Erine dan Sadam sudah tiba di dapur. Saat itulah Erine diam-diam mengambil ponsel dan membuka internet. Erine mencoba mencari tahu apa itu risotto.
Setelah melihat di internet, kini Erine tahu apa itu risotto. Ternyata makanan tersebut adalah hidangan khas dari Italia. Makanan sejenis bubur yang dicampur dengan bahan-bahan tertentu.
"Jadi ini semacam bubur." Erine bergumam sendiri. Dia lupa kalau di dekatnya ada Sadam.
"Kau bilang apa?" tanya Sadam. Dia pikir dirinya salah dengar.
"Tidak! Bukan apa-apa," tanggap Erine panik. "Oh iya, selagi menungguku memasak, kau lebih baik melakukan sesuatu hal," sarannya. Itu jelas hanya akal-akalan Erine agar keanehannya tidak ketahuan.
"Entahlah. Apa yang harus dilakukan orang buta sepertiku?" tanya Sadam. Merasa rendah diri.
Erine seketika terdiam. Ia memikirkan aktifitas yang mungkin disukai Sadam. Sampai dirinya terpikir perihal musik.
"Bagaimana kalau mendengarkan musik? Apa kau punya musik favorit untuk didengarkan?" usul Erine.
"Ya, tentu saja. Ide bagus," sahut Sadam.
Erine segera membawa Sadam ke ruang tengah. Di sana ada alat pemutar musik. Ia menyalakan musik yang di inginkan Sadam.
"Kalau begitu aku akan ke dapur sekarang," kata Erine yang ditanggapi Sadam dengan anggukan serta senyuman.
Erine mendengus lega. Kini dia bisa memasak dengan tenang.
Karena tidak tahu masakan western, Erine kebingungan. Dia sebenarnya tidak sepayah itu dalam hal memasak. Erine memang sangat menguasai masakan dalam negeri. Namun dirinya tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai masakan luar negeri. Erine bahkan tidak pernah memasaknya satu kali pun.
Seorang pembantu mendadak datang. Erine lantas meminta bantuan pembantu yang disapa Siti itu.
"Maaf sebelumnya, Non. Saya juga nggak bisa masak makanan itu. Biasanya memang hanya Nona Aylin yang sering memasaknya," kata Bi Siti.
"Begitukah?" Erine semakin gundah. Meskipun begitu, dia tidak akan putus asa. "Tidak masalah. Aku akan mencobanya. Kumohon bantulah aku," sambungnya. Mengajak Bi Siti untuk memasak bersamanya.
Bi Siti setuju saja. Dia dan Erine segera memasak risotto. Semuanya dilakukan berdasarkan resep yang dilihat Erine di internet.
Masakan pertama jadi, tetapi hasilnya buruk. Erine merasa kalau rasa masakannya aneh. Alhasil Erine coba memasak lagi.
Sayangnya baik di percobaan kedua dan ketiga, Erine tetap gagal. Dia rasanya frustasi dan hampir menangis.
"Aku akan coba menelepon Haris!" gumam Erine. Dia langsung menghubungi Haris.
"Ada apa?" tanya Haris dari seberang telepon.
"Gawat! Sadam meminta dimasakkan risotto. Tapi aku tidak bisa memasaknya!" seru Erine.
"Bukankah kau bisa memasak? Kenapa mendadak tidak bisa?"
"Masalahnya aku tidak bisa memasak hidangan western.Aku tidak menduga ini akan terjadi."
"Kenapa kau tidak mencoba memasaknya dengan melihat cara di internet?" timpal Haris.
"Sudah! Aku bahkan sudah mencoba tiga kali. Tapi hasilnya selalu gagal. Menurutmu aku harus bagaimana?"
"Memangnya kenapa Sadam tiba-tiba meminta dimasakkan hidangan risotto?" selidik Haris.
"Itu karena aku menawarkannya. Aku menawarkannya karena tidak mengira kalau masakan kesukaan Sadam adalah risotto." Erine melakukan pembelaan.
"Berarti itu salahmu. Kalau begitu, kau harus mengatasinya sendiri. Buatlah alasan apapun dan masak makanan lain saja! Sudah, aku sedang sibuk. Aku yakin kau bisa mengatasi masalah kecil begitu."
"Tapi--" perkataan Erine terpotong ketika Haris mematikan telepon lebih dulu. Bersamaan dengan itu, Sadam datang. Mata Erine sontak membulat sempurna.
"Bagaimana?" tanya Sadam.
"Um... Anu, Sayang. Aku... A-aku mendadak lupa cara membuat risotto," ucap Erine tergagap. Dia menggigit bibir bawahnya karena sadar diri kalau alasan yang diberikan tidak masuk akal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Faizah Indah lestari
Terima kasih up nya.. ini yg ku tunggu thor
2023-06-06
1