Sisa beberapa hari di Lombok hanya menjadi perang dingin antara Raka dan Adista. Terutama Adista yang mulai irit berbicara dan juga menjaga jarak dari Bossnya itu. Bagaimana pun muncul perasaan tidak nyaman ketika bersama-sama dengan Raka. Sementara, Raka sendiri berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Adista. Walau Adista diam, tapi Raka berusaha untuk terus berbicara dan memperhatikan Adista.
Sekarang, tidak terasa sudah sepekan berada di Lombok. Oleh karena itu, Raka pun mengajak Adista kembali ke Jakarta. Menempuh perjalanan dari Lombok ke Jakarta, Adista membiarkan saja ketika Raka menggenggam tangannya kala di dalam private jett. Toh, walau hanya sekadar bergandengan tangan itu tidak memunculkan perasaan apa pun di dalam hati Dista.
"Masih takut?" tanya Raka.
"Hm, ya," balas Adista singkat.
Raka diam. Sorot matanya jatuh ke tangan yang sekarang dia genggam. Rasanya juga aneh, tetapi Raka sendiri mengakui semakin nyaman melakukan kontak fisik dengan Adista. Apakah itu karena Raka sudah merasakan semuanya terlebih dahulu? Yang pasti, sejak hubungan satu malam itu rasanya Raka ingin terus melakukan kontak fisik dengan Adista.
"Apa Pak Raka sengaja melakukan semuanya ini?" tanya Adista.
"Sengaja apa?" tanya Raka.
"Sengaja nyentuh-nyentuh dan megang saya kan?" tanya Adista.
Raka tersenyum tipis kemudian berbicara lagi. "Kan aku sudah menyentuh semuanya. Kamu tentu tidak akan lupa kan?" tanya Raka.
Apa yang baru saja Raka sampaikan membuat Adista tak bisa berbicara. Rasanya tidak bisa membalas lagi ucapan Raka. Adista hanya bisa memalingkan wajahnya ke arah kaca jendela.
Hingga perjalanan udara berhasil ditempuh dan kemudian mereka tiba di Jakarta. Dari bandara Halim Perdana Kusuma, Raka yang mengantarkan Dista untuk pulang. Raka sudah menyusun serangkaian rencana di dalam kepalanya bahwa dia akan segera mengatakan niatnya kepada orang tua Adista.
Walau begitu Raka tidak memberitahu kepada Adista. Dia memilih untuk diam dan berkata langsung ketika sudah bertemu dengan Pak Gusti dan Bu Ratih.
"Assalamualaikum," sapa Raka dan Adista begitu masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam, akhirnya kalian pulang juga," balas Bu Ratih.
"Bagaimana Desta, Bu?" tanya Adista begitu dia sudah sampai di rumah.
"Dokter sudah memeriksa, hasil ginjalnya dengan Bapak kamu cocok. Sehingga dua pekan lagi akan menjalani operasi," cerita Bu Ratih.
"Alhamdulillah," balas Adista.
Dia merasa sangat senang. Dengan demikian pastilah Desta akan menjadi lebih sehat, memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama. Bu Ratih mengatakan itu kepada Dista dengan berlinang air mata.
"Terima kasih Pak Raka, semua ini pasti karena Pak Raka. Bahkan kami tidak berpikir terkait biayanya lagi," balas Bu Ratih.
"Benar ... Terima kasih Pak Raka. Bapak sangat mengucapkan terima kasih," balas Pak Gusti.
Usai mendengarkan cerita dari kedua orang tua Adista, barulah Raka akan menyampaikan niat hatinya kepada Adista.
"Bapak dan Ibu tidak usah memikirkan operasinya Desta. Saya akan bertanggung jawab secara penuh. Di kesempatan hari ini juga, saya ingin menyampaikan maksud hati saya kepada Bapak dan Ibu. Bolehkah saya meminang Adista?" tanya Raka.
