Note : beralih ke kisah tokoh penting selain Malla. Dikisahkan sebelumnya, dalam cerita Milky Way ada 2 sekte yang selalu berselisih. Mereka adalah sekte Milky Way dan sekte RIP. Tugas sekte Mily Way adalah merawat dan menyelamatkan semua orang. Kebanyakan yang mereka tampung adalah anak anak terbuang dan tidak sedikit pula para orang tua yang di buang anak cucu mereka sendiri.
Sebaliknya dengan sekte RIP. Mereka yang berpegang teguh bahwa kematian adalah suatu keharusan dalam hidup, akan mengejar dan membunuh siapapun yang mereka anggap pantas untuk mati. Dari pihak RIP, mereka yang biasa dipakai untuk membunuh adalah orang yang memiliki darah keturunan khusus, bukan sembarang anggota sekte. Mereka yang memiliki tugas ini dikenal sebagai Butcher.
Ciri ciri orang yang terlahir sebagai Butcher biasanya memiliki tanda B di lengan mereka. Tanda yang dianggap sebagai tanda kutukan. Sama halnya dengan para pemimpin di sekte Milky Way, mereka yang berhak memimpin adalah orang yang memiliki tanda kutukan dengan huruf L.
...****************...
Di sebuah area pemakaman, seorang wanita bernama Carlla berusia 21 tahun sedang berlutut dan berdoa di hadapan puluhan kuburan yang masih baru. Di belakang Carlla, seorang pria berusia 30 tahun bernama Carllon sedang duduk di sebuah batu nisan dengan menyalakan api untuk rokoknya. Kedua kakak beradik ini tampak tengah berduka.
Angin dingin berhembus dan menggugurkan seluruh bunga kenanga. Langit pun tampak sedang ikut menangis mengiringi pemakaman.
“kita harus segera pergi. Tidak ada yang bisa kita lakukan disini lagi.” ucap Carllon pada adiknya.
“aku akan membalas. Kau tidak perlu ikut campur. Kau bebas pergi kemanapun kau mau” jawan Carlla
Carllon yang merasa adiknya seperti terlarut dalam dendam langsung meraih kerah bajunya dan menggenggamnya dengan sangat erat sampai mereka saling bertatap muka di bawah gelapnya awan mendung.
“lihat sekelilingmu. Apa kau pikir ini pemakaman umum?”
Carlla pun menatap seluruh pemakaman yang ternyata itu semua adalah bagian dari sebuah tempat penampungan anak anak terlantar. Di kejauhan tampak juga papan bertuliskan Milky Way yang masih menggantung di gerbang area bangunan.
“aku adalah leader, sudah tugasku untuk menjaga mereka. Itu yang dikatakan para leader sebelumnya kepadaku”
“sadarlah! Kita bukan keturunan khusus para leader sebelumnya. Kita hanya salah satu dari anak yang mereka pungut dan pelihara. Dan lihat baik baik dengan matamu. Apakah tempat ini masih bisa disebut sebagai Milky Way!?”
Dengan emosi, Carllon melempar adiknya ke tanah agar adiknya bisa berpikir lebih jernih lagi. Milky Way yang mereka anggap rumah sudah hampir rata dengan tanah. Pihak RIP tidak hanya merusak, tetapi juga membunuh semua anak terlantar yang mereka rawat.
Carlla yang merasa sebagai pemimpin gagal, menangis keras meratap di tanah. Air hujan pun turun dengan sangat derasnya mengguyur tubuh lemahnya yang sebetulnya memiliki banyak luka akibat perlawanannya pada sekte RIP.
Carllon yang melihat adiknya menangis dan seperti tidak memiliki semangat lagi, mulai melangkahkan kakinya.
“aku akan tinggal di kota seberang. Cari aku kalau kau masih ingin hidup sebagai seorang manusia normal. Kita hanya akan terus diperalat takdir buruk jika masih menjadi bagian dari Milky Way” ucap Carllon sambil meninggalkan Carlla sendirian.
...****************...
Berjam jam Carlla duduk termenung di pinggiran puing puing bangunan menatap makam makam kecil anak anak Milky Way. Dia sadar bahwa dia hanya anak biasa yang dengan terpaksa ditunjuk sebagai pemimpin sebelum kematian pemimpin sebelumnya.
