Episode 05

“Vi, minggu depan aku akan menikah,” ucap Scarlett saat ia sedang memeriksa pemasukan, Violet yang juga sedang memeriksa barang yang baru datang terkejut dan menghentikan pekerjaannya, ia menatap pada sahabatnya itu mencari kejujuran, karena Scarlett terkadang sering bercanda.

“Dengan si baj*ngan itu?” tanya Violet yang sebentar lagi emosinya akan meledak jika benar sahabatnya itu memutuskan menikah dengan kadal buntung macam Jerry.

“Tidak,” sahut Scarlett singkat semakin membuat Violet bingung, pasalnya sahabatnya itu sangat cinta ma*i pada pria brengsek itu.

“Lalu?” Violet bertanya meminta penjelasan dari Scarlett.

“Dengan Zayn Cyrus, pemimpi ZC Company,” sahut Scarlett dengan santainya.

“What...! Aku tak salah dengar kan? Kau akan menikah dengan CEO ZC Company? Ini berita besar, Sayang. Kau sungguh luar biasa.” Viola memeluk Scarlett dengan begitu erat, ia sangat bahagia karena sahabatnya itu pada akhirnya terlepas dari pria yang hanya bisanya menjadi parasit saja bagi Scarlett.

“Aku dijodohin, bukan karena kita saling cinta,” ucap Scarlett memberitahu kalau hubungannya dengan Zayn bukan berdasarkan cinta melainkan karena dirinya dijual demi perusahaan oleh sang Papah.

“Whatever, aku tak peduli, yang terpenting adalah kau sudah tak bersama dengan kadal buntung parasit itu lagi. Ini harus kita rayakan, Sayang. Ayu kita maka di Cafe tempat kita nongkrong,” sahut Violet yang tak peduli apa hubungan antara sahabatnya dan Zayn, baginya yang terpenting Scarlett sudah tak bersama dengan Jerry lagi.

***

Hari pernikahan tiba, saat ini Scarlett sedang berada di suatu tempat, malam tadi ia menghubungi Zayn untuk menjemputnya secara diam-diam. Sebelumnya Scarlett tengah mendengar rencana Ibu dan Adik tirinya yang akan menguncikan kamarnya pagi nanti dan membiarkan Alia menjadi pengganti sirinya sebagai pengantin wanita.

{Jemput aku, tapi jangan berhenti tepat di depan rumah, nanti aku jelaskan alasanku mengapa aku minta kamu menjemputku. Kalau kau tak bersedia, maka esok yang kau nikahi bukanlah diriku, melainkan Adik tiriku} isi pesan yang Scarlett kirimkan pada Zayn.

Scarlett dan Zayn memang sudah saling bertukar nomor ponsel, karena Zayn yang meminta nomor Scarlett secara langsung.

{Aku sedang sibuk, Raka akan menjemputmu. Kau keluar saja dari sana, jangan takut karena orangku berada disisimu atas perintahku} balasan dati Zayn, Scarlett tersenyum menyeringai.

Scarlett segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang simpel agar ia mudah bergerak. Setelah dirasa cukup sepi, Scarlett keluar lewat jendela kamarnya yang berada dilantai dua setelah ia mengatur sebuah guling di atas tempat tidurnya agar Sarah dan Alia mengira dirinya masih terlelap.

Ternyata seorang pria berbadan besar sudah menunggunya di bawah dan siap untuk menangkap dirinya saat dirinya keluar dari jendela kamar.

Huuppp...

Scarlett melompat dari balkon kamarnya dan langsung ditangkap oleh orang tersebut, ia tahu kalau orang tersebut adalah penjaga yang diatur oleh Zayn agar dirinya tak melarikan diri.

“Apakah Raka sudah tiba?” tanya Scarlett sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

“Tuan Raka sudah menunggu Anda, Nona,” sahut pria tersebut dengan kaku.

“Baiklah, ayu kita segera pergi sebelum penghuni rumah tahu.” Scarlett langsung bergegas pergi meninggalkan kediaman Sebastian, Raka sudah menunggunya sedari saat Scarlett meminta Zayn untuk menjemputnya.

“Apakah Zayn sibuk?” tanya Scarlett saat sudah berada di dalam mobil.

