Kita Harus Bicara

Marien kembali lebih cepat dari pada biasanya karena pemecatan yang harus dia terima. William tidak ada di rumah saat dia kembali dan dia tahu pria itu sedang pergi. Di saat William sedang berusaha bangkit, dia malah jatuh akibat perbuatan kakaknya yang menyebalkan. Sekarang, dia justru harus kehilangan pekerjaan di saat keadaan sedang sulit. Padahal dia sedang menyemangati William tapi keadaannya sudah tak jauh berbeda dengan William.

Napas berat dihembuskan, Marien melihat cincin biru yang melingkar di jari manisnya. Sebaiknya dia segera membuat makan malam. William tidak perlu tahu akan apa yang dia alami. Sepertinya mulai sekarang mereka harus berjuang bersama-sama untuk bangkit gara-gara orang yang menyebalkan. Marien menyibukkan dirinya untuk melupakan apa yang telah terjadi. Anggap saja dia sedang sial dan baru saja digigit anjing saat di jalan. Lagi pula dunia belum kiamat hanya karena dia dipecat. Besok dia akan mencari pekerjaan dan dia harap Alexa berhenti mengganggunya meski dia tidak yakin Alexa akan melakukannya.

Entah sampai kapan Alexa akan berhenti, sungguh dia tidak suka dengan perseteruan di antara mereka. Alexa yang memiliki banyak akal licik, Marien bahkan kembali menghela napas jika mengingat akal licik yang kakaknya miliki.

"Marien!" William yang sudah kembali memanggil dirinya sambil mengetuk pintu.

Marien yang sedang duduk di sofa bergegas menuju pintu. William kembali memanggil karena Marien tidak menjawab saat dia memanggil. Marien terlihat tidak bersemangat bahkan senyuman yang dia berikan seperti senyum terpaksa yang harus dia lakukan. William melihatnya dengan tatapan heran, apa yang telah terjadi dengannya?

"Kau kembali lebih cepat," ucap Marien basa basi.

"Aku rasa tidak. Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat tidak bersemangat sama sekali?" William masih memandangi namun Marien hanya tersenyum tipis.

"Bagaimana dengan harimu?" Marien justru balik bertanya untuk mengalihkan pembicaraan. Dia sudah berada di belakang William lalu mendorongnya masuk.

"Kau belum menjawab aku, Marien. Ada apa denganmu?"

"Tidak ada apa-apa, aku baik-baik saja!" jawab Marien.

"Apa kau yakin?" William sungguh tidak percaya.

"Aku tidak bohong, Sekarang katakan padaku bagaimana dengan harimu?" Marien sudah berjongkok di hadapan William untuk membuka sepatu yang William kenakan.

"Tidak begitu baik. Bagaimana dengan harimu?" William sengaja bertanya demikian karena dia ingin tahu apa yang terjadi dengan Marien. Meski Marien berkata tidak terjadi apa pun tapi dia tidak percaya dengan apa yang Marien katakan.

"Tidak begitu baik juga," Marien memandanginya sejenak lalu kembali membuka sepatunya yang lain.

William sudah tidak bertanya namun tatapan matanya tidak lepas dari Marien yang beranjak untuk menyimpan sepatunya di rak. Marien pun berlari ke dapur dan kembali tidak lama setelah mengambil segelas air hangat. Tanpa berkata apa pun, Marien memberikan minuman itu pada William.

"Apa kau sudah makan?" tanya William.

"Aku sedang tidak berselera makan," Marien menunduk dan menghela napas, "Tapi aku sudah membuatkan makanan untukmu," ucapnya lagi.

"Hei," William meraih tangan Marien dan memandanginya, "Katakan padaku jika telah terjadi sesuatu!" William harap Marien mau mengatakan padanya jika memang telah terjadi sesuatu.

"Sebaiknya kau mandi terlebih dahulu karena setelah ini aku mau istirahat!" Marien mengambil gelas kosong yang ada di tangan William lalu meletakkannya. Hari ini dia benar-benar aneh dan tidak fokus. Marien menjatuhkan beberapa barang tanpa dia sadari bahkan dia membuat William berteriak karena Marien menggosok punggungnya dengan kuat. William sangat kesal, rasanya ingin memaki tapi dia tahu telah terjadi sesuatu dengan Marien.

