Tidak Boleh Terlalu Dekat

Keputusan Marien untuk tidak hadir di acara pernikahan Alexa tentu saja sudah sampai di telinga ayah mereka, Gavin Douglas. Alexa mengadu pada ayahnya dan mengatakan jika Marien tidak menganggap mereka lagi setelah menikah sehingga dia tidak mau datang ke acara pernikahannya nanti.

Tentu Alexa menambahkan segala bumbu yang membuat ayahnya murka. Drama murahan apa pun, dia tidak peduli sama sekali karena dengan cara apa pun, dia ingin Marien datang bersama dengan suami pecundangnya. Dia ingin semua melihat, jika adiknya hanya mampu menikahi seorang pria cacat saja. karena Marien sudah memblokir nomor teleponnya, jadi Alexa meminta ayahnya untuk menghubungi Marien.

Sebelum hari tenangnya diganggu oleh sang ayah yang menyebalkan, Marien sedang sibuk mengerjakan pekerjaan yang dia bawa pulang. William pun sibuk dengan perangkat laptop miliknya. Mereka berdua seperti memiliki dunia berbeda karena tidak ada yang berbicara di antara mereka yang memang sedang sibuk.

Marien memijit tengkuknya sesekali karena lehernya sudah terasa pegal akibat terlalu lama menunduk untuk memeriksa pekerjaannya. William yang sedari tadi meliriknya menutup laptop, pria itu membawa kursi rodanya untuk mendekati Marie.

"Ada apa, kau tidak sedang sakit, bukan?" tanya William.

"Hum, tidak. Leherku hanya terasa pegal saja," Marien melihat ke arahnya sambil tersenyum.

"Perlu aku pijitkan, Marien?"

"Tidak, tidak perlu!" tolak Marien. Dia tidak mau merepotkan William hanya karena pegal leher saja.

"Baiklah, apa kau bisa membantu aku? Aku ingin berbaring!" pinta Wiliam.

"Tentu!" Marien turun dari atas ranjang lalu membantu William untuk naik ke atas ranjang. Sesungguhnya William bisa sendiri namun dia ingin Marien yang membantunya. Kedua kaki William diangkat lalu diluruskan, Marien bahkan memijat kedua kakinya secara perlahan.

"Apa kedua kakimu tidak bisa merasakan apa pun?" Marien melihat ke arah William saat menanyakan pertanyaan itu.

"Begitulah, kedua kakiku terjepit sehingga merusak sarafnya."

"Benar-Benar tidak bisa sembuh lagi?" Marien kembali memijit meski William tidak merasakan apa pun.

"Itu yang dikatakan oleh dokter tapi aku sedang mencari dokter terbaik yang bisa menyembuhkan kedua kakiku ini!"

"Bagus, aku yakin kedua kakimu pasti bisa sembuh dan kau bisa berjalan lagi. Percayalah dengan sebuah keajaiban!" selimut ditarik untuk menutupi kedua kaki William.

"Apa ada yang seperti itu, Marien?" sebagai orang yang tidak percaya dengan keajaiban tentunya apa yang dikatakan oleh Marien terdengar tidak masuk akal.

"Tentu saja ada. Apa kau tidak mempercayai keajaiban?"

"Tidak, dari pada dianggap sebagai keajaiban aku lebih suka menyebutnya keberuntungan!"

"Baiklah, anggap saja demikian. Sepertinya keajaiban dan keberuntungan masih bersaudara karena hanya memiliki sedikit perbedaan saja!"

"Kemarilah!" perintah William seraya menepuk ranjang. Marien mengernyitkan dahi namun dia segera beringsut mendekati William. Mendadak dia jadi merasa canggung, seharusnya mereka tidak perlu terlalu dekat agar tidak menimbulkan perasaan yang akan membuat mereka berdua sulit berpisah pada saatnya tiba.

"A-Aku masih ada pekerjaan yang harus aku kerjakan!" alih-alih duduk di sisi William, Marien lebih memilih beringsut ke sisi ranjang dan mengambil pekerjaannya.

"Aku akan bekerja di luar agar tidak mengganggumu!" ucapnya.

"Aku ingin kau duduk di sini denganku,  Marien. Apa aku tidak mau?" tanya William.

