Episode 17

“Pembangunan salon baru akan dilaksanakan minggu depan. Apakah ada model gaya yang kau inginkan?” tanya Zayn saat Scarlett membantunya memakai dasi.

Setiap pagi, kini menjadi aktivitas rutinnya dalam mengurusi Zayn yang akan berangkat ke kantor. Scarlett akan menyiapkan kebutuhan Zayn dari mulai pakaian yang akan dipakainya, memakaikan dasi hingga sarapannya. Ia kini lebih terlihat seperti seorang istri sekarang, lebih tepatnya istri yang begitu mencintai dan berbakti pada suaminya.

“Masalah pembangunan salon, aku serahkan padamu saja. Aku masih menunggu kabar siapa yang membakar salonku itu,” sahut Scarlett yang tetap fokus memakaikan dasi suaminya.

“Tidakkah kau ingin mengabaikannya saja? Aku suda tahu siapa pelakunya, tapi apakah kau akan bisa menerimanya dan memaafkannya,” tanya Zayn, ia memberitahu pada Scarlett kalau ia sudah mengetahui siapa orang yang membakar salon miliknya.

“Siapa? Apakah itu Alia? Kalau benar, mengapa kau ingin aku mengabaikannya? Apakah ada alasan khusus buatmu memintaku seperti itu?” banyak pertanyaan yang Scarlett lontarkan pada suaminya itu, jangan lupakan tatapan tajamnya yang menghunus bagaikan mata panah yang sudah menancap pada mangsanya, sungguh menyakitkan.

“Huh....” Zayn menghela napasnya berat, ia tak ingin menjawabnya, tapi ia juga tak ingin membuat istrinya itu kesal.

“Benar, yang membakar salonmu adalah Alia. Aku tak ada alasan khusus, hanya saja....”

Zayn menceritakan semuanya, bagaimana pertemuannya dengan Steven dan Alia saat di resto hotel. Zayn juga menceritakan kalau Steven bersedia membayar ganti rugi atas apa yang dilakukan oleh Alia.

“Aku berharap kamu mengerti, semoga saja Adik tirimu itu sadar dan menerima Steven yang mencintainya. Tidakkah dirimu juga lelah jika harus berselisih terus menerus dengannya? Jadi biarkan saja dia, asalkan sekarang dia sudah tak mengganggu kita lagi. Aku lapar, ayu kita segera kemeja makan,” ajak Zayn, ia tak ingin melanjutkan membahas masalah Alia pada Scarlett.

“Baiklah, kali ini aku akan membiarkannya lagi, tapi tak ada lain kali,” akhirnya Scarlett mengalah dan menuruti Zayn.

“Begitu dong, baru istri Tuan Zayn yang cantik, cup.” Zayn mencium bibir Scarlett sekilas, bagi Scarlett hal itu sudah menjadi biasa karena Zayn yang memang selalu menyosor pada dirinya. “Ayu, temani aku sarapan,” ajak Zayn, keduanya keluar kamar menuju di mana meja maka berada.

Scarlett melayani Zayn dengan baik di meja makan.

“Kau yakin tak ingin ikut aku ke kantor?” tanya Zayn sebelum berangkat, Raka sudah menunggunya.

“Tak, aku ada janji ketemu sama Violet. Semalam aku sudah menolak bertemu dengannya, dia pasti merajuk. Kita bertemu saat makan siang saja,” sahut Scarlett menolaknya karena sudah memiliki janji temu dengan sahabatnya.

“Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Akan ada orang yang mengawasimu saat pergi, jadi jika ada seseorang yang mengganggu, kau hanya tinggal mengangkat tangan saja dan dia sudah tahu harus berbuat apa. Jangan pergi ke tempat yang sepi oke, jangan buat aku khawatir pokoknya,” pesan Zayn, Scarlett sudah seperti anak kecil saja yang dititipi pesan demikian, Raka yang mendengarkan hanya bisa terkekeh dalam hati.

‘Bos, istrimu itu sudah begitu besarnya, tak perlu kau pesani seperti itu. Memangnya dia anak kecil berumur lima tahun yang tak mengerti apa-apa,’ batin Raka, ia menahan tawanya agar Bosnya tak marah, jika Bosnya itu sampai marah maka hanguslah bonus bulanannya dan dapat dipastikan sistim keuangan Raka akan mengalami sakit kanker kronis.

“Iya-iya, aku bukan anak kecil lagi yang harus kau ingatkan seperti itu. Sudah sana berangkat, kasihan Raka sudah menunggu,” sahut Scarlett yang risi Zayn menganggapnya seperti anak kecil.

