Hanya beberapa saat keduanya berpelukan. Tak bisa lagi menampik rasa yang benar-benar bergejolak di dalam dada. Setelah itu, Rayyan mengurainya dan pergi begitu saja.
Pukulan berat untuk Rayyan. Jauh-jauh dia pulang dari London, untuk menghadiri pernikahan Kakaknya, tak disangka yang menjadi pengantin kakaknya adalah kekasihnya sendiri. Usai akad, keluarga Adista langsung pulang ke Jakarta.
Sementara di Villa keluarga Syahputra masih berkumpul bersama. Ada pandangan yang sukar dijelaskan untuk Adista dan Rayyan. Suasana yang canggung ini ditangkap juga oleh Mama Erina dan Papa Zaid.
"Biasanya kalian bertiga kalau berkumpul akan bahagia banget. Banyak yang diceritakan. Kenapa sekarang tidak?" tanya Papa Zaid.
Sebagai seorang Papa tentu Papa Zaid bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda. Yah, biasanya ketiga anaknya akan berkumpul bersama dan banyak bercanda. Sementara sekarang, ketiganya sama-sama diam. Jika ada yang sedikit berbeda itu adalah Raline yang memang manja dengan kakaknya yaitu Raka. Sementara Rayyan terlihat dingin, wajahnya pun sembab. Pun dengan Adista yang terlihat sesekali masih menangis.
"Ya sudah, Raka ajak istrimu istirahat dulu sebentar," kata Papa Zaid.
Raka kemudian berdiri. Pria itu mengulurkan tangannya kepada Adista dan kemudian mengajak Adista untuk ke kamar terlebih dahulu. Mungkin benar yang dikatakan Papa Zaid bahwa mereka membutuhkan waktu untuk istirahat sebentar.
Sorot mata Rayyan menatap tangan Kakaknya yang bertaut ke tangan Adista. Hatinya terasa begitu ngilu melihat kenyataan yang ada di depan mata. Tak kuat dengan apa yang dia lihat sekarang, Rayyan memilih untuk memalingkan wajahnya.
"Dia pacarku, Kak Raka ...."
Suara hati Rayyan dan dengan mengikuti kakak dan Adista yang melangkahkan kaki menaiki anak tangga. Hanya ekor mata Rayyan yang mengikuti pergerakan keduanya.
Begitu sudah berada di dalam kamar, Adista melepaskan tautan tangan suaminya itu. Raka tidak ingin emosi. Jika, semuanya benar adanya, ada letak kesalahannya juga. Sehingga, memang Raka berusaha tenang.
Jika Adista memilih duduk di sofa dengan menyeka bulir air matanya, Raka memilih melepas sepatunya, usai itu Raka melepaskan jas yang dia kenakan, melepas dasi yang mengikat lehernya, lantas menggulung kemeja putih yang dia kenakan.
"Kamu mengenal Rayyan?" tanya Raka sekarang.
"Ya," jawab Adista.
"Bagaimana kamu mengenalnya? Untuk tiga tahun ini Rayyan tinggal di London," tanya Raka lagi.
"Tiga tahun lalu di Jakarta. Asal Pak Raka tahu, dia ...."
Ingin melanjutkan ucapan, tapi Adista tergugu pilu dalam tangisannya. Ah, ini sama sekali bukan hari bahagia. Hari seusai akad biasanya pasangan suami dah istri akan memadu cinta, berbagi kehangatan. Sementara Adista sendiri menangis karena kenyataan pahit yang dia rasakan sekarang.
"Dia pacarmu itu bukan?" tanya Raka.
Adista tak bisa memberikan jawaban. Akan tetapi, tangisan yang pilu itu seakan sudah memberikan jawaban atas semuanya. Raka sendiri juga tidak menyangka bahwa pacar istrinya adalah adik kandungnya sendiri.
"Jadi, istriku ... kekasih adik kandungku," kata Raka dengan lirih.
Untuk Raka sendiri ini adalah pukulan yang berat. Akan tetapi, semuanya terlanjur terjadi. Pun dengan ikatan yang sudah terjadi antara dirinya dan Adista tidak akan mungkin dia patahkan begitu saja.
Jika Adista menangis, Raka mengusap kasar wajahnya beberapa kali. Raka merasa frustasi seketika. Urung dia berbicara dengan kekasih Adista, ternyata sekarang Raka menerima kenyataannya bahwa kekasih Adista adalah adik kandungannya sendiri.
