Adista berjalan dengan menggunakan payung yang Mr. Raka pinjamkan. Ketika tahu bahwa Mr. Raka memiliki payung, lebih baik tadi meminjam payung Bossnya saja, daripada harus diantar sampai ke rumah. Menurut Adista, jika sudah diantar sampai ke rumah seperti ini, pastilah atasannya itu akan tahu di mana alamat rumahnya. Sedikit banyak mulailah Mr. Raka akan mengetahui privasinya.
Masih berjalan dan akhirnya Adista masuk ke dalam rumahnya. Pagar teralis yang usang, dia buka perlahan. Hingga terdengar derit besi dengan besi yang bergesekan.
"Assalamualaikum, malam, Bu," sapanya kepada Ibunya yang duduk di ruang tamu.
"Waalaikumsalam, kok sampai malam sih, Dista?" tanya Bu Ratih.
"Kejebak hujan tadi, Bu. Ibu sudah makan malam belum?" tanya Adista.
Adista pun memiliki kebiasaan setiap kali dia pulang bekerja, pasti dia menanyai apakah ibunya itu sudah makan. Terlebih dengan mengurus adiknya yang sakit, sudah pasti ada kalanya Bu Ratih sampai tak sempat untuk makan.
"Sudah, tadi ... kamu bekerja semalam ini pasti buat kami yah, Ta. Sudah begitu malam, dan hujan deras," kata Bu Ratih.
Melihat putrinya yang begitu semangat bekerja dan juga berusaha keras agar Desta selalu mendapatkan pengobatan memang luar biasa. Ada kalanya Bu Ratih sampai terenyuh sendiri rasanya. Namun, bagaimana lagi keluarga memang bergantung kepada Adista.
"Untuk keluarga ini, Dista akan bekerja keras, Bu. Terlebih Desta sudah akan cuci darah. Jadi, Dista akan berusaha keras dan maksimal," katanya.
"Rasanya Ibu dan Bapakmu berhutang banyak, Dista. Tanpa kamu, kita mungkin sudah gak tahu lagi harus bagaimana. Untung saja, kamu tidak segan untuk membantu kami," balas Bu Ratih lagi.
Adista menggelengkan kepalanya. "Tidak Ibu, jangan berpikir berhutang. Dista akan selalu berusaha yang terbaik untuk keluarga kita."
Bu Ratih menitikkan air matanya. Putrinya yang dewasa karena keadaan dan situasi yang menghimpitnya. Ada kalanya situasi dan keadaan memicu seseorang menjadi dewasa. Begitu juga dengan Adista.
"Ya sudah, kamu mandi dan istirahat. Di meja makan ada Tumis Kangkung dan telor dadar untukmu," balas Bu Ratih.
Adista menganggukkan kepalanya. Dia memilih membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah itu, dia menuju ke meja makan. Sudah ada sisa nasi yang mungkin memang hanya diperuntukkan untuknya karena hanya satu piring. Tumis Kangkung hanya sedikit, dan telor dadar. Tidak ada yang istimewa. Akan tetapi, Dista masih bersyukur bisa mengisi perutnya dengan makanan. Walau hidupnya berat, banyak terhimpit dengan banyak hal, tapi perutnya tetap terisi walau hanya nasi dan lauk seadanya.
"Alhamdulillah ya Allah ... hamba masih bisa mengisi perut hamba dengan makanan ini," gumam Dista dengan mengambil suapan pertamanya.
Tidak ingin meratapi nasib dan keadaan yang sedang berada di bawah. Akan tetapi, Dista mensyukuri bahwa perutnya masih bisa terisi. Sedikit banyak yang Allah berikan akan selalu dia syukuri. Sebab, dengan bersyukur Allah akan berikan nikmat yang jauh tak terkira.
...🍀🍀🍀...
Keesokan Harinya ....
Di La Plaza Hotel kembali di gelar rapat kali ini untuk meeting perusahaan rekonstruksi besar di negeri ini yaitu Jaya Corps. Akan tetapi, pemandangan berbeda terjadi hari ini. Sebab, kala rapat tim Event Planner justru tidak tampak kehadiran Adista di sana.
"Sebelumnya, maaf Mr. Raka, hari ini Adista tidak bisa masuk," terang Bu Linda.
Walau seolah-olah tak bereaksi apa pun, tetapi tampak kerutan samar di kening Mr. Raka. Seingatnya semalam, dia mengantarkan Adista dan terlihat stafnya itu baik-baik saja. Akan tetapi, justru sekarang Adista mendadak cuti dan tidak masuk bekerja.
"Karena apa?" tanya Mr. Raka.
"Kepentingan keluarga, Mr. Raka. Mendadak sekali. Biasanya sih kalau tidak begitu urgent pastilah Adista akan tetap masuk bekerja," kata Bu Linda lagi.
Mr. Raka yang mendengarkan perkataan Bu Linda menganggukkan kepalanya perlahan. Selain itu, dia memilih tenang. Namun, di dalam hati berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Kenapa sampai Adista tidak masuk bekerja. Padahal sebelumnya, Adista selalu saja masuk dan sangat jarang cuti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Bunda Titin
makin penasaran sama Mr. Raka ne.........🤔
2023-07-20
1
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-07-15
0
Defi
Dista cuti bawa Desta berobat ya, kamu benar2 anak dan kakak yg hebat.. Raka mulai perhatian ya dengan Dista
2023-06-06
0