Pagi hari, di saat cahaya matahari masih berada di balik belahan bumi, Yuan beranjak dari tempat tidurnya di sebuah rumah pohon. Dengan cekatan dia mengasah beberapa mata anak panah yang terbuat dari tulang hewan.
Melihat cahaya matahari mulai merayap menyapa puncak puncak pepohonan, Yuan langsung bergegas mengambil tas berburunya dan meninggalkan gubuk gubuk kecilnya.
“tunggu!, tunggu sebentar disitu” ucap Carlla dari balik jendela kayu
Dengan terburu buru pula Carlla mengambil beberapa ubi ubian yang sudah dia rebus semalam. Dengan gaya keibuan, Carlla membungkus sisa makan semalam tersebut dengan selembar daun pisang.
Yuan menatap Carlla yang mengenakan gaun abu abu yang agak lusuh datang menghampirinya. Dengan sedikit membungkuk dan menyematkan beberapa helai rambut panjangnya ke daun telinganya, Carlla dengan sifat keibuannya menaruh bekal yang tidak seberapa itu kepada Yuan.
Ini bukan pertama kalinya Yuan menatap kagum perempuan di hadapannya ini. Dari semenjak dia dibawa Carlla dan Carllon, Yuan sudah menaruh rasa kagum akan kelembutan dan perhatian Carlla yang dia anggap jauh lebih baik dari perlakuan yang dia terima dari orang tuanya sendiri.
Kedua mata Yuan tiada berhenti memandangi perempuan yang berusia 10 tahun lebih tua darinya. Bahkan Yuan tampak seperti terhanyut dalam lamunannya saat mereka berdua saling bertatap mata.
“maaf, disini hanya kau yang bisa membantu berburu” ucap Carlla
“apa kak Carllon benar benar pergi dan tidak kembali?”
Mendengar pertanyaan Yuan, Carlla pun langsung tersentak. Dia seperti merasa bersalah sudah mengabaikan setiap perkataan dan saran kakak satu satunya yang dia miliki. Tetapi, sebagai seorang manusia, dia tidak akan bisa mengabaikan semua anak anak yang terlantar. Mungkin inilah yang membuat dia menjadi penerus sebagai pengurus Milky Way dari pemimpin sebelumnya sekalipun dia bukan keturunan dan tidak memiliki tanda huruf L di lengannya.
Yuan berjalan meninggalkan Carlla, sesekali dia memalingkan pandangannya dan melihat Carlla yang masih berdiri mematung dengan tatapan kosong ke arah Yuan. Beberapa kali Yuan berpikir, apa yang bisa dia perbuat untuk Carlla selain membantu berburu?. Dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri, Yuan menatap Carlla yang terdiam dari jarak 10 meter dan berkata
“Carlla, mulai sekarang aku tidak akan memanggilmu sebagai kakak lagi. Aku akan menjadi bagian darimu yang akan terus berada di sisimu menjaga mereka. Menjaga Milky Way. Aku tidak akan meninggalkanmu” ucap Yuan
Carlla pun seketika langsung tersadar dari lamunannya. Dia merasa seperti sedang dilamar secara tidak langsung oleh seorang bocah berusia 10 tahun. Seketika dia pun langsung tersenyum dan tertawa kecil.
Di mata Yuan, perempuan berpakaian lusuh di depannya ini tampak seperti dewi kelembutan yang sengaja diturunkan dari langit untuk memberikannya sebuah kehidupan yang layak sebagaimana manusia pada umumnya.
...****************...
Di dalam hutan, Yuan tampak mengupas dan mengumpulkan beberapa tunas bambu. Sesekali dia melihat seekor rusa maupun babi hutan, Yuan tampak seperti enggan untuk membunuhnya. Bagi dia, selama ada yang bisa dimakan selain daging hewan, dia akan mengabaikan tugasnya untuk berburu.
Meski berusia 10 tahun, Yuan tumbuh dan dewasa jauh lebih cepat dalam segi pemikiran. Dia tampak jauh lebih bisa diandalkan sebagai pengganti Carllon.
Dalam perjalanan pulang ke gubuk, Yuan berjalan dengan sangat riang. Dia mendapat begitu banyak tunas bambu sebagai persediaan beberapa hari kedepan.
Kebahagiaan Yuan pun langsung hilang saat melihat beberapa jejak langkah kaki yang sangat banyak. Jejak jejak yang menunjukkan seperti kumpulan prajurit berbaris dengan sangat rapi seperti dengan sengaja menuju ke satu arah.