Dia tidak mungkin memarahi Marien hanya karena satu kesalahan yang dia lakukan karena selama ini Marien begitu tulus merawat dirinya.

"Maafkan aku," Marien menunduk, dia merasa bersalah. Benar-Benar hari yang kacau bahkan dia menyakiti William karena tindakannya cerobohnya.

"Sudahlah, kau beristirahat saja. Aku bisa sendiri!"

"Aku akan menyiapkan makanan untukmu!" Marien memutar langkah, dia hendak keluar dari kamar.

"Marien, aku bisa sendiri!" ucap William.

"Tidak apa-apa, aku akan menyiapkannya untukmu," Marien masih tetap ingin pergi.

"Marien!" William sedikit berteriak sehingga membuat Marien terkejut.

"Kemarilah, aku tidak lapar. Aku ingin berbaring jadi bantu aku!" pintanya.

Marien mengangguk, dia melakukan apa yang William inginkan dan membantu William untuk berbaring. Marien membantu William meluruskan kedua kakinya dan setelah selesai, dia hendak turun dari ranjang tapi tiba-tiba saja William menarik tangannya. Marien terkejut, dia tidak bisa menahan diri sehingga tubuhnya jatuh ke atas tubuh William tanpa bisa dia hindari.

"William, kenapa kau menarik aku seperti ini?" teriak Marien protes.

"Kita butuh waktu seperti ini jadi rileks saja!"

"Tapi kita tidak boleh sedekat ini," ucap Marien.

"Baiklah, kau jijik padaku jadi kau tidak suka berdekatan denganku!" William mengangkat kedua tangannya.

"Tidak, aku tidak seperti itu. Tolong jangan salah paham!" Marien menyingkir dari atas tubuh William lalu berbaring di sisinya.

"Jadi, katakan padaku apa yang terjadi padamu?" William berbalik, satu tangan digunakan untuk menumpu kepalanya.

"Jadi kau melakukan hal ini hanya untuk tahu apa yang terjadi denganku?" Marien juga berbalik dan melakukan seperti yang William lakukan.

"Kita harus bicara karena kau tidak seperti biasanya, Marien," tangan William sudah berada di pipi Marien dan mengusapnya dengan perlahan, "Hari ini kau terlihat sangat aneh, aku tahu telah terjadi sesuatu padamu jadi katakan padaku apa yang telah terjadi. Kau mau berbagi denganku, bukan?" tangan William tak henti bermain di wajah Marien karena dia sendiri tidak bisa menghentikan tangannya.

Marien menghela napas, gara-gara dipecat membuatnya jadi kacau seperti ini. Moodnya tambah hancur setelah bertemu dengan Alexa juga mantan kekasih William.

"Marien?" William memanggilnya kembali karena dia sudah tidak sabar untuk tahu.

"Aku dipecat, William," ucap Marien.

"Kau dipecat? Kenapa?"

"Gara-Gara kakakku, kau tahu? Aku lelah dengan perseteruan yang tak kunjung usai padahal aku tidak menginginkan apa pun. Dia benar-benar ingin menghancurkan aku sampai membuat aku dipecat!"

"Kemarilah!" William menarik Marien mendekat lalu memeluknya.

"Jangan sedih hanya karena hal ini, kau bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik. Apa yang kakakmu lakukan, tidak perlu ditanggapi asalkan dia tidak melewati batas!" William mengatakan hal itu sambil mengusap kepala Marien.

Marien memejamkan kedua matanya. Satu tangannya pun melingkar di tubuh William. Sentuhan William dan pelukannya, membuat perasaannya sedikit membaik. Setidaknya pria itu bisa menjadi tempatnya berbagi meski tadinya dia enggan.

"Hari ini aku bertemu dengan mantan pacarmu," ucap Marien.

"Fiona?" tanya Wiliam.

"Yeah, dia menghina dirimu di depan mataku oleh sebab itu aku memukul hidungnya. Sepertinya aku akan mendapatkan musuh baru setelah ini!"

