Episode 10

Malam menjelang, setelah membersihkan tubuhnya Scarlett berencana untuk segera terlelap. Pikirannya seharian ini sungguh kacau dengan apa yang dikatakan oleh Zayn. Ia terus berpikir, apakah malam ini suaminya itu akan benar-benar melakukan hal itu pada dirinya.

Tak lama, Zayn datang dan langsung berbaring di sampingnya, tentu saja hal itu membuat dirinya sangat gugup. Ia sudah berpura-pura untuk tidur, tapi si*lnya matanya tak ingin diajak kompromi, ia tak kunjung terlelap juga meski sudah lewat setengah jam.

“Aku tahu kau tak tidur, kau hanya ingin menghindariku, iya kan.” Zayn memeluk Scarlett yang sengaja membelakanginya, tentu saja hal itu membuat Scarlett sangat deg-degan.

‘Jantung please, jangan lebai hanya karena dipeluk olehnya,’ batin Scarlett mencoba untuk mengatur jantungnya yang tak bisa diajak bekerja sama.

Zayn membalik tubuh Scarlett, suaminya itu mengangkat wajahnya dan memagut bibirnya dengan begitu lembut hingga membuat Scarlett terhanyut. Tanpa Scarlett sadari, tangannya mencengkeram kaos yang dikenakan oleh Zayn.

Melihat hal itu, Zayn semakin memperdalam ciumannya. Tangannya mulai menyelusup ke balik pakaian yang dikenakan oleh Scarlett membuat merasakan darahnya berdesir. Ada perasaan aneh dalam dirinya, ia merasa seperti tersengat aliran listrik dengan tegangan yang begitu tinggi, tanpa ia sadari ternyata pakaiannya sudah berserakan dilantai.

“Ah!” Scarlett tersentak kala milik Zayn memasukinya, ini adalah yang pertama baginya saat ia sedang dalam keadaan sadar meski sebenarnya ini adalah yang kedua kalinya, karna saat pertama Scarlett dalam keadaan tak sadar karena pengaruh alkohol.

“Apakah masih sakit?” Zayn menghentikan sejenak ketika miliknya sudah berada di dalam milik istrinya, Scarlett hanya menganggukkan kepalanya. “Maaf, tahan sebentar saja dan setelahnya akan terasa nikmat,” sambungnya seraya menciumi seluruh wajah istrinya itu dengan lembut dan penuh cinta.

Perlahan tapi pasti, Zayn mulai membuat Scarlett terbang ke langit ketujuh. Perasaan yang belum pernah ia rasakan, sungguh terasa sangat aneh dan membuatnya ingin mengeluarkan suara yang saat ini ia tahan.

“Mende*ahlah, tak akan ada yang mendengarnya selain aku. Aku sangat suka mendengarnya,” bisik Zayn membuat Scarlett tak tahan lagi menahannya.

“Ah...,” akhirnya suara indah tersebut keluar juga dari bibir manis Scarlett membuat Zayn tersenyum, ia semakin bersemangat.

Malam itu sungguh sangat terasa begitu indah bagi Zayn, ia akhirnya bisa memiliki istrinya sepenuhnya. Ia yang jatuh cinta pada Scarlett pada pandangan pertama, kini merasa bahagia sudah dapat memilikinya.

“Kenapa kau lakukan itu tanpa izinku?” tanya Scarlett setelah mereka selesai melakukan penyatuan.

“Kau tak menolaknya, jadi kupikir kau tak keberatan. Apakah kau menyesalinya?” Zayn menarik tubuh polos istrinya itu ke dalam pelukannya.

Scarlett menggeleng. “Tidak, aku hanya belum siap saja tadinya, aku takut kalau kau akan membuangku setelah kau puas, mengingat siapa dirimu dan apa yang kau miliki, banyak wanita yang akan memandangku dengan tatapan benci dan berniat menyingkirkanku. Bahkan Adik tiriku sangat menginginkan dirimu padahal ia baru saja melihatmu,” jelas Scarlett, ketakutannya memang sangat memiliki alasan.

“Aku bukan pria yang kau sebutkan. Apakah kau pernah melihat beritaku yang bergonta-ganti wanita? Aku tak memiliki skandal yang seperti itu karena aku tak pernah dekat dengan wanita mana pun. Hanya kau yang pertama buatku, dan akan kupastikan kalau kau juga yang terakhir meski kuakui banyak wanita yang selalu mendekatiku.” Zayn mencoba meyakinkan istrinya itu.