Berbeda dengan Milky Way di book 1, Milky Way di sini tampak seperti tempat penampungan biasa dan tidak terawat dengan baik. Perlawan mereka kepada sekte RIP juga tampak lebih sering daripada Milky Way yang tersembunyi di dalam hutan.
Carla merasa hidupnya seperti tidak berguna. Dalam pikiran mudanya, dia beranggapan lebih baik dirinya mati di tangan para sekte RIP agar bisa terus menjaga anak anak milky Way yang sudah mati duluan.
Diambilnya payung hitam yang terlihat kuno di sebelahnya. Payung peninggalan leluhur para leader sebelumnya.
Carlla berjalan meninggalkan Milky Way ditengah-tengah derasnya hujan. Sepatu putihnya tampak terlihat kotor karena terendam di tanah yang basah karena air hujan. Dia terus berjalan tanpa menoleh dengan payung di tangan kirinya.
Di perempatan jalan yang sepi, Carllon tampak sedang berdiri di pinggiran tembok. Dia sangat yakin bahwa adiknya akan berbuat nekat, karena itulah dia masih menunggunya di jalan.
“berpikirlah setidaknya puluhan kali. Jika perlu ratusan kali! Kau tidak memiliki apapun lagi di dunia ini selain aku!”
Carlla menoleh dan menatap kakaknya dengan tatapan kosong, rambut panjangnya yang basah nampak hampir menutup keseluruhan wajah sedih dan putus asanya. tidak lama kemudian, dia pun melangkahkan kakinya lagi di tengan tengah hujan lebat.
Carllon pun mengikutinya. Sebagai seorang kakak, dia tidak akan meninggalkan adiknya tenggelam dalam kesengsaraan sendirian. Itu yang selama ini dia lakukan semenjak mereka dipungut dan dipelihara di Milky Way.
Sekalipun mereka mati, setidaknya Carllon merasa dia masih menjadi seorang kakak yang peduli dengan adik bodohnya.
Dengan keyakinan tinggi akan tekat bodoh, mereka pun berjalan menuju tempat di mana para sekte RIP berada.
...****************...
Gemuruh suara petir terdengar mengguncang seisi kota. Hampir tidak terlihat seorang pun lewat bahkan nampak disepanjang jalan. Hanya ada 2 bersaudara yang sudah bersiap untuk mati demi kewajiban mereka.
Sebagai kakak, Carllon langsung memasuki sebuah bangunan sebelum adiknya sempat membuka gerbang. Tampaklah Carllon dengan lincah menyelinap lewat pagar samping bangunan untuk menyusup agar bisa membantu adiknya dari dalam.
Saat Carllon memasuki sebuah ruangan, dia berdiri mematung seperti melihat hal yang tidak kalah jauh menakutkan dari pada saat dia melihat anak anak Milky Way di bantai.
Di sisi lain, Carlla yang memasuki bangunan dari gerbang utama, dikejutkan dengan penampakan puluhan mayat sekte RIP yang berserakan. Apa yang mereka lihat saat ini tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada Milky Way mereka. Seseorang telah membantai keseluruhan pengikut sekte RIP.
Mendengar sebuah gerakan kecil dan langkah kaki, Carllon langsung berlari ke lantai atas dengan lincah bagai ninja. Hingga akhirnya langkah kaki Carllon sampai di depan sebuah ruangan utama yang seperti kamar tidur pemimpin sekte.
Mata Carllon terbuka lebar seperti tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Carllon melihat seorang bocah laki laki berusia 10 tahun memegang sebilah pisau dapur. Di depan bocah kecil itu nampak seorang pemimpin sekte yang sebelumnya sudah membantai seluruh anak anak Milky Way.
“kau yang melakukan semua ini sendiri?” tanya Carllon pada bocah tersebut
Tanpa membalas, bocah kecil tersebut melempar pandangannya ke arah wajah ibunya yang sudah terkapar di lantai dengan genangan darah.
Carlla yang sudah berada di samping Carllon pun nampak berjalan mendekati bocah tersebut. dengan lembut, Carlla mengulurkan tangan kanannya pada bocah tersebut.
Tanpa bicara maupun jawaban di antara mereka berdua, bocah lelaki langsung mengibarkan pisau dapurnya ke uluran tangan Carlla. Secara tiba tiba, kulit jari jari Carlla langsung robek dan mengucurkan darah segar.
