Di gedung yang menjulang tinggi, sepasang suami istri yang baru beberapa hari menikah menjadi pusat perhatian. Semua mata tertuju pada keduanya sehingga membuat sang wanita begitu risi.
“Aku merasa menjadi artis dadakan karenamu,” protes Scarlett berbisik saat ia sedang berjalan beriringan dengan suaminya, di belakangnya ada Raka dan dua orang pria bertumbuh tinggi dan besar yang tak lain adalah bodyguardnya.
“Kau harus membiasakannya, sebab ke depannya hal ini akan menjadi sesuatu yang mungkin akan kau rasakan setiap hari saat datang kesini bersama denganku. Ini baru dikantor, belum di luar kantor atau diacara penting yang selalu kuhadiri,” balas Zayn dengan tersenyum, tangannya terus menggenggam tangan istrinya itu seakan takut kalau Scarlett akan pergi meninggalkannya.
“Ish, nasibku menikah dengan pria yang memiliki kedudukan, belum lagi nantinya aku pasti akan menghadapi tatapan wanita yang menjadi penggemarmu.”
“Kalau begitu, mulai sekarang kau harus bersikap layaknya istri dari Zayn Cyrus. Tak akan ada yang menyalahkanmu jika kau bersikap sedikit arogan dan sombong pada orang yang juga berlaku demikian padamu,” saran Zayn.
“Saranmu boleh juga, akan kupraktikkan dengan segera begitu aku menemukan mangsa yang tepat,” seringai Scarlett, jiwa bar-barnya seketika meronta kala mendengar suami dadakannya itu malah mendukungnya dan memberi saran seperti itu.
Baru saja Scarlett menutup mulutnya, datanglah seorang wanita yang begitu dikenalnya mendekat dengan gaya yang menurut Scarlett begitu memuakkan dan menjijikkan. Scarlett bahkan memutar bola matanya karena jengah dengan tingkah Adik tirinya itu yang tak lelah untuk mendapatkan keinginannya.
“Mungkin, kurasa ini adalah waktunya kau beraksi, karena mangsanya sudah tiba,” bisik Zayn dengan seringai dan kedipan matanya.
“Kau benar, aku akan memainkan peranku sebagai istri dari Tuan muda Zayn Cyrus, pengusaha terkenal dan tersukses di kota ini yang dengan sendirinya memintaku untuk menjadi istrinya,” balas Scarlett.
Alia berjalan mendekati Zayn dengan senyuman menggodanya, ditangannya ada kotak makanan yang ia bawa dari rumah. Ibunya mengatakan kalau pria itu akan terpesona pada wanita yang pintar memanjakan perutnya, bukan hanya memanjakannya di atas ranjang saja. Maka dari itu, Adik tiri dati Scarlett itu datang dengan membawakan makanan untuk sarapan Zayn.
“Pagi, Tuan muda, saya datang ingin mengantarkan ini untuk Tuan muda sarapan, siapa tahu Tuan muda suka.” Alia dengan penuh percaya dirinya memberikan apa yang ia bawa ini ke hadapan Zayn.
“Apakah kau pengantar makanan? Aku tak tahu kau sudah beralih profesi menjadi seorang kurir yang mengantarkan makanan. Tapi maaf, suamiku tak akan memakan makanan yang kau bawa itu. Dia hanya memakan masakanku saja, jadi lebih baik kau bawa kembali makanan itu.” Scarlett sengaja memeluk lengan Zayn di depan Alia, tentu saja hal itu membuat Alia menjadi sangat kesal, ingin sekali ia menjambak rambut Kakak tirinya itu dan memberinya pelajaran jika saja tak sedang berada di depan banyak orang.
“Tuan muda belum memberikan keputusannya, tapi kau sudah bicara untuknya, apakah kau juga merangkap sebagai juru bicaranya, Kak?” Alia mengembalikan ucapan Kakaknya.
“Apa yang kukatakan, suamiku akan menyetujuinya, mengapa kau malah protes. Apakah mengganggumu?” balas Scarlett.
“Heh, kau hanya mengada-ada saja, aku tak percaya sebelum Tuan muda sendiri yang mengatakannya,” cibir Alia.
“Mengapa aku harus mengonfirmasinya padamu? Apakah kau menilai dirimu begitu tingginya sehingga kau dengan tak tahu dirinya memintaku untuk mengatakan sesuatu yang sudah jelasnya. Karena kau memang sangat ingin mendengarnya langsung dariku, maka akan kukatakan kalau aku hanya akan memakan masakan atau makanan yang disediakan oleh istri tercintaku. Tak peduli makanan itu boleh beli atau ia sendiri yang memasaknya, selama makanan itu ia yang siapkan, maka aku akan memakannya.”
