangan mencengkeram dengan erat.
"Bagaimana, Fiona? Apa kau berani? Jika kau masih ingin mempermasalahkan pukulan yang kau dapatkan, aku pastikan kau tidak akan menang tapi jika tidak maka pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi karena mulai sekarang, kau tidak akan diterima di tempat ini lagi!"
"Aku tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja, William!" Fiona melangkah pergi. Niatnya untuk memeras William justru gagal karena dia tidak menduga William justru mengancam dirinya. Tunggu saja, meski dia gagal tapi dia tidak akan tinggal diam karena dia akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah memukul hidungnya.
William memerintahkan para karyawannya untuk tidak membiarkan Fiona masuk ke perusahaannya mulai saat ini. Wanita itu bahkan dilarang menginjakkan satu langkah saja untuk masuk ke dalam. Sungguh bodoh dirinya, tertipu olah kecantikan dan kepolosan tapi sekarang, apa yang dia alami akan dia jadikan pelajaran dan mulai sekarang dia harus menilai seorang wanita dengan baik, tidak saja dari kecantikan tapi dari tingkah lakunya agar dia tidak tertipu untuk kedua kalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Aidah Djafar
good Willi jngn kasih kendor c kutu kupret Fiona 🤔 jeblosin aja ke tahanan biar kapok 🤔😠😠
2023-12-08
1
sherly
ya ampun William kenapa kalem banget sih kamu, pdhl sepupumu smuanya garang2, licik.. apa perlu bantuan dr Smith bersaudara?
2023-11-03
3
epifania rendo
william dia saja kenapa tidak membalas
2023-10-11
2