Sebagai seorang kakak, Carllon merasa marah melihat adiknya di lukai. Dia langsung mengeluarkan katana tajamnya yang dia simpan di balik punggungnya. Dengan cepat pula Carlla langsung menahan kakaknya dengan tangan kirinya. Carlla menunjukkan mimik mukanya pada kakaknya untuk menunjukkan bahwa dia bisa mengatasi semua ini.
“cukup, jangan lanjutkan lagi pertumpahan darahnya. Aku tahu kau juga tersiksa dengan semua ini. Kita pergi dan jalani hidup dengan normal mulai sekarang” ucap Carlla pada bocah tersebut dengan uluran tangannya yang masih dia berikan.
“apakah aku masih bisa hidup normal?” tanya bocah tersebut
“seberapa buruknya yang kita lakukan, selama kita tidak melukai lagi, bukankah itu bukti bahwa kita sudah normal?” jawab Carlla sambil tersenyum.
Carllon yang melihat adiknya tersenyum lagi mulai merasa tenang. Selama ini, senyum indah adiknya hanya terbuka saat bersama para anak anak di Milky Way. Apakah bocah RIP yang membunuh seluruh anggota sektenya ini dia anggap sebagai anak anak dari Milky Way?
Pisau dapur di tangan bocah tersebut mulai dia jatuhkan. Dia pun mulai terisak selayaknya anak kecil yang sedih. Tangan kecilnya mulai meraih telapak tangan Carlla yang berdarah. Di mata kecilnya, bocah tersebut menatap Carlla dengan sangat kagum seperti melihat seorang dewi yang sengaja diturunkan untuknya.
“aku tidak akan menanyakan apapun tentang apa yang terjadi hari ini kepadamu. Cukup ikutlah denganku untuk menemaniku menjalani hidup sebagai manusia normal tanpa ikatan sekte manapun”
Bocah kecil pun mengangguk dan menggenggam tangan Carlla pergi menuju gerbang untuk meninggalkan tempat berdarah tersebut.
“siapa namamu?” tanya Carlla
“Yuan” jawab bocah kecil
Carllon yang berjalan mengikuti mereka dari belakang menyarungkan katana nya kembali. Dia menatap sekelilingnya yang hanya ada banyak mayat dan darah di berbagai dinding. Anak berusia 10 tahun mampu melakukan ini semua? Sudah jelas bahwa anak kecil itu adalah seorang keturunan khusus yang disebut sebagai Butcher di sekte RIP. Apakah mungkin seorang Butcher yang selalu dididik sebagai penjagal sejak kecil mampu hidup normal nantinya?? Pikir Carllon dalam hati
...****************...
Di suatu hari, Carllon berjalan menyusuri hutan. Di panggulnya seekor kijang hasil buruannya. Meski langkahnya berjalan ke suatu arah, tampak jelas bahwa raut wajahnya yang datar tampak menunjukkan kepada segala hewan hewan di hutan bahwa dia sedang berpikir dengan keras.
Carlla memilih untuk hidup di sebuah hutan jauh dari kota agar dia bisa melanjutkan untuk hidup sebagai pemimpin Milky Way meski Carllon melarangnya.
Langkah kaki dan postur tubuhnya yang tegap seketika berhenti saat melihat sebuah gubuk kecil di dalam hutan. Tempat di mana dia tinggal bersama adik dan bocah dari RIP bernama Yuan yang mereka bawa dari sekte musuh.
Carllon yang mendengar suara gerak kaki sedang menuju ke tempat dia berada langsung menggenggam gagang katananya. Begitu bilah pedang kecil tersebut dia acungkan ke arah belakang punggungnya, seorang bocah berteriak.
“ini aku kak! Aku Yuan!” ucap Yuan di belakang tubuh Carllon sambil mengangkat kedua tangannya.
Melihat Yuan, Carllon tidak langsung menyarungkan katana nya, tetapi dia tampak sengaja lebih mendekatkan ujung benda tajam itu ke leher Yuan.
Yuan yang merasa terancam seperti bingung dan pasrah, dia sadar bahwa dirinya hanya anak dari sekte RIP yang sudah membunuh semua anak anak dari tempat penampungan Carllon.
“jangan bunuh aku, aku berjanji untuk berlaku lebih baik” ucap Yuan.