"Terima kasih telah membela aku tapi kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Aku berjanji padamu, dia tidak akan bisa menyentuh dirimu walau seujung rambutmu saja!"

"Bolehkah kita seperti ini sebentar?" pinta Marien.

"Kita sedang melakukannya, bukan?"

"Terima kasih!" ternyata pelukan seorang pria cukup menenangkan apalagi tangan William tak henti mengusap kepalanya. Mereka tidak berkata apa pun lagi namun sesungguhnya William sedang menahan amarah. Dia tidak menyangka jika Fiona masih tidak puas menghina dirinya bahkan Fiona tidak ragu menghina dirinya di depan Marien. Sepertinya dia terlalu bermurah hati pada Fiona dan sepertinya Fiona harus diberi sedikit pelajaran agar dia tidak berani lagi menghina dirinya sesuka hatinya.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

lakukan William biar mulut mantanmu bungkan ngk bisa ngomng lagi kasih pelajaran yg buat c Fiona nyadar diri 🤔🤦😠😠

mngkn Marien di ksh jln dpt kerja di perusahaan Willi tanpa Marien tau klo Presdir ny William🤔

2023-12-08

2

Siti Muthmainnah

Siti Muthmainnah

namanya sama dgn istri si kembar michael smith

2023-10-15

4

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

ayo William tunjukkan siapa diri mu..kasian merian

2023-10-06

3

lihat semua
Episodes
1 Menikahlah Denganku
2 Suami Pecundang
3 Kebencian Yang Semakin Menjadi
4 Ancaman Alexa
5 Belajar Bersama
6 Andalkanlah Aku
7 Rencana Licik Lainnya
8 Jangan Terlalu Serius
9 Tidak Boleh Terlalu Dekat
10 Dipecat
11 Alasan Dibalik Dendam
12 Kita Harus Bicara
13 Ciuman Yang Gagal
14 Minta Kompensasi
15 Hari Yang Berat
16 Suami Untuk Satu Tahun
17 Percayalah Padaku
18 Terserah Mereka Mau Berkata Apa
19 Hadiah
20 Hinaan Di Rumah Istri
21 Visual
22 Fitnah
23 Negosiasi
24 Tidak Perlu Khawatir
25 Sebuah Kejutan
26 Dua Pilihan
27 Tawaran Marien Dan Hadiah
28 Ciuman Selamat Pagi
29 Hanya Orang Biasa
30 Sebuah Kejutan Lain
31 Pesta Yang Akan Datang
32 Balasan
33 Pesta Yang Kacau
34 Partner Yang Sempurna
35 Quality Time
36 Tuduhan
37 Merasa Tidak Berguna
38 Mulai Curiga
39 Perkataan Pedas
40 Balasan Marien
41 Tidak Bisa Lari Lagi
42 Sorry
43 Jadi Merindukanmu
44 Tidak Mustahil
45 Akan Dipikirkan
46 Mengikuti Permainan
47 Jangan Terlalu Memuji
48 Kerja Sama Yang Berakhir
49 Gugup
50 Merasa Takut
51 Zack Yang Mulai Curiga
52 Ajakan Berbisnis
53 Percayalah Pada Keajaiban
54 Perasaan Iri Alexa
55 Masuk Jebakan
56 Terpancing
57 First Kiss
58 Menemukan Berlian Berharga
59 Saling Mendukung
60 Sebuah Kesempatan
61 Tidak Akan Berhenti
62 Hari Yang Buruk
63 Cobaan Yang Bertubi-tubi
64 Bukan Superman
65 Tidak Mau Berpisah
66 Rahasia Yang Terbongkar
67 Sebuah Kejujuran
68 Menanggungnya berdua
69 Sudah Jatuh Cinta
70 Pelaku
71 Makan Malam Yang Kacau
72 Keputusan Sulit
73 Saling Memanfaatkan
74 promo novel
75 Mendapat Jackpot