Alia seketika menjadi memerah wajahnya karena malu Zayn berkata seperti itu. Ia seakan mat* kutu karena sudah dengan percaya dirinya berucap demikian, tapi Zayn malah menjatuhkannya hingga sejatuh-jatuhnya di depan orang banyak.
“Tuan muda, ini bukan dirimu. Tuan muda Zayn yang kukenal tak pernah bersikap penuh cinta pada seorang wanita. Kau hanya sedang bersandiwara saja dengan Kakakku kan? Aku tahu itu, jadi aku akan menemui Anda saat tak ada Kakak. Kalau begitu aku pergi dulu.” Alia berinisiatif untuk pergi meninggalkan kantor tersebut, ia cukup malu, tapi ia juga tak ingin menyerah begitu saja.
“Tak perlu ada lain kali karena suamiku tak akan sudi bertemu denganmu. Dia sudah cinta mat* padaku, jadi sebelum kau lebih mempermalukan dirimu dari ini, maka kusarankan agar kau berhenti di sini saja.” Sekakmat, ucapan Scarlett benar-benar membuat Alia mat* kutu kali ini, ia tak bisa lagi membalasnya, Alia hanya bisa menahan amarahnya dan pergi meninggalkan tempat tersebut daripada ia harus lebih malu lagi dari ini.
“Hahaha, apakah kau lihat wajahnya, Tuan muda? Wajahnya begitu merah karena malu bercampur amarah. Aku yakin, begitu dia sampa rumah, dia pasti akan marah-marah dan menyusun rencana untuk membalasku.” Scarlett tertawa saat ia dan Zayn sudah sampai di ruangan milik suaminya itu.
“Itu karena kau begitu pandai membuatnya mat* kutu di hadapan semua orang.”
“Yah, kau benar. Dia pasti sangat malu tadi, jika saja dia tak sedang mengejarmu, mungkin dia tak akan menahan amarahnya dan langsung membalasku. Tapi dia di sini ada tujuannya, jadi sebisa mungkin dia menjaga imagenya agar kau tertarik dengannya.”
“Aku tak peduli, bagiku hanya kau wanita yang kuinginkan. Sekeras apa pun dia mencoba menggodaku, aku tak akan tergoda dan jatuh dalam permainannya, apalagi dalam pelukannya. Tubuhku terlalu berharga untuk itu.”
“Kejam sekali bibirmu itu,” cibir Scarlett.
“Aku belajar darimu, Sayang.” Wajah Scarlett memerah kala Zayn menyebutnya dengan ucapan sayang, seketika jantungnya berdegup sangat cepat, ia tak sadar kita Zayn sudah memagut bibirnya dengan lembut.
***
“Aaarrgghhhhh....” Alia membanting paper bag berisi makanan yang tadi ia bawa untuk Zayn.
“Kenapa, Sayang? Kau baru pulang sudah marah-marah seperti ini?” Sarah yang terkejut mendengar ada bunyi kencang langsung menghampiri sumber suara tersebut yang ternyata adalah putrinya.
“Wanita itu sungguh sangat kurang ajar, Mah. Dia memamerkan kuasanya atas Tuan muda di hadapanku dan mempermalukanku di depan banyak orang yang sebagian besar adalah karyawan ZC Company. Aku tak terima dia membuatku malu, Mah. Aku ingin dia merasakan apa yang telah dia lakukan padaku,” geram Alia mengepalkan tangannya erat dengan raut wajah yang penuh amarah.
“Kamu tenang, Sayang. Mamah memiliki rencana bagus, bagaimana kalau kita....”
Alia tersenyum senang mendengar rencana sang mamah.
“Ide bagus, Mah,” seringai licik tampak di wajah Alia dan Sarah.
Apakah yang direncanakan oleh Ibu dan Anak itu🤔🤔🤔?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Perempuan kayak gini gak bakalan ada kapok2 nya..malah makin menjadi-jadi,Percaya deh,Terus HUKUMAN dari SEBASTIAN janji nya waktu itu apa ya?? Hanya janji kosong doang,Ntar kalo Zayn yg bertindak baru Sebastian dtg MERAYU2 dan NGEMIS2 ..
2025-03-18
0
Qaisaa Nazarudin
"TUAN MUDA YG KU KENAL?? emang nya sejak kapan kau MENGENAL Zayn,Ketemu juga saat pertama Zayn dtg kerumah untuk melamar Scarlett, Idiihhh percaya diri sekali anda...😏😏😏
2025-03-18
0
Qaisaa Nazarudin
Hanya dlm dunia novel ada perempuan yg gak tau malu,masih mencoba menggoda pria milik wanita lain,Rendahan banget harga dirinya..
2025-03-18
0