"Aku akan berbicara dengan Rayyan," kata Raka sekarang.
Usai mengatakan itu semua, Raka kemudian berdiri. Dia mengenakan alas kaki yang memang ada di dalam kamar pengantin itu. Yang Raka sampaikan sekarang adalah dia harus berbicara dengan Rayyan apa adanya.
"Pak Raka mau kemana?" tanya Adista.
"Berbicara dengan adikku yang adalah pacarmu itu," jawab Raka.
"Tidak usah, Pak," sahut Adista.
"Aku hanya akan meluruskan semuanya."
Usai itu, Raka mencari adiknya ke bawah. Sebagai kakak dia akan menjelaskannya. Andai kata Rayyan akan menganggap dirinya sebagai rival, Raka akan terima semua konsekuensinya.
Rayyan yang dia cari ternyata ada di kebun belakang. Tampak Raka dengan mendatangi adiknya itu, dengan duduk di sisinya.
"Rumit bukan, Ray?" tanya Raka.
"Kakak," balas Rayyan yang juga terlihat bingung dan masih belum bisa menerima semuanya.
"Ceritanya panjang, Ray. Maafkan aku, sebelumnya aku benar-benar tidak tahu bahwa dia pacarmu. Aku mengenalnya sebagai salah satu staffku di La Plazza Hotel beberapa bulan yang lalu. Jujur, aku tertarik dengan dia, Ray. Hingga kala aku mengajaknya untuk urusan bisnis di Lombok, terjadi kesalahan semalam. Jadi, aku mengambil tanggung jawab. Kejujuran rasanya menyakitkan. Akan tetapi, ini kebenarannya, Ray," kata Raka.
"Kalau dari awal Kakak mengenal dia adalah pacarku apakah akan terjadi petaka itu?" tanya Rayyan.
"Tentu tidak. Sebelumnya aku tidak tahu kalau dia adalah pacarmu. Sorry, Ray," balas Raka.
"Maaf tidak bisa mengembalikan semuanya, Kak. Benar kami pacaran jarak jauh, Kak. Mama dan Papa juga tidak mengenalnya, tapi hati ini tetap saja sakit, Kak. Kakak tidak tahu rasanya kan, sebulan yang lalu tiba-tiba orang yang kakak sayangi memberikan pesan bahwa hubungan kami putus. Padahal, di saat itu aku yakin bahwa hubunganku dengan dia sangat baik. Itu semua menyakitkan, Kak," balas Rayyan.
"Pukul aku kalau itu bisa mengurangi sakit hatimu, Ray," balas Raka.
Rayyan menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin aku mengangkat tangan terhadap saudara tertuaku. Kepada sosok yang kusayangi dan dihargai selama ini," balas Rayyan.
Semarah apa pun hatinya, tak akan bisa Rayyan mengangkat tangannya dan memukul Raka. Bagaimana pun juga Raka adalah kakak yang dia sayangi dan sangat dia hargai. Di dalam diri Raka, Rayyan seolah melihat sosok Papanya. Untuk itu, Rayyan sangat menghargai kakak kandungnya itu.
"Sorry, Ray. Aku sungguh tak tahu," balas Raka.
Kalau dia sudah tahu sejak awal tidak mungkin semua ini akan terjadi. Raka juga mengetahui sosok Adista hanya sebagai staffnya dan tidak pernah ada pria lain yang mendekatinya. Dia juga tak mengira bahwa masalahnya akan menjadi serumit ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Opa Sujimim
kasihan si rayyan😭
2023-08-01
0
Opa Sujimim
kasihan si rayyan😭
2023-08-01
0
Bunda Titin
menurut aku ini bkn murni kesalahan Raka tp jg kesalahan Adista,. dia bersedia ikut staycation bersama Raka Krn buruh bantuan Raka bkn Krn paksaan..........seharusnya dia menyadari segala sesuatu bisa terjadi apalagi mereka satu kamar bahkan satu ranjang..........saat dia bersedia ikut berarti dia tau konsekwensinya lalu mengapa dia merasa menjadi korban..........kamu udh dewasa Dis sangat2 tau resikonya jd hadapi dngn dewasa pula.........🤔
2023-07-22
1