"Bukannya aku tidak mau, William. Tapi kita tidak boleh terlalu dekat agar tidak menimbulkan perasaan yang tidak diinginkan. Bukankah kita sudah sepakat untuk berpisah nantinya? Jadi lebih baik kita tidak terlalu dekat. Lebih baik mencegah dari pada terlambat. Panggil aku jika kau membutuhkan sesuatu!" setelah berkata demikian, Marien keluar dari kamar.

William hanya memandangi kepergiannya. Apa Marien sedang melakukan pertahanan diri agar mereka tidak saling jatuh cinta? Ataukah Marien takut dia yang jatuh cinta terlebih dahulu? Tapi apa yang Marien katakan sangatlah benar, mereka memang akan berpisah jadi sebaiknya mereka tidak terlalu dekat.

Marien melanjutkan pekerjaannya di ruang tamu, apa yang dia lakukan memang sudah sangat benar. Dia rasa William tidak akan tersinggung atau Marah karena mereka memang menikah dengan sebuah perjanjian jadi mereka harus mematuhi perjanjian itu. Sebaiknya dia fokus bekerja lalu beristirahat karena besok dia harus datang lebih awal namun pengganggu yang tidak menginginkan dia bahagia kembali mengganggu dirinya.

Suara dering ponsel mengganggu Marien yang sedang tenggelam dalam pekerjaannya. Marien mengambil ponsel dan melihat, dia tampak enggan saat melihat nama ayahnya tapi mau tidak mau dia harus menjawab.

"Ada apa, Dad?" tanya Marien. Semoga tidak ada hal aneh yang diinginkan oleh ayahnya.

"Aku dengar kau tidak mau datang ke acara pernikahan kakakmu, apa benar Marien?" tanya ayahnya tanpa basa basi. Marien memutar bola mata, pasti Alexa berbicara yang tidak penting pada ayahnya.

"Aku berkata kirimkan saja undangannya, aku datang atau tidak itu urusan aku!" ucap Marien.

"Kirim ke mana, hah?" bentak ayahnya, "Kau tidak mengabari kami kau tinggal di mana!" teriak ayahnya lagi.

"Kirimkan saja ke kantor, untuk apa kalian tahu aku tinggal di mana?" Marien juga berteriak dan teriakannya dapat di dengar oleh William yang ada di dalam kamar.

"Apa dengan begitu kau akan datang?" tanya ayahnya.

"Aku tidak janji, Dad. Aku lihat dulu!"

"Apa maksud perkataanmu? Apa kau benar-benar tidak menganggap kami sebagai keluargamu lagi?" ayahnya kembali membentak, seperti tidak terima karena Marien tidak mau datang.

"Tidak perlu membentak seperti itu. Untuk apa aku datang jika pada akhirnya aku hanya akan dipermalukan saja oleh Alexa oleh sebab itu aku tidak mau datang!"

"Jangan cari gara-gara denganku, Marien. Kau harus datang jika tidak, sekalipun aku mati, kau tidak perlu datang lagi!" ancam ayahnya.

"Dad, jangan asal bicara. Aku tidak membenci Daddy tapi aku tidak suka berseteru dengan Alexa."

"Berseteru apa? Kalian berdua bersaudara! Jika kau tidak datang, lalu apa kata orang-orang? Mereka akan mengira telah terjadi sesuatu dalam keluarga kita. Daddy harap kau menjaga nama baik ayahmu ini agar tidak semakin menjadi perbincangan. Kau sudah satu kali mempermalukan Daddy dengan menikahi pria cacat tak berguna itu jadi jangan mempermalukan Daddy lebih dari pada itu" ucap ayahnya.

"Jika Daddy malu karena aku menikah dengan pria cacat tak berguna itu, lalu untuk apa meminta aku datang? Bukankah kedatanganku hanya akan membuat Daddy semakin malu saja?"

"Cukup, Marien!" teriak ayahnya murka.

"Cukup dengan semua alasan yang kau berikan. Apa sulitnya datang untuk memberikan selamat pada kakakmu saja? Jangan terlalu sombong sehingga kau tidak mau hadir di acara pernikahan kakakmu!"

"Baiklah, baik. Aku akan datang. Apa Daddy puas sekarang?"

"Bagus, jangan lupa datang dengan suami tidak bergunamu itu. Meski aku tidak suka, tapi kau sudah memutuskan untuk menikah dengannya jadi aku akan menutup mata kali ini!"