Pemuda itu menunjukkan raut wajah datar, ekspresinya tak terbaca. Akan tetapi, Raka mengatakan dengan sungguh-sungguh bahwa dia ingin menikahi Adista. Bentuk tanggung jawab dari apa yang telah dia lakukan terhadap Adista ketika berada di Lombok.
"Kenapa begitu, Pak Raka?" tanya Pak Gusti yang tampak bingung.
"Maafkan saya, Bapak. Ketika di Lombok terjadi sesuatu yang tidak disengaja antara saya dan Adista. Oleh karena itu, saya hendak bertanggung jawab, meminang Adista," kata Raka.
"Astaghfirullah, kenapa bisa terjadi demikian," kata Bu Ratih.
Sebagai seorang ibu, hatinya juga merasa hancur dan sedih. Putrinya nyatanya melakukan kekhilafan dengan pria yang belum halal baginya. Namun, keduanya menyadari itikad Raka yang mau bertanggung jawab.
"Dista memiliki pacar, Bapak dan Ibu," balas Adista dengan menundukkan wajahnya.
"Lantaran sudah terjadi antara kamu dan Pak Raka. Sudah seharusnya kamu menikah dengan Pak Raka, Dista. Kalau terjadi apa-apa bagaimana?" tanya Pak Gusti.
"Tidak mungkin satu kali kecelakaan dan hamil kan Pak?" tanya Adista.
"Mungkin terjadi, Dista. Putuslah dengan kekasihmu yang berada di luar negeri itu. Toh, belum ada komitmen apa pun di antara kalian berdua. Pak Raka sudah bersedia untuk bertanggung jawab," kata Pak Gusti.
Adista menangis yang dia sukai bukan Pak Raka, melainkan kekasihnya yang kini berada di luar negeri. Akan tetapi, kedua orang tuanya memintanya untuk menikah saja dengan Bossnya yang memang mau bertanggung jawab.
"Saya akan berbicara dan meminta maaf kepada pacarnya Adista juga, Pak," kata Raka sekarang.
Menjeda perbincangan serius yang tercipta, kemudian Pak Gusti bertanya kepada Boss anaknya itu. "Pak Raka, di antara Pak Raka dan Adista terjadi jurang pemisah. Bukan hanya perasaan yang tak bersatu, tapi latar belakang kalian berdua juga berbeda. Oleh karena itu, apakah keluarganya Pak Raka akan merestui?" tanya Pak Gusti.
"Saya akan berbicara kepada Mama dan Papa saya terlebih dahulu, Pak," balas Raka.
"Satu lagi, apakah Pak Raka akan menikahi Adista hanya secara siri? pernikahan di bawah tangan saja? Jika iya, sebagai Bapak, saya sedih ketika anak saya satu-satunya hanya mendapat pertanggungjawaban secara siri," kata Pak Gusti dengan jujur.
Dengan cepat Raka menggelengkan kepalanya. "Tidak, saya akan menikahi Adista secara resmi di mata hukum dan agama," balas Raka.
Sebagai keluarga yang tidak memiliki kekuasaan dan kemudian mendengar bahwa Raka ingin bertanggung jawab tentu itu adalah hal yang baik. Selain itu, Pak Gusti sendiri juga meminta Adista untuk putus dengan pacarnya dengan alasan memang belum ada komitmen antara Adista dan pacarnya. Selain itu, pacaran keduanya juga jarak jauh. Walau diawali tanpa cinta, siapa tahu nanti keduanya bisa memiliki kehidupan rumah tangga yang baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Opa Sujimim
mungkin mmg raka Uda ada rasa SM Dista,makanya dia ngajak kelombok
2023-08-01
1
fifid dwi ariani
trus semangat
2023-07-15
0
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
pikirkan baik2 Dis... blm tentu nanti pacarmu masih mau sama kamu klo tahu kamu sdh tdk suci lagi...
2023-06-11
0