10 menit sebelum kedatangan Saka...
Haris sekarang sedang berada di dapur. Dia mengumpulkan seluruh pembantu yang ada di rumah Sadam. Memberitahukan mereka perihal rencananya dan juga Erine.
Semua pembantu yang telah lama bekerja, tentu bisa mengerti maksud dari tujuan Haris. Mereka berjanji akan bekerjasama dan merahasiakannya. Tak lupa juga, mereka akan membiasakan memanggil Erine dengan sebutan Aylin ketika berada di hadapan Sadam.
"Aku akan secepatnya menemukan pendonor jantung untuk Tuan Sadam. Berdoalah semuanya bisa berjalan lancar," kata Haris.
Saat itulah terdengar suara bel pintu. Haris langsung bergerak untuk membukakan pintu. Betapa kagetnya dia saat melihat orang yang datang. Orang itu tak lain adalah Saka. Kakak tiri Sadam yang selalu berusaha mencari cara untu merebut harta warisan.
"Tuan Sadam sedang tidak ada di rumah!" Haris berucap begitu agar Saka tak bisa menemui Sadam.
"Semua mobil Sadam ada di parkiran. Lagi pula aku dengar kalau dia dan Aylin mengalami kecelakaan. Aku ingin melihat kondisinya," kata Saka.
"Tuan Sadam baik-baik saja. Kau tidak perlu cemas," sahut Haris seraya menutup pintu. Akan tetapi Saka sigap menghentikan dengan kaki dan tangannya.
"Kau kenapa?! Kau itu cuman pelayan Sadam! Beraninya kau melarangku bertemu dengannya!" geram Saka. Dia dan Haris adu kekuatan dengan pintu. Haris berusaha menutup, sedangkan Saka mencoba membuka pintu.
Di waktu yang sama, Sadam sudah jatuh tertidur. Dalam keadaan saling berpelukan dengan Erine.
Jujur saja, jantung Erine berdetak tidak karuan tatkala dirinya berada dalam pelukan Sadam. Ia juga semakin salah tingkah saat dapat merasakan bentuk badan Sadam yang atletis. Dari sana Erine tahu kalau lelaki itu memang gemar berolahraga. Persis seperti yang disebutkan oleh Haris.
Merasa Sadam sudah tidur nyenyak, Erine mencoba melepas pelukan. Pelan-pelan dia memindahkan tangan Sadam. Lalu menjauhkan diri dari lelaki tersebut.
Erine mendengus lega saat dirinya sudah lepas dari pelukan Sadam. Ia duduk sebentar menatap lelaki itu. Erine memberikan tatapan penuh empati.
'Rasanya aku tidak tega melihatmu bersedih. Aku akan berusaha menjadi Aylin yang kau inginkan, Sadam. Aku harap Haris juga segera menemukan pendonor jantung untukmu. Kalau bisa mata juga,' harap Erine dalam hati. Dia pergi selepas menutupi badan Sadam dengan selimut.
Erine segera pergi dari kamar Sadam. Ia ingin memanfaatkan waktu tidurnya lelaki itu sebaik mungkin. Erine ingin pergi ke rumah sakit untuk menemui Drajat walau hanya sebentar.
Dengan cepat Erine melangkah menuju pintu keluar. Bersamaan dengan itu, dia melihat Haris tampak berdebat dengan Saka.
"Haris! Ada apa ini?" Erine yang tak tahu apa-apa, angkat bicara. Dia menatap Haris penuh tanya. Sementara lelaki yang ditatapnya sangat terkejut.
Haris semakin panik saat melihat Erine muncul. Berbeda dengan Haris, Saka menatap Erine seraya mengernyitkan kening.
"Siapa kau? Aku kira tadi Aylin. Tapi saat melihat wajahnya ternyata bukan," ujar Saka. Dia memperhatikan Erine dari ujung kaki sampai kepala.
"Dia memang Nona Aylin!" imbuh Haris.
Mata Erine sontak terbelalak tak percaya. Begitu pun Saka. Lelaki tersebut langsung menoleh ke arah Haris. Menuntut penjelasan Haris lebih lanjut.
"Karena kecelakaan Nona Aylin mengalami kerusakan wajah cukup parah. Jadi dia terpaksa harus melakukan operasi wajah," jelas Haris asal. Dia berusaha memberikan alasan selogis mungkin.
"Apa?" Saka tampak terkejut. Dia merasa sulit percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
TERNYATA KK TIRI, DN PRIA TAMAK HARTA RUPANYA.
2024-03-31
1
Faizah Indah lestari
keren haris, sudah deg degan juga.. tapi aman🥰
2023-06-04
2