"Baiklah, baik!" rasa kesal melanda. Ayahnya begitu memaksa, dia yakin Alexa sudah menghasut ayah mereka, Marien menjatuhkan diri di atas ranjang. Napas berat pun dihembuskan, Marien berbaring di sofa dan terlihat enggan menyentuh pekerjaannya lagi. Dia tahu ada siasat yang dibuat oleh Alexa di pernikahannya nanti. Padahal dia tidak mau hadir tapi sekarang, mau tidak mau dia harus datang ke acara pernikahannya dengan si tua bangka itu.

Sebaiknya dia tidak mengajak William karena dia tidak mau William ikut dipermalukan. Sekali lagi dia menegaskan, perseteruannya dengan Alexa tidak ada hubungannya dengan William oleh sebab itu dia tidak mau William jadi terlibat apalagi mendapat malu. Setelah cukup menerung, Marien kembali bekerja, menyelesaikan pekerjaannya yang tersisa sedikit dan setelah selesai, Marien masuk ke dalam kamar.

Marien tersenyum mendapati William yang sudah tidur, selimut kembali ditarik untuk menutupi tubuh William dan setelah itu sebuah pembatas di taruh di tengah. Pembatas itu memang sudah ada semenjak mereka tidur bersama dan sampai sekarang, belum ada yang melewatinya.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Alexa maksa banget c Marien Dateng 🤦 mo bikin drama tuh 🤦
jngn datang Marien 🤔