“Kita lihat saja nanti, aku butuh bukti, bukan ucapan manis semata.”

Malam itu, keduanya tidur dengan saling berpelukan. Scarlett merasakan kehangatan yang belum pernah ia dapatkan. Ia juga merasakan cinta yang diberikan oleh Zayn tak hanya sandiwara semata, ucapannya dan wajahnya penuh dengan keyakinan nyata mencintai dirinya.

*

Sekitar pukul enam pagi Scarlett sudah bangun, ia sudah berada di dapurnya sedang membuat sarapan pagi masih mengenakan kimono tidurnya. Wajahnya terlihat begitu berseri meski ia belum mandi, mungkin karena apa yang telah ia lakukan semalam dengan suaminya.

“Pagi sekali kau sudah bangun, apakah tak mengantuk?” tanya Zayn yang baru bangun mendapati istrinya sudah tak berada di sampingnya, ia bangun dan mencari keberadaannya.

“Aku sudah terbiasa, meski tinggal di kediaman yang begitu mewah, tapi aku tak pernah ingin merepotkan orang lain selagi aku bisa melakukannya sendiri,” sahut Scarlett, ia memang selalu mandiri meski tinggal di kediaman Sebastian yang terbilang cukup mewah.

“Aku salut pada wanita sepertimu, memiliki keluarga yang terbilang terpandang, tapi tak membuatmu manja seperti wanita kebanyakan,” puji Zayn, ia duduk di kursi.

“Kau tak ke kantor?” tanya Scarlett yang mengalihkan percakapan, ia tak ingin membahas apa pun tentang keluarganya.

“Aku berangkat jam delapan, sekarang baru jam tujuh, masih ada waktu satu jam lagi. Kau tak ke salon kan?” sahut Zayn bertanya.

“Tidak, kenapa?”

“Ikut aku ke kantor hati ini, aku ingin kau menemaniku kerja agar aku semangat,” pinta Zayn.

“Sepetinya akan menjadi hati galau sedunia hari ini jika aku ikut denganmu. Para pemujamu akan sangat sedih dan galau kalau aku berada disisimu,” sahut Scarlett.

“Haha, aku tak peduli. Perasaan mereka tak penting, yang penting adalah perasaan istriku. Jika istriku bahagia maka aku akan lebih bahagia, tapi jika istriku tak senang, maka aku akan lebih tak senang lagi,” balas Zayn.

“Ish, so sweet sekali. Aku tak tahu Tuan muda dingin sepertimu ternyata bisa bersikap sweet juga,” cibir Scarlett.

“Hanya padamu.”

“Bohong.”

“Aku tak pernah bohong, apa yang kuucapkan adalah benar.”

“Aku akan mencoba mempercayainya.”

“Harus, kau harus mempercayainya.”

Setelah sarapan pagi bersama, keduanya bersiap untuk ke ZC Company. Scarlett tak menyadarinya kalau itu adalah awal dari kebahagiaannya meski akan ada banyak rintangan dan juga suka dukanya bersama. Baginya saat ini, ia ingin mempercayai pria yang kini sudah menjadi suaminya itu.

“Kau sangat cantik, aku jadi ingin menyembunyikanmu agar pria lain tak dapat menikmati kecantikanmu ini,” puji Zayn.

“Aku tak akan terlena dengan kata-kata manismu itu,” balas Scarlett yang sedang merias wajahnya.

“Aku akan membuatmu terlena nantinya, kau tunggu saja saatnya tiba, kau akan sangat bucin padaku.” Zayn membuat taruhannya sendiri.

“Yang akan bucin adalah kau padaku, bukan aku.”

“Hahaha, kau memang benar, aku memang sangat bucin padamu.” Zayn tertawa, ia sungguh tak bisa berargumen dengan istrinya itu, Scarlett selalu bisa menjawabnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ciri-ciri Novel Outhor yg ku suka,Tiada duanya..PERAN COWOK NYA JENIS YG SETIA,JATUH CINTA DULUAN MA CEWEKNYA,YANG PALING PENTING BUKAN TEH CELUP..Kereeenn thor👍👍👍👍

2025-03-18

0

Andariya 💖

Andariya 💖

pria sejari dan tanggungjawab ..suka banget ih👍🥰

2025-04-09

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Idiihhh kayak anak perawan aja,Padahal udah mantan perawan lho..🤣😜

2025-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!