Selang sepekan kemudian, Mr. Raka benar-benar mengajak Adista ke Lombok. Izin sama orang tua Dista sudah didapatkan, sehingga sekarang Raka tidak ragu lagi. Apa pun yang terjadi akan dia lakukan.
"Kita naik apa, Mr. Raka?" tanya Adista sekarang.
"Private jett," jawab Mr. Raka dengan singkat.
Adista tak pernah membayangkan bahwa dia akan memiliki pengalaman untuk menaiki private jett. Sebelumnya Adista tak pernah memiliki pengalaman menaiki pesawat sekarang justru diajak Boss nya menaiki private jett. Walau private jett, mereka tetap harus menuju ke bandara dan menunggu sampai private jett itu siap, dan akan membawa mereka ke Lombok.
Berbicara mengenai pulau Lombok sendiri sebenarnya menjadi destinasi wisata dan tujuan honeymoon, tetapi sekarang justru Adista dan Mr. Raka ke sana dalam keadaan hanya sebagai atasan dan Boss. Walau begitu, apa yang akan terjadi nanti tidak pernah ada yang tahu.
"Pakai sabuk pengamannya, karena pesawat akan take off," kata Mr. Raka.
Duduk saling berhadapan dengan Bossnya, Adista mengamati terlebih dahulu apa yang dilakukan Bossnya. Kemudian dia mengikuti bagaimana caranya memakai sabuk pengaman itu. Sampai terdengar klik. Usai itu, Dista menenangkan dirinya sendiri dan berharap perjalanan menuju ke Lombok siang ini akan baik-baik adanya.
"Kamu tegang?" tanya Mr. Raka dengan mengamati wajah Adista.
"Iya, Mr. Raka ... tidak pernah sebelumnya naik pesawat," jawab Adista dengan jujur.
Mr. Raka tersenyum tipis. Dia bahkan tidak menyangka masih ada orang yang belum pernah menaiki pesawat. Walau begitu, Raka sendiri yakin bahwa ini akan jadi pengalaman tak terlupakan untuk Adista. Begitu private jett itu mulai mengudara, terasa getaran di dalam pesawat. Bahkan ekspresi ketakutan di wajah Adista tak bisa disembunyikan lagi. Ada kalanya, gadis itu memejamkan matanya perlahan.
Sementara Raka dengan tiba-tiba mengulurkan satu tangannya di depan meja yang ada di hadapannya. "Pegang tanganku," katanya singkat.
"Mr. Raka," balas Adista dengan lirih.
"Pegang saja, untuk mengurangi takutmu," jawabnya.
Akhirnya, Adista dengan terpaksa mengulurkan tangannya ke meja, dan ada tangan Mr. Raka yang menyambutnya. Tidak banyak bicara, Raka meraih tangan itu dan menggenggamnya, Raka bisa merasakan tangan yang ukurannya lebih kecil dari tangannya itu memang terasa dingin. Itu saja sudah menjadi bukti bahwa Dista memang sedang takut.
"Kalau sudah stabil di udara, minumlah dulu," kata Mr. Raka.
"Iya, Mr. Raka," balas Adista.
Kurang lebih durasi sepuluh menit barulah terasa private jett itu lebih stabil di udara, Raka melepaskan tangan Adista yang semula dia genggam. Setelah itu, dia menyondorkan gelas berisi air mineral kepada Adista.
"Minum dulu," katanya.
"Baik, Mr. Raka," jawab Adista.
Meneguk air mineral itu, Adista merasa bahwa dirinya sudah lebih baik sekarang. Sekarang gadis itu memalingkan wajahnya ke arah kaca jendela, menikmati gumpalan awan putih yang indah, berpadu dengan langit biru yang begitu mempesona. Pemandangan indah di bumbungan awan seperti ini tidak pernah Adista lihat sebelumnya. Sementara Mr. Raka tampak cool seperti biasanya.
Menikmati penerbangan satu setengah jam, dan akhirnya mereka tiba di Lombok. Ya, di cottage yang berada di tepi Labuan Bajo. Terlihat perahu-perahu pinisi yang berlayar di Labuan Bajo. Lagi-lagi, ini adalah tempat yang sangat indah.
"Kita akan berada di sini seminggu," kata Mr. Raka.
"Hanya ada kita berdua, Mr. Raka?" tanya Adista dengan bingung.
"Iya, namanya juga Staycation," balas Raka dengan tenang dan santai.
"Di Cottage ini kamarnya ada berapa, Mr. Raka?" tanya Adista lagi.
"Satu. Satu kamar untuk berdua," kata Raka dengan enteng.
"Apa tidak bisa yang memiliki dua kamar, Mr. Raka? Kan, tidak elok kita bukan apa-apa, tapi sudah ngamar," kata Adista. Sekadar mengatakan itu saja Adista merasa kesusahan menelan salivanya sendiri.
"Lalu, kenapa? Bukankah sudah ku katakan sebelumnya, aku akan mengurus semuanya, cukup ... serahkan dirimu kepadaku," kata Raka dengan menatap tajam pada Adista yang berdiri di hadapannya.
Seolah Raka memberikan penegasan lagi kepada Adista. Yang terjadi biarlah terjadi. Sebab, kisah menuju kontroversi akan terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Bunda Titin
sebenarnya apa sich tujuanmu Raka,. bener2 suka Adista atau cuma ingin bersenang2 aj.........laki2 memang kadang susah di tebak apa maunya ya...........🤔🤦🥴🤪
2023-07-21
0
fifid dwi ariani
trussukses
2023-07-15
0
iyel
masih menebak nebak apa tujuan raka ni 🤔🤔🤔😁
2023-06-09
0