2023-12-08

1

epifania rendo

epifania rendo

tidak usa datang

2023-10-11

2

Syahfitri Selamet

Syahfitri Selamet

menyimak

2023-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Menikahlah Denganku
2 Suami Pecundang
3 Kebencian Yang Semakin Menjadi
4 Ancaman Alexa
5 Belajar Bersama
6 Andalkanlah Aku
7 Rencana Licik Lainnya
8 Jangan Terlalu Serius
9 Tidak Boleh Terlalu Dekat
10 Dipecat
11 Alasan Dibalik Dendam
12 Kita Harus Bicara
13 Ciuman Yang Gagal
14 Minta Kompensasi
15 Hari Yang Berat
16 Suami Untuk Satu Tahun
17 Percayalah Padaku
18 Terserah Mereka Mau Berkata Apa
19 Hadiah
20 Hinaan Di Rumah Istri
21 Visual
22 Fitnah
23 Negosiasi
24 Tidak Perlu Khawatir
25 Sebuah Kejutan
26 Dua Pilihan
27 Tawaran Marien Dan Hadiah
28 Ciuman Selamat Pagi
29 Hanya Orang Biasa
30 Sebuah Kejutan Lain
31 Pesta Yang Akan Datang
32 Balasan
33 Pesta Yang Kacau
34 Partner Yang Sempurna
35 Quality Time
36 Tuduhan
37 Merasa Tidak Berguna
38 Mulai Curiga
39 Perkataan Pedas
40 Balasan Marien
41 Tidak Bisa Lari Lagi
42 Sorry
43 Jadi Merindukanmu
44 Tidak Mustahil
45 Akan Dipikirkan
46 Mengikuti Permainan
47 Jangan Terlalu Memuji
48 Kerja Sama Yang Berakhir
49 Gugup
50 Merasa Takut
51 Zack Yang Mulai Curiga
52 Ajakan Berbisnis
53 Percayalah Pada Keajaiban
54 Perasaan Iri Alexa
55 Masuk Jebakan
56 Terpancing
57 First Kiss
58 Menemukan Berlian Berharga
59 Saling Mendukung
60 Sebuah Kesempatan
61 Tidak Akan Berhenti
62 Hari Yang Buruk
63 Cobaan Yang Bertubi-tubi
64 Bukan Superman
65 Tidak Mau Berpisah
66 Rahasia Yang Terbongkar
67 Sebuah Kejujuran
68 Menanggungnya berdua
69 Sudah Jatuh Cinta
70 Pelaku
71 Makan Malam Yang Kacau
72 Keputusan Sulit
73 Saling Memanfaatkan
74 promo novel
75 Mendapat Jackpot
76 Perintah
77 Pernyataan Yang Membuat Bahagia
78 Balasan Untuk Fiona
79 Sama-Sama Hancur
80 Perasaan Yang terbalas
81 Tersangka
82 Kerja Sama Yang Terjalin
83 Tidak Mau Ikut Campur
84 Akibat Kemarahan Zack
85 Permintaan Sang Ayah
86 Dendam Yang Semakin Berkobar
87 Permintaan Sang Ayah 2
88 Ide Cemerlang
89 Pilih Kasih
90 Jawaban Dari Pertanyaan
91 kenyataan Yang Lebih Menyakitkan
92 Jangan Melupakan Janji Pernikahan
93 Kabar Baik
94 Undangan Makan Malam
95 Pertemuan
96 Penawaran
97 Bukan Dari Keluarga Yang Harmonis
98 Sudah Menjadi Besan
99 Kejutan
100 Tidak Bisa Menghindar
101 Tidak Ada Rencana
102 Seperti Musuh Dalam Selimut
103 Kematian Zack
104 Ayah Yang Egois
105 Terapi Terakhir
106 Semakin Curiga
107 Hati Yang Semakin Panas
108 Jodoh Pasti Bertemu
109 Masih Ada Rintangan
110 Mungkin Sudah Ada Yang Jadi
111 Keadaan Mantan
112 Tawaran Kerja Sama
113 Serangan Mendadak
114 Hari Balas Dendam
115 Amarah
116 Kebenaran Yang Menyakitkan
117 Akibat Sebuah Kebohongan
118 Semua Masih Bisa Diperbaiki
119 Permohonan Gavin
120 Jangan Terlalu Baik
121 Ditolak
122 Permintaan Maaf Alexa
123 Penyesalan Seorang Ayah
124 Kabar Bahagia
125 Suami Dan Mertua Yang Mulai Cerewet
126 Memutuskan Untuk Berdamai
127 Hubungan Yang kembali Membaik
128 Tidak Terlambat
129 Kakak Adik Yang Kembali Akur
130 Gara-Gara Menginginkan Cucu Perempuan
131 Sedikit Cemas
132 Tidak Ada Dalam Skenario
133 Saling Memaafkan
134 Keputusan Alexa
135 Kabar Tak Menyenangkan
136 Tidak Akan Diulangi Lagi
137 Sudah Membaik
138 Rencana Mendekatkan Steve Dan Alexa
139 Kau Lagi!
140 Permintaan Steve
141 Tidak Mudah Diusir
142 Mertua Yang Tidak Sabar
143 Perjamuan Makan Malam
144 Nasehat
145 Serius Atau Bercanda?
146 Apa Kau Akan Merindukan Aku?
147 Tawaran Yang Masih Berlaku
148 Lamaran
149 Pernikahan Steve Dan Alexa
150 Hari Yang Dinantikan
151 Nama Untuk Putri Kecil
152 Kebahagiaan Yang Menular
153 Pesta Menyambut Cucu Pertama
154 Hadiah
155 Happy Family
156 Happy Family Part 2 End