76 Perintah
77 Pernyataan Yang Membuat Bahagia
78 Balasan Untuk Fiona
79 Sama-Sama Hancur
80 Perasaan Yang terbalas
81 Tersangka
82 Kerja Sama Yang Terjalin
83 Tidak Mau Ikut Campur
84 Akibat Kemarahan Zack
85 Permintaan Sang Ayah
86 Dendam Yang Semakin Berkobar
87 Permintaan Sang Ayah 2
88 Ide Cemerlang
89 Pilih Kasih
90 Jawaban Dari Pertanyaan
91 kenyataan Yang Lebih Menyakitkan
92 Jangan Melupakan Janji Pernikahan
93 Kabar Baik
94 Undangan Makan Malam
95 Pertemuan
96 Penawaran
97 Bukan Dari Keluarga Yang Harmonis
98 Sudah Menjadi Besan
99 Kejutan
100 Tidak Bisa Menghindar
101 Tidak Ada Rencana
102 Seperti Musuh Dalam Selimut
103 Kematian Zack
104 Ayah Yang Egois
105 Terapi Terakhir
106 Semakin Curiga
107 Hati Yang Semakin Panas
108 Jodoh Pasti Bertemu
109 Masih Ada Rintangan
110 Mungkin Sudah Ada Yang Jadi
111 Keadaan Mantan
112 Tawaran Kerja Sama
113 Serangan Mendadak
114 Hari Balas Dendam
115 Amarah
116 Kebenaran Yang Menyakitkan
117 Akibat Sebuah Kebohongan
118 Semua Masih Bisa Diperbaiki
119 Permohonan Gavin
120 Jangan Terlalu Baik
121 Ditolak
122 Permintaan Maaf Alexa
123 Penyesalan Seorang Ayah
124 Kabar Bahagia
125 Suami Dan Mertua Yang Mulai Cerewet
126 Memutuskan Untuk Berdamai
127 Hubungan Yang kembali Membaik
128 Tidak Terlambat
129 Kakak Adik Yang Kembali Akur
130 Gara-Gara Menginginkan Cucu Perempuan
131 Sedikit Cemas
132 Tidak Ada Dalam Skenario
133 Saling Memaafkan
134 Keputusan Alexa
135 Kabar Tak Menyenangkan
136 Tidak Akan Diulangi Lagi
137 Sudah Membaik
138 Rencana Mendekatkan Steve Dan Alexa
139 Kau Lagi!
140 Permintaan Steve
141 Tidak Mudah Diusir
142 Mertua Yang Tidak Sabar
143 Perjamuan Makan Malam
144 Nasehat
145 Serius Atau Bercanda?
146 Apa Kau Akan Merindukan Aku?
147 Tawaran Yang Masih Berlaku
148 Lamaran
149 Pernikahan Steve Dan Alexa
150 Hari Yang Dinantikan
151 Nama Untuk Putri Kecil
152 Kebahagiaan Yang Menular
153 Pesta Menyambut Cucu Pertama
154 Hadiah
155 Happy Family
156 Happy Family Part 2 End
157 Promo dan Ucapan Terima kasih
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Menikahlah Denganku
2
Suami Pecundang
3
Kebencian Yang Semakin Menjadi
4
Ancaman Alexa
5
Belajar Bersama
6
Andalkanlah Aku
7
Rencana Licik Lainnya
8
Jangan Terlalu Serius
9
Tidak Boleh Terlalu Dekat
10
Dipecat
11
Alasan Dibalik Dendam
12
Kita Harus Bicara
13
Ciuman Yang Gagal
14
Minta Kompensasi
15
Hari Yang Berat
16
Suami Untuk Satu Tahun
17
Percayalah Padaku
18
Terserah Mereka Mau Berkata Apa
19
Hadiah
20
Hinaan Di Rumah Istri
21
Visual
22
Fitnah
23
Negosiasi
24
Tidak Perlu Khawatir
25
Sebuah Kejutan
26
Dua Pilihan
27
Tawaran Marien Dan Hadiah
28
Ciuman Selamat Pagi
29
Hanya Orang Biasa
30
Sebuah Kejutan Lain
31
Pesta Yang Akan Datang
32
Balasan
33
Pesta Yang Kacau
34
Partner Yang Sempurna
35
Quality Time
36
Tuduhan
37
Merasa Tidak Berguna
38