Yuan pun langsung sadar bahwa jejak jejak tersebut mengarah ke gubuknya. Tempat di mana Carlla dan puluhan anak anak lainnya melakukan kegiatan sehari hari.
Yuan pun langsung berlari menuju arah gubuk. Meski beberapa tunas bambu yang dia kumpulkan berserakan di tanah, Yuan tampak tidak peduli, dia justru ketakutan dengan apa yang sedang dia pikirkan. Janji janji kepada Carllon dan Carlla seperti di takdirkan untuk tidak bisa terpenuhi.
Dari kejauhan Yuan melihat beberapa kepulan asap berasal dari gubuk Milky Way. Dengan cepat dan perasaan khawatir yang teramat sangat, Yuan mempercepat laju larinya yang jauh lebih lepat dari kecepatan lari kijang.
Begitu mudahnya dia berlari seperti sudah begitu mengenal area di mana jalan yang licin dan di mana jalan yang curam. Dia tidak menyangka, bahwa usaha Carllon untuk mencari tempat tinggal tersembunyi dengan mudahnya di temukan oleh orang luar. Apakah ini ulah sekte RIP? Tentu Yuan tidak berpikir seperti itu. Dia tahu persis sekte RIP tidak pernah bertindak secara bersamaan setiap ingin membantai sekte Milky Way.
Laju kaki Yuan terhenti begitu melihat seorang bocah tengah berjalan dengan langkah kaki tergontai-gontai. Yuan sangat mengenali bocah perempuan tersebut. dengan cepat Yuan meraih bahu bocah perempuan dan memangkunya.
Seketika bocah perempuan itu berteriak dan meronta seperti merasa tertangkap hewan buas. Saat itulah Yuan menyadari bahwa kedua mata bocah perempuan yang terpejam dari tadi karena memang sudah tidak bisa melihat. Dia menyangka Yuan adalah orang yang mau menyakitinya.
“ini aku Yuan!.”
Dengan seketika anak gadis tersebut menangis dan memeluk erat Yuan. Selain menyadari kedua mata gadis telah rusak, Yuan juga baru menyadari bahwa lidah anak di hadapannya juga hilang seperti baru dipotong.
Melihat anak dari gubuk yang selalu dia beri makan tersebut menderita, Yuan merasa seperti seorang kakak yang melihat adiknya tengah dibuat sekarat oleh orang yang tidak manusiawi. Sekalipun dia sudah membunuh seluruh sektenya, Yuan tidak pernah sekalipun melukai anak sekecil ini sebelumnya.
Sang gadis menggeliat kesakitan saat berusaha memaksakan untuk berbicara pada Yuan. Yuan yang melihat itu pun dengan sigap menutup mulut dan hidung gadis kecil dipangkuannya. Dia tidak ingin terlalu lama gadis malang ini tersiksa.
Rasa penyesalan dan kemarahan hinggap dihati Yuan. Dia tidak menyangka niat baik untuk memelihara anak terlantar justru membuat dirinya merasa seolah-olah dialah sumber mala petaka bagi mereka yang sesungguhnya.
Begitu gadis dipangkuannya sudah tidak bergerak dan dirasa sudah mati, Yuan meletakkan tubuhnya di bawah pohon. Dengan cepat Yuan berlari lagi menuju gubuknya. Dia yakin sekali telah terjadi sesuatu yang buruk kepada seluruh penghuni gubuknya.
Di depan gubuk, Yuan melihat beberapa anak anak yang sudah menjadi mayat. Mereka dibunuh seperti hewan buruan dan seperti sengaja dipertontonkan oleh takdir.
“ini yang kita cari” ucap seorang prajurit bernama Vergus
Tidak diketahui berapa usianya, pria berambut merah tersebut terlihat seperti prajurit veteran. Terlihat jelas beberapa bekas luka di belahan wajahnya. Mata kirinya juga tampak seperti mata buatan dari mesin.
Beberapa prajurit lain pun mulai keluar dari gubuk. Mereka seperti sengaja menunggu Yuan. Entah apa yang mereka rencanakan. Sepertinya mereka memang menargetkan Yuan sebelumnya.
“kenapa kalian tega melakukan ini?”
