Sore hari ponsel Scarlett berdering, dengan malas ia mengangkat panggilan yang dari Papahnya itu.
“Iya, Pah, kenapa?” tanya Scarlett, ia akan bicara sopan pada Papahnya itu, tapi ia tak akan pernah menanggapi baik perkataan Ibu tirinya yang berwajah dua.
[Pulang sekarang, ada yang ingin papah bicarakan sama kamu] pinta Sebastian.
“Apakah penting?” tanya Scarlett kembali, ia sangat malas untuk kembali ke rumah kalau tak ada sesuatu yang penting, jika tak sedang berada di salonnya, ia akan berada di apartemen sahabatnya itu.
[Penting, sangat penting] jawab sang Papah.
“Baiklah, malam ini aku akan pulang setelah melihat keadaan salon,” ucapnya dengan malas.
Panggilan terputus, Scarlett segera bangkit untuk membersihkan tubuhnya, ia berencana untuk melihat keadaan salonnya.
“Vi, aku ingin ke salon, setelah itu mungkin akan pulang ke kediaman Sebastian,” ucap Scarlet yang sudah cantik dengan dresh berwarna abu.
“Pergilah, lusa aku mungkin baru ke salon,” sahut Violet yang sedang asyik dengan ponselnya.
Violet adalah sahabat Scarlett dari kecil, ia dan Scarlett membuka salon bersama dan kini sudah menjadi cukup besar dan terkenal. Bahkan banyak para artis dan model yang datang ke salon mereka hanya sekedar untuk perawatan. Violet juga mengetahui hubungan antara Scarlett dan Jerry.
Berkali-kali Violet memperingatkan sahabatnya itu agar tak menjalin hubungan dengan Jerry, tapi Scarlett selalu tak mengindahkannya karena cinta telah membutakannya. Namun, Violet belum mengetahui kalau Scarlett telah diselingkuhi dan dicampakkan oleh pria brengsek itu karena Scarlett tak menceritakannya padanya.
Aku akan mengatakan pada Vi nanti, dia pasti akan sangat marah jika mengetahui perbuatan Jerry, begitulah pikir Scarlett.
“Ya udah, aku pergi yah, Sayang, muach... Muach...” keduanya saling cium pipi kanan dan cium pipi kiri lalu Scarlett pergi meninggalkan apartemen sahabatnya, malam hari ia baru tiba di rumah orang tuanya, Scarlett sengaja pulang saat jam makan malam agar tak terlalu lama bertemu dengan Ibu tirinya yang membuatnya muak.
“Scarlett, besok jangan pergi ke mana-mana, berikan saja urusan salon pada Vio. Ada tamu penting yang ingin papah kenalkan padamu,” ucap Sebastian kala mereka sedang berada di meja makan, istri muda Papahnya itu masih dalam mode kalem, tak angkat bicara yang lebai.
“Pria atau wanita?” tanya Scarlett.
“Pria.”
“Apakah Papah ingin menjodohkan aku? Kalau iya, Papah harus membatalkan hal itu, aku tak ingin dijodohkan oleh siapa pun. Suruh saja putri kesayangan Papah bersama dengannya,” tolak Scarlet, ia tak mungkin menerima perjodohan itu karena ia sendiri telah ditiduri oleh pria lain, bagaimana jika saat sudah menikah ia mengandung benih pria yang menidurinya.
“Dia inginnya kau yang menikah dengannya,” ucap Sebastian.
“Tapi aku tak bisa, mau Papah memaksaku seperti apa pun aku tetap tak bisa menerima perjodohan ini,” tolak Scarlett kembali.
“Kamu harusnya merasa bersyukur, karena pria yang akan dijodohkan denganmu adalah pria kaya yang bisa membantu perusahaan Papahmu. Andai dia tak menginginkanmu, aku pasti sudah meminta putriku untuk menjadi pengantinnya,” kini sang Ibu tiri angkat bicara, ia sebenarnya ingin agar putrinya yang menikah dengan pria itu, tapi siapa sangka ternyata pria itu malah mengenal Scarlett dan memintanya sebagai istrinya sebagai imbalan kalau dia akan membantu Mutiara Group.
“Terserah kalian saja, akun lelah ingin istirahat.” Scarlett bangkit dari duduknya, meski makanannya belum habis, tapi ia sudah tak memiliki selera untuk melanjutkannya.
“Ingat besok dandan yang cantik, agar Tuan muda tak kecewa. Dia memintamu berarti dia mengenalmu, jangan sampai membuatnya kecewa, papah sangat berharap sekali agar perjodohan ini berjalan dengan lancar, perusahaan sangat membutuhkan bantuanmu, Scarlett,” ucap Sebastian mengingatkan sang putri.