“Biarkan saja dia, itu memang suda tugasnya. Aku membayar mahal untuk dia bekerja,” ucap Zayn yang tak suka kalau istrinya mengkhawatirkan orang lain.

‘Please Nona muda, jangan kau bawa aku dalam alasanmu itu, kalau Bos sampai memotong bonusku maka aku akan nangis darah dan menghantuimu,’ batin Raka seakan ingin protes pada Scarlett, andai saja ia bukan anak buah Zayn, dan andai saja yang mengatakan hal itu bukanlah istri dari Bosnya, ia pasti sudah protes habis-habisan.

“Baiklah-baiklah, aku akan menuruti apa katamu. Lagi pula, ada anak buahmu yang menjagaku, jadi aku merasa aman.”

“Ya sudah, aku berangkat dulu. Kita bertemu jam makan siang, beritahu aku kau ingin makan di mana agar Raka menyiapkan tempatnya,” ucap Zayn.

“Aku juga akan membawa Violet, jadi kau bisa mengajak Raka bergabung bersama dengan kita agar Violet ada teman mengobrol,” ucap Scarlett memberitahu kalau ia akan membawa sahabatnya untuk makan siang bersama.

‘Setuju, Bos, setuju,’ batin Raka memohon dalam hatinya.

“Terserah kamu saja, asalkan kamu senang, aku ikut saja,” sahut Zayn pasrah, Raka bersorak dalam hati merasa senang. “Aku pergi dulu, kamu hati-hati perginya. Kalau mau belanja, pakailah kartu yag kuberikan padamu, belilah apa pun kesukaanmu, jangan mencoba menghemat.” Zayn mencium pucuk kepala Scarlett sebelum berangkat, setelah berpamitan mobil pun langsung melesat pergi meninggalkan kediamannya.

“Baiklah Scarlett, sekarang mari kita ganti baju dan pergi,” seru Scarlett seraya berjalan menuju kamarnya untuk bersiap.

Ia kini sudah cantik dan juga siap untuk pergi. Sebelumnya, Scarlett sudah menghubungi sahabatnya itu kalau ia akan on the way, alias OTW kalau menurut orang jaman sekarang, kalau menurut orang jadul mah mangkat.

Sebelum masuk mobil, Scarlett mengangkat tangannya dan tak lama seorang pria dengan tubuh tinggi dan tegap datang menghampirinya.

“Apakah ada perintah, Nona muda?” tanya pria itu pada istri Bosnya.

“Jangan laporkan pada Bosmu ke mana aku akan pergi. Kabari saja kalau aku sedang belanja bersama sahabatnya pada Bosmu. Kalau kau sampai mengatakannya, maka aku akan mengatakan padanya kalau kamu bersikap kurang ajar padaku agar kau dihukum olehnya,” ucap Scarlett dengan sedikit ancamannya.

“Itu tergantung dulu, Nona. Jika Anda ingin pergi ke tempat yang berbahaya dan tak baik, maka saya wajib melaporkannya. Tapi jika itu pergi ke tempat yang masih dalam batas wajar, maka saya akan menuruti Anda,” sahut pria itu tegas.

“Kamu tenang saja, aku tak akan pergi ke tempat seperti club atau pun rumah bordil yang menyediakan gigolo. Aku juga tak mungkin pergi menemui pria lain, jadi kau hanya perlu menuruti perkataanku saja. Jika aku melanggar, kau boleh mengadukannya pada Bosmu itu,” sahut Scarlett dengan seringainya, ia memang bukan pergi ke tempat seperti itu, ia juga tak pergi untuk menemui pria lain di luar sana, tapi ia memiliki rencana sendiri hari ini dengan sahabatnya itu.

“Baik, Nona. Saya akan diam jika itu bukan hal yang membahayakan Anda dan merugikan Bos saya.”

Setelah berucap demikian, Scarlett pergi untuk menjemput sahabatnya. Scarlett sudah memberitahu apa yang ingin ia lakukan hari ini pada sahabatnya itu setelah Zayn pergi. Ia berbohong pada Zayn kalau dirinya memiliki janji temu dengan Violet, tapi bohongnya ia bukan untuk menemui pria lain, melainkan...

Terpopuler

Comments

Nayra Syafira Ahzahra

Nayra Syafira Ahzahra

bertemu Alia kalii ya🤔🤔🤔 terus semangat thor💪💪💪💪

2023-06-20

1

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

😫😫😫😫..kak thor jangan digantung kaya jemuran aja..😅😅😅

2023-06-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!