“ini hanya beberapa pecahan nasib. Di mana sebelumnya hanya kamu targetku, tetapi mereka di sekitarmu akan menanggungnya juga.” Ucap Vergus
Dengan kemurkaan yang terlukis di wajah mudanya, Yuan mengambil sebilah anak panah di punggungnya dan berlari menuju ke arah Vergus. Tangan kanan Yuan yang menggenggam anak panah tersebut mulai dia ayunkan ke muka Vergus.
Vergus yang melihat dan mendengar keliaran anak dari sekte Milky Way ini pun terlihat melebarkan senyumnya. Dia merasa seperti mendapat harta karun yang sangat berharga.
Dengan satu gerakan tangan, Vergus dengan mudah menghantam wajah Yuan hingga bocah tersebut terjatuh dengan keras di tanah. Yuan tidak menyangka pria di hadapannya bukanlah pria sembarangan yang bahkan jauh lebih menakutkan daripada anggota sektenya sendiri.
Tampak Vergus sedang menggoyangkan tangan kanannya seperti sedang memainkannya. Yuan pun sadar bahwa pukulan keras yang dia terima hingga membuatnya tidak bisa bergerak itu disebabkan oleh kepalan tangan Vergus yang terbuat dari mesin. Tidak hanya keras dan cepat, tangan besi tersebut terlihat teraliri listrik kecil hingga membuat siapapun akan mengalami kejang yang luar biasa saat menyentuhnya.
Sekalipun Yuan terkapar dan tidak bisa bergerak, dia masih mampu menatap Vergus dengan amarahnya yang tidak bisa dipadamkan.
“tatapan yang bagus. Penuh amarah. Tetapi itu masih belum cukup bagiku untuk menjadikanmu sebagai taruhan di ajang pelatihan nanti” ucap Vergus
Yuan yang sudah tidak bisa bergerak, dengan terpaksa merelakan dirinya diangkat Vergus dengan tangan kirinya. tubuh kecilnya dengan mudah terangkat hingga wajah mereka saling bertatapan.
Sebelum Vergus berkata kata, sebuah payung terbuka berputar dan meluncur ke arah Vergus. Payung Carlla tersebut dengan tajamnya memotong tangan besi Vergus hingga Yuan terlepas darinya.
Saat itulah Yuan dan Vergus melihat Carlla yang tengah susah payah berdiri sambil memegangi luka di perutnya. Tubuh dan pakaiannya tampak terkoyak seperti korban penyiksaan.
Dengan sisa tenaga yang Carlla miliki, gadis manis tersebut mengarahkan payungnya ke atas Yuan dengan gerakan jari jarinya.
Payung warisan leluhur Milky Way tersebut berputar dan menghasilkan angin kencang yang menerbangkan Yuan menjauh dari gubuk.
Vergus yang menyadari itupun dengan sigap melempar sebilah pisau ke arah dada Carlla hingga gadis tersebut meringis kesakitan hingga akhirnya terjatuh.
Begitu pula dengan payungnya. Yuan tidak sempat dibawa pergi. Payung tersebut menjatuhkannya tidak jauh dari Vergus karena Carlla sang pengendali sudah tidak mampu melakukan apapun selain menunggu ajal.
Beberapa prajurit lain pun tampak mendekati tubuh lemah Carlla. Dari kejauhan, Yuan melihat gadis yang dipuja nya selama ini di tembaki beberapa peluru dengan kejam oleh sekawanan prajurit.
Teriakan histeris penuh kesedihan dan amarah Yuan luapkan ke arah langit. Dia seperti menghujat kepada pencipta nasib. Tangisan sedihnya tampak seperti hiburan kecil bagi para prajurit.
Tampak payung Carlla yang sebelumnya masih di atas udara dan berputar, mulai tampak perlahan lahan berhenti dan terjatuh di samping Yuan.
Payung keramat tersebut terjatuh tepat di depan mata Yuan seolah-olah sedang menutupi pandangan Yuan yang tertuju pada Carlla.
Carlla yang sudah tidak berdaya menatap langit yang bersih tiada berawan. Dia sudah tidak bisa mendengar apapun selain kata hatinya yang terus menyalahkan dirinya sendiri. Apa yang dikatakan Carllon memang benar. Milky Way sebetulnya memang sudah kena kutuk oleh takdir yang buruk. Sekalipun memiliki niat yang mulia, tidak pernah ada satupun Milky Way yang memiliki nasib yang baik selain nasib yang mengarah kepada kematian.
“sang maha guru agung, ampunilah aku yang tidak bisa menjaga Milky Way” ucap Carlla sebelum kedua matanya terpejam.
