Alexa menikmati kemenangannya karena Marien telah dipecat. Rencana awal sudah berhasil, dia yakin rencana kedua akan berjalan dengan lancar dan rencana-rencana berikutnya pun pasti akan berjalan dengan lancar. Tidak sia-sia dia yang harus menggantikan Marien menikah dengan Zack Erson. Ternyata yang dikatakan oleh orang sangat benar, ada hikmah di balik musibah.
"Sampai kapan pun kau tidak akan bisa menang dariku, Marien!" Alexa begitu sombong karena keberhasilannya. Sepertinya dia harus berterima kasih pada calon suaminya karena berkat si tua bangka itu, dia bisa membuat Marien kehilangan pekerjaan.
Tanpa tahu jika Marien ingin membuat perhitungan dengannya. Alexa menikmati kemenangannya dan menghubungi Zack yang tidak akan datang hari ini.
"Ada apa? Bukankah aku sudah melakukan apa yang kau inginkan?" tanya Zack padanya.
"Aku tahu, Zack. Aku menghubungimu karena aku ingin berterima kasih padamu yang telah mewujudkan keinginanku."
"Itu perkara mudah, apa lagi yang kau inginkan?" tanya Zack karena dia tahu ada maksud lain dari pembicaraan mereka.
"Kau sangat tahu, Zack. Aku ingin kau menutup semua akses sehingga dia tidak bisa mendapatkan satu pekerjaan pun meskipun posisi sebagai seorang pelayan cafe saja. Aku ingin semua menolak dirinya sehingga dia tidak memiliki pekerjaan sama sekali!"
"Itu pun perkara mudah, serahkan padaku!"
"Senang mendengarnya!" Alexa kembali tersenyum dengan penuh kemenangan. Setelah ini Marien benar-benar akan menjadi pecundang. Alexa semakin merasa di atas angin, satu hari yang menyenangkan namun dia harus dikejutkan oleh suara pintu yang dibuka dengan kasar dari luar disusul dengan teriakan Marien.
"Alexa, keluar kau!" kedua tangan Marien sudah mengepal. Jika dia belum memukul Alexa maka dia tidak akan pulang.
"Well.. Well, anjing mana yang pulang langsung menggonggong!" cibir Alexa.
Marien tidak bersuara namun dia sudah melangkah mendekati Alexa. Alexa bersedekap dada dan menatapnya dengan tatapan angkuh namun dia tidak pernah menduga Marien akan memukulnya karena tinju Marien sudah melayang dan menghantam wajahnya.
Alexa berteriak, kedua kakinya melangkah mundur dan satu tangan berada di pipinya di mana pukulan Marien mendarat di sana.
"Apa kau sudah gila?" teriak Alexa marah.
"Oh, ternyata anjing rumah ini duluan yang menggonggong!" cibir Marien.
"Sialan, jaga ucapanmu! Beraninya kau memukul aku, Marien?!" teriak Alexa marah.
"Kenapa aku harus tidak berani? Aku rasa sampah seperti dirimu memang pantas di pukul!"
"Kurang ajar, aku tidak akan mengampuni dirimu untuk hal ini!" Alexa semakin murka apalagi pipinya terasa sakit.
"Berhentilah memainkan trik murahan, Alexa. Apa kau tidak malu? Apa sebenarnya masalahmu padaku?"
"Masalahmu padaku? Sepertinya kau pura-pura tidak tahu dengan bertanya demikian!"
"Bicara yang jelas, aku tidak paham apa yang kau katakan!" Marien semakin kesal dibuatnya.
"Kau benar-benar sok tidak tahu. Aku adalah putri pertama dalam keluarga ini oleh sebab itu semua kekayaan yang keluarga ini miliki adalah milikku!" ucap Alexa.
"Ambil semua itu, aku tidak butuh sepeser pun uang dari keluarga ini!"
"Kau bisa berkata demikian karena Daddy belum mati. Pada saatnya tiba, kau pasti menginginkannya jadi jangan harap putri seorang ja*ang seperti dirimu bisa mendapatkan satu peser pun uang keluarga ini!"
"Cih, membuang waktuku saja!" Marien memutar langkah, dia malas berdebat karena harta warisan saja.
"Berhenti Marien!" teriak Alexa.
"Apa lagi?" Marien melirik kakaknya dari balik bahu.
"Jangan kau kira permasalahan kita hanya karena harta saja. Saat ibuku mati, aku sudah bersumpah di hadapannya jika aku akan menghancurkan dirimu jadi jangan harap aku akan berhenti. Aku tidak akan berhenti sebelum kau benar-benar hancur!" teriaknya lagi.
"Permasalahan orangtua, aku tidak ada hubungannya!"
"Tidak ada? Hng!" Alexa berkacak pinggang dan terlihat tidak terima dengan perkataan Marien.
"Ibuku bunuh diri saat ibumu masuk ke dalam rumah ini sambil membawa kau yang masih kecil. Bagaimana kau bisa berkata tidak ada hubungannya? Kau dan ibumu telah menghancurkan kebahagiaanku dan ibuku!" teriaknya tidak terima.
"Apa kau kira aku menginginkannya, Alexa? Apa kau kira aku ingin menjadi bagian dari kalian? Jika bisa memilih, aku lebih suka menjadi putri orang lain dan jika ingin menyalahkan, salahkan Daddy yang tidak bisa menjaga kesetiaan pada keluarganya!"