157 Promo dan Ucapan Terima kasih
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Menikahlah Denganku
2
Suami Pecundang
3
Kebencian Yang Semakin Menjadi
4
Ancaman Alexa
5
Belajar Bersama
6
Andalkanlah Aku
7
Rencana Licik Lainnya
8
Jangan Terlalu Serius
9
Tidak Boleh Terlalu Dekat
10
Dipecat
11
Alasan Dibalik Dendam
12
Kita Harus Bicara
13
Ciuman Yang Gagal
14
Minta Kompensasi
15
Hari Yang Berat
16
Suami Untuk Satu Tahun
17
Percayalah Padaku
18
Terserah Mereka Mau Berkata Apa
19
Hadiah
20
Hinaan Di Rumah Istri
21
Visual
22
Fitnah
23
Negosiasi
24
Tidak Perlu Khawatir
25
Sebuah Kejutan
26
Dua Pilihan
27
Tawaran Marien Dan Hadiah
28
Ciuman Selamat Pagi
29
Hanya Orang Biasa
30
Sebuah Kejutan Lain
31
Pesta Yang Akan Datang
32
Balasan
33
Pesta Yang Kacau
34
Partner Yang Sempurna
35
Quality Time
36
Tuduhan
37
Merasa Tidak Berguna
38
Mulai Curiga
39
Perkataan Pedas
40
Balasan Marien
41
Tidak Bisa Lari Lagi
42
Sorry
43
Jadi Merindukanmu
44
Tidak Mustahil
45
Akan Dipikirkan
46
Mengikuti Permainan
47
Jangan Terlalu Memuji
48
Kerja Sama Yang Berakhir
49
Gugup
50
Merasa Takut
51
Zack Yang Mulai Curiga
52
Ajakan Berbisnis
53
Percayalah Pada Keajaiban
54
Perasaan Iri Alexa
55
Masuk Jebakan
56
Terpancing
57
First Kiss
58
Menemukan Berlian Berharga
59
Saling Mendukung
60
Sebuah Kesempatan
61
Tidak Akan Berhenti
62
Hari Yang Buruk
63
Cobaan Yang Bertubi-tubi
64
Bukan Superman
65
Tidak Mau Berpisah
66
Rahasia Yang Terbongkar
67
Sebuah Kejujuran
68
Menanggungnya berdua
69
Sudah Jatuh Cinta
70
Pelaku
71
Makan Malam Yang Kacau
72
Keputusan Sulit
73
Saling Memanfaatkan
74
promo novel
75
Mendapat Jackpot
76
Perintah
77
Pernyataan Yang Membuat Bahagia
78
Balasan Untuk Fiona
79
Sama-Sama Hancur
80
Perasaan Yang terbalas
81
Tersangka
82
Kerja Sama Yang Terjalin
83
Tidak Mau Ikut Campur
84
Akibat Kemarahan Zack
85
Permintaan Sang Ayah
86
Dendam Yang Semakin Berkobar
87
Permintaan Sang Ayah 2
88
Ide Cemerlang
89
Pilih Kasih
90
Jawaban Dari Pertanyaan
91
kenyataan Yang Lebih Menyakitkan
92
Jangan Melupakan Janji Pernikahan
93
Kabar Baik
94
Undangan Makan Malam
95
Pertemuan
96
Penawaran
97
Bukan Dari Keluarga Yang Harmonis
98
Sudah Menjadi Besan
99
Kejutan
100
Tidak Bisa Menghindar
101
Tidak Ada Rencana
102
Seperti Musuh Dalam Selimut
103
Kematian Zack
104
Ayah Yang Egois
105
Terapi Terakhir
106
Semakin Curiga
107
Hati Yang Semakin Panas
108
Jodoh Pasti Bertemu
109
Masih Ada Rintangan
110
Mungkin Sudah Ada Yang Jadi
111
Keadaan Mantan
112
Tawaran Kerja Sama
113
Serangan Mendadak
114
Hari Balas Dendam
115
Amarah
116
Kebenaran Yang Menyakitkan
117
Akibat Sebuah Kebohongan
118
Semua Masih Bisa Diperbaiki
119
Permohonan Gavin
120
Jangan Terlalu Baik
121
Ditolak
122
Permintaan Maaf Alexa
123
Penyesalan Seorang Ayah
124
Kabar Bahagia
125
Suami Dan Mertua Yang Mulai Cerewet
126
Memutuskan Untuk Berdamai
127
Hubungan Yang kembali Membaik
128
Tidak Terlambat
129
Kakak Adik Yang Kembali Akur
130
Gara-Gara Menginginkan Cucu Perempuan
131
Sedikit Cemas
132
Tidak Ada Dalam Skenario
133
Saling Memaafkan
134
Keputusan Alexa
135
Kabar Tak Menyenangkan
136
Tidak Akan Diulangi Lagi
137
Sudah Membaik
138
Rencana Mendekatkan Steve Dan Alexa
139
Kau Lagi!
140
Permintaan Steve
141
Tidak Mudah Diusir
142
Mertua Yang Tidak Sabar
143
Perjamuan Makan Malam
144
Nasehat
145
Serius Atau Bercanda?
146
Apa Kau Akan Merindukan Aku?
147
Tawaran Yang Masih Berlaku
148
Lamaran
149
Pernikahan Steve Dan Alexa
150
Hari Yang Dinantikan
151
Nama Untuk Putri Kecil
152
Kebahagiaan Yang Menular
153
Pesta Menyambut Cucu Pertama
154
Hadiah
155
Happy Family
156
Happy Family Part 2 End
157
Promo dan Ucapan Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!