Mulai Curiga
39
Perkataan Pedas
40
Balasan Marien
41
Tidak Bisa Lari Lagi
42
Sorry
43
Jadi Merindukanmu
44
Tidak Mustahil
45
Akan Dipikirkan
46
Mengikuti Permainan
47
Jangan Terlalu Memuji
48
Kerja Sama Yang Berakhir
49
Gugup
50
Merasa Takut
51
Zack Yang Mulai Curiga
52
Ajakan Berbisnis
53
Percayalah Pada Keajaiban
54
Perasaan Iri Alexa
55
Masuk Jebakan
56
Terpancing
57
First Kiss
58
Menemukan Berlian Berharga
59
Saling Mendukung
60
Sebuah Kesempatan
61
Tidak Akan Berhenti
62
Hari Yang Buruk
63
Cobaan Yang Bertubi-tubi
64
Bukan Superman
65
Tidak Mau Berpisah
66
Rahasia Yang Terbongkar
67
Sebuah Kejujuran
68
Menanggungnya berdua
69
Sudah Jatuh Cinta
70
Pelaku
71
Makan Malam Yang Kacau
72
Keputusan Sulit
73
Saling Memanfaatkan
74
promo novel
75
Mendapat Jackpot
76
Perintah
77
Pernyataan Yang Membuat Bahagia
78
Balasan Untuk Fiona
79
Sama-Sama Hancur
80
Perasaan Yang terbalas
81
Tersangka
82
Kerja Sama Yang Terjalin
83
Tidak Mau Ikut Campur
84
Akibat Kemarahan Zack
85
Permintaan Sang Ayah
86
Dendam Yang Semakin Berkobar
87
Permintaan Sang Ayah 2
88
Ide Cemerlang
89
Pilih Kasih
90
Jawaban Dari Pertanyaan
91
kenyataan Yang Lebih Menyakitkan
92
Jangan Melupakan Janji Pernikahan
93
Kabar Baik
94
Undangan Makan Malam
95
Pertemuan
96
Penawaran
97
Bukan Dari Keluarga Yang Harmonis
98
Sudah Menjadi Besan
99
Kejutan
100
Tidak Bisa Menghindar
101
Tidak Ada Rencana
102
Seperti Musuh Dalam Selimut
103
Kematian Zack
104
Ayah Yang Egois
105
Terapi Terakhir
106
Semakin Curiga
107
Hati Yang Semakin Panas
108
Jodoh Pasti Bertemu
109
Masih Ada Rintangan
110
Mungkin Sudah Ada Yang Jadi
111
Keadaan Mantan
112
Tawaran Kerja Sama
113
Serangan Mendadak
114
Hari Balas Dendam
115
Amarah
116
Kebenaran Yang Menyakitkan
117
Akibat Sebuah Kebohongan
118
Semua Masih Bisa Diperbaiki
119
Permohonan Gavin
120
Jangan Terlalu Baik
121
Ditolak
122
Permintaan Maaf Alexa
123
Penyesalan Seorang Ayah
124
Kabar Bahagia
125
Suami Dan Mertua Yang Mulai Cerewet
126
Memutuskan Untuk Berdamai
127
Hubungan Yang kembali Membaik
128
Tidak Terlambat
129
Kakak Adik Yang Kembali Akur
130
Gara-Gara Menginginkan Cucu Perempuan
131
Sedikit Cemas
132
Tidak Ada Dalam Skenario
133
Saling Memaafkan
134
Keputusan Alexa
135
Kabar Tak Menyenangkan
136
Tidak Akan Diulangi Lagi
137
Sudah Membaik
138
Rencana Mendekatkan Steve Dan Alexa
139
Kau Lagi!
140
Permintaan Steve
141
Tidak Mudah Diusir
142
Mertua Yang Tidak Sabar
143
Perjamuan Makan Malam
144
Nasehat
145
Serius Atau Bercanda?
146
Apa Kau Akan Merindukan Aku?
147
Tawaran Yang Masih Berlaku
148
Lamaran
149
Pernikahan Steve Dan Alexa
150
Hari Yang Dinantikan
151
Nama Untuk Putri Kecil
152
Kebahagiaan Yang Menular
153
Pesta Menyambut Cucu Pertama
154
Hadiah
155
Happy Family
156
Happy Family Part 2 End
157
Promo dan Ucapan Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!