"Jangan melemparkan kesalahan pada Daddy. Semua ulah ibumu yang adalah seorang penggoda jadi aku tidak akan berhenti menghancurkan dirimu karena seperti kau dan ibumu yang telah menghancurkan kebahagiaanku dan ibuku, aku akan membuatmu tidak pernah mendapatkan kebahagiaan!" ancam Alexa.
"Lakukan apa pun yang ingin kau lakukan, Alexa. Aku muak dengan semua ini!" Marien kembali melangkah pergi. Apa dia yang salah atas kematian ibu Alexa?
"Aku akan menghancurkan dirimu, Marien!" teriak Alexa lagi.
Marien tidak menjawab, dia melangkah pergi. Mulai sekarang itu bukan rumahnya lagi. Ternyata itu alasan kenapa Alexa begitu membencinya meski dia tahu ibu Alexa bunuh diri saat dia dan ibunya masuk ke dalam rumah itu tapi apakah kesalahan orang tua harus ditanggung oleh anaknya?
Marien tidak langsung kembali, dia duduk di halte bus untuk merenung sebentar. Mungkin Alexa akan berhenti setelah dia pergi dari kota itu. Mungkin Alexa tidak akan membalas dendam lagi tapi jika dia pergi lalu bagaimana dengan William? Apa dia harus membatalkan perjanjian mereka lalu pergi agar perseteruannya dengan Alexa tidak semakin panjang?
Napas berat dihembuskan, hari ini dia benar-benar sial namun kesialannya belum juga berakhir karena tiba-tiba saja sebuah mobil sport berhenti di depan mata dan seorang wanita cantik keluar dari mobil itu. Wanita itu adalah Fiona, dia tidak menyangka akan bertemu dengan wanita yang melamar William saat akan melintasi jalan tersebut.
"Well... Well, bukankah ini wanita sombong yang melamar pecundang itu?" cibir Fiona.
Marien melihatnya dengan teliti, bukankah dia kekasih William? Sungguh sial harus bertemu dengan wanita menyebalkan lainnya.
"Kita tidak memiliki masalah apa pun!" tali tas dinaikkan, Marien melangkah pergi karena dia tidak mau berdebat dengan siapa pun.
"Tunggu, aku belum selesai berbicara denganmu!" cegah Fiona. Marien menghela napas, apa lagi sekarang.
"Katakan, cepat. Setelah ini jangan mengganggu aku!"
"Tidak perlu sombong hanya karena kau bisa menikah dengan William. Apa kau tidak jijik dengan kedua kakinya yang sudah tidak bisa dia gunakan? Dia memang tampan tapi apalah gunanya ketampanan serta uang yang dia miliki jika kedua kakinya sudah tidak berfungsi lagi?" cibir Fiona.
"Apa sudah puas?" tanya Marien.
"Tidak, aku belum selesai. Apa kau puas dengan pria cacat seperti dirinya?"
Marien tersenyum, kedua kakinya melangkah mendekati Fiona. Sudah cukup, telinganya sudah cukup mendengar penghinaan yang tidak berguna seperti itu.
"Jika aku jadi kau, aku tidak akan puas. Jangan-Jangan tidak saja kedua kaki, aku rasa dia juga mengalami impoten. Apa kau puas dengan keadaannya? Sebaiknya kau tinggalkan karena aku yakin kau tidak akan puas dengan pria cacat dan tidak berguna lagi seperti William!"
"Kau benar-benar pandai memfitnah!" teriak Marien lalu tinju Marien menghantam batang hidung Fiona.
Fiona berteriak dan memegangi batang hidungnya, Marien pun melangkah mundur dan tampak puas. Hanya karena William cacat akibat kecelakaan bukan berarti wanita itu boleh berbicara seenaknya.
"Sialan, beraninya kau memukul aku?" teriak Fiona marah.
"Aku tidak saja memukulmu tapi aku juga memukul yang lain jadi jaga ucapanmu. Jika kau berani memfitnah William dan menghina dirinya di depan mataku maka aku akan kembali memukul hidungmu sampai bengkok!" ancam Marien.
"Kau?" Fiona mencengkeram kedua tangan dengan erat, "Awas kau nanti?" teriaknya.
Marien tidak peduli, dia melangkah pergi meninggalkan Fiona. Salah wanita itu yang berbicara sembarangan padahal mereka tidak saling mengenal. Marien naik ke bus yang berhenti sedangkan Fiona melihatnya dengan emosi tertahan. Awas saja, dia akan membuat perhitungan atas apa yang baru saja Marien lakukan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Aidah Djafar
hadeeeh ada lagi c kutu kupret fiiona 🤦
2 wanita Blang*sak Alexa vs Fiona 🤦😠
selalu waspada marien sama 2 wanita Blang*sak itu 🤔😠😠
2023-12-08
2
Dini Lestari
bertambah lagi yg benci merien ,ayo william cari tau tentang merien biar kmu tau mslh istrimu jgn biarkan dia tersakiti teruss
2023-11-21
1
Bernadet Wulandari
sangar banget marien tanpa basa basi langsung kasih bogem mentah. kasihan banget Alexa sama Fiona.
2023-11-20
0