“tanda kutukan di lenganmu adalah bukti bahwa kau akan menjadi seorang penjagal suatu hari nanti”
Yuan yang mendengar itu pun langsung merobek lengan bajunya dan menggigit kulit lengannya hingga mengoyak tanda huruf B tersebut sampai sobek. Darah mengalir dari lengannya menuju telapak tangan hingga menetes ke tanah penuh dedaunan kering.
“aku tidak berharap terlahir seperti ini. Dan aku telah membunuh keluargaku sendiri agar terlepas dari aturan RIP. Jika kau ingin sekali membunuhku, lakukanlah. Buat setidaknya seperti kecelakaan untuk menutupi kebenaran dari Carlla” jawab Yuan
Mendengar jawaban Yuan, Carllon pun menyimpan kembali katana nya dan melempar kijang di bahunya kepada Yuan.
“aku akan lakukan nanti begitu ada kesempatan terbaik” ucap Carllon sambil melangkah meninggalkan Yuan menuju gubuk.
Yuan yang mendengar itupun langsung terlihat ceria. Dia dengan senang hati memanggul hewan buruan dan berjalan mengikuti Carllon.
Di dalam gubuk, Carllon melihat Carlla sedang menyuapi seorang anak kecil berusia 4 tahun yang kumal. Mereka menemukan anak kecil tersebut di kota. Bagi Carlla, siapapun yang merasa tidak memiliki tempat untuk pulang, adalah bagian dari anak anaknya.
“sampai kapan kau terus menatapku dengan amarahmu?” tanya Carlla pada kakaknya
“sampai kau paham, bahwa sesungguhnya kau hanya akan memperburuk takdir mereka jika masih bersikeras mendirikan Milky Way lagi”
“kau sudah sering dengar bahwa aku tidak mempercayai takdir. Takdir hanyalah sebuah alasan bagi mereka yang tidak mengakui dan menerima nasib”
“aku tidak mau mengikuti ide gilamu lagi. Mulai hari ini, kita berpisah. Jaga dirimu” ucap Carllon sambil pergi meninggalkan adiknya.
Saat Carllon berada di depan pintu, dia melihat adiknya untuk terakhir kalinya. Tampa Carlla sedang terdiam dan menunduk hingga rambut panjangnya yang hitam hampir menutupi seluruh wajahnya.
Tanpa penyesalan dan penuh dengan keyakinan, Carllon pun angkat kaki dari gubuk. Saat di jalan halaman gubuk, Carllon melihat Yuan yang sedang mengumpulkan ranting kayu dan beberapa dedaunan kering untuk membakar kijang buruan Carllon.
“jika kau bisa menjaga adikku, aku akan mengurungkan niatku untuk membunuhmu” ucap Carllon pada Yuan yang tidak jauh darinya.
Yuan yang tampak bahagia mendadak terlihat sedikit murung. Dia sadar bahwa ucapan Carllon tampak seperti sedang menitipkan adiknya kepadanya.
“kau mau pergi?” tanya Yuan
Tanpa menjawab, Carllon pun langsung menjauh meninggalkannya.
Yuan yang merasa tidak enak hatinya bergegas masuk gubuk menemui Carlla. Sebelum dia menceritakan soal Carllon, Yuan pun langsung terdiam memahami situasi Carlla yang tampak sedang menangis lirih dari balik rambut panjangnya.
Sekalipun mereka sering berselisih paham, ini pertama kalinya Carlla mendengar bahwa saudara satu satunya tersebut sudah tidak ingin lagi bersamanya lagi.
...****************...
Berbulan bulan berlalu, Yuan yang memikul tanggung jawab sebagai pengganti Carllon menghabiskan hari harinya berburu di hutan untuk menghidupi seluruh anak anak Milky Way yang Carlla kumpulkan dari kota.
Gubuk yang sebelumnya kecil, tampak lebih besar dengan beberapa bangunan bangunan baru dari kayu seadanya.
Terlihat pula beberapa bocah kecil yang sedang menanam beberapa biji bijian buah yang mereka pungut dari hutan.
Tanpa mereka sadari, satu lusin prajurit Sadonz tampak berjalan menyusuri hutan menuju ke arah mereka. Prajurit prajurit yang di tugaskan mengumpulkan anak anak kecil untuk mereka didik ke dalam Kamp kematian Sadonz.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments