"Ayo Sayang, beritahu aku keadaan bayi kita?" tanya Sadam. Tak sabar menunggu jawaban.
Erine memilih diam. Sebab dia mencoba memikirkan keputusan yang tepat. Erine bisa saja mengatakan kalau bayinya tidak selamat. Tetapi dirinya takut hal itu akan membuat Sadam terkejut. Terlebih dia ingat kalau Sadam punya riwayat penyakit jantung.
"Kenapa kau diam saja, Sayang?" Sadam kembali memberikan pertanyaan.
"Aku... Maksudku bayi kita baik-baik saja." Erine terpaksa berucap begitu. Dengan tujuan agar membuat Sadam senang. Benar saja, lelaki tersebut langsung mengembangkan senyuman simpul.
"Syukurlah..." ungkap Sadam.
Erine meringiskan wajah. Jujur saja, dia bukanlah orang yang terbiasa berbohong. Andai Sadam bisa melihat, mungkin hanya perlu hitungan detik Erine akan ketahuan.
Tak lama kemudian, para petugas medis datang. Mereka membawa hospital bed untuk Sadam. Mengingat lelaki itu ingin berada satu kamar dengan Erine.
Kebetulan sekali Sadam juga ingin beristirahat. Dia lantas dibaringkan ke atas hospital bed. Sadam juga tak lupa agar posisinya di dekatkan dengan Erine. Dengan begitu, dirinya bisa berpegangan tangan bersama gadis itu.
Setelah melakukan tugasnya, para petugas medis pergi. Sadam segera mengulurkan tangannya ke arah Erine. Erine yang mengerti, menyambut tangan Sadam.
"Cobalah tidur lagi. Kali ini kita bisa melakukannya bersama," ujar Sadam. Lalu memejamkan mata.
"Baiklah," tanggap Erine. Dia terus mengamati Sadam.
Erine sesekali melirik ke arah pintu. Dia sejak tadi menanti kedatangan Haris. Namun hingga sekarang lelaki berjambang tipis itu tak kunjung hadir.
'Dia kemana? Aku ingin secepatnya menemuinya agar bisa menanyakan tentang kehamilan Aylin,' batin Erine. Dia akan pergi setelah memastikan Sadam tertidur.
Ketika beberapa menit telah berlalu, Sadam akhirnya tertidur. Erine bisa tahu saat genggaman tangan lelaki tersebut melonggar.
Perlahan Erine turun dari hospital bed. Dia meletakkan tangan Sadam ke atas perut pria itu.
"Tidur yang tenang, Pria Malang," ucap Erine. Dia segera pergi keluar kamar. Langkahnya terhenti saat melihat Haris berjalan mendekat.
Erine segera memasang mode marah. Dia cemberut dan menatap tajam Haris.
"Kau mau kemana? Kau harusnya tidak pergi saat aku tidak ada!" kata Haris dengan dahi yang berkerut.
"Aku harus pergi menemuimu. Karena kau tidak pernah memberitahu tentang kehamilan Aylin!" ungkap Erine sambil menunjuk dada Haris dengan jari telunjuk.
"Apa? Hamil?!" Haris tampak terkejut. Sebuah reaksi yang tak diduga Erine sama sekali.
"Iya. Apa kau tidak tahu?" balas Erine seraya mengernyitkan kening.
"Tidak! Aku tak tahu apapun tentang ini," kata Haris. "Tunggu dulu. Apa Tuanku menanyakan hal ini padamu? Apa yang dia tanyakan?" tanyanya.
"Dia bertanya apa bayinya selamat," jawab Erine.
"Lalu?" Haris menanti jawaban.
"Aku bilang bayinya baik-baik saja. Aku mengaku begitu karena takut Sadam akan kena serangan jantung," jelas Erine.
Haris menghela nafas panjang. Dia memegang pundak Erine dan berucap, "Baguslah. Aku senang kau bisa mengatasinya dengan baik."
"Kau tahu ini tidak mudah bagiku," ungkap Erine.
"Kau pikir ini mudah bagiku?" sahut Haris sembari duduk ke bangku panjang yang ada di depan kamar. Erine lantas duduk ke sebelahnya.
"Kau harus beritahu beberapa hal penting tentang Aylin. Agar nanti saat Sadam bertanya aku tidak kebingungan," pinta Erine.
"Kau benar." Haris mengangguk. Dia segera memberitahu segala hal tentang Aylin. Bagaimana kebiasaan, sikap dan pekerjaan perempuan itu.
Aylin sendiri memiliki pekerjaan sebagai chef. Dia mempunyai tiga restoran mewah yang dikelolanya. Kebiasaannya adalah berolahraga. Haris memberitahu kalau Sadam dan Aylin sering joging bersama.
Kala itu Haris bercerita cukup lama. Erine yang mendengarkan, beberapa kali menganggukkan kepala.
"Kau bisa memasak bukan?" tanya Haris.
"Tentu saja. Kau tidak perlu cemaskan itu. Tapi aku hanya tak terbiasa berolahraga," tanggap Erine.
"Santai saja. Aku yakin Sadam tidak akan mengajakmu joging saat keadaannya seperti sekarang."
"Bolehkah aku tahu sampai kapan aku harus melakukan sandiwara ini?" Erine menatap penuh tanya. Sebab apa yang ditanyakannya sekarang adalah sesuatu hal penting.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KBOHONGAN INI YG AKN JDI MASALAH..
2024-03-31
1
Faizah Indah lestari
apa sadam ga curiga ya,wangi parfum nya kh.. atau bentuk wajah atau rambut😃
2023-06-03
1