Mata Erine membulat sempurna. Kini dia paham dengan rencana Haris.
"Tunggu dulu. Apa kau berpikir untuk menjadikanku..." Erine enggan meneruskan kalimatnya.
"Ya, aku ingin kau berpura-pura menjadi Aylin. Mendiang istri yang sangat dicintai tuanku," sahut Haris.
Erine mengangakan mulut. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dirinya tentu takut melakukan rencana Haris yang terkesan seperti rencana penipuan. Tetapi di sisi lain, Erine membutuhkan uang banyak untuk biaya rumah sakit Drajat.
Meski kemungkinan kesembuhan ayahnya terbilang sulit, Erine tidak akan kehilangan harapan. Selagi ayahnya masih hidup, dia akan melakukan apapun untuk membuat Drajat bisa sehat lagi.
"Bagaimana?" tanya Haris.
"Entahlah. Aku bukan orang yang pandai berbohong. Lagi pula jika aku berpura-pura jadi istrinya, maka otomatis aku harus tahu segala hal tentang perempuan itu. Lalu bagaimana dengan keluarganya? Apa tuanmu juga mempunyai anak?" tanggap Erine yang nampak panik lebih dulu.
"Tenanglah. Aku akan membantumu. Yang terpenting saat Tuan Sadam bangun nanti, aku ingin kau ada di sisinya. Berperan sebagai Aylin," tutur Haris sambil berjalan ke hadapan Erine. "Mengenai keluarga, Tuan Sadam hanya memiliki Aylin seorang. Makanya dia sangat mencintai Aylin. Karena semua keluarga Tuan Sadam hanya peduli dengan harta dan warisan. Mereka kebetulan juga belum punya anak," sambungnya. Menerangkan panjang lebar.
Erine membisu. Pertanda dia sedang berpikir. Dirinya berusaha membuat keputusan yang tepat.
"Berikan nomor ponselmu. Aku akan telepon kalau Tuan Sadam sadar nanti. Saat itulah kau harus beritahu keputusanmu," ucap Haris sembari menyodorkan ponselnya.
Erine mengambil ponsel Haris. Lalu memasukkan nomornya ke sana. Setelah itu, dia kembalikan ponsel Haris.
Tak lama kemudian, ponsel Erine berdering. Ternyata Haris yang menelepon.
"Itu nomorku. Hubungilah kalau kau sudah mendapatkan keputusan. Lebih cepat semakin baik. Karena jika kau sudah membuat keputusan sebelum Tuan Sadam sadar, maka kita bisa menyusun rencana lebih cepat," kata Haris yang direspon Erine dengan anggukan kepala. Gadis itu segera beranjak pergi.
Erine pergi untuk mengurus biaya rumah sakit Drajat. Benar saja, biaya yang harus dibayarnya berjumlah puluhan juta. Belum lagi jika Drajat harus menjalani biaya perawatan agat kesehatannya dapat membaik.
"Aku tak punya pilihan. Lagi pula apa susahnya berpura-pura. Aku pernah berakting saat ikut teater di sekolah," gumam Erine. Dia sepertinya tak punya pilihan lain selain menerima tawaran Haris. Apalagi itu satu-satunya opsi dimana Erine bisa mendapatkan uang dengan cepat.
"Ini lebih baik dari pada menjual diri." Erine berusaha memikirkan sisi positifnya. Dia segera menghubungi Haris. Memberitahu kalau dirinya sepakat untuk bekerjasama.
Erine lantas di ajak bertemu oleh Haris. Mereka bertemu di cafetaria yang ada di rumah sakit. Keduanya duduk saling berhadapan.
"Jadi aku bagaimana?" tanya Erine.
"Saat Tuan Sadam sadar nanti, hal yang harus kau lakukan adalah menangis dan mencemaskannya. Aku yakin kau pasti bisa melakukannya dengan caramu. Dan satu hal lagi, sepertinya kita juga harus bekerjasama dengan pihak rumah sakit," jawab Haris.
"Maksudnya?" Erine butuh penjelasan lebih lanjut.
"Aylin juga mengalami kecelakaan dengan Sadam bukan? Tidak logis kalau dia juga tidak mendapat perawatan. Jadi kau harus berpura-pura sakit. Aku akan menyewa satu kamar untukmu nanti," jelas Haris.
"Aku rasa itu bukan ide yang baik." Erine mendengus kasar.
"Kau ingin biaya rumah sakit ayahmu dibayar atau tidak?" tanggap Haris yang terkesan seperti mengancam.
"Ya sudah. Kau tahu aku tak punya pilihan lain. Beritahu saja aku kalau Sadam nanti sudah sadar," kata Erine sembari beranjak dari tempat duduk.
"Tunggu! Ada satu hal lagi yang harus kau ingat," cegat Haris.
"Apa?" tanya Erine.
"Jangan lupa untuk memanggil Sadam dengan sebutan sayang. Itu adalah hal terpenting!" imbuh Haris serius.
Erine terkesiap. Tentu sulit baginya menyebut panggilan sayang pada orang asing. Meskipun begitu, Erine mengangguk. Dia harus melakukannya agar sang ayah bisa sehat kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Faizah Indah lestari
nanti tuan sadam nya juga pura² ga tau padahal tau😄
2023-06-02
1