Scarlett tak menggubrisnya, ia berjalan menuju tangga dan naik ke atas menuju kamarnya. Scarlett merebahkan tubuhnya, pikirannya menerawang dan penuh tanya akan siapa pria yang telah menidurinya semalam.
“Zayn Cyrus, siapa sebenarnya dirimu, dan seperti apa rupamu? Namamu terdengar tak asing, sepertinya aku pernah mendengar namamu, tapi kapan dan di mana?” gumam Scarlett bertanya-tanya, ia tak menyadari kalau pria yang bernama Zayn Cyrus adalah seorang pengusaha terkenal di kotanya.
“Bagaimana kalau aku hamil, di mana aku harus mencarimu untuk meminta pertanggung jawabanmu,” gumamnya lagi, pikirannya larut memikirkan siapa sosok Zayn Cyrus itu, Scarlett bahkan tak memikirkan hari esok ia akan dijodohkan dengan seorang pria.
Hari berganti, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, tapi Scarlett masih asyik bergelung dengan selimutnya. Ia sengaja karena tak ingin bertemu dengan pria yang akan dijodohkan dengannya. Meski dapat membantu perusahaan sang papah, tapi ia tak tertarik karena sejak awal Scarlett tak ingin ikut campur dalam perusahaan milik sang papah.
Scarlett membuka salonnya dengan menggunakan tabungan yang diberikan oleh mendiang Mamahnya. Ia mengajak Violet, sahabatnya sedari kecil untuk membuka salon. Scarlett dan Violet memang sangat senang merawat tubuh dari remaja, makanya mereka memutuskan untuk membuka salon spa dan kecantikan.
Tok... Tok... Tok...
Pintu diketuk, Scarlett yang masih enggan bangun dari pembaringannya hanya meminta orang yang mengetuknya untuk masuk.
“Masuk saja, Bi, tak dikunci,” pinta Scarlett.
Ceklek... Pintu dibuka, seorang wanita paruh baya yang sepertinya asisten rumah tangga keluarga Sebastian masuk.
“Nona besar, Tuan meminta Bibi untuk memanggil Nona agar segera turun. Tamu penting Tuan sedang dalam perjalanan,” ucap wanita itu memberitahu titah majikannya.
“Bibi katakan saja pada Papah kalau aku sedang tak enak badan,” pinta Scarlett.
“Kalau begitu bibi permisi dulu.”
Bibi pergi dari kamar Scarlett, membuat wanita cantik itu girang bukan main. Namun, baru saja ia cengengesan, Sebastian sudah berada dikamarnya.
“Papah tahu kau tak benar-benar sakit, Scarlett. Bangunlah sekarang, Tuan muda sebentar lagi akan tiba. Jika kau ingin tinggal di jalanan, maka kau bisa teruskan bergelung di bawah selimutmu itu,” titah Sebastian.
“Baiklah-baiklah, aku akan bangun, tapi aku tak ingin menuruti saran Papah yang memintaku untuk berdandan cantik. Jika dia memang menginginkan aku, seperti apa rupaku pasti dia akan menerimaku.” Scarlett mengalah, ia akhirnya bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Scarlett berpakaian, ia sengaja memakai pakaian yang biasa saja agar pria yang akan meminangnya tak jadi meliriknya karena berpenampilan biasa saja dan tak menarik sama sekali. Scarlett bahkan tak merias wajahnya, ia membiarkan saja wajahnya itu dalam keadaan polos tanpa polesan make up. Scarlett tersenyum di depan cermin melihat wajahnya yang ternyata cantik tanpa make up.
“Ternyata aku cantik,” gumam Scarlett memuji diri sendiri.
Setelah selesai, Scarlett segera menuju ruang keluarga di mana Papahnya sudah menunggunya, mungkin juga pria yang akan dijodohkan dengannya juga sudah tiba.
“Tuan muda, ini putri sulung saya.” Sebastian memperkenalkan putrinya pada pria yang menjadi tamu pentingnya.
Pria yang disebut Tuan muda itu terpesona pada Scarlett, meski tak mengenakan make up. Sapaan yang sudah direncanakan untuk menyapa Scarlett, kini terlupakan begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wah Zayn mengajukan PERJODOHAN sendiri,demi mengikat Scarlet,Dengan alasan menolong perusahaan papanya..bijak banget Zayn menggunakan kesempatan yang ada..
2025-03-18
0
Qaisaa Nazarudin
Tenang..Dia jodoh mu sekarang..Makanya terima perjodohan itu,Nanti kamu akan menatap wajah tampan nya setiap hari 😂😜
2025-03-18
0
niktut ugis
ach Scarlett andai engkau tau siapa itu tuan muda 😌
2023-12-08
0