Mendengar pengakuan Haris, Erine lebih terkejut. Dia tercengang dan membeku di tempat. Sementara Saka tampak kembali menatapnya.
"Kau benar Aylin?" tanya Saka.
Erine tidak tahu harus menjawab apa. Dia justru menatap Haris. Berharap lelaki itu memberinya jawaban.
Haris menganggukkan kepala sambil menajamkan tatapannya. Ia juga tak lupa menyebutkan 'Musuh Sadam' dengan pergerakan mulutnya.
Erine yang sudah tahu siapa Saka, lantas angkat bicara. "Sadam tidak akan sudi bertemu denganmu!" tegasnya.
Saka tersenyum licik. Dia berucap, "Aylin... Sepertinya tekadmu lebih tinggi dariku."
"Kau tidak usah banyak bicara. Kau sebaiknya pergi dari sini!" usir Erine.
Saka menatap jijik Erine. Kemudian beralih pada Haris. "Oh, sekarang aku mengerti. Kalian berdua pasti bekerjasama kan?" tebaknya.
Deg!
Jantung Erine rasanya hampir copot. Sebab apa yang dikatakan Saka memang adalah kebenaran.
"Sudah. Kau dengar sendiri apa yang dikatakan oleh Nona Aylin. Pergilah dari sini sekarang!" Haris menghampiri Saka. Lalu menyeret lelaki itu keluar dari rumah.
"Sialan kalian! Aku kakaknya Sadam! Kalian tidak berhak mengusirku begini!" omel Saka. Namun dia sudah terlanjur dikeluarkan Haris dari rumah Sadam. Lelaki tersebut terpaksa pergi dengan mobilnya. Saka terlihat sangat marah atas perlakuan Haris dan Erine terhadapnya.
Setelah Saka pergi, Haris mendengus lega. Kedoknya dan Erine hampir saja ketahuan.
"Kau bilang tadi lelaki itu musuhnya Sadam. Tapi aku baru mendengar dia mengaku sebagai kakaknya," tukas Erine.
"Dia memang kakaknya Sadam. Kakak tiri," tanggap Haris. Ia duduk ke sofa dan menuang air putih ke dalam gelas. Haris langsung meminum itu sampai tandas.
"Tapi kenapa kau tidak membiarkannya bertemu Sadam?" Erine kembali bertanya.
"Aku sudah bilang kalau keluarga Sadam tidak ada yang bisa dipercaya. Mereka semua mendekati Sadam hanya karena ingin merebut harta warisan. Salah satu keluarga Sadam yang tidak pernah menyerah adalah Saka. Lelaki yang kita usir tadi. Kalau dia tahu bagaimana kondisi Sadam sekarang, maka kemungkinan keadaan dan kesehatan Sadam akan terancam." Haris menjelaskan panjang lebar.
"Bagaimana bisa keluarga sendiri sampai tega seperti itu." Erine merasa kasihan lagi pada Sadam.
"Itu selalu bisa terjadi karena harta. Bahkan saudara kandung bisa bermusuhan hanya karena masalah begitu. Hal yang paling membuat keluarga Sadam kesal adalah, Sadam menerima harta warisan sekitar 70% lebih banyak dari semua orang," ungkap Haris.
"Kau harus beritahu aku wajah-wajah keluarga Sadam. Supaya nanti aku tidak bingung lagi seperti tadi. Oh iya, kau kenapa menyebutku Aylin yang melakukan operasi plastik? Kenapa tidak pembantu atau perawat kan lebih mudah dipercaya."
"Untuk berjaga-jaga saja. Karena mengakuimu sebagai Aylin di hadapan keluarga Sadam perlu dilakukan untuk melindungi Sadam. Ngomong-ngomong kau mau pergi?"
Erine mengangguk. "Aku ingin menjenguk ayahku sebentar," katanya.
"Jangan lama-lama. Nanti Sadam bisa curiga," ucap Haris. "Aku akan menyuruh sopir mengantarmu ke rumah sakit," sambungnya. Dia lantas membiarkan Erine beranjak pergi.
Ketika Erine pergi, Haris memanfaatkan waktu untuk mencari foto-foto keluarga Sadam yang berbahaya seperti Saka. Kemudian mengirimkan foto-foto tersebut pada Erine yang disertai penjelasannya.
Erine kembali pulang saat selesai menjenguk Drajat. Dia melihat Sadam masih tertidur. Erine memanfaatkan waktunya untuk mencari segala hal tentang Aylin. Sebelum melakukannya, dia bertanya pada Haris harus mencari dimana.
"Mungkin kau bisa periksa ruang kerja Aylin," saran Haris.
Erine segera mendatangi ruang kerja Aylin. Di sana dia mencari-cari barang yang bisa membantunya.
Setengah jam berlalu, pencarian Erine berhenti ketika dirinya menemukan buku diary Aylin.
"Yes!" Erine merasa senang sekaligus antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Faizah Indah lestari
apa tu isi nya,penasaran..
semangat ya author, sehat terus biar up terus😍😄
2023-06-05
1