Yuan yang sudah bisa menggerakkan jari jarinya tampak seperti sedang meremas tanah di sekitarnya. Dia berusaha bangkit dan berdiri.
Vergus yang melihat Yuan tidak jauh darinya pun tampak menunjukkan tangan besinya yang sudah terputus dan menjulurkan lidahnya ke arah Yuan.
“kemarilah, anjing kecil” ucap Vergus
Dengan bersusah payah Yuan mencoba melangkah dan berlari memukul Vergus dengan sekuat tenaga. Tetapi usaha itu tidak berhasil. Karena seluruh tubuh Vergus seperti terbuat dari besi yang sangat keras.
Pukulan Yuan justru tampak seperti sedang menyakiti diri sendiri. Namun Yuan seperti tidak peduli. Yuan terus menerus memukul dengan amarahnya hingga kedua tangannya tampak berdarah darah.
Vergus yang tetap berdiri dengan tenang menatap bocah kecil tersebut dengan tatapan gembira. Dia sengaja membiarkan tubuh kekarnya untuk sasaran pukulan Yuan agar dia bisa mengetahui, seberapa jauh bocah ini terbawa emosi.
“kemarahan dan kebencian itu akan membuatmu semakin kuat. Pertahankan dendammu kepadaku, dan tetaplah hidup agar bisa menghadapiku nanti. Saat ini kau masih terlalu awal untuk melakukan itu. Sebagai gantinya, jadilah bahan taruhanku. Maka aku akan mengabulkan dendamu kepadaku suatu hari nanti jika kau masih bisa bertahan. Itupun jika kau mampu” ucap Vergus
Yuan yang merasa kedua jari jarinya seperti sudah hancur terus menerus berteriak dan memukulkannya ke tubuh Vergus. Dia tidak berharap ada lain waktu yang di mana akan dia habiskan untuk meratapi nasibnya akan kehilangan segalanya. Dia hanya butuh luapan emosi sekalipun itu akan menghancurkan seluruh tubuhnya saat ini.
Melihat bocah di hadapannya sudah tidak terkendali, Vergus langsung menendangnya hingga tubuh kecil Yuan terpelanting jauh. Tubuh kecil tersebut tersungkur di tanah kering dengan dedauan yang mulai membusuk menutupi sekitar wajahnya.
Tatapan amarah di mata Yuan tampak tidak padam, tetapi tubuhnya berkata lain. Tubuh kecil tersebut hanyalah tubuh biasa layaknya anak umur 10 tahun pada umumnya. Dengan sisa sisa tenaganya, Yuan hanya bisa berteriak meratapi ketidakmampuannya menjaga Carlla dan Milky Way seperti yang dia janjikan kepada Carllon.
“maaf, ini semua karena kelemahanku,.. CARLLON!!”
...****************...
Jauh dari hutan. Tepatnya di sebuah keramaian kota. Carllon yang duduk ditengah tengah sebuah menara merasakan hembusan angin dingin yang membuatnya merasakan kegundahan. Paras wajahnya di selimuti rasa kecemasan dan rasa khawatir. Akan tetapi, Carllon tidak sampai memiliki niat untuk kembali menengok Carlla dan anak anak di Milky Way. karena dia sedang berhadapan dengan seorang pria misterius di atas menara.
Dari tengah tengah menara, Carllon melihat dengan jelas pria misterius tersebut seperti mencengkeram leher seorang wanita dan menghisap rohnya.
Carllon yang merasa sudah memiliki kesiapan untuk menyelesaikan pertarungannya dengan pria misterius, mencabut sebilah katana nya dan berlari ke atas seperti bayangan seorang ninja.
Pria misterius yang melihat Carllon menuju ke arahnya, memutus batang leher sang wanita dengan kedua tangannya dan dia lemparkan mayat wanita tersebut ke arah Carllon.
Dengan sigap Carllon menghindar. Sang pria misterius menatap Carllon dengan tatapan tajam seorang pembunuh berdarah dingin. Tampak rambut panjangnya bergejolak mengikuti arah angin yang menerpanya. Senyumnya menyeringai bagai hewan buas menatap mangsa. Dari lengannya tampak tanda B yang menunjukkan bahwa dia seorang Butcher sekte RIP.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Chie💕
kapan update? ingin cepet tau seberapa kejam kau thor kwkwkwk
2023-07-08
0