“Tuan muda masih sibuk dengan pekerjaannya di Mansion. Saya akan mengantar Anda ke sana sekarang,” sahut Raka.

Raka merasa salah tingkah, ia takut kalau Scarlett mengingat hal memalukan akan dirinya yang dipukuli oleh Scarlett saat mabuk. Seharusnya ia memarahi wanita itu yang telah salah mengira bahwa dirinya adalah pria brengsek yang telah menyelingkuhinya. Namun, karena terlalu gengsi, Raka hanya bisa diam saja.

“Silakan turun, Nona. Saya akan membawa Anda menuju ruang kerja Tuan.” Raka membukakan pintu mobil saat mereka sudah sampai, Scarlett tak mengedipkan matanya kala melihat betapa megah dan mewahnya mansion milik Zayn.

“Dia tinggal sendiri di mansion segede ini?” gumam Scarlett bertanya, rumah Papahnya tak sebanding dengan mansion Zayn.

“Tuan muda tinggal bersama kami para pelayannya,” ucap Raka memberitahu pada Scarlett.

Raka mengajak Scarlett masuk ke dalam mansion, mata Scarlett masih melihat sekeliling, ia begitu takjub akan mansion mewah bergaya klasik tersebut sambil mengikuti ke mana Raka membawanya.

“Silakan masuk, Nona, Tuan ada di dalam.” Raka membukakan pintu untuk Scarlett.

“Lalu kau?” tanya Scarlett bingung karena Raka terlihat tak akan ikut masuk.

“Saya akan beristirahat dikamar saya, silakan Nona masuk karena Tuan sudah menunggu Anda,” sahut Raka meminta Scarlett segera masuk.

“Baiklah, terima kasih, Raka.” Scarlett masuk dan pintu pun ditutup oleh Raka dari luar.

Terlihat Zayn sedang fokus dengan pekerjaannya, sejenak Scarlett tertegun karena terpesona pada pria itu, ketampanannya sungguh sangat menggoda saat sedang serius.

“Apakah aku begitu tampannya sehingga kau tak berkedip melihatku? Bahkan liurmu pun sampai menetes,” goda Zayn, pria dingin tapi akan mencair saat di hadapan Scarlett, wanita pertama yang disentuhnya dan bisa membuatnya berhas*at.

Selama ini Zayn selalu memancing dirinya pada banyak wanita, ia selalu tak bisa merasakan has*at yang menggebu saat wanita mendekatinya, bahkan saat miliknya disentuh, dibelai dan dikulum Zayn tak merasakan gair*h apa pun. Ia bahkan sudah menyerah dan menganggap kalau dirinya itu impoten karena tak bernafsu pada wanita mana pun.

Namun, malam itu Zayn merasakan sesuatu yang beda saat Scarlett menggodanya, meski dalam keadaan mabuk, nyatanya Zayn malah menginginkan lebih dari sekedar sentuhan kecil. Akhirnya malam itu Zayn bisa merasakan yang namanya pelepasan dengan gair*h yang menggebu.

“Ti-tidak, siapa juga yang melihatmu. Aku hanya melihat ruanganmu saja,” elak Scarlett.

“Kau tak pandai berbohong rupanya, wanita mesum. Wajahmu terlihat memerah.” Zayn bangkit menghampiri Scarlett yang berjalan mundur.

Semakin langkah kaki Zayn maju, Scarlett semakin mundur hingga akhirnya ia terpojok didinding dan tak bisa ke mana-mana. Zayn menghadang Scarlett dengan menggunakan tangannya yang ia sandarkan pada dinding.

“Ma-mau apa kamu?” tanya Scarlett dengan terbata-bata.

“Menurutmu?” seringai tipis terpancar dari bibirnya membuat wajah itu semakin tampan, Scarlett sungguh terpesona padanya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Baguslah begitu, Sekurang-kurangnya adik kecil mu gak celup sana celup sini,Dia tau mana sarangnya yg masih Ory..😄👍

2025-03-18

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waah pinter Scarlet,Selalu selangkah lebih maju dari duo racun itu..👏👏👏👍👍👍

2025-03-18

0

niktut ugis

niktut ugis

jangan gitu Vi si Jerry itu bkn kadal buntung tapi buaya buntung

2023-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!